KONSEP KESEHATAN
REPRODUKSI
DOSEN PENGAMPUH : LUSI ANDRIANI,SST.M.KES
Welcome,
KELOMPOK 1
Sejarah
PARADIGMA TSB BERPENGARUH BESAR
Kesehatan TERHADAP HAK DAN PERAN PEREMPUAN
SEBAGAI SUBYEK DALAM BER-KB
Reproduksi
PERUBAHAN PENDEKATAN JUGA TERJADI DALAM
PENANGANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK,
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA, PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)
TERMASUK HIV/AIDS, SERTA KESEHATAN REPRODUKSI
USIA LANJUT, YANG DIBAHAS DALAM
KONTEKS KESEHATAN DAN HAK REPRODUKSI
Tujuan Kesehatan Reproduksi
TUJUAN UTAMA TUJUAN KHUSUS
memberikan pelayanan kesehatan reproduksi Meningkatkan kemandirian wanita, khususnya
komprehensif kepada wanita termasuk kehidupan dalam peranan dan fungsi reproduksi.
seksualnya dan hak-hak reproduksi wanita sehingga Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial
dapat meningkatkan kemandirian wanita dalam wanita dalam konteks : kapan ingin hamil,
mengatur fungsi dan proses reproduksi yang pada berapa jumlah anak yang diinginkan dan jarak
akhirnya dapat membawa pada peningkatan kualitas antar kehamilan.
kehidupannya. Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial
laki-laki.
Menciptakan dukungan pria dalam membuat
keputusan, mencari informasi dan pelayanan yang
memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi.
Sasaran Kesehatan reproduksi
SASARAN UTAMA SASARAN ANTARA
Laki-laki dan perempuan usia subur , remaja putra petugas kesehatan : Dokter Ahli, Dokter Umum,
dan putri yang belum menikah. Kelompok resiko : Bidan, perawat, dan pemberi layanan berbasis
pekerja seks, masyarakat yang termasuk keluarga masyarakat
prasejahtera.
Komponen kesehatan reproduksi Remaja.
Seksualitas
beresiko/menderita HIV/AIDS
Beresiko dan pengguna NAPZA.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
pengetahuan rendah
masih banyak dijumpai perilaku seksual berisiko
tinggi
pelayanan kesehatan reproduksi kurang merata
sikap merugikan perempuan
kurang berdayanya perempuan
kesadaran hak-hak reproduksi kurang dominan
Derajat kesehatan reproduksi
derajat kesehatan reproduksi masyarakat yang saat ini masih sangat rendah ditentukan
oleh keadaan kelompok rawan, yaitu perempuan.
ada beberapa hal yang dapat berpengaruh buruk terhadap belajar kesehatan reproduksi
perorangan antara lain
1. kemiskinan
2. kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat
3. akses fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang belum
memadai
TERIMA KASIH