Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH MANAJEMEN KOMPENSASI

Dibuat untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester


Mata Kuliah Manajemen Kompensasi

OLEH:

Indah Fitriany Purwaningtyas (01012622024017)

Dosen Pengajar: Dr. Hj. Agustina Hanafi, MBA.

JURUSAN MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
Kasus Crown Point Cabinetry

Pertanyaan
1. Strategi apakah yang diterapkan oleh Crown Point Cabinetry?
Jawaban:
Crown Point Cabinetry melakukan perubahan guna meningkatkan produktivitas
karyawan dan pemasukan perusahaan. Strategi yang dilakukan oleh Crown Point
antara lain adalah:
1. Langkah awal yang dilakukan manajemen Crown Point Cabinetry adalah
melakukan restrukturisasi, dimana manajemen dengan kritis mengevaluasi
para karyawan berdasarkan pada kualitas kerja mereka dan mengurangi
karyawan dari 76 menjadi 53 orang pada tahun 1994 untuk mengurangi biaya
tenaga kerja
2. Langkah selanjutnya yaitu untuk karyawan yang tersisa, Brian (CEO Crown
Point Cabinetry) memutuskan bahwa perusahaan akan menyediakan donat
dan kopi setiap pagi untuk makan pagi untuk karyawan dengan harapan agar
mereka dapat memulai hari dengan lebih semangat karena sudah sarapan
untuk mengisi energi sebelum bekerja
3. Membuang lapisan-lapisan manajemen dan membiarkan karyawan memilih
siapa di antara rekan-rekan sejawat mereka yang berharga untuk
dipertahankan dan mengusulkan pendekatan manajemen berdasarkan pada
tim yang memberdayakan karyawan dengan tanggung jawab pengambilan
keputusan personalia maupun manjemen
4. Perubahan sistem manajemen departemen produksi menjadi sebuah tim yang
beranggotakan maksimal 12 orang
5. Rapat yang diselenggarakan setiap hari untuk memfasilitasi komunikasi,
menampung keluhan, mengusulkan perbaikan kerja, dan menjadwalkan
produksi. Untuk mengatasi partisipasi peserta rapat yang berbicara hanya
sedikit, maka perusahaan menawarkan pelatihan komunikasi bagi seluruh
karyawan dan membagi tim-tim tersebut menjadi kelompok yang lebih kecil.
Adanya sistem tim seperti ini membuat komunikasi antar karyawan dan tim
manajemen serta pemegang saham lebih lancar dan terbuka
6. Melakukan lembar tinjauan rekan kerja atau “kartu skor (scorecard).” Kartu
ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja anggota tim dan memberikan
rekomendasi kenaikan gaji sampai dengan persentase maksimum yang telah
ditetapkan manajemen ataupun juga dapat berupa kritikan. Kartu ini akan diisi
oleh rekan sesama tim karyawan tersebut
7. Melakukan sistem dimana setiap kelompok diberi kekuasaan untuk merekrut
dan memberhentikan para anggotanya masing-masing
8. Melakukan sistem program pembagian insentif keuntungan bersyarat yang
dirancang untuk mengurangi biaya tenaga kerja dengan perhitungan
pembagian keuntungan berdasarkan pada kinerja perusahaan secara
keseluruhan
9. Melakukan sistem penghargaan (reward) dan denda (punishment) atas
pemesanan yang tertunda untuk karyawan. Contohnya yaitu perusahaan akan
memberikan denda sebesar $1000 bagi karyawan yang membuat pesanan
pelanggan menjadi tertunda (baik mengenai ketepatan pengiriman ataupun
kelengkapan pesanan) dan mengalokasikan denda tersebut untuk biaya makan
siang bagi karyawan yang melakukan pekerjaan dengan tepat waktu dan
lengkap pesanannya
10. Melakukan sistem kenaikan upah bagi karyawan secara berkala untuk
mempermudah karyawan dalam memperoleh pinjaman
11. Menerapkan sistem bahwa karyawan akan diberi wewenang untuk
memberhentikan karyawan lain dari pabrik jika mereka melakukan
pelanggaran keselamatan kerja. Tim keselamatan kerja akan menentukan
denda, termasuk pemecatan bagi pelanggar
12. Mengadakan program dana pensiun bagi karyawan, dimana awalnya,
perusahaan hanya membayar biaya administrasi rencana tersebut, tetapi pada
tahun 2001, perusahaan menyamakan kontribusinya menjadi 50 persen dari
sumbangan karyawan, dengan jumlah maksimum 10 persen dari gaji
karyawan
13. Meningkatkan anggaran pemasaran dan dialokasikan untuk iklan di majalah
perdagangan serta menggunakan jaringan dealer yang ekstensif
2. Apakah yang menyebabkan perusahaan berubah?
Jawaban:
Hal-hal yang menyebabkan Crown Point Cabinetry melakukan perubahan adalah
sebagai berikut:
1. Hubungan antara manajemen dengan karyawan yang “mengerikan.” (kurang
baik)
2. Beberapa karyawan loyal pada perusahaan, tetapi banyak posisi yang dibuka
untuk rekrutmen empat sampai lima kali dalam satu tahun, sehingga
menyebabkan rata-rata perputaran karyawan dalam satu tahun mencapai 300
persen. Hal tersebut tentunya akan menambah biaya untuk tenaga kerja
3. Tingkat ketidakhadiran dari karyawan tergolong tinggi (sangat buruk)
4. Buruknya pengendalian kualitas proses. Perusahaan harus melakukan 3-4 kali
pengerjaan sebelum sebuah cabinet dikirimkan ke pelanggan. Hal tersebut
dikarenakan sumber daya manusia yang dipekerjakan tidak memiliki
keterampilan untuk mengoperasikan peralatan, padahal perusahaan sudah
berinvestasi cukup banyak dan proses pengulangan tersebut tentunya akan
menambah biaya bahan yang digunakan
5. Lamanya waktu dari pesanan yang diterima sampai dengan barang dikirim ke
pelanggan berkisar antara 14 sampai 20 minggu, padahal waktu aktual yang
dibutuhkan untuk produksi sendiri kurang lebih 10 hari, sisanya adalah waktu
yang dibutuhkan dari saat penjualan terjadi hingga saat produksi
6. Sistem insentif yang dianggap kurang memotivasi karyawan, sehingga
menyebabkan kinerja karyawan menjadi buruk
3. Apakah pengalaman Crown Point dapat diterapkan pada lingkungan bisnis
yang berbeda?
Jawaban:
Ya, pengalaman berharga dari Crown Point dapat dijadikan pelajaran dan sistem
tersebut dapat diterapkan pada lingkungan bisnis yang berbeda terutama untuk
perusahaan yang sedang berkembang. Sistem kontrol manajemen yang diterapkan
oleh Crown Point sangat baik, karena para manajerial langsung merangkul dan
berinteraksi dengan karyawan secara intens. Hal tersebut tentunya dapat
meminimalisir miss communication di antara karyawan dan manajerial. Walaupun
tentunya pada setiap perubahan dari sistem lama menuju sistem baru pasti akan terjadi
pro dan kontra, perubahan ini akan dapat memberikan pengaruh yang signifikan
apabila seluruh komponen yang berada di dalam perusahaan secara konstan
mendukung dan menaati peraturan yang telah ditetapkan. Kerja sama dan
kepercayaan adalah hal yang paling diperlukan jika suatu perusahaan ingin
menerapkan strategi seperti Crown Point ini.

Anda mungkin juga menyukai