Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT INKA (PERSERO) MADIUN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Studi D3 – Teknik Listrik sebagai salah satu pendidikan vokasi mempunyai
misi menghasilkan tenaga terampil yang menunjang kegiatan ekonomi, harus dapat
menempatkan diri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sektor industri jasa
maupun industri manufaktur. Program Studi D3 – Teknik Listrik diharapkan dapat
mempersiapkan dasar yang kuat guna menghasilkan lulusan yang memiliki sumber daya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing dalam menghadapi era pasar bebas, sumber
daya yang mampu berkembang dan tanggap terhadap tuntutan dan persaingan dalam
dunia kerja yang makin kompetitif.

Untuk itu, pendidikan melalui bangku perkuliahan yang dikombinasikan dengan


pembelajaran di lapangan diharapkan dapat mempersiapkan dasar yang kuat untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi era pasar
bebas, sumber daya yang mampu berkembang dan tanggap terhadap tuntutan produk
yang kompetitif dan keahlian yang dimiliki oleh lulusan Program Studi D3 – Teknik
Listrik harus mencakup aspek kompetensi professional (professional competence) serta
aspek tingkah laku professional (professional attitude). Kedua aspek tersebut dibentuk
melalui proses pendidikan baik yang diselenggarakan dalam kampus maupun di luar
kampus. Salah satu pelaksanaan pendidikan di luar kampus adalah Praktek Kerja
Lapangan (PKL).

Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik
Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek
mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja dalam hal ini mencakup
kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah.
Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah:
1. Mengenali ruang lingkup perusahaan,
2. Mentaati peraturan perusahaan,

POLITEKNIK NEGERI MALANG 1


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

3. Mengikuti proses kerja di perusahaan,


4. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor
atau pembimbing lapangan.
5. Mengamati perilaku sistem.
6. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis.
7. Melaksanakan ujian kerja praktek.

Dengan diadakannya kegaiatan Praktek Kerja Lapangan ini akan menambah nilai
tambah bagi mahasiswa untuk dapat mengerti, mengetahui, dan memahami proses-proses
yang terjadi di dunia industri dari awal sampai akhir sehingga dari proses kerja lapangan
tersebut mahasiswa memperoleh gambaran bagaimana caranya menerapkan ilmu yang
telah diperoleh di kampus ke dalam dunia kerja. Harapan utama dari penyelenggaran
praktik di dunia usaha / industri ini di samping keahlian professional mahasiswa dapat
meningkat sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha / industri, juga mahasiswa
nantinya akan memiliki etos kerja yang meliputi kemampuan, disiplin, motivasi, inisiatif,
dan kreativitas kerja.

Semakin berkembangnya teknologi dan pengetahuan, pendapatan, dan pekerjaan saat


ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan terhadap ragam jasa seperti kebutuhan
transportasi. Kebutuhan transportasi kereta terus meningkat, untuk itu pemerintah harus
cepat tangap dalam hal meningkatkan transportasi publik. PT. INKA (Industri Kereta Api
Persero) merupakan salah satu instansi pemerintah non departemen yang bergerak di
bidang industri kereta api. Banyak produk perkeretaapian yang dihasilkan oleh PT.
INKA. Salah satunya yaitu kereta penumpang.
Di dalam kereta penumpang sendiri banyak komponen yang menggunakan listrik.
Suplay dari semua kelistrikan yang ada di kereta api sendiri di cukupi oleh genset
(generator set). Generator set mensuplay semua komponen kelistrikan di dalam kereta.
Komponen elektrik tersebut diantaranya AC (Air Conditioner), lampu, stopkontak, dan
lain-lain. Untuk keamanan suplay, terdapat panel pada setiap gerbong kereta yang di
dalamnya terdapat komponen seperti MCB, relay, dan kontaktor. Sistem pada pengaman
kelistrikan di dalam kereta sendiri sangat penting, mengingat banyak komponen di dalam
kereta yang disuplai oleh genset sebagai sumber listrik di dalam kereta.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 2


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

Pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) kali ini, penyusun ditempatkan pada Divisi MRO
(Maintenance Repair and Overhaul), Bagian Pemeliharaan dan perawatan. Dengan
deskripsi kerja pengendalian kualitas semua sistem kelistrikan di dalam kereta. Penyusun
akan membahas mengenai “PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM
TRANSFER CARRIAGE”. Penyusun mengumpulkan data lapangan dan referensi
untuk dijadikan bahan pembuatan laporan.

1.2 Ruang Lingkup Kegiatan


Dalam penulisan laporan ini dibahas mengenai kegiatan selama kerja praktek yang
meliputi :
 Mengenal Pemeliharaan dan Perawatan pada PT. INKA (Persero) Madiun dan
jajarannya, terutama Divisi MRO (Maintenance Repair and Overhaul) PT. INKA
(Persero) Madiun.
 Mengetahui langkah kerja Pemeliharaan dan Perawatan PT. INKA (Persero)
Madiun.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktek Kerja Lapangan
Tanggal : 21 September 2020 – 21 November 2020
Tempat : PT. INKA (Persero)
Waktu : 07.30 – 16.30 WIB

1.4 Tujuan

Secara umum tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan adalah agar
mahasiswa dapat menerapkan dan membandingkan antara pengetahuan teori maupun
praktek yang didapat di perkuliahan dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di dunia
usaha/ industri.
Selain itu, dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan di harapkan dapat meningkatkan
pengalaman dan pengetahuan ketrampilannya secara professional sesuai dengan tuntutan
dunia kerja dan perkembangan teknologi yang berkembang di masyarakat. Adapun
tujuan PKL bagi Mahasiswa adalah sbb:
1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan industri yang ada di Divisi MRO
(Maintenance Repair and Overhaul), PT. INKA (Persero), Madiun.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 3


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

2. Memperhatikan disiplin, kualitas, dan tanggung jawab perkerjaan sesuai dengan


tuntutan profesi,
3. Mengetahui sistem kontrol, distribusi, dan proteksi di dalam industri,
4. Mengetahui langkah kerja Pemeliharaan dan Perawatan.

1.5 Manfaat
1.5.1 Bagi Mahasiswa
1. Memperoleh pengalaman praktis tentang Pemeliharaan dan Perawatan,
2. Mengetahui terapan-terapan teori dan relevansinya,
3. Mengenal dan merasakan sikap professional yang dibutuhkan di dunia
industri,
4. Menambah pengetahuan serta wawasan mahasiswa dalam dunia kelistrikan,
khususnya dalam bidang yang dijadikan pokok permasalahan,
5. Sebagai studi perbandingan antara teori dan praktek yang telah didapatkan di
perkuliahan dengan kenyataan yang sebenarnya di lapangan/ dunia kerja,
6. Mengetahui secara lebih jelas mengenai kegiatan perusahaan khususnya yang
berkaitan dengan kelistrikan dan bisa mendapatkan pengalaman kerja serta
dapat berinteraksi dalam suatu team work,
7. Dapat mengukur kemampuan atau keterampilan yang dimiliki serta
mendapatkan pengalaman dan wawasan baru,
8. Membantu mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja secara nyata
dalam lingkup pekerjaan di lingkungan perusahaan,
9. Mendapatkan data-data yang detail dan akurat yang akan digunakan dalam
penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan, khususnya pada bidang yang
menjadi pokok permasalahan,
10. Dapat membina hubungan yang baik dengan industri sehingga
memungkinkan untuk dapat bekerja di industri tempat pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan tersebut setelah lulus dari kuliah.

1.5.2 Bagi Politeknik Negeri Malang


1. Mewujudkan visi dan misi Politeknik Negeri Malang
2. Merupakan salah satu evaluasi dari pencapaian materi yang telah dikuasai
oleh mahasiswa.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 4


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

3. Memperoleh masukan dari perusahaan tempat Praktek Kerja Lapangan


sehingga program studi D3 – Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Malang dapat memperbaiki kurikulum dan silabus agar
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja saat ini.
4. Memperkenalkan kampus kepada perusahaan atau instansi baik pemerintah
ataupun swasta dan lingkungan sekitarnya.
5. Dapat menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan.
6. Memperoleh informasi dari industri atau perusahaan tentang peluang
lapangan kerja serta kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.

1.5.3 Bagi Perusahaan


1. Sarana mengetahui kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri,
khususnya Politeknik Negeri Malang.
2. Sarana untuk mengenalkan teknologi industri pada dunia pendidikan.
3. Sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh badan
usaha terkait.

1.6 Batasan Masalah


Agar pembahasan laporan tidak terlalu luas maka perlu adanya pembatasan masalah.

Adapun dalam menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan meliputi :

“PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN SISTEM TRANSFER CARRIAGE”.

1.7 Metode Pengambilan Data


1. Metode literatur
Mahasiswa mendapatkan data-data yang sesuai dengan judul penulisan laporan
dalam bentuk soft copy bahan yang tersedia, ataupun literature-literatur yang
disediakan.

2. Metode diskusi
Diskusi dilakukan dengan dialog interktif atau tanya jawab langsung kepada
pembimbing teknis di lapangan.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 5


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

3. Metode Observasi
Mahasiswa melakukan metode observasi langsung ke lapangan dengan
mengikuti berbagai arahan dan penjelasan pembimbing teknis.

1.8 Tata Tertib


1.8.1 Kewajiban Mahasiswa
1.8.1.1 Mempelajari proses bisnis perusahaan, struktur organisasi, peraturan
disiplin pegawai, keselamatan dan kesehatan kerja serta ketentuan lain
yang berlaku di tempat PKL.
1.8.1.2 Mentaati semua peraturan disiplin pegawai, keselamatan, dan kesehatan
kerja serta ketentuan lainya yang berlaku di tempat PKL.
1.8.1.3 Mempelajari penugasan yang di berikan mentor , dan dimana perlu
meminta penjelasan atas hal- hal yang kurang dimengerti.
1.8.1.4 Melaksanakan dengan sebaik- baiknya semua tugas yang telah
dimengerti dan memahami tata cara pelaksanaannya.
1.8.1.5 Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan PKL sesuai ketentuan dari
mentor.
1.8.1.6 Mematuhi peraturan yang berlaku, di industri dan bengkel tempat PKL.
1.8.1.7 Disiplin kerja dengan cara berada di tempat PKL 15 menit sebelum
dimulai, sopan, jujur, bertanggung jawab, berinisiatif dan kreatif
terhadap tugas- tugas yang diberikan.
1.8.1.8 Melaksanakan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) di
lingkungan Perusahaan tempat PKL.
1.8.1.9 Memakai seragam kerja baju putih dan celana kain hitam dengan atribut
setiap keluar masuk industri dan berpakaian kerja beratribut Politeknik,
serta memakai sepatu safety setiap melaksanakan PKL.
1.8.1.10 Menerima, mengisi, dan menyerahkan buku agenda harian kepada
pembimbing dan menyusun laporan dengan sistem kelompok
berdasarkan hasil PKL.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 6


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

1.8.2 Larangan Mahasiswa


1.8.2.1 Mengisap rokok didalam dan diluar tempat PKL, termasuk
mengkonsumsi minuman dan obat-obatan yang dilarang pemerintah.
1.8.2.2 Menerima tamu pada saat melaksanakan PKL.
1.8.2.3 Mempergunakan fasilitas pesawat telepon di tempat PKL tanpa seijin
petugas / pembimbing industri.
1.8.2.4 Pindah tempat PKL tanpa rekomendasi kepala urusan yang berwenang
daam mengatur penempatan.
1.8.2.5 Berkelahi / bertengkar dengan siapapun dan dilarang berambut
gondrong, panjang untuk pria.
1.8.2.6 Khusus untuk perempuan selain diatas juga dilarang :
 Memakai rok
 Memakai sepatu bertumit tinggi
 Memakai perhiasan
 Memakai tata rias / make up yang kurang sesuai dengan
kondisi setempat
1.8.2.7 Mahasiswa dilarang mengakhiri pelaksaanaan PKL sebelum batas akhir
pelaksanaan tanpa sepengetahuan dari Politeknik.
1.8.2.8 Mahasiswa dilarang mengambil barang yang bukan miliknya untuk
dimiiki tanpa seijin pemiliknya.

1.8.3 Sanksi – sanksi


Pelanggaran – pelanggaran tata tertib akan dikenakan sanksi sbb :
 Peringatan secara lisan
 Peringatan tertulis
 Pengurangan nilai PKL
 Di keluarkan dari Perusahaan tempat PKL dengan nilai Nol
 Sanksi akademis yang diatur dalam buku pedoman Politeknik.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 7


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

Catatan :
1. Pelanggaran- pelanggaran yang anda lakukan akan merugikan diri sendiri,
Alumni, adik kelas,orang tua, industri tempat PKL dan Politeknik pada
pelaksanaan PKL mendatang.
2. Industri / bengkel tempat PKL bisa menambah dan mengurangi butir- butir
sesuai dengan kondisi dan situasi setempat.
3. Buku laporan ini harus sudah diserahkan pada petugs yang ditunjuk program
studi Teknik Listrik paling lambat 5 hari setelah berakhirnya pelaksanaan
PKL.
4. Apabila pada batas akhir waktu yang telah ditentukan, laporan belum juga
diserahkan maka PKL anda dianggap gugur.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 8


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya PT. INKA

Gambar 2.1 PT. INKA (Persero) Madiun


PT. INKA didirikan pada tanggal 18 Mei 1981. PT INKA (Persero) merupakan
pengembangan dari Balai Yasa Lokomotif Uap Madiun yang dimiliki oleh PJKA
(sekarang PT. Kereta Api Indonesia ) pada saat itu. Semenjak lokomotif uap sudah tidak
dioperasikan lagi, maka balai yasa ini dialih fungsikan menjadi pabrik kereta api.
Penentuan lokasi dan pendirian pabrik kereta ini berdasarkan hasil studi dari BPPT.
PT. INKA, sebagai salah satu badan usaha milik negara terus mengalami
perkembangan, diawali pada tahun 1981 dengan produk berupa kereta penumpang kelas
ekonomi dan gerbong barang kini menjadi industri manufaktur perkeretaapian yang
modern. Aktivitas bisnis PT. INKA yang ada kini berkembang mulai dari penghasil
produk dasar menjadi penghasil produk dan jasa perkeretaapian dan transportasi yang
bernilai tinggi.
Transformasi bisnis yang dilakukan perusahaan mampu memberikan keberhasilan
dan mendapatkan solusi terbaik untuk perbaikan transportasi kereta api. Dalam
persaingan global, PT. INKA mengembangkan berbagai jenis produk di bawah kendali

POLITEKNIK NEGERI MALANG 9


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

sistem manajemen mutu ISO 9001 dan kemitraan global.


Melalui perbaikan dan pembaharuan yang dilakukan secara berkesinambungan
sebagai upaya beradaptasi terhadap persaingan global, PT. INKA memasuki dunia
bisnis ini dengan mengedepankan nilai-nilai integritas, profesional dan kualitas. Dalam
menghadapi tantangan dunia bisnis ke depan, PT. INKA tidak hanya bergelut dalam
produk-produk perkeretaapian, namun menghasilkan produk lain yang lebih luas yang
mampu memberikan kontribusi terhadap permintaan infrastruktur dan sarana
transportasi. Selain produksi untuk kebutuhan dalam negeri, produksi juga ditujukan
untuk ekspor terutama ke Malaysia dan negara lainnya.
2.1.1 Sistem Mutu

PT. INKA merupakan sistem menu berbasis ISO 9001 sejak tahun 1996 yang
disertifikasi oleh ABS Quality Service USA. Sistem manajemen mutu ini dilakukan
audit/surveylance oleh ABS Quality Service USA tiap 6 bulan sekali, selain itu juga
dilakukan Audit Mutu Internal tiap 6 bulan sekali. Dan pada tahun 2012 dinyatakan
bahwa serifikat sistem mutu dapat dipertahankan. Penerapan sistem mutu ini terus
dilakukan PT. INKA dalam upaya untuk terus menigkatkan kualitas proses, produk
maupun pelayanan.
2.1.2 Manajemen Risiko

Manajemen Risiko telah menjadi perhatian manajemen di dalam pengelolaan


perusahaan. Kegiatan tersebut dimulai dengan pembentukan Tim Manajemen
Risiko dengan melibatkan BPKP Perwakilan Jawa Timur sebagai konsultan
penyusunan Sistem Manajemen Risiko dan kemudian dibentuk Unit Kerja yang
menangani masalah Manajemen Risiko. Realisasi dari pelaksanan Manajemen
Risiko adalah sbb: Telah disusun Pedoman Manajemen Risiko, buku saku manual
Manajemen Risiko yang digunakan sebagai acuan operasional Unit Kerja,
dibentuk Komite Manajemen Risiko dan Tim Counterpart Pengendalian /
Pengelola Sistem Manajemen Risiko, disusun Risk Adjusted RKAP tahun 2013
serta penyusunan profil Risiko di unit kerja.
2.1.3 Teknologi Informasi

Perusahaan bekerjasama dengan BPPT melakukan kajian untuk


pembangunan sistem informasi manajemen terintegrasi dengan menggunakan

POLITEKNIK NEGERI MALANG 10


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

ERP (Enterprise Resource Planning). Perusahaan telah menunjuk konsultan untuk


memandu implementasi ERP tersebut. Sampai saat ini telah terimplementasi
secara terintegrasi, dan terus dilakukan penyempurnaan.
2.2 Visi, Misi, dan Logo PT. INKA (Persero) Madiun

Visi
“Untuk menjadi perusahaan kelas dunia di kereta api dan transportasi perkotaan di
Indonesia”
Misi
Buat solusi tepadu untuk kereta api dan transportasi perkotaan dengan keunggulan
kompetitif dalam bisnis dan teknologi yang tepat produk untuk mendorong
pengembangan transportasi yang berkelanjutan.
Logo perusahaan:

Gambar 2.2 Logo PT. INKA (Persero) Madiun

Logo PT. INKA (Persero) memiliki makna :

 Karakter Kokoh dan Kuat, digambarkan dalam pemakaian garis tebal yang
membentuk gerak dan lingkaran yang menyatu utuh, menggambarkan
perusahaan yang tangguh menghadapi perubahan lingkungan bisnis.
 Karakter Dinamis dalam Menjalankan Aktivitas, digambarkan oleh panah
yang bergerak melingkar dua arah dengan tujuan tanpa balas, memberi gambaran
pencapaian pengembangan usaha secara terus menerus menggambarkan tujuan
perusahaan tumbuh dan berkembang.
 Karakter Industri Kereta Api, digambarkan oleh elemen dua kepingan serta
garis lingkaran putih yang terdapat pada lingkaran panah, sehingga gerakan dua
arah dengan kepingan serta garis lingkaran putih sebagai porosnya, memberi
kesan gerak roda industri kereta api dan transportasi yang terus menerus.
 Karakter Terbuka, dengan ditambahkan kata “INKA” memberikan kemudahan
kepada siapa saja untuk mengenali logo/lambang maupun keberadaan PT. INKA
(Persero), menggambarkan bahwa PT. INKA (Persero) terbuka kepada
para stakeholder.

Pemilihan warna merah, hitam, dan putih memberikan gambaran tentang Tri
Prasetya INKA, yaitu lntegritas, Mutu, dan Profesional.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 11


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

 Warna merah, melambangkan perusahaan yang selalu mengedepankan


profesionalisme, siap menghadapi tantangan, ulet, dan penuh semangat untuk
meraih tujuan perusahaan.
 Warna hitam, melambangkan perusahaan yang kokoh, teguh, mengedepankan
mutu dan tepat waktu didalam setiap menghasilkan produknya.
 Warna dasar putih, melambangkan profesionalisme yang berdasarkan iman dan
taqwa, menjunjung tinggi integritas dan kejujuran, memiliki daya saing
berkelanjutan, serta menghasilkan nilai tambah pada lingkungan.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 12


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

2.3 Struktur Organisasi PT. INKA

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. INKA (Persero) Madiun

POLITEKNIK NEGERI MALANG 13


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

2.4 Produk PT. INKA

Sejak awal berdiri, PT. INKA telah memproduksi banyak barang dan alat
transportasi, khususnya transportasi yang berbasis railway. Secara garis besar PT.
INKA memproduksi Kereta Berpenumpang, Kereta Berpenggerak, Gerbong barang,
Trasportasi lain, dan produk-produk lainnya. Berikut merupakan beberapa contoh
produksi PT. INKA :
1. Kereta Penumpang
a. Kereta Penumpang Eksekutif (K1)
b. Kereta Penumpang Ekonomi (K3)
c. Kereta BIM (LRT)

2. Kereta Berpenggerak
a. Kereta Rel Diesel Elektric (KRDE)
b. Kereta Diesel Indonesia (KRD-I)
c. Kereta Diesel (KRD) Push Pull
d. Kereta Rel Listrk (KRL)

3. Gerbong Barang
a. Gerbong Terbuka Curah Putar (KKBW)
b. Gerbong Pulp Wagon
c. Gerong Datar (PPCW)
d. Gerbong Datar (Eksport Singapura-LTA)
e. Gerbong Ballast (ZZOW)
f. Gerbong Oil Tank (KKW)

4. Produk Lain
a. Kereta Fudika (Fasilitas Uji Dinamik Kereta Api)
b. Rail Bus
c. Lokomotif Diesel Hidraulic (Loko DH)
d. Kereta Bagasi
e. Kereta Penolong

POLITEKNIK NEGERI MALANG 14


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

5. Produk Transportasi Lain


a. Automated Container Transporter
b. Monorel
c. Automated People Mover System (Apms-Monorel Bandara)
d. Bus Gandeng (Articulated Bus)
e. Track Motor Car (TMC)

2.5 Proses Produksi

2.5.1 Bahan Baku Produksi

PT. INKA dalam menjalankan proses produksinya menggunakan bahan baku


antara lain:
a. Bahan Baku Utama
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari berbagai
macam plate antara lain : Plate SS 400, Plate Corten A, Plate SSHC, cannel
steel SS41, Wire Rope SWRM, Round bar S 45, Plate S45 304 Ornamen,
Plate keystone, Plate SGP, BALV dan medium
b. Bahan Baku Pembantu
Bahan baku tambahan yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari:
Alkohol, Bensin, Gas CO2 Air, Isolasi Kertas, Steel GMT, Gas Argon, Gas
Zvertop, dan Kertas gosok besi
c. Bahan Baku Tambahan
Bahan baku tambahan yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari: Cat
Coppon Mastic Primer and Hard, Cobalt Free Kote, Chopped Strand Mat 11
450, Pigmen Light Green, Belt Coat 2141-T (Ex), Oil Putty, Katalis Mekspor,
Resin-157 BQ TN Ex Yukalac dan Thimmer Cat Nax indus PU Nex.

2.5.2 Tahapan Produksi

Proses produksi di PT. INKA dilakukan bertahap oleh bagia pengerjaan plat,
bagian perakitan, bagian pengecatan, bagian pemasangan komponen, bagian
pemesinan, bagian interior dan didukung oleh bagian quality control, bagian
perencanaan dan pengendalian produksi serta bagian quality assutrance.
a. Bagian Pengerjaan Plat (PPL)

POLITEKNIK NEGERI MALANG 15


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

Bagian ini merupakan awal pengadaan dari seluruh proses yang akan dikerjakan.
Pada bagian ini dikerjakan proses-proses sebagai berikut:
1. Pemotongan Plat (model pemotongan plat)
2. Pengelasan (model)
3. Minor Assembling 1 yang merupakan bagian dari kebutuhan car body
4. Minor Assembling 2 yang merupakan bagian dari kebutuhan Interior
Pekerjaan di bagian pengerjan plat ini dilakukan proses welding, grinding
reforming, drilling, laser cutting, sawing, punching dan bending.
b. Bagian Perakitan (PRK)
Bagian ini dibagi menjadi 6 unit kerja dengan pembagaian kerja sebagai
berikut :
1. Perakitan 1, melaksanakan perakitan Under Frame dan Slide Wall
2. Perakitan 2, melaksanakan perakitan End Wall dan root
3. Perakitan 3, melaksakan perakitan Car Body
4. Perakitan 4, melakukan reforming minor assembling yang telah jadi
5. Perakitan 5, melakukan partisi dan sealing
6. Perakitan 6, melakukan perakitan bogie

c. Bagian Pengecatan
Pada tahapan pengecatan ini terdapat beberapa proses pekerjaan yaitu :
1. Grid Blasting
Grid Blasting berfungsi untuk membersihkan gerbong dari karat dengan
menyemprotkan pasir besi menggunakan kompressor dengan tekanan 5-
5kg/cm2 pada permukaan benda yang dilakukan diruang tertutup dengan
local exhaustion.
2. Pengecatan awal
Pengecatan dilakukan dengan penyemprotan meni dengan sprayer bertekanan
udara dari kompresor. Fungsinya untuk mencegah terjadinya karat dan
untuk melindungi atau menahan beban dari cat-cat berikutnya.
3. Bitominous
Pemberian Bitominous Under Seal Nipsea yang berfungsi sebagai peredam
getaran peredam kebisingan dan mencegah terjadinya timbulnya karat.
Bentuknya seperti aspal dengan tebal 3 mm dan dilindungi dengan cat

POLITEKNIK NEGERI MALANG 16


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

warna hitam jenis cat yang digunakan adalah epoksi dan polyceton.
4. Pendempulan
Merupakan proses penghalusan permukaan bagian dari gerbong yang akan
dicat dasar II.
5. Cat Dasar II
Pengecatan dasar II dilakukan untuk mendapat hasil pengecatan yang
sempurna yaitu dilakukan dengan menutup dempul atau por-pori dempul.
6. Top Coat I dan Top Coat II
Merupakan cat akhir dari proses pengecatan yang sempurna yaitu dilakukan
dengan lebih cermat dan teliti.

d. Bagian Pemasangan Komponen (PMK)


Bagian ini melaksanakan proses pekerjaan pemasangan komponen kereta dan
juga produk diversifikasi antara lain :
1. Memasang komponen listrik pada gerbong terutama pada gerbong
penumpang
2. Melakukan pemasangan antar underframe dengan bogie (bogie
mounting)
3. Melakukan pemasangan sistem pengereman
4. Melakukan pengerjaan perpipaan alira udara dan kompresor serta sistem
aliran air
5. Melakukan pemasangan sarana pendukung lain.
e. Bagian Pemesinan (PMS)
Bagian ini melaksanakan proses-proses machining seperti bubut (milling),
scrapping, drilling, dan sebagainya untuk menyiapkan single part dan
pemilihan yang sesuai dengan benda kerja yang diiinginkan seperti
pembuatan barang berbentuk center sill pen dan silindris.
f. Bagian Interior
Bagian ini mengerjakan proses akhir dari produksi. Dalam unit ini dilakukan
pemasangan dinding, instalasi listrik, lampu, kursi, rak barang, pintu, jendela
dan lavatory.
g. Quality Control

POLITEKNIK NEGERI MALANG 17


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

Bagian quality control melakukan tugas-tugas sebagai berikut


1. Menerima daftar spesifikasi rancang produk dan mengevaluasinya
2. Melakukan pemeriksaan kualitas barang, produk jadi dan produk akhir
3. Memberikan jaminan mula dari mula produsen kepada konsumen
4. Memberikan feed back secepatnya mengenai penyimpangan produk dan
kelainan mutu produk
5. Menyiapkan bahan laporan mutu produk
h. Bagian perencanaan dan pengendalian Produksi (PPC)
Bagian perencanaan dan pengendalian Produksi (PPC) ini melakukan tugas-tugas
sebagai berikut:
1. Merencanakan jumlah dan jenis produk dan mengevaluasinya
2. Mempersiapkan jadwal produksi, penggunaan mesin, tenaga kerja,
perakitan dan bahan.
3. Selalu ikut memonitor pelaksanaan produksi serta mempelajari
kemungkinan-kemungkinan terjadinya perbedaan rencana dengan
pelaksanaan produksi.
4. Mempelajari kemungkinan metode kerja yang lebih baik untuk
meningkatkan produktivitas.
5. Melakukan pengendalian biaya untuk mengamati biaya dalam proses
dan membandingkan dengan kalkulasi awal.
6. Melakukan pencatatan dan pengumpulan data jam orang, jam mesin,
bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan untuk pengawasan,
penyusunan statistic, penetapan standard dan pembuatan laporan.
7. Ikut serta merumuskan dalam menentukan anggaran belanja proses
produksi.
i. Quality Control
Bagian quality control melakukan tugas sebagai berikut:
1. Menerima daftar spesifikasi rancang produk dan mengevaluasinya.
2. Melakukan pemeriksaan kualitas barang masuk, produk jadi dan produk
akhir.
3. Memberikan jaminan mula dari produsen kepada konsumen.
4. Memberikan feedback secepatnya mengenai penyimpangan produk dan
kelainan mutu produk.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 18


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

5. Menyiapkan bahan laporan mutu produk.


6. Menjaga hubungan baik dengan konsumen.

j. Bagian perencanaan dan pengendalian produksi


Bagian perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) ini melakukan tugas-tugas
sebagai berikut:
1. Merencanakan jumlah dan jenis produk dan mengevaluasinya
2. Mempersiapkan jadwal produksi, penggunaan mesin, tenaga kerja,
perakitan dan bahan.
3. Selalu ikut memonitor pelaksanaan produksi serta mempelajari
kemungkinan-kemungkinan terjadinya perbedaan rencana dengan
pelaksana produksi.
4. Mempelajari kemungkinan metode kerja yang lebih baik untuk
mempertinggi produktivitas
5. Melakukan pengendalian biaya untuk mengamati biaya dalam proses dan
membandingkan dengan kalkulasi awal.
6. Melakukan pencatatan dan pengumpulan data jam orang, jam mesin,
bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan untuk pengawasan,
penyusunan statistic, penetapan standar, dan pembuatan laporan
7. Ikut serta merumuskan dalam menentukan anggaran belanja proses
produksi.
k. Quality Assurance
Untuk mendapatkan suatu produk yang bermutu dan berkualitas, maka setelah
proses produksi berakhir pihak Quality assurance (QA) melakukan uji
kualitas terhadap hasil produksi. Adapun uji yang dilakukan PT INKA untuk
menjaga kualitas produknya:
1. Tes Statis
Tes ini terdiri dari rangkaian tes sebagai berikut:
a. Uji beban
Uji beban dilakukan untuk menguji kekuatan produk kereta api
terhadap besarnya beban maksimal yang diberikan, misalnya uji
beban bogie(bogie load test) untuk menguji beban maksimal yang

POLITEKNIK NEGERI MALANG 19


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

dapat diterima bogie.

b. Uji kelayakan las


Uji ini untuk mengetahui kekuatan pengelasan, apakah telah sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
c. Uji kualitas desain interior
Desain interior yang telah dipasang harus diuji untuk mengetahui
apakah telah layak pakai dan sesuai dengan yang direncanakan.
d. Water test
Merupakan tes uji yang digunakan untuk mengetahui gerbong kereta
api mengenai daya tahannya terhadap air hujan dan menganalisa
efek timbul setelah diberi hujan buatan. Apakah terjadi kebocoran,
cat mengelupas dan lain sebagainya.
e. Test Kelistrikan
Tes kelistrikan ini dimasukkan guna memeriksa dan memastikan
pemasangan komponen kelistrikan pada kereta api tersebut dalam
kondisi berfungsi dengan baik.
f. Test Pengereman
Tujuan dari tes ini adalah untuk memastikan apakah sistem pengereman
telah dipasang sesuai dengan standar yang digunakan. Tes ini
meliputi pemeriksaan kebocoran brake pipe, pemeriksaan langkah
brake cylinder dan fungsi pengereman, serta pemeriksaan langkah
piston pada brake cylinder.
2. Tes Dinamik
Tes ini dari rangkaian tes sebagai berikut:
a. Tes kelengkungan (Curve Test)
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kebebasan komponen under frame
dari gerakan bogie saat lintasan rel yang melengkung. Dilakukan
dengan cara menempatkan separuh bagian gerbong kereta api pada
tambangan dan separuhnya lagi pada lintasan diatas rel kemudian
tambangan digeser ke depan dan kebelakang dengan jarak sesuai
standar yang ditetapkan. Gerbong kereta api dinyatakan lulus uji
jika komponen bagian bawah gerbong tidak ada yang yang

POLITEKNIK NEGERI MALANG 20


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

menyentuh gerakan bogie.


b. Tes Jalan (Test Run)
Tes ini adalah tahap akhir dari uji kualitas produksi yang dilakukan
dengan menjalankan rangkaian gerbong dan lokomotif kereta api di
lintasan kereta api untuk mengetahui kelayakan jalan kereta api.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 21


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Tata Cara Memasuki Kawasan PT. INKA (Persero)


Sebelum melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL), ada beberapa peraturan yang
harus dipatuhi oleh setiap mahasiswa/peserta PKL. Mahasiswa harus mengisi buku
tamu atau absensi di Security Post. Pengisian buku tamu tersebut dapat dilayani oleh
para Security yang berjaga di area Security Post dan meninggalkan jaminan tanda
pengenal. Terdapat beberapa kolom pengisian pada buku tamu antara lain nama, jam
masuk, jam keluar, dan tanda tangan. Setelah itu tamu (dalam hal ini adalah peserta
PKL) diberikan tanda pengenal sebagai “Visitor” untuk membedakan antara tamu dan
karyawan yang ada di kawasan PT. INKA.

3.2 Safety Induction


Sebelum melakukan pekerjaan di PT. INKA (Persero) terlebih dahulu dilakukan
briefing, yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan dan pengarahan safety dan 5R
pada para pekerja. Untuk memasuki area kerja di PT. INKA ada beberapa perlengkapan
keselamatan yang harus dipakai, antara lain : sepatu, helm, kacamata, masker, penutup
telinga, dan saputangan (jika diperlukan), yang keseluruhan harus sesuai dengan standar
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Serta dalam melaksanakan pekerjaan setiap pekerja harus mematuhi peraturan 5R
(Ringkas, Rapi, Resik , Rawat, dan Rajin), yang bertujuan terciptanya lingkungan yang
bersih dan aman bagi diri sendiri dan orang lain.
Beberapa safety yang digunakan dalam bekerja di PT. INKA, antara lain :

POLITEKNIK NEGERI MALANG 22


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 3.1 Kelengkapan K3 (a) Safety Helmet, (b) Safety Shoes, (c) Safety Glasses, (d)
Safety Mask

3.3 Pengenalan Staf dan Karyawan


Dalam melaksanakan kegiatan PKL tentunya kami bertemu dan bersosialisasi
dengan para karyawan. Sosialisasi tersebut mencakup seputar pengenalan area PT.
INKA (Persero) dan seluruh peralatan dan sistem ketenagalistrikan. Sosialisasi
dilakukan dengan melakukan wawancara dengan para karyawan dan staf. Berikut
adalah daftar karyawan dan staf yang pernah kami temui di area PT. INKA (Persero).

Tabel 3.1 Pegawai PT. INKA bagian Perawatan dan Pemeliharaan.

No. Nama Jabatan


(di MRO)

1. Herman Eko Susilo Manager

2. Joko Priyanto Manager

3. Nur Cholis Supervisor

POLITEKNIK NEGERI MALANG 23


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

4. Saifulloh R Staf

5. Guntoro Staf

6. Harianto Staf

7. Pratama BAS PKWT

8. Galih Tri K PKWT

9. Prahasta EP PKWT

10. .Dwi A PKWT

11. Edi P PKWT

3.4 Jam Kerja bagi Karyawan PT. INKA


Di PT. INKA hari kerja perusahaan adalah 5 (lima) hari kerja dalam seminggu, yaitu
Senin – Jum’at, untuk hari libur di PT. INKA yaitu hari Sabtu dan Minggu, serta Hari
Besar Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun atas dasar alasan dan
pertimbangan tertentu, maka hari libur mingguan dapat digeser pada hari yang lain
dengan hari pengganti, yang ketentuannya ditetapkan dengan surat edaran.

Tabel 3.2 Waktu kerja Karyawan PT. INKA (Persero) Madiun.


Uraian Hari Senin - Kamis Hari Jum’at
Mulai Bekerja Jam 07.30 WIB Jam 07.30 WIB
Istirahat Jam 11.30 WIB s.d. Jam 11.30 WIB s.d.
12.30 WIB 13.00 WIB
Mulai Bekerja Kembali Jam 12.30 WIB Jam 13.00 WIB
Break Time Selama 15 menit mulai Selama 15 menit mulai
waktu sholat Ashar tiba waktu sholat Ashar tiba
Selesai Bekerja Jam 16.30 WIB Jam 16.30 WIB
Dalam memulai pekerjaan setiap unit kerja wajib melaksanakan Apel pagi selama-
lamanya 15 menit yang dipimpin oleh masing-masing atasan unit kerja dalam rangka
evaluasi/koordinasi/pengarahan singkat terkait pekerjaan atau penyampaian informasi.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 24


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

Tabel 3.3 Waktu kerja shif karyawan PT. INKA (Persero) Madiun.
Uraian Shif I Shif II
Mulai Bekerja Jam 16.00 Jam 24.15 WIB
Istirahat Jam 18.00 WIB s.d. Jam 03.45 WIB s.d.
19.00 WIB 04.45 WIB
Mulai Bekerja Kembali Jam 19.00 WIB Jam 04.45 WIB
Break Time Jam 22.00 WIB s.d. Jam 01.45 WIB s.d.
22.15 WIB 02.00 WIB
Selesai Bekerja Jam 24.15 Jam 08.00

Kerja shif dilaksanakan hanya untuk kegiatan yang berhubungan dengan proses
produksi karena hal-hal sebagai berikut :
a. Unit kerja mendapatkan beban kerja penuh / berlebihan.
b. Karena pekerjaan yang harus segera diselesaikan sesuai dengan target waktu.
c. Keterbatas fasilitas dan tempat kerja.
Waktu kerja shif diatur dengan membentuk dua regu shif yang akan bergilir setiap
tujuh hari, dan kerja shif harus dilakukan atas perintah tertulis dari atasan Senior
Manager dengan menggunakan formulir Surat Perintah Kerja Shif (SPKS).
Untuk jam kerja bagi peserta PKL sendiri yaitu 07.30 s.d. 12.00 WIB, Sebelumnya
diperbolehkan untuk praktek kerja sehari penuh namun saat ini ada wacana dari direktur
utama yang melarang peserta PKL praktek kerja selama sehari penuh atau ikut jam kerja
shif.

POLITEKNIK NEGERI MALANG 25


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

3.5 Bagan Proses Pekerjaan

Briefing
(Evaluasi Pekerjaan hari sebelumnya
& Pembagian Kerja hari ini)

Peminjaman Alat

K3

Pelaksanaan Pekerjaan & 5R

Istirahat dan Pulang

Gambar 3.2 Bagan proses pekerjaan

POLITEKNIK NEGERI MALANG 26


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT INKA (PERSERO) MADIUN

POLITEKNIK NEGERI MALANG 27

Anda mungkin juga menyukai