Anda di halaman 1dari 12

JOMBLO SEBAGAI TANDA KEIMANAN SEORANG REMAJA

Menurut sebagian besar, khususnya di kalangan remaja, jomblo adalah status seseorang yang
menunjukkan pribadi kuper, gak gaul, ketinggalan jaman, katrok, ndeso atau kampungan. Ada lagi yang
sering kali jadi julukan, bahwa seorang yang jomblo adalah makhluk yang tidak laku.

Seseorang dikatakan tidak jomblo ketika dia memiliki pacar. Padahal status pacar dan jomblo itu sekedar
status sosial dalam kehidupan gaul remaja. Jadi, mereka yang memiliki pacar merasa gaul dan merasa
selamat dari status jomblo. Mereka yang berstatus jomblo dianggap suatu aib dalam pergaulannya.

Karena pacar sekedar status sosial kehidupan gaul remaja, maka berpacaran hanya dijadikan
kebanggaan dalam pergaulan mereka, sama sekali tidak ada niat untuk melanjutkan ke jenjang bahtera
rumah tangga. Alasan mereka yang sekedar berpacaran karena mereka masih di bawah umur. Jadi,
ngapain make meried segala? Begitu alasan yang sering kali kita dengar.

Kebanggaan itu terasa ketika mereka berkumpul dengan teman-temannya, jalan-jalan berdua, dan saat
galau ada yang menamani. Ketika berkumpul dengan teman-temanya, mereka sangat bangga karena di
sampingnya ada seorang pacar, apa lagi teman-temannya bersama pacarnya. Ketika berjalan –ke mana
aja– bisa boncengan, bisa gandengan, dan bisa makan berduaan di restoran atau warung. Ketika galau
tidak lagi bingung harus mengadu pada siapa, bisa langsung minta ditemenin pacarnya.

Mungkin itu aktifitas pacaran yang standart. Ada aktifitas pacaran yang lebih dari itu. Dalam kehidupan
gaul remaja, selain pacaran sebagai status pribadi, pacaran juga sebagai hiburan sehari-hari yang
dipenuhi aktifitas pelampiasan hasrat syahwat. Sekarang marak kelakuan mesum, seks bebas, dan hamil
di luar nikah, itu semua terjadi karena status konyol itu (pacaran). Bahkan ada yang menganggap, jika
masih belum pegangan, ciuman, dan pelukan, itu dianggap sebagai aib dalam kehidupan gaul mereka.
Lebih parah lagi, jika masih perawan atau perjaka pun dianggap ketinggalan jaman. Na’udzubillah…

Jika seorang remaja tidak memiliki pacar, siapa saja pasti yakin, dia tidak akan pernah berduaan, saling
memandang penuh hasrat, pegangan, merapat, pelukan, ciuman, meraba-raba, apa lagi melakukan ‘hal
itu’. Begitulah gambaran mulia seorang jomblo; dia tidak pernah berduan dengan lawan jenis, yang pada
ujungnya akan sampai pada aktiftas… (gituan itu). Nau’udzubillah.
Jomblo itu bukan berarti dia kuper, ndeso, gak gaul, ketinggalan jaman, apalagi tidak laku atau tidak
pernah jatuh cinta. Seseorang jomblo itu memiliki beberapa alasan, diantaranya: Pertama, karena sibuk
dengan aktifitasnya, baik profesi atau pun pendidikan. Kedua, karena menutup hati sebab dia sudah
mencintai seseorang meskipun tidak mungkin dimilikinya. Ketiga,karena pacaran dianggap sesuatu yang
tidak bermanfaat. Keempat, karena mempertahankan reputasi yang seandainya dia berpancaran makan
nama baik dia akan tercemar. Kelima, karena bingung menentukan pilihan, sehingga dia memilih jomblo.
Keenam, karena tidak memiliki nyali untuk mengungkapkan perasaannya. Ketujuh, karena trauma
sebab tembakan pertama ditolak. Kedelapan, karena dia menganggap bahwa dengan tidak pacaran dia
akan mendapatkan jodoh yang tidak pernah pacaran juga (baik). Kesembilan, karena semata-mata ingin
menjaga kesucian dirinya (keimanannya).

Selain alasan-alasan di atas, jomblo juga memiliki nilai mulia bagi seorang remaja. Karena dengan status
jomblo dia akan terhindar dari perbuatan yang tidak bermoral, sebagaimana yang marak saat ini.
Artinya, pacaran itu lebih rawan mengantarkan seseorang kepada maksiat dan Jomblo (pasti) membuat
seseorang lebih terjaga dari perbuatan yang dilarang agama. Tepatnya, sebenaryna jomblo merupakan
salah satu upaya menjaga diri untuk tidak menuruti hawa nafsu. Uapaya tersebut adalah cirri-ciri orang
yang beriman. Allah berfiman:

‫ار ِه َّن‬ َ ‫ت يَ ْغضُضْ نَ ِم ْن أَب‬


ِ ‫ْص‬ ِ ‫) َوقُلْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنَا‬30( َ‫ك أَ ْزكَى لَهُ ْم إِ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما يَصْ نَعُون‬ ْ ُ‫ار ِه ْم َويَحْ فَظ‬
َ ‫وا فُر‬
َ ِ‫ُوجهُ ْم ذال‬ ِ ‫ص‬َ ‫وا ِم ْن أَ ْب‬
ْ ُّ‫قُلْ لِّ ْل ُم ْؤ ِمنِينَ يَ ُغض‬
)31( …‫ُوجهُن‬ َ ‫ظنَ فُر‬ْ َ‫َويَحْ ف‬

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya. (QS. An-Nur: 30-31)

Ayat di atas menjelaskan tentang keimanan seseorang. Jika dia beriman, seharusnya dia menahan
pandangannya agar tidak menjurus pada perbuatan hasrat syahwat. Salah satu upaya yang jitu untuk
menahan pandangan adalah jomblo. Karena jomblo lebih aman dari perbuatan hasrat syahwat.
Namanya juga jomblo, makhluk yang selalu sendirian. Orang yang sendirian memang mau melakukan
‘hal itu atau gituan’ dengan siapa? hehehe… Jadi, seorang yang jomblo termasuk seseorang yang
beriman yang secara otomatis dia menahan pandangannya, dan tentu tidak ada kesempatan untuk
melakukan perbuatan menuruti hasrat syahwat.

REMAJA YANG KEREN, GAUL, NGETREND, MENJADI GENERASI RABBANI


ANAK MUDA YANG KEREN ITU.....?

Ketika bicara tentang remaja yang keren, pastinya yang terbayang adalah hal-hal yang berbau
gaul,funky,modis dan lain-lain. Kebanyakan remaja beranggapan bahwa remaja yang keren itu di lihat
dari cara gaul nya dan dandanan yang di kenakan. padahal yang seperti ini hanyalah kesenangan materi
saja.

Sahabat-sahabatku, terutama kaum muda yang keren-keren...

Remaja keren itu tidak di lihat dari penampilan saja,akan tetapi remaja keren adalah remaja yang bisa
nunjukin pada dunia bahwa ia mempunyai segudang prestasi dan akhlak yang baik. Apalagi dengan
remaja islam,jangan sampai identik dengan budaya luar.

Remaja islam mempunyai banyak tantangan dalam menghadapi globalisasi,bila salah merespon kita
akan terbawa arus gaya hidup yang tidak islami yang akan merugikan diri sendiri. Yang menjadi
pedoman hidupnya adalah Al Qur'an dan Sunnah jika keduanya dilupakan maka hidup pun akan
terombang ambing. Islam mempunyai aturan dalam gaya hidup agar tidak salah langkah. islam milik kita
bersama milik kita para generasi muda. sudah seharusnya remja islam keren dengan
berpikir,berperilaku,dan bergaya islami. Gimana, setuju kan? Yuk jadi remaja yang keren abis ^_^

Sahabat-sahabat remaja yang sholeh dan sholehah...

Setiap kita pasti ingin menjadi pribadi yang keren, ada juga lho, kata-kata lain yang menggambarkan
obsesi keinginan remaja untuk menjadi insan yang menurutnya lebih baik.. Misalnya, lebih gaul,
ngetrend, dll.

Remaja Gaul...

Jadi tidak hanya keren namun gaul, namun hati-hati menjadi orang yang gaul.Intinya, kita kudu hati-hati
dalam bergaul. Tidak setiap gaul itu baik. Jangan lantaran takut disebut kuper atau nggak gaul, kita lalu
kebablasan. Sebab, ada saja yang terjerumus ke hal-hal negatif bahkan menyesatkan gara-gara salah
gaul. Entah karena faktor ikut-ikutan (imitasi), kena pengaruh (sugesti), keliru mengidentifikasi, atau
karena faktor lainnya.
Oleh karena itu, ungkap L.Kohlberg, alasan moral (moral reasoning) harus senantiasa melandasi setiap
sikap dan perilaku. Lewat penalaran moral, termasuk di dalamnya pertimbangan nilai-nilai agama,
seseorang akan berpikir positif untuk menentukan pilihan yang terbaik.

Berdasarkan nilai-nilai yang terkandung di dalam suatu pergaulan, maka secara garis besar ada gaul yang
islami, ada juga gaul yang tidak islami. Gaul yang tidak islami itu bisa berbau jahiliah, musyrik, ateis, dan
'bau-bau' lainnya - emangnya enak jadi orang 'bau', iya nggak!

Celakanya lagi, meniru-niru gaul yang tidak islami, kita pun bisa digolongkan seperti mereka. Kan hadis
Nabi SAW menyatakan, "Jika seseorang meniru-niru suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka."
Bisa gawat, dong. Ayo... hati-hati ya ^_^

Remaja Ngetren...

Tren, atau ngetren telah menjadi bagian dari gaul yang sarat imitasi, terutama peniruan nilai-nilai
budaya Barat. Mengikuti tren tertentu dianggap gengsi, sehingga tren jadi ukuran dalarn bergaul,
berikut segala perilaku dan penampilan yang menyertainya. Mulai dari gaya berbusana (fesyen), gaya
bersenang-senang (fun), hingga perilaku makah-minurn (food) dan tontonan (film). Untuk mudahnya,
sebut saja 4 F'.

Repotnya, karena dicekoki tren, seringkali membuat orang lepas dari etika, moral, bahkan lepas dari
nilai-nilai agama. Tren dalam fesyen, misalnya, kalau nggak ketat, ya transparan atau buka-bukaan
mengekspose aurat (terutama aurat perempuan), padahal memperlihatkan aurat dalam agama kita
dianggap sudah ketinggalan zaman karena yang begitu itu adalah 'gaya hidup primitif, kalau tidak
hendak dikatakan, maaf, tradisi bina plus...tang. Jelas kan, mana yang sejatinya kuno mana yang
modern.

"....Sesungguhnya perempuan itu, apabila sudah baligh, tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya
melainkan 'ini' dan 'ini'," kata Nabi kita sembari menunjuk muka dan teiapak tangannya.. (HR. Abu Daud)
Ada pula tren cowok meniru busana cewek, cewek meniru busana laki-laki. Katanya, unisex. Inipun jelas-
jelas kebli-nger. Kata Nabi, "Laknat Allah kepada iaki-laki yang meniru perempuan, dan perempuan yang
meniru laki-laki." (HR. Bukhari)

Kita beralih ke soal fun. Paling banyak ditandai pacaran, pergi ke (atau mangkal di) tempat-tempat
hiburan. Pacaran sekarang cenderung mengarah pada zina (ngeseks), sedangkan di tempat-tempat
hiburan seringkali terjadi ngedrink, nge-drug, dan ngegambling. Jadi sudah sangat jelas
penyimpangannya dari moral atau nilai-nilai agama.

Allah memperingatkan, "Kalian telah terlena oleh melimpahnya kesenangan, sehingga tibalah saatnya
kalian di tepi jurang." (QS At Takatsur : 1-2)

"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir dan mereka memandang hina
orang-orang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari
kiamat..." (QS Al Baqarah : 212)

Remaja yang Pacaran...

Hari gini ga punya pacar? Duh... Plisss deeeh... Seolah pacaran adalah gaya yang perlu dilakuni oleh
setiap kaum muda sehingga ketika tidak memiliki pacar, maka akan di cap 'ga laku' 'ga gaul' ga banget'
Aduh... Ada-ada aja, ya !

Salah satu gejala negatifnya yang menjadi kebiasaan dan terlihat biasa adalah timbulnya berbagai
berbagai perilaku yang menjadikan pacar sebagai suatu kebanggaan pergaulan. Ada semacam ajang
pamer pacar. Entah di sekolah, di kampus, di mall, di tempat hiburan, di pesta atau di tempat lainnya.

"Gimana Bob! Kece nggak cewek gua," bisik Coy pada temannya. "Boleh juga. Trus, gimana dengan
cewek gua," balik si Bob, juga berbisik.
"Kalau wajah, jelas kalah sama cewek gua. Tapi soal bodi, gua akuin deh, cewek lu lebih bahenol."

Walah! Emang Pacar itu barang !?

Karena pacaran dianggap 'gaul', dan untuk mendapatkan pengakuan sebagai 'anak gaul', banyak remaja
yang belum punya pacar cepat-cepat nyari pacar. Lingkungan gaulnya pun ngumpul bareng bersama
pacar.

Sekolah atau kampus menjadi ajang pacaran. Sepulang sekolah atau kuliah, kembali pacaran. Bahkan
pada saat-saat lainnya, ada agenda wakuncar, apel mingguan, dan seterusnya. Begitu banyak waktu
tersita untuk pacaran, menyebabkan pelajaran, kuliah dan hal-hal penting lainnya menjadi terabaikan.
Padahal dana untuk pacaran diperoleh dari hasil 'unik' (usaha nipu kolot = orang tua). Sebab umumnya
mereka belum bisa cari duit sendiri.

Remaja Premarital sex...

Hati-hati dengan yang satu ini, tidak kalah gawat dan bahkan Yang lebih gawat dan bikin repot keluarga
adalah sinyalemen Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa, bahwa pacaran mengarah atau mendorong terjadinya
hubungan seks di luar nikah (premarital sex), membuat kepribadian remaja menjadi labil, pelajaran
terganggu karena konsentrasi sering terhambat oleh lamunan atau khayalan sex (Singgih, 1993:94)
Apalagi, bila premarital sex itu menyebabkan kehamilan. Nah, lho !

Seks di luar nikah merupakan kegagalan seorang remaja mengendalikan diri sehingga menjadi budak
hawa nafsu birahi, budak setan. Meskipun dalihnya, 'atas nama cinta'. Gombal!
Kehamilan di kalangan remaja putri, ternyata bukan cerita baru. Menurut data dr Biran Afandi di Jakarta,
selama 1987 saja sudah terdapat 284 remaja putri yang hamil di luar nikah. (Assalam, Oktober 2002).
Tuh, kan?

Belakangan, remaja sekarang katanya makin 'pinter'. Tapi, pinter yang keblinger. Mereka sudah
mengenal aiat-alat kontrasepsi, seperti kondom, pil dan suntik anti kehamilan, termasuk hubungan seks
dengan cara rythm method (pantang berkala). "Biar nggak hamil," katanya. Begitulah kalau sudah
berprinsip ARDATH: Aku Rela Ditiduri Asal Tidak Hamil. Trus, biar asal tidak dosa-nya, gimana ?

Simak dong firman Allah, "Dan janganlah kamu dekati zina (mengarah ke berbuat zina, seperti
berpandang-pandangan, berdua-duaan, bergandengan, dan seterusnya), sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk." (QS Al Isra : 32)

Remaja berfikir,

Antara enak dan halal...

Setelah fesyen dan fun, maka F yang ketiga adalah food (makanan-minuman). Ternyata masih ada saja
remaja kita rnerasa bahwa makan di KFC, Pizza Hut, Wendys, McDonald, dan fast food ala Barat lainnya,
merupakan tren dan bergengsi, tanpa mempedulikan kehalalannya. Sedangkan makan di warteg
dianggapnya, yaa...kampungan lah.

Betapa noraknya kita ! Di Amrik, tempat-tempat makan seperti itu masuk kategori rendahan. Apalagi
menurut ahli gizi di Amerika sendiri, ada fast food atau makanan ala Amrik yang dianggap garbage food,
alias 'makanan sampah’. Sebab, kandungan gizinya sangat tidak sesuai dengan standar gizi yang sehat
untuk tubuh.
Boleh-boleh saja kita menikmati jenis makanan-minuman yang 'bermerek dunia'. Namun sebagai
muslim, kita tetap harus memperhatikan halal-haramnya. Lebih baik kita makan ala kadarnya tapi
lengkap unsur gizi, protein dan seratnya serta jelas kehalalannya, tidak subhat. Betul kan?

Ingat, Allah telah mengingatkan kita, "...Makanlah sebagian dari makanan yang ada di bumi yang halal
dan baik - halalan thayyiban - dan jangan ikuti perilaku setan, karena setan itu musuh yang nyata
bagimu." (QS Al Baqarah ; 168)

Nah, remaja muslim dan muslimah.... kalian tinggal memilih mau jadi "generasi rabbani' sesuai tuntunan
Ilahi, atau mau jadi 'generasi keledai' seperti disebut dalam Al Quran surah Al Jumu'ah ayat 5, "...ibarat
keledai.... Itulah seburuk-buruk perumpamaan bagi mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim." Naudzubillah min Dzalik...

Yuk, bersama-sama berbenah diri, mejadi generasi yang sukses dunia dan sukses akhirat. Memakmurkan
masjid, membangun peradaban dengan berbagai bidang dan selalu bermanfaat untuk agama, bangsa
dan keluargaSukses ^_^ Keep spirit dakwah and ukhuwah ya..

.........
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

ِ ‫ق فِي ْال َم َسا ِج ِد َو َر ُجاَل ِن تَ َحابَّا فِي هَّللا‬ٌ َّ‫ اإْل ِ َما ُم ْال َعا ِد ُل َوشَابٌّ نَشَأ َ فِي ِعبَا َد ِة َربِّ ِه َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُم َعل‬:ُ‫َس ْب َعةٌ يُ ِظلُّهُ ْم هَّللا ُ فِي ِظلِّ ِه يَوْ َم اَل ِظ َّل إِاَّل ِظلُّه‬
ُُ‫ق يَ ِمينه‬ُ ِ‫ق أَ ْخفَى َحتى اَل تَ ْعل َم ِش َمالهُ َما تنف‬
ْ ُ ُ َ َّ َ َ‫ال إِنِّي أَخَافُ هَّللا َ َو َر ُج ٌل ت‬
َ ‫ص َّد‬ َ َ‫ال فَق‬
ٍ ‫ب َو َج َم‬
ٍ ‫ص‬ ِ ‫ات َم ْن‬ ُ ‫اجْ تَ َم َعا َعلَ ْي ِه َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه َو َر ُج ٌل طَلَبَ ْتهُ ا ْم َرأَةٌ َذ‬
‫ت َع ْينَا‬ ْ ‫اض‬َ َ‫َو َر ُج ٌل َذ َك َر هَّللا َ خَالِيًا فَف‬

“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya:

1. Pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.

3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga
berpisah kecuali karena Allah.

5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia
berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.

6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa
yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena
menangis.”

(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)

Penjelasan:

Ketujuh orang yang tersebut dalam hadits di atas, walaupun lahiriah amalan mereka berbeda-beda
bentuknya, akan tetapi semua amalan mereka itu mempunyai satu sifat yang sama yang membuat
mereka semua mendapat naungan Allah Ta’ala. Sifat itu adalah mereka sanggup menyelisihi dan
melawan hawa nafsu mereka guna mengharapkan keridhaan Allah dan ketaatan kepada-Nya.

1. Pemimpin yang adil.


Dia adalah manusia yang paling dekat kedudukannya dengan Allah Ta’ala pada hari kiamat. Dari
Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:

‫ين الَّ ِذينَ يَ ْع ِدلُونَ فِي ُح ْك ِم ِه ْ`م َوأَ ْهلِي ِه ْم َو َما َولُوا‬
ٌ ‫ين الرَّحْ َم ِن َع َّز َو َج َّل َو ِك ْلتَا يَ َد ْي ِه يَ ِم‬ ٍ ُ‫إِ َّن ْال ُم ْق ِس ِطينَ ِع ْن َد هَّللا ِ َعلَى َمنَابِ َر ِم ْن ن‬
ِ ‫ور ع َْن يَ ِم‬

“Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar yang terbuat dari cahaya, di sebelah
kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-. Yaitu orang-orang
yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepada mereka.” (HR. Muslim no. 3406)

2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.

Hal itu karena dorongan dan ajakan kepada syahwat di masa muda mencapai pada puncaknya,
karenanya kebanyakan awal penyimpangan itu terjadi di masa muda. Tapi tatkala seorang pemuda
sanggup untuk meninggalkan semua syahwat yang Allah Ta’ala haramkan karena mengharap ridha Allah,
maka dia sangat pantas mendapatkan keutamaan yang tersebut dalam hadits di atas, yaitu dinaungi
oleh Allah di padang mahsyar.

3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.

Sungguh Allah Ta’ala telah memuji semua orang yang memakmurkan masjid secara umum di dalam
firman-Nya:

‫في بيوت أذن هللا أن ترفع ويذكر فيها اسمه يسبح له فيها بالغدو واآلصال رجال ال تلهيهم تجارة وال بيع عن ذكر هللا وإقام الصالة وإيتاء‬
‫الزكاة يخافون يوما ً تتقلب فيه القلوب واألبصار ليجزيهم هللا أحسن ما عملوا ويزيدهم من فضله وهللا يرزق من يشاء بغير حساب‬

“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-
Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan
tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari)
membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi
goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka
(dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah
karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa
batas.”(QS. An-Nur: 36-38)

Terkaitnya hati dengan masjid hanya akan didapatkan oleh siapa saja yang menuntun jiwanya menuju
ketaatan kepada Allah. Hal itu karena jiwa pada dasarnya cenderung memerintahkan sesuatu yang jelek.
Sehingga jika dia meninggalkan semua ajakan dan seruan jiwa yang jelek itu dan lebih mendahulukan
kecintaan kepada Allah, maka pantaslah dia mendapatkan pahala yang sangat besar.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga
berpisah kecuali karena Allah.

Kedua orang ini telah berjihad dalam melawan hawa nafsu mereka. Hal itu karena hawa nafsu itu
menyeru untuk saling mencintai karena selain Allah karena adanya tujuan-tujuan duniawiah. Makna
‘mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah’ adalah keduanya bersatu dan
bermuamalah karena keduanya mencintai Allah. Karenanya kapan salah seorang di antara mereka
berubah dari sifat ini (mencintai Allah), maka temannya itu akan meninggalkannya dan menjauh darinya
karena dia telah meninggalkan sifat yang menjadi sebab awalnya mereka saling menyayangi. Sehingga
jadilah ada dan tidak adanya cinta dan sayang di antara keduanya berputar dan ditentukan oleh
ketaatan kepada Allah dan berpegang teguh kepada sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam.

5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia
berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.

Yakni: Dia diminta oleh wanita yang mengumpulkan status social yang tinggi, harta yang melimpah, dan
kecantikan yang luar biasa untuk berzina dengannya. Akan tetapi dia menolak permintaan dan ajakan
tersebut karena takut kepada Allah. Maka ini tanda yang sangat nyata menunjukkan dia lebih
mendahulukan kecintaan kepada Allah daripada kecintaan kepada hawa nafsu. Dan orang yang sanggup
melakukan ini akan termasuk ke dalam firman Allah Ta’ala:

‫وأما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى فإن الجنة هي المأوى‬

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan
hawa nafsunya.” (QS. An-Naziat: 40)

Dan pemimpin setiap lelaki dalam masalah ini adalah Nabi Yusuf alaihissalam.

6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa
yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

Yakni dia berusaha semaksimal mungkin agar sedekah dan dermanya tidak diketahui oleh siapapun
kecuali Allah, sampai-sampai diibaratkan dengan kalimat ‘hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa
yang diinfakkan oleh tangan kanannya’.

Karenanya disunnahkan dalam setiap zakat, infak, dan sedekah agar orang yang mempunyai harta
menyerahkannya secara langsung kepada yang berhak menerimanya dan tidak melalui wakil dan
perantara. Karena hal itu akan lebih menyembunyikan sedekahnya. Juga disunnahkan dia
memberikannya kepada kerabatnya sendiri sebelum kepada orang lain, agar sedekahnya juga bisa dia
sembunyikan.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena
menangis.

Ini adalah amalan yang sangat berat dan tidak akan dirasakan kecuali oleh orang yang mempunyai
kekuatan iman dan orang yang takut kepada Allah ketika dia sendiri maupun ketika dia bersama orang
lain. Dan tangisan yang lahir dari kedua sifat ini merupakan tangisan karena takut kepada Allah Ta’ala.

Kemudian, penyebutan 7 golongan dalam hadits ini tidaklah menunjukkan pembatasan. Karena telah
shahih dalam hadits lain adanya golongan lain yang Allah lindungi pada hari kiamat selain dari 7
golongan di atas. Di antaranya adalah orang yang memberikan kelonggaran dalam penagihan utang. Dari
Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

‫ض َع َع ْنهُ أَظَلَّهُ هَّللا ُ فِي ِظلِّ ِه‬


َ ‫َم ْن أَ ْنظَ َر ُم ْع ِسرًا أَوْ َو‬

“Barangsiapa yang memberikan kelonggaran kepada orang yang berutang atau menggugurkan
utangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya.” (HR. Muslim no. 5328)

Anda mungkin juga menyukai