PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah
ini adalah :
1. Apakah definisi dari integrasi nasional?
2. Faktor apa saja yang dapat mengancam integrasi?
3. Upaya apa yang dilakukan untuk membangun integrasi?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan
asing.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri
khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
d. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan
sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
Contoh bentuk integrasi nasional adalah sumpah pemuda yang menghasilkan
nasionalisme dan menyatukan rakyat Indonesia secara sosial dan politik, melalui
semboyan “satu tanah air, satu bahasa, satu bangsa”.
Proses Integrasi Nasional harus melalui fase-fase sosial dan politik :
1) Melakukan pengorbanan sebagai langkah penyesuaian antara banyak perbedaa,
keinginan, dan ukuran penilaian.
2) Mengembangkan sikap toleransi didalam kelompok sosial.
3) Terciptanya kesadaran dan kesediaan untuk mencapai suatu konsensus.
4) Mengidentifikasi akar persamaan diantara kultur-kultur etnis yang ada.
5) Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara bersama-sama
dalam kehidupan busaya dan politik.
6) Mengakomodasi timbulnya etnis.
7) Adanya upaya kuat dalam melawan prasangka dan diskiriminasi.
8) Menghilangkan pengkotak-kotak kebudayaan.
3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang lain juga dijelaskan tentang
integrasi nasional mempunyai dua macam arti, yaitu:[5]
Dengan demikian upaya integrasi nasional dengan strategi yang mantap perlu
dilakukan terus agar terwujud integrasi bangsa Indonesia yang diinginkan. Upaya
pembangunan dan pembinaan integrasi nasional ini perlu, karena pada hakikatnya
integrasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat kuatnya kesatuan dan persatuan
bangsa yang diinginkan (Mahfud, 1993). Pada akhirnya persatuan dan kesatuan
bangsa inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya negara yang makmur aman dan
tenteram. Jika melihat konflik yang terjadi di Aceh, Ambon, Kalimantan Barat, dan
4
Papua merupakan cermin dari belum terwujudnya integrasi nasional yang diharapkan
selama ini.
Jika pada masa Orde Baru, ancaman terbesar bagi integrasi nasional cenderung
datang dari akumulasi kekecewaan daerah terhadap pusat, atau konflik yang bersifat
vertical, maka dewasa ini, kekerasan dan konflik horizontal menjelma menjadi
ancaman serius bagi integrasi nasiona. Kuatnya tradisi dominasi kekuatan politik
otoriter selama 32 tahun sebagai pemaksa utama integrasi nasional menimbulkan
kekhawatiran besar atas kemampuan bangsa ini untuk secara demokratis mengelola
perbedaan dan mengatasi konflik internal.
5
Adapun faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:[7]
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan
oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
6. Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika.
7. Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia secara turun temurun.
6
7. Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak
langsung, antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik
(televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas
lengkap).
1. Kesadaran dari sejumlah orang bahwa mereka bersama-sama merupakan warga dari
suatu bangsa.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Integrasi nasional harus ditanamkan pada generasi muda dari sejak dini melalui
pendidikan agar terwujud integrasi nasional.
8
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://susila-besmart.blogspot.com/2012/04/integrasi-nasional-dan-toleransi.html
(diakses pada tanggal 20 januari 2021)
[2] http://putriwindu.wordpress.com/2012/04/29/integrasi-nasional/ (diakses pada tanggal
20 januari 2021)
[3] http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/pkn-hakikat-bangsa-dan-negara-
sert.html (diakses pada tanggal 20 januari 2021)
[4] http://apasihmaumu.blogspot.com/2012/06/integrasi-nasional.html (diakses pada
tanggal 20 januari 2021)
[5] http://ki2011-darul.blogspot.com/2011/11/makalah-integrasi-nasional.html (diakses
pada tanggal 20 januari 2021)
[6] http://onal-artikel.blogspot.com/2011/02/blog-post.html (diakses pada tanggal 20
januari 2021)
[7] http://junnaedymuis.blogspot.com/2012/06/integrasi-nasional.html (diakses pada
tanggal 20 januari 2021)
[8] http://apasihmaumu.blogspot.com/2012/06/integrasi-nasional.html (diakses pada
tanggal 20 januari 2021)
[9] R. William Liddle, Struktur Masyarakat Indonesia dan Masalah Integrasi, (Jakarta:
Pustaka Belajar, 1994), cet 1, hlm. 81 (diakses pada tanggal 20 januari 2021)