Anda di halaman 1dari 20

“PENGARUH KOMUNIKASI DALAM PERMAINAN UNTUK KEKOMPAKAN TIM BASKET SMA PERSATUAN KEDUNGPRING”

Matrik Kuantitatif

METODE PENELITIAN
Rumusan Indikator Sumber Teknik
Konsep Variabel Hipotesis Populasi dan Teknik Daftar Pustaka
Masalah Variabel Data Pengumpulan
Sampel Analisa Data
Data
1. Adakah 1. latihan komuikasi dalam tim 1. Bebas: 1. membuat Ada Tim Basket 1. Pelatih dan 1. Observasi Menggunakan Widjaja, 2000,
pengaruh adalah suatu kebutuhan yang latihan kode keterkaitan SMA asisten Tim teknik SPSS Ilmu Komunikasi,
latihan harus di miliki sebuah tim komunikasi di permaianan antara Persatuan basket SMA 2. Pretest dan tipe 21. Jakarta, Rineka
komunikasi di untuk menjaga kekompakan. dalam untuk kekompakan Kedungpring Persatuan post test Cipta.
permaianan tim pertandingan. mempermudah tim dengan . Kedungpring 1. Uji
basket SMA 2. Menurut Everett M. Rogers, komunikasi. latihan . Normalitas M. Afif Dalma
Persatuan Komunikasi adalah proses 2. Terikat : komunikasi Instrumen: 2020.
Kedungpring ? dimana suatu ide di alihkan hasil 2. latihan pada cabang 2. siswa 1. Peluit 2. Uji (https://dosenpintar
dari sumber kepada suatu kekompakan penerapan olahraga SMA 2. Board Homogenitas .com/bola-basket/ d
2. Seberapa penerima atau lebih, dengan komunikasi komunikasi di basket di Persatuan 3. Bola Basket iakses 20
besar pengaruh maksud untuk mengubah tim di game. dalam game. siswa SMA Kedungpring 4. Lapangan 3. Uji November 2020
latihan tingkah laku mereka. Persatuan yang basket Hipotesis 18:25)
komunikasi di 3. Menurut Muhajir, Menurut Kedungpring. tergabung
permainan tim beliau, bola Basket merupakan dalam tim
basket SMA suatu permainan atau olahraga basket.
Persatuan yang dimainkan oleh dua
Kedungpring .? tim/regu dimana masing-
masing tim/regu terdiri atas
lima orang pemain.
Surabaya, 15 januari 2021

Krisna mahendra jati


NIM 185900219
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berolahraga merupakan bagian integral dari pembelajaran secara totalitas, yang meningkatkan
aspek kebugaran jasmani, keahlian gerak, keterampilan berfikir kritis, keahlian sosial, penalaran,
stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup yang sehat serta pengenalan area bersih.
Olahraga ialah upaya buat tingkatkan kebugaran jasmani dan rohani dan dapat membagikan
kesempatan kapada kita buat berprestasi, dengan olahraga dapat menghasilkan rasa nasionalisme serta
meningkatkan rasa keimanan, meningkatkan harkat serta martabat bangsa tidak hanya itu dengan
olahraga pula dapat tingkatkan dan menyehatkan sistim kerja organ- organ badan, meningkatkan
metabolisme badan sehingga pada kesimpulannya hendak diperoleh jiwa serta raga yang sehat serta
pengembangan perilaku positif terhadap kegiatan jasmani maupun berolahraga. Pembelajaran jasmani
dalam perkembangannya sangat dipengaruhi oleh sistem budaya serta kondisi area dimana
pembelajaran jasmani terletak.
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan
masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam
keranjang lawan. Bola Basket juga sangat cocok menjadi tontonan. Bola basket sendiri adalah cabang
salah satu cabang olahraa yang sangat cocok untuk ditonton karena bisa dimainkan di ruang olahrga
tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, permainan bola basket juga
lebih kompetitif karena tempo permainan cenderung lebih cepat, jika dibangdingkan dengan olahraga
bola yang lainnya. Bola basket juga merupakan salah satu olahraga yang paling digemari oleh
penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan,
Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.
Dalam permainan bola basket ada beberapa teknik dasar dan keterampilan yang harus dimiliki
oleh pemain basket. Teknik dasar dan keterampilan itu adalah mengoper (passing), menggiring bola
(dribbling ball), memoros (pivot), menembak (shooting),dan tembakan melayang (lay-up).
Komunikasi dalam permainan bola basket sangatlah sangat diperlukan, komunikasi di permainan
bola basket pun sangat berpengaruh dalam pertandingan saat kita melihat pertandingan bola basket
kita bisa melihat dimana tim yang kurang berkomunikasi dan mana tim lanacar dalam berkomunikasi,
biasanya tim yang kurang berkomunikasi banyak melakukan salah passing, salah mengambil
keputusan hingga terkadang dapat menyebabkan rusaknya kemistri dalam tim, sedangkan dalam tim
yang lancar dengan komunikasi dilhat dari pergerakanya saja dapat kita nilai betapa efektifnya
pergerakan, minimnya salah passing dan saat ada kesalahan mereka akan mengingatkan timnya
dengan cara yang baik. Oleh karena itu penulis berkeinginan melakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui pengaruh latihan komunikasi di permaianan tim basket.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang maka di identifikasi masalah di antaranya yaitu:
1. Terlihat saat pemain kelas 10 bermain satu tim dengan kelas 11 dan 12 banyak sekali mengalami
mis komunikasi padaa saat game.
2. Kurangnya komunikasi pada tim pada saat di simulasi game.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar kah manfaat melakukan latihan komunikasi bagi tim basket SMA Persatuan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah seberapa besar kah dampak yang diberikan pada permainan tim
basket SMA Persatuan setelah melakukan latihan komunikasi.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang saya harapkan dari penelitian ini adalah untuk melihat ada tidaknya perbedaan saat
tim basket SMA Persatuan sebelum melakukan latihan komunikasi dan sesudah latihan komunikasi.
Namun secara teoritis dan praktis memikili berberapa manfaat berikut adalah penjelasanya:
1. Secara Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan atau bahan ajar dari tenaga kependidikan
untuk memanfaatkan dan mengembangkan penggunaan latihan komunikasi, karena dengan
penggunaan latihan tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa melakukan pola permainan yang
sempurna dalam permainan bola basket khususnya Pada siswa SMA Persatuan Kedungpring.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Diharapkan siswa tim basket SMA Persatuan dapat melakukan latihan komunikasi agar dapat
mendapatkan kemistri dalam permainan mereka .
b. Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai refleksi dan tolak ukur untuk mengadakan
perbaikan dalam pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana informasi dalam proses pembelajaran,
sehingga dapat meningkatkan kualitas peserta didik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Pengertian Sepakbola
Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola kian kemari untuk
diperebutkan diantara pemain-pemain yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke dalam
gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Di dalam permainan
sepakbola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan
lengan. Karena itu berhati-hatilah di sepanjang pertandingan untuk menjaga tangan agar tidak
menyentuh bola. Pemain yang boleh menggunakan tangan adalah pemain yang berposisi sebagai
penjaga gawang. Itu pun di batasi oleh daerah pinalti yang di jaganya. Tindakan pemain yang yang
menggunakan tangan untuk menyentuh bola disebut handsball (Cipta Nugraha Andi, 2012:23)
Sepakbola merupakan permainan beregu yang masing-masing regu dan terdiri dari 11
pemain.Biasanya permainan sepakbola dimainkan dalam dua babak (2x45 menit) dengan waktu
istirahat (10 menit) di antara dua babak tersebut. Menurut Cipta Nugraha Andi (2012:29), suatu tim
sepakbola atau yang lazim di sebut dengan kesesbelasan terdiri dari 11 pemain termasuk kipper.
Jumlah 11 pemain ini merupakan keharusan jika kalian memainkan suatu pertandingan sepak bola
yang dimainkan bersifat resmi.Namun dalam pertandingan yang tidak resmi jumlah pemain boleh saja
kurang dari 11 pemain.Pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing dengan maksimal
sebelas pemain; seseorang harus menjadi penjaga gawang. Pertandingan tidak mungkin dimulai atau
dilanjutkan jika kedua tim memiliki kurang dari tujuh pemain (Laws of the Game 2018/2019).
Sepakbola mempunyai tujuan yang sangat sederhana, yaitu berusaha memasukkan bola kedalam
gawang lawan dan berusaha mempertahankan gawangnya agar tidak kemasukan bola oleh lawan.
Apabila ada unsur yang menunjang dalam pencapaian tujuan permainan maka tujuan tersebut akan
dapat dengan mudah tercapai.

2. Teknik Dasar Sepakbola


Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik.Pemain yang
memiliki teknik dasar yang baik, pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik.
Penguasaan teknik dasar merupkan salah satu syarat yang harus dimiliki oleh para pemain.
Keberhasilan suatu tim dalam suatu pertandingan di tentukan oleh penguasaan teknik dasar, oleh
karena itu tanpa menguasai dasar-dasar teknik dan keterampilan sepakbola dengan baik untuk
selanjutnya tidak akan dapat menguasai prinsip-prinsip bermain sepakbola, tidak data melakukan
pola-pola permainan atau mengembangkan taktik modern dan tidak akan pula membaca permaina.
Menurut Koger Robert (2007: 19), bahwa teknik dasar permainan sepakbola adalah :
a. Mengoper (passing)
b. Menghentikan dan meneriman bola (stoping)
c. Menyundul bola (heading)
d. Menggiring bola (dribbling)
e. Melakukan lemparan kedalam (trowh-in)
3. Mengoper bola (passing)
Passing yang baik dimulai ketika tim yang sedang menguasai bola menciptakan ruang
diantara lawan dengan bergerak dan membuka ruang di disekeliling pemain. Keterampilan dasar
mengkontrol bola perlu dilatih secara berulang-ulang sehingga pemain yang melekukan passing .
Mempunyai rasa percaya diri untuk melakukan passing yang tegas dan terarah kepada teman satu tim
yang tidak dijaga lawan. Menurut Roger Robert (2007:19), dalam bukunya akurasi passing diperlukan
agar pemain dapat mengoper bola kepada lawan dengan tepat dan bisa juga mencetak gol ke gawang
lawan dengan melakukan passing yang akurat. Di tuliskan juga di buku Cipta Nugraha Andi
(2012:79), bahwa mengoper dan menempatkan posisi adalah salah satu kunci dari permainan
sepakbola yang benar. Sehebat apa pun permainan individu seseorang pemaian, jika ia tidak sedang
mendapatkan bola atau menguasai bila maka ia tidak mungkin bisa mencetak gol. Tim yang efektif
adalah tim yang menggunakan ruang daerah dengan sebaik-baiknya dengan cara mengoper bola
kepada pemain yang tidak dijaga. Dengan seketat mungkin.

Gambar 2.1. Teknik Passing Bawah


Olahragapedia.com

4. Menghentikan bola
Menurut Koger Robert (2007:29), menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar
dalam permainan sepakbola yang penggunaanya bersama dengan teknik menendang bola.
Keterampilan mengoper bola wajib dikuasai pemain, tetapi yang menerima bola harus dapat
menghentikan atau mengendalikannya untuk menyelesaikan serangan.Inilah yang disebut
keterampilan menerima bola.Menghentikan bola adalah menghadang bola yang melaju ke arah Anda,
beik dengan kepala, dada, paha, atau kaki.Bagian kaki yang biasanya digunakan untuk menghentikan
bola adalan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki dan telapak kaki.Kebanyakan passing
dilakukan menggunakan kaki bagian dalam karena di kaki bagian itulah terdapat permukaan yang
lebih luas bagi pemain untuk menendang bola, sehingga memberikan kontrol bola yang lebih
baik.Selain iti, kaki bagian dalam merupakan permukaan yang lebih tepat untuk melakukan passing.
Agar berhasil, tubuh pemain yang melakukan passing harus sebidang dengan arah passing,
maksudnya adalah bahu, tubuh, dan pinggul di hadapkan pada arah passing.

5. Menyundul bola
Menurut Luxbacher A Joseph (2010:8) sepakbola adalah satu-satunya permainan di mana
pemain menggunakan kepala mereka untuk menanduk bola. Pemain menggunakan jump header
(meloncat ke atas untuk menanduk bola) untuk mengoper ke rekannya, untuk mencetak gol dengan
mengarahkan bola ke gawang lawan, atau untuk membuang bola yang mengarah ke gawang mereka
sendiri.
Prinsip-prinsip menyundul bola :1) lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju
kearah bola, 2) otot-otot leher di kuatkan, dikekaskan dan difleksasi dagu ditarik merapat pada leher,
3) untuk menyundul bola digunakan dahi yaitu daerah kepala di atas kedua kening di bawah rambut
kepala, 4) badan di tarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan
seluruh tubuh yaitu kekuatan otot perut, kekuatan dorong panggul dan kekuatan kedua lutut kaki
bengkok diluruskan, badan diayunkan dan dihentikan dan di hentakkan kedepan sehingga dapat
mengenai bola, 5) pada waktu menyundul bola mata tetap terbuka dan tidak boleh di pejamkan, dan
selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana arah bola diarahkan dan selanjutnya
diikuti dengan gerak lanjut untuk segera lari mencari posisi.

Gambar 2.2. Teknik menyundul bola (Heading)


Media.com

6. Menggiring bola (dribbling)


Menurut Koger Robert (2007:51), menggiring bola (dribbling) adalah metode menggerakan
bola dari satu titik ke titik yang lain di lapangan dengan menggunakan kaki. Bola harus selalu dekat
dengan keki agar mudah di kontrol. Pemain tidak boleh terus-menerus melihat bola. Mereka juga
harus melihat ke sekeliling dengan kepala tegak agar dapat mengamati situasi lapangan dan
mengawasi gerak-gerik pemain lainnya.
Menurut Koger Robert (2007:51), ada konsep dasar yang harus dikuasai,: (1). Bola di dalam
penguasaan pemain, bola selalu dengan kaki, badan pemain terletak diantara bola dan lawan, supaya
tidak mudah untuk merebut bola (2). Di depan pemain terdapat daerah kosong, bebas dari lawan, (3).
Bola digiring dengan kaki kanan atau kaki kiri, mendorong bola ke depan, jadi bola di dorong bukan
di tendang, irama sentuhan kaki pada bola tidak mengubah irama langkah kaki, (4). Pada waktu
menggiring bola pandangan mata tidak boleh satu bola saja, tetapi harus pula memperhatikan atau
mengamati situasi sekitar dan lapangan atau posisi lawan maupun posisi kawan, (5). Badan agak
condong ke depan, gerakan tangan bebas seperti lari biasa.

Gambar 2.3. Teknik menggiring bola (Dribbling)


www.pakmono.com

7. Menendang bola
Menurut Roger Robert (2007:19), mengoper (passing) berarti memindahkan bola dari kaki ke kaki
pemain lain atau teman kita, dengan cara menendangnya. Ketepatan atau akurasi tendangan sangat
diperlukan agar pemain dapat mengoper bola kepada pemain lain dan melakukan tembakan yang jitu
ke arah gawang tim lawan.
Kesebelasan sepakbola yang baik dan tangguh adalah suatu kesebelasan sepakbola yang semua
pemainnya menguasai teknik dasar menendang bola dengan baik, cepat, cermat, dan tepat pada
sasaran, sasaran pada teman maupun sasaran dalam membuat gol kegawang lawan. Cepat disini
diartikan pemain harus menguasai semua gerakan-gerakan, bagian-bagian dan teknik dasar bermain
sepakbola dan terampil memainkan bola dalam segala situasi dan posisi di setiap permainan, tidak
melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu, kecuali memperlambat gerakan juga akan membuang
waktu dan tenaga. Tepat diartikan pemain sepakbola memiliki keterampilan menendang bola,
tendangan operan kepada teman yang bergerak untuk mendapatkan posisi luang mudah menerima
bola dan tanpa mendapatkan rintangan dan lawan maupun tendangan ke sasaran tempat luang ke
mulut gawang lawan, tanpa mendapatkan rintangan dan penjaga gawang. Cermat diartikan juga
dengan seksama, teliti dalam meberikan bola kepada teman dengan mempergunakan jalan yang
sependek-pendeknya dan mudah diterima teman.
Menurut Luxbacher A. Joseph (2012:11), tim sepakbola sendiri terdiri dari 10 pemain lapangan dan
satu kipper. Keterampilan untuk mengoper (passing) membentuk jalinan vital yang menghubungkan
kesebelasan pemain ke dalam satu unit yang berfungsi lebih baik daripada bagian-bagiannya.
Ketepatan, langkah, dan waktu pelepasan bola merupakan bagian yang penting dari kombinasi
pengoperan bola yang berhasil.

Gambar 2.4 Teknik menendang bola


eprints.uny.ac.id

8. Pengertian Latihan
Latihan adalah alat untuk membantu atlet untuk meningkatkan keterampilan dan prestasinya
semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal itu, ada 4 aspek latihan yang perlu di perhatikan dan dilatih
secara seksama oleh atlit, yaitu latihan fisik , latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental
(Harsono, 2017:39).

a. Latihan Fisik
Perkembangan kondisi fisik yang menyeluruh amat lah penting, oleh karena itu tanpa kondisi fisik
yang baik atlet tidak akan dapat mengikuti latihan-latihan dengan sempurna. Tujuan utamanya ialah
untuk meningkatkan potensi faaliah dan mengembangkan kemampuan biomotorik ke tingkat yang
setinggi-tingginya agar prestasi yang paling tinggi juga bisa dicapai.
b. Latihan Teknik
Yang dimaksud dengan latihan teknik di sini adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik
gerakan yang diperlukan agar atlet terampil melakukan cabang olahraga yang di gelutinya. Misalnya
teknik menedang bola, melempar lembing, menangkap bola, membendung smash, dan sebagainya.
Latihan teknik adalah latihan yang khusus dimaksudkan untuk guna membentuk dan memperkambang
kebiasaan-kebiasaan motorik atau perkembengan neuromascular.
c. Latihan Taktik
Tujuan latihan taktik untuk menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tafsir pada atlet.
Teknik-teknik gerakan yang telah dikuasai dengan baik, kini haruslah di tuangkan dan diorganisir
dalam pola-pola permainan, bentuk-bentuk dan formasi permainan, serta taktik-taktik pertahanan dan
penyerangan, sehingga berkembang menjadi suatu kesatuan gerak yangsempurna.
d. Latihan Mental
Latihan mental adalah latihan-latihan yang menekan pada perkembangan kedewasaan (meturitas) atlet
serta perkembangan emosional dan implusif; misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah,
keseimbangan emosi mesk]ipun berada dalam situasi stress, sportivitas, percaya diri, kejujuran, dsb.
Psychological training adalah latihan guna mempertinggi efisiensi mental atlet, terutama apabila atlet
berada dalam suatu situasi stres yang kompleks.
Meskipun keempat faktor latihan tersebut. (fisik, teknik, taktik, mental) saling berhubungan
(interrelated), setiap faktor harus dikembangkan secara khusus. Persiapan fisik dan mental harus
menjadi dasar dari peningkatan prestasi atlet(Harsono, 2017:40-49).
9. Karakteristik Anak Usia Remaja (SMP)
Masa remaja (12-21 tahun) merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa
kehidupan orang dewasa. Menurut Desmita, (2014:37) masa remaja sering di kenal dengan masa
pencarian jati diri (ego identity). Masa remaja di tandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu:
a. Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya.
b. Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang ditunjang
tinggi oleh masyarakat.
c. Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakan secara efektif.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainya.
e. Memilih dan mempersiapkan karir di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuanya.
f. Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak.
g. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang di perlukan sebagai warga
Negara.
h. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
i. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
j. Menggunakan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas.
Berbagai karakteristik perkembagan masa remaja tersebut menuntut adanya pelayanan pendidikan
yang mampu memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan guru, di antaranya :
1). Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya penyimpangan
seksual dan penyalagunaan narkotika.
2). Membantu siswa mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh atau kondisi dirinya.
3). Menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan yang sesuai
dengan minat dan bakatnya, seperti sarana olahraga, kesenian, dan sebagainya.
4). Memberikan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
5). Melatih siswa mengembangkan resiliensi, kemampuan bertahan dalam kondisi sulit.dan penuh
godaan.
6). Menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berfikir kritis, reflektif, dan
positif.
7). Membantu siswa mengembangkan etos kerja yang tinggi dan sikap wiraswasta.
8). Memupuk semangat keberagaman siswa melelui pembelajaran terbuka dan lebih toleran.
9). Menjalin hubungan yang harmonis dengan siswa, dan bersedia mendengarkan segala keluhan dan
problem yang dihadapinya.
10. Passing Dengan Sasaran Drum
Passing adalah seni memindahkan momentym bola dari satu pemain ke pemain lain. Passing
paling baik dilakukan dengan menggunakan kaki, tetapi bagian tubuh lain juga bisa digunakan.
Pemain bisa menggerakan bola dengan lebih cepat lagi sehingga dapat menciptakan ruang terbuka
yang besar dan berpeluan melakukan tendangan shooting yang lebih banyak jika dapat melakukan
passing dengan keterampilan dan tetepatan yang tinggi. Passing membuhtuhkan banyak teknik yang
sangat penting agar dapat menguasai bola. Dengan passing yang baik, pemain akan dapat berlari ke
ruang yang terbuka dan mengendalikan permainan saat membangun strategi penyerangan (Meilke
Danny, 2007:19) . Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh para siswa peneliti mencoba
menerapkan latihan sasaran dengan sasaran drum bekas dalam mengoptimalkan kemampuan ini,
penggunaan drum bekas dengan diameter 58 cm, keliling 3,14x58 cm, tinggi 93 cm, lubang diameter
7,3cm dan berat 8,9 kg ditujukan untuk meningkatkan ketepatan dalam penenpatan bola pada sisi
gawang (akurasi) dalam kemampuan sepakbola, selain itu pengembangan latihan sasaran dengan
drum bekas ini juga belum pernah diterapkan pada pembelajaran di SMP Diponegoro Driyorejo,
sehingga diharapkan dengan latihan tersebut dapat menarik dan meningkatkan minat serta motivasi
siswa dalam pembelajaran sepakbola yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki.
Latihan sasaran dengan ban bekas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa
dengan proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran pendidikan
jasmani.

B. Tinjauan penilitan yang relevan


Hasil penelitan yang di teliti oleh:
1. Wan Muhlish El Abid, Edi Purnomo, Hery Kresnadi pada tahun 2013 yang berjudul
“Pengaruh Latihan Sasaran Menggunakan Ban Bekas Terhadap Hasil Shooting Permainan Sepak Bola
Siswa Hidayatul Muhsinin”. Dalam penelitain ini difokuskan pembicaraan ban bekas, shooting, dan
sepakbola. Dalam penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan eksperimen. Sedangkan, dalam
proposal ini difokuskan pembicaraan drum bekas, passing, dan sepak bola. Pendekatan dalam
penelian ini menggunakan metode eksperimen. Metode ini memiliki teknik dasar yang berwujud
pretest dan posttest. Proposal ini dan hasil penelitian sebelumnya objeknya sama-sama sepak bola.
2. Heri Rustanto pada tahun 2017 yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Passing
Sepakbola Dengan Kaki Bagian Dalam Menggunakan Metode Bermain”. Dalam penelitian ini
difokuskan pembicaraan passing, metode bermain, dan sepakbola. Berdasarkan hasil analisis data
diketahui bahwa (1) perencanaan pembelajaran passing sepakbola dengan kaki bagian dalam
meneggunakan metode bermaindilaksanakan dengan baik; (2) pelaksaan keterampilan passing
sepakbola dengan kaki bagian dalam menggunakan metode bermain berjalan lancar tanpa ada
kendaladan sesuai dengan rencana; dan (3) keterampilan passing sepakbola dengan kaki bagian dalam
menggunakan metode bermain peningkatan yaitu dari pra siklus 42,86.%, hasil tes siklus I diperoleh
17 siswa atau 60,72%tuntas belajar, pada hasil tes siklus II menunjukkan 89,29% tuntas belajar
sehingga penelitian dihentikan dan dikatakan berhasil.
3. Andika, Ahmad Atiq, Kaswari pada tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Model Permainan
Terhadap Hasil Passing Sepakbola Pada Kelas VIIIA SMPN 4 Sambas. Dalam penelitian ini
difokuskan pembicaraan passing dan sepakbola. Hasil analisis data didapat dari nilai t test = 8,820
lebih besar dari nilai t tabel =2.086. Adapun presentase peningkatan adalah sebesar 22,96%, debgan
selisih antara tes awal dan tes akhir sebesar 2,46. Berdasarkan tersebut disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh model permainan terhadap hasil passing sepakbola pada kelas VIII SMPN 4 Sambas.
C. Kerangka Konseptual
Tabel 2.1 kerangka konseptual

C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru di dasarkan pada teori yang relevan, belum di dasarkan fakta-fakta
empiris yang di peroleh melelui pengumpulan data ( Sugiono, 2018:63).
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan, ada beberapa hipotesis
yaitu:
1. Ada pengaruh latihan sasaran dengan menggunakan drub bekas terhadap hasil passing
permaianan sepakbola siswa kelas VIII SMP Diponegoro Driyorejo.
2. Ada pengaruh ketepatan passing bawah terhadap kemempuan bermain sepakbola siswa kelas
VIII SMP Diponegoro Driyorejo.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen yang bertujuan untuk
memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen, yang sebenarnya dalam keadaan
tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan group
pretest-posstest design. Desain ini membandingkan test awal dan tes akhir yang dapat digunakan
sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian


(Sumber: Ricky dan Zuli Nuraeni 2017:29)

Keterangan :
X : Treatment
O1 : Nilai Pretest
O2 : Nilai Posttest

B. Populasi dan Sampel Penelitan


1. Popolasi
Menurut Sugiono (2018 80-81) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
Obyek/Subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Sejumlah kecil kelompok yang diambil dari lingkungan
populasi tersebut dinamakan sampel. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Diponegoro
Driyorejo dengan jumlah populasi 35 siswa.
2. Sampel
Menurut Sugiono (2018 :81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu dari pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
populasi dan sampel merupakan sumber data dari peneliti. Sehingga dari penelitian ini sumber data
yang diambil dari siswa kelas VIII SMP Diponegoro Driyorejo sebanyak 20 siswa.
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2018 : 38), secara teoritis variabel dapat di definisikan sebagai atribut seseorang,
atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan
obyek yang lain (Hatch danFarhady, 1981.) variabel juga merupakan atribut dari bidang keilmuan
atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan
atribut-atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-atribut dari
obyek. Struktur organisasi, model pendelegasian, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi, prosedur
dan mekanisme kerja, deskripsi
pekerjaan, kebijakan, merupakan contoh variabel dalam kegiatan administrasi.

1. Identifikasi Variabel Penelitian


Sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh seorang peneliti dengan tujuan untuk dipelajari
sehingga di dapatkan informasi mengenai hal tersebut dan di tariklah sebuah kesimpulan.

2. Definisi Operasional Variabel


Menurut Sugiyono (2018:39) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variable bebas dan
terikat, variabel bebas penelitian ini adalah latihan sasaran menggunakan drum bekas dan variabel
terikatnya adalah hasil passing bawah permainan sepakbola. Definisi operasional penelitian dijelaskan
sebagai berikut :
a. Latihan sasaran menggunakan drum bekas merupakan proses untuk meningkatkan
kemampuan passing bawah permainan sepakbola.
b. Pada tahap persiapan berdiri menghadap target, letakkan kaki yang menahan keseimbangan
disamping bola, arahkan kaki ke target dan ayunkan kaki yang akan menendang kebelakang.
c. Ayunkan kaki yang akan menendang kedepan kemudian tending bagian tengah bola dengan
bagian samping dalam kaki lanjutkan gerakan searah bola. Sehingga bola mengarah tepat pada lubang
drum.

D. Instrumen Penelitian
Instrument peneletian adalah suatu alat suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun
social yang di amati Sugiono (2018:102). Penelitian ini menggunakan eksperimen sehingga instrumen
yang dilakukan untuk mengukur awal pretest maupun pengukuran akhir posttest adalah latihan pasing
bawah dengan sasaran drum bekas. Tes passing bawah merupakan bentuk instrumen tes keterampilan
untuk mengetahui keterampilan seseorang dalam bidang olahraga sepakbola. Berikut ini adalah
kriterian dan table penilaian keterampilan passing bawah :

a. Pelaksanaan pretest dan posttest


1. Peserta tes yang akan melakukan passing bawah berhadap-hadapan dengan jarak 5 meter.
2. Kemudian salah satu peserta melakukan passing bawah kepada temannya yang berada lurus
di depannya.
3. Ketika peserta melakukan passing bawah bola harus lurus tepat kepada teman yang berada
lurus di depannya
b. Treatmen
1. Peserta melakukan passing bawah sejauh 5 meter kedepan dengan lubang drum sebagai
sasaran.
2. Peserta melakukan passing bawah dengan tujuan bola harus masuk ke dalam lubang drum.
1. Kriteria skor: pelaksanaan passing bola dalam sepakbola
• Sikap awal
(1) Berdiri menghadap target
(2) Letakkan kaki yang menahan keseimbangan disamping bola
(3) Arahkan kaki ke target
(4) Kaki ditempatkan dalam posisi menyamping
(5) Fokus perhatian pada bola
• Pelaksanaan gerak
(1) Tubuh berada diatas bola
(2) Lutut sedikit ditekuk
(3) Ayunkan kaki yang akan menendang ke depan
(4) Pandangan melihat sasaran yang dituju
(5) Tendang bagian tengah bola dengan bagian samping dalam kaki
• Follow-through
(1) Berat badan dipindah ke depan
(2) Lanjutkan gerakkan searah dengan bola
(3) Gerakkan akhir berlangsung dengan mulus
(4) Kaki yang menendang mendarat sedikit didepan kaki tumpu
(5) Menjaga keseimbangan
• Hasil passing
(1) Arah bola lurus kedepan
(2) Bola menyusur tanah
(3) Bola tepat sasaran
(4) Mengarah ke tujuan
(5) Bola masuk dalam lubang drum
Penilaian
Nilai 5 jika semua kriteria dilakukan secara benar
Nilai 4 jika hanya ke empat kriteria dilakukan secara benar
Nilai 3 jika hanya ke tiga kriteria dilakukan secara benar
Nilai 2 jika hanya ke dua kriteria dilakukan secara benar
Nilai 1 jika hanya satu kriteria dilakukan secara benar

Tabel 3.1

NO

SUBJEK Pengukuran keterampilan

Skor Total
Proses Hasil
Sikap awal melakukan
passing
(skor 5) Pelaksanaan gerak passing (skor 5) Follow through passing
(skor 5) Hasil passing
(skor 5)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1
2 3 4 5 1 2 3 4 5
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi kemudian dilanjutkan
dengan pretest dan posttest dengan persiapan pertama siswa yang akan melakukan passing bawah
secara berahadap-hadapan melakukan dengan jarak 5 meter. Kemudian, salah satu siswa passing ke
depan ke arah teman yang berada di hadapannya, ketika melakukan passing arah bola diharapkan
mengarah tepat pada teman yang berada di hadapannya. Dalam penelitaian ini, peneliti memberikan
treatmen latihan passing bawah dengan sasaran drum bekas dengan diameter 58 cm, keliling 3,14x58
cm, tinggi 93 cm, lubang diameter 7,3cm dan berat 8,9 kg. Peserta melakukan passing bawah dengan
jarak 5 meter ke depan dengan sasaran drum bekas dan ketika bola di passing diharapakan bola masuk
ke dalam lubang drum. Berikut ini adalah kriterian dan table penilaian keterampilan passing bawah :

F. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Data
Dalam penelitian saya ini untuk hasil pengolahan data menggunakan bantuan SPSS (Statistical
Program For Social Svience) 21.0. Uji prasyarat data ada 3 yaitu: uji normalitas data, uji homogenitas,
dan uji hipotesis. Untuk penjabarannya adalah sebagai berikut:
(a) Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh itu hasilnya
berdistribusi simetris atau normal. Untuk menguji normalitas menggunakan metode kolomogrov-
smirnov (Maksum, 2012:161). Untuk menetukan bahwa data tersebut normal atau tidak dalam
penelitian ini menggunakan taraf signifikan 0.05, jadi apabila data dalam penelitian ini lebih besar
dari taraf sigifikan 0.05 maka datanya dikatakan berdistribusi normal.
(b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas memastikan bahwa varian dalam setiap kelompok sama atau sejenis,
sehingga perbandingan dapat dilakukan secara adil, (Maksum, 2012: 162). Dalam penelitian ini
digunakan lavene’s test. Apabila data memiliki varian yang homogen.

(c) Uji Hipotesis


Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pada variabel terikat sebelum dan sesudah perlakuan setiap
kelompok penelitian digunakan Paired T-test, dengan keputusan penolakan hipotesis pada  = 0.05,
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh terhadap peningkatan keseimbangan sebelum dan setelah
perlakuan antar kelompok digunakan statistikvarian satu (one-way anova) jalur keputusan penolakan
hipotesis  = 0,05, apabila dari hasil analisis one-way anova terdapat perbedaan pengaruh antar
kelompok, maka dilanjutkan dengan analisis statistic LSD (Least Significant Difference) keputusan
penolakan hipotesis  = 0,05

DAFTAR PUSTAKA
Andika dkk. 2014. Pengaruh Model Permainan Terhadap Hasil Passing Sepakbola Pada Kelas VIII A
SMPN 4 Sambas. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Rekreasi. Universitas Tanjungpura
Pontianak.

Cipta Nugraha, Andi. 2012. Mahir Sepak Bola. Bandung: Nuansa Cendekia.
Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik . Bandung: Remaja Rosdakarya.
Faruq, Muhyi. 2008. Meningkatkan Kebugaran Jasmani Melalui Permainan dan Olahraga Sepakbola.
Jakarta: Grasindo.
Harson. 2017 . Kepelatihan Olahraga Teori dan Metedologi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Luxbacher, A. Joseph. 2012. Sepakbola Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar Sepakbola. Bandung: Pakar Raya.
Nurcahyo, Valentin. Eko. 2014. Penilaian Keterampilan Dribling Dan Passing Sepakbola Melalui Tes
Pengamatan Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Minggir. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Purnomo, Edi. dkk. 2013. Pengaruh Latihan Sasaran Menggunakan Ban Bekas Terhadap Hasil
Shooting Permainan Sepakbola Siswa Hidayatul Muhsinin. Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Tanjungpura Pontianak.
Roger, Robert. 2007. Latihan Dasar Andal Sepakbola Remaja. Klaten: PT. Saka Mitra Kompetensi.
Rustanto, Heri. 2017. “Upaya Meningkatkan Keterampilan Passing Sepakbola Dengan Kaki Bagian
Dalam Menggunakan Metode Bermain”. Dalam Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol.6 (1):1-32
Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Alfabeta: Bandung.
Suhari, dkk (Ed). 2019. Pedoman Penulisan Proposal, Skripsi, Dan Artikel Ilmiah. Surabaya:
Uviresitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Yuliardi , Ricky dan Zuli Nuraini. 2017. Statistika Penelitian Plus Tutorial SPSS . Yogyakarta:
Innosain
Nurcahyo, Valentin. Eko. 2014. Penilaian Keterampilan Dribling Dan Passing Sepakbola Melalui Tes
Pengamatan Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Minggir. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Website:
Sumber pengertian. 2019. Pengertian Sepakbola Lengkap (Teknik, Pemain, Lapangan, Lama
Permainan Sepakbola). https://www.Sumberpengertian.id/Pengertian-Sepak-Bola, diunduh 20
Agustus 2019 pukul
2.26 WIB.

Anda mungkin juga menyukai