Anda di halaman 1dari 11

 

 
MAKALAH TENTANG
MANUSIA DAN CINTA KASIH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11

CITRA RC DJEPPU ( 042020003 )

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
STIKES KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
TAHUN AJARAN 2020/2021
Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatNyalah penulis dapat menyelesaikan  makalah ini yang berjudul “Manusia Dan Cinta
Kasih” dan pada bagian akhirnya kami akan mencoba untuk menyimpulkannya.
Kami sudah mencoba untuk menulis makalah ini dengan mengerjakan dan
menampilkan yang terbaik yang biasa penulis lakukan. Seperti kata pepatah “tak ada gading
yang tak retak” maka demikian juga dengan makalah ini yang tak luput dari kesalahan
maupun kekurangan. Oleh karena itu kami terlebih dahulu meminta maaf terhadap segala
kekurangan baik dalam penulisan maupun penggunaan kata-kata dalam makalah ini.
Terimakasih.

24 September 2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................ ii

BAB I             PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG........................................ 1
2.TUJUAN PENULISAN..................................... 1

BAB II            PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Cinta Kasih............................ 2


2.2.Cinta Menurut Ajaran Agama................ 2
2.3.Kasih Sayang............................................... 4
2.4.Kemesraan................................................... 5
2.5.Pemujaan..................................................... 6
2.6.Belas Kasihan............................................. 6
2.7.Cinta Kasih Erotis...................................... 6

BAB III      PENUTUP


                        3.1.Kesimpulan.................................................................7
                        3.2.Saran............................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA........................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN

1.       Latar Belakang
Manusia disebut sebagai makhluk yang tidak lain adalah makhlukyang senantiasa
menggunakan perasaannya untuk menciptakankebahagiaan, karena yang membahagiakan
hidup manusia itu hakikatnyasesuatu yang baik, maka hanya manusia yang selalu berusaha
menciptakankebaikan melalui tiap perbuatannya yang dilandasi cinta
kasih. Manusiamenjalani hidup sesuai dengan adab-adab yang diterapkan di
lingkungansekitar. Oleh karena itu manusia harus mampu memupuk cinta dan kasihterhadap
satu sama lain. Maka dari itu kita harus mengenal lebih dekatbagaimana hubungan manusia
dengan cinta kasih.

2.       Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah supaya pembaca secara umum dansecara khusus yakni
mahasiswa dapat memahami hakekat cinta kasih yangmempengaruhi hubungan antara
sesama manusia maupun antara manusiadan Tuhannya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian cinta kasih


Manusia adalah makhluk yang sempurna yang diciptakan Tuhan di dunia. Mereka
diberikan akal untuk berpikir dan perasaan serta budi pekerti. Setiap orang pasti memiliki
rasa cinta kasih yang menimbulkan rasa sayang. Oleh karena itu, cinta kasih terdiri dari
beberapa macam dan perwujudan nyata didunia antara lain : Cinta kasih terhadap sesama,
Cinta kasih terhadap hewan dan tumbuhan, dan Cinta kasih terhadap semua yang Tuhan
berikan kepada manusia, dan terutama Cinta kasih kepada yang Maha Kuasa. Cinta adalah
rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas
kasihan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta
adalah  rasa  sangat  suka(kepada) atau (rasa)  sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat  kasih
atau  sangat  tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada
atau menaruh belas kasihan. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan
suka(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Walaupun cinta
kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya.
Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya;
dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara
nyata.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak,
hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta
adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah
Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Cinta memiliki 3 tingkatan, yaitu tinggi, menengah dan rendah.
♦ Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Tuhan.
♦ Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan
kerabat.
♦ Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta
dan   tempat tinggal.

2.2. Cinta menurut ajaran agama


Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-
kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga
istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasul-Nya. Berbagai bentuk cinta ini biasa kita
dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
  Cinta diri
Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan  manusia pada dirinya sendiri ialah
permohonannya uang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatanm dan berbagai kebaikan
dan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan, ia merasa
putus asa dan mengira ia akan bias meperoleh karunia lagi(QS, Fushilat, 41:49)
Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati
batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta
berbuat kebajikan kepada mereka.
  Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun
hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Allah
ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak
pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus-menerus untuk
memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang
diperolehnya. Setelah itu Allah langsung memberi pujuan kepada orang-orang yang berusaha
untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari
gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat,
bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bias menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri
dan cintanya kepada orang lain, dan dengan demikian akan bias merealisasikan kebaikan
individu dan masyarakat.
  Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam
melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan
factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya
di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi yang berpikir(QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan
jenis. Lewat dorongan seksualah terbentuknya keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat
dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal
mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industry menjadi maju. Islam
mengakui dorongan seksual dan tidak mengingkarinya. Jelas dengan sendirinya ia mengakui
pula cinta seksual yang mennyertai dorongan tersebut. Sebab ia merupakan emosi alamiah
dalam diri manusia yang diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya. Yang diserukan Islam
hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan
cara yang sah, yaitu dengan perkawinan.
  Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis
seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya
dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini Nampak jelas dalam cinta bapak
kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber
kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan
kehidupan dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia. Ini terlihat kelas dalam do’a
Nabi Zakaria As, yang memohon pada Allah semoga ia dikarunia seorang anak yang akan
mewarisinya dan mewarisi keluarga Ya’qub :
“Ia berkata : Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi
uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan
sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah
seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan
mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seseorang yang
diridhai (QS, Maryam, 19:4-6).
  Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah
dan kerinduaanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga
dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditunjukkan
kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :
“Katakanlah : Jika kamu(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha pengampun lagi Maha penyanyang” (QS, Ali
Imran, 3:31)
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan
pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukan semua bentuk
kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada
sesame manusia, hewan, semua mahluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab dalam
pandagannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai  manifestasi dari Tuhannya
yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
  Cinta kepada Rasul
Cinta pada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta,
menduduki ke peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal
sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah
yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan
sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman
kesesaran menuju cahaya petunjuk.

2.3. Kasih sayang


Kasih sayang dapat diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka
kepada seseorang. Didalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak
dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka singga kedunya merupakan satukesatuan yang bulat dan utuh.
Kasih sayang merupakan dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak
dan orang tua pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang
orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tidak boleh lepas dari kasih sayang
dan perhatian orang tua. Suatu hubungna yang harmonis akan terjadi secara timbal balik
antara orang tua dan anak.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi anak dalam masyarakat. Orang tua dalam
memberikan kasih sayangnya bermacam-macam, demikian pula sebaliknya. Dari cara
pemberian cinta kasih dapat dibedakan :
1.Orang tua bersifat aktif fan sianak bersifat pasif
2.Orang tua bersifat pasif dan sianak bersifat aktif
3.Orang tua bersifat pasif dan sianak bersifat pasif
4.Orang tua bersifat aktif dan sianak bersifat aktif

Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya
macam macam cinta, yaitu:
1.Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta
persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
2.Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
3.Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang
sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang
melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin
timbul rasa kasih sayang.
4.Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika
mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan
rohani.
5.Cinta Terhadap Allah

2.4. Kemesraan
Kemesraan adalah keakraban 2 insan yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga.kemesraan tersebut timbul karna adanya 2 insan yang berjatuh cinta,karna
suka sama lain,menimbulkan kemesraan.kemesraan adalah perwujutan dari sebuah cinta yang
terbentuk oleh 2 insan kekasih.

Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:


a.Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau pubertas yaitu dimana
masa remaja                                       memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan
dorongan seksual yang kuat dan jangan sampai kemesraan tersebut malah melewati ambang
batas normal.
b.Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan.
Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan,kemesraan masih sangat terasa, namun lama
kelamaan biasanya semakin berkurang kemesraan itu terjalin.
c.Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemesraan manusia berbeda-beda sesuai dengan usia
sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan cara jalan-jalan,menghibur diri dan
sebagainya.

2.5. Pemujaan
Pemujaan adalah rasa cinta kepada sang pencipta yang telah menciptakan langit dan bumi.
Sebagai contoh pemujaan berhubungan dengan ritual-ritual atau gerakan-gerakan khusus
ataupun bacaan-bacaan khusus yang dilakukan sang pemujaan.misalnya bagi seorang muslim
bentuk ritualnya dengan cara sholat dan setiap kepercayaan pun berbeda-beda pemujaannya.
2.6. Belas kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih
kuat daripada empati dan simpati seseorang yang dianggap sebagai rasa cinta itu
sendiri, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang tersebut.
Cara-cara menumpahkan belas kasih :
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan
kondisi, seperti :
1. Ada yang memberikan barang.
2. Ada yang memberikan uang
3. Adapun yang memberikan makanan dan pakaian dan saebagainya.

2.7. Cinta kasih erotis


Cinta Kasih erotis cinta itu mempunya arti “cinta yang primitif” , cinta diartikan sebagai
aktivitas berhubungan badan. Daya tarik atau pemikat antara dua jenis manusia di tingkatan
cinta erotis hanya diukur dari sifat badaniah yang (sangat) aksiden. Parameter cinta erotis
diukur dari kepuasan biologis. Cinta jenis ini kerap terjadi pada usia remaja, dimana pada
masa ini remaja sedang mengalami masa pubertas. Sehingga pada masa transisi ini rasa ingin
tahunya terhadap lawan jenisnya cukup besar. Cinta ini membutuhkan kontrol secara
menyeluruh, agar mereka yang mengalaminya tidak terjatuh ke dalam hal-hal yang
melanggar norma.
Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan egoism dua orang , mereka adalah dua orang
yang saling menemukan kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap
orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keitsertaan dengan semua aspek
kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang mendalam.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Kita harus patut bersyukur karena diberikan perasaan cinta, kasih dan rasa sayang. Sebagai
sesama manusia kita sepatutnya memberikan cinta dan kasih sayang terhadap semua insan
Tuhan. Bisa dibayangkan, jika kita semua berperilaku berdasarkan cinta dan kasih, maka
lingkungan kita akan menjdi harmonis dan seimbang. Itulah harapan kita semua dan manusia
tidak akan bisa lepas dari namanya kasih sayang dari seseorang yang disayanginya.
3.2. SARAN
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan si pembaca.Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik
dan saran guna peningkatkan kualitas dalam penulisan makalah ini.
Daftar pustaka

https://sintakusumasworowardhani.wordpress.com/2014/11/11/makalah-manusia-dan-cinta-
kasihilmu-budaya-dasar/

https://raditaryo.wordpress.com/2013/03/26/cinta-menurut-ajaran-agama/
http://ibd99.blogspot.co.id/2012/12/makalah-manusia-dan-cinta-kasih.html

https://gnatanice.wordpress.com/manusia-dan-cinta-kasih
v

Anda mungkin juga menyukai