Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS STANDAR BELANJA (ASB)

Analisis Standar Belanja (ASB) adalah pedoman yang digunakan untuk menganalisis
kewajaran beban kerja dan belanja setiap program atau kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh suatu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam satu tahun anggaran. ASB
merupakan suatu pendekatan yang digunakan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) untuk mengevaluasi usulan program, kegiatan, dan anggaran setiap SKPD dengan
cara menganalisis kewajaran beban kerja dan belanja dari setiap usulan program atau
kegiatan yang bersangkutan. Penilaian kewajaran beban kerja usulan program atau
kegiatan terkait dengan kebijakan anggaran, komponen dan tingkat pelayanan yang akan
dicapai, jangka waktu pelaksanaan, serta kapasitas satuan kerja untuk melaksanakannya.
Beban kerja program atau kegiatan yang diusulkan SKPD dapat dinilai kewajarannya
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
 Kaitan logis antara program atau kegiatan yang di usulkan dengan strategi dan
prioritas APBD;
 Kesesuaian antara program atau kegiatan yang diusulkan dengan tugas pokok dan
fungsi satuan kerja yang bersangkutan;
 Kapasitas SKPD yang bersangkutan untuk melaksanakan program atau kegiatan pada
tingkat pencapaian yang diinginkan dan dalam jangka waktu satu tahun anggaran.

Prinsip Dasar Penyusunan ASB


Beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan pemerintah daerah yaitu :
a. Penyederhanaan (modeling)
Penyusunan ASB bertujuan membuat model belanja untuk objek-objek kegiatan yang
menghasilkan output yang sama.
b. Mudah diaplikasikan
Model yang dibuat mudah diaplikasikan, atau tidak membuat susah yang
menggunakan model tersebut.
c. Mudah diup-date
Model yang dibuat mudah untuk diperbarui, dalam arti jika ditambahkan data baru
tidak merubah formula model tersebut secara keseluruhan.
d. Fleksibel,
Model yang dibuat menggunakan konsep belanja rata-rata dan memiliki batas
minimum belanja dan batas maksimum belanja.

Peranan ASB Dalam Penyusunan Anggaran


Sesuai dengan isi Permendagri No. 13 Tahun 2006 pasal 93 ayat (1), menyatakan
bahwa penyusunan RKA-SKPD berdasarkan ASB (salah satu dasar), dan pada pasal 4
menyatakan bahwa ASB merupakan penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang
digunakan melaksanakan suatu kegiatan, serta memperhatikan prinsip-prinsip dasar
penyusunan ASB. Maka dapat dikatakan peranan ASB dalam penyusunan anggaran pada
pemerintah daerah adalah sebagai berikut :
a. Menjamin kewajaran beban kerja dan biaya yang digunakan antar SKPD dalam
melakukan kegiatan sejenis; Mendorong terciptanya anggaran daerah yang semakin
efisien dan efektif;
b. Memudahkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melakukan verifikasi
total belanja yang diajukan dalam RKA-SKPD untuk setiap kegiatan;
c. Memudahkan SKPD dan TPAD dalam menghitung besarnya anggaran total belanja
untuk setiap jenis kegiatan berdasarkan target output yang ditetapkan dalam RKA-
SKPD.

Tugas 1: Penyusunan ASB

Anda diminta untuk menyusun Analisis Standar Belanja (ASB) dengan metode regresi
sederhana. Dibawah ini adalah hasil dari tahap penyetaraan kegiatan yang didapat dari
data perencanaan anggaran berdasarkan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan
Plafon Anggaran (PPA) tahun 2017 di Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten
ASP POLSRI, dan data Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) pada masing-masing
kegiatan di Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten ASP POLSRI pada Program
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.
No Kegiatan Jumlah Anggaran

1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura 70.000.000

2 Koordinasi penilaian langit biru 50.000.000

3 Koordinasi penertiban kegiatan Pertambangan Tanpa 50.000.000


Izin (PETI)
4 Koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih 40.000.000

5 Koordinasi penyusunan AMDAL 140.000.000

Adapun perincian objek belanja berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada masing-
masing kegiatan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Perincian Anggaran Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura 2017

No. Objek Belanja Jumlah


1 Honorarium. PNS 13,500,000.00
2 Honorarium Non PNS 600,000.00
3 Uang Lembur PNS 3,616,000.00
4 Belanja ATK 1,264,850.00
5 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos 900,000.00
Lainnya
6 Belanja Penggandaan 1,971,650.00
7 Belanja Sewa -
8 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 10,125,000.00
9 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 3,832,500.00
10 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 34,190,000.00
11 Belanja Modal
JUMLAH 70,000,000.00
Tabel 2. Perincian Anggaran Koordinasi penilaian langit biru 2017

Anggaran
No. Objek Anggaran Belanja
(Rupiah)
1 Honorarium PNS 3,150,000.
2 Uang Lembur PNS 676,000.
3 Belanja ATK 1,677,500.
4 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos 900,000.
5 Belanja Penggandaan 5,671,500.
6 Belanja Sewa 1,650,000.
7 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 22,860,000.
8 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 4,015,000.
9 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 9,400,000.
JUMLAH 50,000,000.

Tabel 3. Perincian Anggaran Koordinasi penertiban kegiatan Pertambangan


Tanpa Izin (PETI) 2017

Anggaran
No. Objek Anggaran Belanja
(Rupiah)
1 Honorarium PNS 8,100,000.
2 Uang Lembur PNS 3,616,000.
3 Belanja ATK 417,600.
4 Blj. Perangko, Materai dan Benda Pos 660,000.
5 Belanja Penggandaan 1,451,400.
6 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 9,375,000.
7 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 5,780,000.
8 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 20,600,000.
JUMLAH 50,000,000.

Tabel 4. Perincian Anggaran Koordinasi pengelolaan Prokasih/Superkasih 2017

Anggaran
No. Objek Anggaran Belanja
(Rupiah)
1 Honorarium PNS 5,800,000
2 Uang Lembur PNS 9,324,000
3 Belanja ATK 2,163,500
4 Blj. Perangko, Materai dan Benda Pos 450,000
5 Belanja Penggandaan 900,000
6 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 2,812,500
7 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 3,800,000
8 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 4,750,000
9 Belanja Modal 10,000,000
JUMLAH 40,000,000
Tabel 5. Perincian Anggaran Koordinasi penyusunan AMDAL
Anggaran
No. Objek Anggaran Belanja
(Rupiah)
1 Honorarium PNS 65,050,000
2 Uang Lembur PNS 4,068,000
3 Belanja ATK 1,624,100
4 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos 870,000
5 Belanja Penggandaan 4,970,400
6 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 13,612,500
7 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 11,430,000
8 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 38,375,000
JUMLAH 140,000,000

Dari hasil analisis data, yang menjadi output dari kegiatan koordinasi adalah Orang
Kali (OK), sedangkan yang menjadi cost driver dari kegiatan koordinasi adalah jumlah
peserta dan frekwensi koordinasi, seperti yang dijelaskan pada table 6 berikut ini :

Tabel 6. Cost Driver dan Output kegiatan Koordinasi


Dinas Lingkungan hidup Tahun 2017
No Kegiatan Jumlah Cost Driver Output
Anggaran Jumlah Frekwensi OK
Peserta Koordinasi
1 Koordinasi Penilaian Kota 70.000.000 30 10 300
Sehat/Adipura
2 Koordinasi penilaian langit 50.000.000 20 11 220
biru
3 Koordinasi penertiban 50.000.000
kegiatan Pertambangan 15 12 180
Tanpa Izin (PETI)
4 Koordinasi pengelolaan 40.000.000
Prokasih/Superkasih 15 10 150
5 Koordinasi penyusunan 140.000.000 40 16 640
AMDAL

Jumlah 350.000.000. 120 59 1,490


1. Perhitungan dengan menggunakan persamaam Regresi Sederhana (Model ASB)
2. Penghitungan Nilai Minimum dan Maksimum Belanja
3. Perhitungan Prosentase Alokasi Belanja
4. Klasifikasikanlah Kewajaran Belanja Dalam Suatu Kegiatan Dengan
Menggunakan Model ASB

Anda mungkin juga menyukai