Anda di halaman 1dari 6

BAB II MACAM-MACAM PERANGKAT JARINGAN BARBASIS WAN

1.     ROUTER

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada
lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router  sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu
disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis
router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar,
yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa
subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang
digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya
router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio,
ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti
halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya
telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk
menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access
server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL
disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa
router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering
router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat
mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Di dalam sesebuah rangkaian, data perlulah dihantar dan dikirim dengan tepat dan betul. Rangkaian
komputer kompleks biasanya terdiri  koleksi LAN yang dijalinkan satu sama lain. Kerja-kerja mengirim ini
dilaksanakan oleh router di mana router akan mengambil pesan data dari LAN dan menukarkannya kepada
paket yang sesuai untuk dihantarkan ke LANyang satu lagi (Lihat gambar  1).

Gambar  1: Rangkaian yang menggunakan perantara Router 


Fungsi Router

  Menghubungkan sejumlah jaringan yang memiliki topologi dan protokol yang berbeda

 Menghubungkan jaringan pada suatu lokasi dengan jaringan pada lokasi yang lain.

 Membagi suatu jaringan berukuran besar menjadi jaringan-jaringan yang


lebih kecil dan mudag untuk dikelola.

 Memungkinkan jaringan dihubungkan ke internet dan informasi yang tersedia


dapat diakses oleh siapa saja.

 Mencari jalan terefisien untuk mengirimkan data ke tujuan.

 Melindungi jaringan dari pemakai-pemakai yang tidak berhak dengan cara


membatasi akses terhadap data-data yang tidak berhak untuk diakses.

Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local
Area Network (LAN).

Analogi Router dan Switch

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch yaitu switch merupakan suatu jalanan, dan router
merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam
suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana
masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Ketika paket dihantar, router akan menjalankan beberapa proses penting antaranya ialah:

  membuat terjemahan protocol

  Mengemas kini jadwal haluan

 Mengirim paket

 membungkus  paket dan membuka bungkusan paket.

Selain itu juga router berperan untuk menapis trafik dengan membenarkan paket  tertentu saja. Ini
membolehkannya bertindak sebagai alat pelindung ringkas bagi rangkaian. 
 Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

  Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset
secara manual oleh para administrator jaringan.

 Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing
dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan
router lainnya.

Ada 3 jenis router yang biasa digunakan dalam jaringan computer, yaitu :

 Router pc

Adalah computer dengan SO yang memiliki fasilitas untuk membagi dan men-sharing IP Address. Perangkat
jaringan (PC) yang terhubung ke computer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi internet 
yang disebarkan oleh SO tersebut. Contoh SO yang dapat digunakan adalah semua SO berbasis client-
server, seperti Win NT, Win NT4.0, Win 2000 server, Win 2003 server, mikrotik(berbasis Linux), dan lain-
lain.

 Router aplikasi

Adalah aplikasi yang dapat diinstall pada SO sehingga SO tersebut akan memiliki kemampuan seperti
router. Contoh aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.

 Router hardware

Adalah hardware yang memiliki kemampuan seperti router sehingga dari hardware tersebut dapat
memancarkan atau membagi IP Address dan men-sharing IP Address. Pada prakteknya router hardware
digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah. Contoh dari router ini adalah
router buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.

Cara kerja router

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan
dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan
tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema
pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP.

Konfigurasi router dengan  menggunakan PC dengan SO Win XP

Untuk konfigurasi Router dengan menggunakan PC ( OS WIN Xp ) sangatlah mudah, yaitu dengan langkah
seperti berikut :

1.      Pastikan Komputer memiliki minimal 2 buah LAN Card ( apabila  hanya menggunakan 2 Sis )

2.       Berikan konfigurasi jaringan sesuai Sis yang digunakan pada setiap LAN Card. (pastikan tiap LAN
menggunakan Sis yang berbeda )
3.      Ping atau test koneksi ke tiap Sis, dari router.  (pastikan semua koneksi dalam keadaan baik)

4.      Share LAN card dengan cara :

·         klik kanan pada LAN Card kemudian pada Tab Advance pastikan ada pilihan “use another network
to.....”

·         setelah itu coba lakukan ping dari computer lain (antar client yang berbeda Sis), pastikan jawaban
reply.

   ANTENA

Alat yang digunakan untuk menambahkan daya pancar dari sinyal analog. Dan akan menyebarkan daya
pancar melalui suatu medium udara. Antena mengkonversi gelombang elektrik menjadi gelombang
elektromagnetik.Kekuatan antena untuk menerima atau mengirim sinyal dikenal sebagai gain/penguatan
antena.Sedangkan satuan untuk mengukur penguatan antena adalah dBi.

Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB
bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus
sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. 

Fungsi

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya
(Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi
untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan
mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah
antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop
radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.

Karakter antenna

Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu
aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan
polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi
peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu.

 Antena Omnidirectional

            Biasanya antena jenis ini digunakan pada Access Point(AP).Antena jenis ini mempunyai pola radiasi
360 derajat.                       

Contoh yang biasa digunakan dari jenis antena ini yaitu :

a. Sectoral     

1. Mempunyai penguatan antara 10 - 19 dBi

2. Tingginya penguatan dikompensasi dengan pola radiasi yang sempit dari 45 - 1800
          b. OMNI

1.       Sering digunakan untuk sambungan point to multi point

2.       Mempunyai penguatan sangat rendah yaitu 3 - 10 dBi

Pola radiasi

Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-
dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua
buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan
pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).

Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut
sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah
disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika
sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar
dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi
sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.

Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak
dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena
dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF).
Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek
astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen
tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.

• Gain

Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi
sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam
satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh
karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.

• Polarisasi

Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear
vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk
mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi
sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek
tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth
(HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth
adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang
mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk
parabola dapat ditentukan.
  Antena Grid

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih
fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.

  Antena Parabolik

– Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh


– Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi

Pola radiasi dari antena Parabolik

Kelebihan antena parabola

1. Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna.

2. Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.

3. Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.

4. Signal quality dapat maksimum

Kekurangan antena parabola

 Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5

 Membutuhkan lebih banyak LNBF

 Channel yang diterima lebih sedikit

Anda mungkin juga menyukai