Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN PENGENDALIAN EMOSI PADA


PASIEN DIABETES MELLITUS RAWAT INAP

Nur Aini
Program Studi Ilmu Keperawatan, FIKES Universitas Muhammadiyah
(Korespondensi : aini_anindya@yahoo.com )

ABSTRAK
Pendahuluan : Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang menimbulkan
dampak pada fisik dan psikologis pasien. Emosi manusia diatur oleh sistem limbik otak, yang
sekaligus mengatur sistem endokrin dan fungsi sistem saraf otonom, suasana hati marah,
depresi bisa melalui sitem limbik dan sitem saraf otonom mempengaruhi sekresi hormon
insulin. Metode : Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional dengan desain cross
sectional. Variabel penelitian adalah kadar gula darah dan pengendalian emosi dengan skala
data interval. Data disajian secara deskriptif berupa prosentase, tabulasi frekuensi/cross
tabulasi serta analisis dengan uji korelasi pearson product moment, yang terlebih dulu
dilakukan uji normalitas. Bila data tidak berdistribusi normal maka digunakan uji korelasi
Spearman. Hasil : Hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov
didapatkan nilai p < 0.05 sehingga kesimpulannya distribusi data tidak normal. Kemudian
digunakan uji non parametrik korelasi Spearman, yang didapatkan nilai p (0.000) < α (0.05).
Diskusi : Terdapat hubungan antara hubungan antara kadar gula darah dengan pengendalian
emosi. Kekuatan hubungan bersifat sedang dan memiliki arah negatif (-0.715), artinya
hubungannya bersifat terbalik yaitu bila kadar gula darah tinggi maka pengendalian emosi
akan rendah, sebaliknya bila kadar gula darah rendah maka pengendalian emosi akan tinggi.

Kata kunci : Diabetes mellitus, kadar gula darah, emosi, motivasi.

ABSTRACT

Introduction: Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease that causes physical and
psychological impact on the patient. Human emotions are governed by the limbic system of
the brain, which also regulate the endocrine system and the autonomic nervous system
function, angry mood, depression can be through the limbic system and the autonomic
nervous system affects the secretion of the hormone insulin. Methods: This research was an
observational study with cross sectional design. Variable research was blood sugar levels and
control emotions with scale interval. Data analyzed by descriptive statistics in the form of a
percentage, frequency tabulation/cross tabulation and analyzed by spearman correlation test,
because data was not normally distributed. Results: The results of the test for normality using
Kolmogorov-Smirnov, is p value <0.05 so that the conclusions the data distribution is not
normal. Then use a non-parametric Spearman correlation test, the p value (0.000) <α (0.05).
Discussion: There is a relationship between the blood sugar levels with emotional control.
Strength of the relationship is moderate and had a negative direction (-0,715), meaning that
the relationship is inverted. If the blood sugar level is high, so the emotional control will be
lower. Whereas the blood sugar level is low, the emotional control will be high.

Keyword : Diabetes mellitus, Blood Glucose, Emotion, Motivation


Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

PENDAHULUAN fluktuasi gangguan metabolisme yang


lebih besar, terutama pada klien
Diabetes mellitus (DM) adalah diabetes, perubahan suasana hati yang
penyakit metabolik yang akan berkepanjangan mempengaruhi
menimbulkan dampak pada fisik dan pengontrolan kadar gula darah. Dalam
psikologis pasien. Diabetes klinis, sebanyak 30-50% Klien
menyebabkan gangguan psikosomatik diabetes menderita gangguan mental.
seumur hidup, faktor psikologis Klien dengan suasana hati seperti
berperan penting terhadap terjadinya, cemas, frustrasi, depresi, mudah
perkembangan dan prognosis marah, dapat memperburuk diabetes.
penyakit. Terjadinya diabetes Data awal yang diperoleh dari hasil
memiliki hubungan yang erat dengan wawancara pada 15 orang penderita
genetik, lingkungan, imunitas dan Diabetes Mellitus dan keluarganya
faktor lainnya. Yang paling sering pada bulan Maret sampai dengan Mei
diabaikan oleh manusia adalah 2014 di klinik Trio Husada,
pengaruh yang disebabkan oleh faktor didapatkan adanya perasaan marah
psikologis terhadap diabetes, dimana (47%), frustasi (13%), cemas/ takut
keadaan terlalu memendam emosi tidak bisa sembuh (33%) dan pasrah
atau terlalu mudah marah bisa (7%). Hal tersebut menunjukkan
meningkatkan induksi terjadinya adanya respon emosi yang negative
diabetes. pada klien penderita Diabetes
Emosi manusia diatur oleh Mellitus. Hasil penelitian Kartika dan
sistem limbik otak, yang sekaligus Husnat di tahun 2008 pada pasien
mengatur sistem endokrin dan fungsi Diabetes Mellitus secara kualitatif
sistem saraf otonom, suasana hati didapatkan data emosional negatif
marah, depresi bisa melalui sitem yang muncul tidak lama setelah
limbik dan sitem saraf otonom program diet DM diterapkan pada 3
mempengaruhi sekresi hormon responden penelitian. Penelitian lain
insulin. yang dilakukan Endang, RS di tahun
Penelitian terbaru 2010, menghasilkan bahwa terdapat
menunjukkan bahwa perubahan gambaran distorsi kognitif dan
susana hati bisa menyebabkan perilaku pengelolaan diabet secara

Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019


Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

negative yang mengikutinya dan darah ke sel-sel dan menyimpannya


konsekuensinya pada penerapan CBT sebagai glikogen) sehingga terjadi
pola proses kognitif-emosi-perilaku. hiperglikemia disertai berbagai
Klien dengan pengontrolan kelainan metabolik akibat gangguan
kadar gulanya buruk bisa langsung hormonal, melibatkan kelainan
mempengaruhi kesehatannya, metabolisme karbohidrat, protein dan
sehingga komplikasi kronis pun mulai lemak serta menimbulkan berbagai
bermunculan. Diabetes juga dapat komplikasi kronik pada organ tubuh
memperparah gangguan psikologis, (Sukarmin dan S. Riyadi, 2008).
dimana interaksi antara keduanya, Sedangkan definisi dari pengendalian
membentuk sirkulasi buruk. emosi adalah sebuah usaha yang
Terjadinya interaksi tersebut diatas sekuat-kuatnya mengendalikan atau
menimbulkan “lingkaran setan” mengarahkan pengaruh terhadap
tersendiri, dan apabila tidak ditangani sesuatu, pengendalian emosi juga
akan menjadi masalah yang lebih dapat dikatakan mengarahkan energi
besar dikemudian hari. Berdasarkan emosi ke saluran ekspresi yang
hal tersebut, maka peneliti ingin bermanfaat dan dapat diterima secara
membuktikan hubungan antara kadar sosial.
gula darah dengan pengendalian Peneliti memiliki asumsi
emosi pada klien diabetes mellitus. bahwa klien penyandang penyakit
Rumusan masalah dalam diabetes mellitus yang memiliki
penelitian diawali oleh peneliti dengan suasana hati/ emosi yang cenderung
menguraikan beberapa definisi negative seperti cemas, frustrasi,
variable dalam penelitian ini. Definisi depresi, mudah marah, dapat
kadar gula darah pada penelitian ini memperburuk diabetes. Perubahan
adalah glukosa yang beredar dalam emosi klien yang berkepanjangan
sirkulasi darah. Definisi tersebut mempengaruhi pengontrolan kadar
berkaitan dengan Diabetes Mellitus gula darah. Pengontrolan kadar gula
yang didefinisikan sebagai keadaan di darah yang buruk bisa langsung
mana tubuh tidak mampu mempengaruhi kesehatannya,
menghasilkan/memakai insulin sehingga komplikasi kronis pun mulai
(hormon yang membawa glukosa bermunculan. Diabetes juga dapat

Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019


Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

memperparah gangguan psikologis, diambil secara purposive sampling,


dimana interaksi antara keduanya, dengan kriteria : menderita DM lebih
membentuk sirkulasi buruk. Penelitian dari 6 bulan, DM tipe 1 atau 2 yang di
ini difokuskan pada kadar gula darah rawat inap dan pasien kooperatif.
dan pengendalian emosi klien yang Pengambilan data dilakukan selama 6
telah didiagnosis medis Diabetes bulan.
Mellitus, baik DM tipe I maupun II, Variabel penelitian ini adalah
karena pada dasarnya perubahan kadar gula darah dan pengendalian
emosi dapat terjadi pada kedua tipe emosi dengan skala data interval,
tersebut. namun variabel pengendalian emosi
juga dikategorikan dalam skala
METODE PENELITIAN ordinal (rendah, sedang dan tinggi),
Penelitian ini termasuk jenis agar penyajian data lebih informatif.
penelitian observasional dengan Instrumen penelitian yang berupa
desain cross sectional. Langkah awal kuisioner tentang pengendalian emosi
penelitian adalah melakukan studi dan pemeriksaan kadar gula darah.
lapangan untuk mengetahui dan Instrumen pengendalian emosi
mengidentifikasi permasalahan yang diadopsi oleh peneliti dari penelitian
dialami pasien diabetes mellitus. Aridiana (2004). Pengendalian emosi
Pengumpulan data dilakukan terdiri dari aspek :
dengan cara pembagian kuisioner dan
wawancara. Responden adalah pasien
DM di RS Wava Husada Malang yang

Tabel 1. Kuisioner Aspek Pengendalian Emosi

Aspek Nomor Pertanyaan Jumlah


Favourable Unfavourable
Pikiran 3,22 9,15,23 5
Rasa 18 4,5,11,12,17,24,30,31 9
Motorik 29 16,27,28 4
Fisiologis - 6,7,8,10,13,14,19,20,21,25 15
Jumlah 4 29 33

Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019


Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

Data disajikan secara deskriptif baik emosi. Sebelum melakukan uji


berupa prosentase, tabulasi korelasi pearson product moment,
frekuensi/cross tabulasi serta analisis dilakukan uji normalitas. Bila ternyata
dengan uji korelasi pearson product data tidak berdistribusi normal maka
moment untuk mengetahui hubungan digunakan uji korelasi Spearman.
kadar gula darah dengan pengendalian

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Responden Penelitian
1). Distribusi Karakteristik responden

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di RS Wava


Husada Kepanjen Malang Mei-Juni 2015
No. Karakteristik Jumlah %
1 Jenis Kelamin
a. Laki-laki 14 47
b. Perempuan 16 53
2 Komplikasi
a. Ada 9 30
b. Tidak ada 21 70
3 Usia Min 43 thn maks 72 thn
4 Lama sakit Minimal 7 bln, maks 22 thn

Berdasarkan tabel di atas, jenis diderita pasien DM dalam penelitian


kelamin responden yang terbanyak ini adalah HT, GGK, jantung dan
adalah perempuan 16 orang (53%), ulkus pedis. Sedangkan usia
tidak memiliki komplikasi penyakit responden min 43 thn dan lama sakit
lain 21 orang (70%), komplikasi yang yang paling pendek adalah 7 bulan.

Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019


Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

Data Khusus
1). Pengendalian Emosi
Tabel 3. Tingkat Pengendalian Emosi Pasien DM di RS Wava Husada
Kepanjen Malang Mei-Juni 2015
No. Pengendalian Emosi Jumlah %
1 Rendah 5 17
2 Sedang 12 40
3 Tinggi 13 43
Jumlah 30 100

Tabel 4. Aspek Pengendalian Emosi Pasien DM di RS Wava Husada


Kepanjen Malang Mei-Juni 2015
No. Aspek Pengendalian Emosi Skor
1 Pikiran 106,6
2 Rasa 100,2
3 Motorik 102,2
4 Fisiologis 102,6
Berdasarkan tabel di atas, dari aspek pengendalian emosi,
pengendalian emosi responden paling sebagian besar responden
banyak berada pada kategori tinggi 13 menggunakan kendali pikiran.
orang (43%). Sedangkan bila dilihat

2). Hasil Uji Statistik


Tabel 5.4 Hasil Uji Statistik Korelasi Spearman
GDA Emosi
Spearman's rho GDA Correlation Coefficient 1.000 -.715**
Sig. (2-tailed) . .000
N 30 30
**
Emosi Correlation Coefficient -.715 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil uji normalitas dengan data tidak normal. Oleh karena itu
menggunakan Kolmogorov Smirnov peneliti menggunakan uji non
didapatkan nilai p value < 0.05 parametric korelasi Spearman.
sehingga kesimpulannya distribusi Berdasarkan hasil uji statistic

Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019


Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

didapatkan nilai p value (0.000) < α 2008 ; Camacho, PM et al. 2007 ;


(0.05), artinya ada hubungan antara Baradero, M dkk. 2009).
kadar gula darah dengan pengendalian Menurut Joe Solowiejczyk,
emosi. Nilai kekuatan hubungan (- seorang edukator diabetes dan
0,715) menunjukkan tingkat hubungan manajer penyuluhan dan pelatihan
sedang dan arah hubungan bersifat diabetes di Johnson & Johnson
negatif , artinya hubungannya bersifat Diabetes Institute, San Jose,
terbalik yaitu bila kadar gula California, diabetes membuat pasien
meningkat maka pengendalian emosi selalu khawatir, melelahkan dan
akan rendah. depresi. Berdasarkan hasil riset yang
dilakukan oleh ilmuwan di Amerika
PEMBAHASAN didapatkan melonjaknya kadar gula
Hasil penelitian menunjukkan darah secara ekstrim dapat
bahwa ada hubungan antara kadar menyebabkan perubahan mood yang
gula darah dengan pengendalian signifikan. Kadar gula darah yang
emosi. Kekuatan hubungan berifat melonjak pada satu jangka waktu
sedang dan memiliki arah negatif (- tertentu dapat memicu produksi
0.715), artinya hubungannya bersifat hormon terkait dengan perkembangan
terbalik yaitu bila kadar gula darah depresi (Balhara, Y. 2011 ; Mikail,
tinggi maka pengendalian emosi akan Bramirus. 2012).
rendah, sebaliknya bila kadar gula Depresi, perasaan selalu
darah rendah maka pengendalian khawatir, lelah, tegang, pikiran kalut
emosi akan tinggi. dan lain sebagainya termasuk dalam
DM disebut sebagai great aspek pengendalian emosi.
imitator, artinya penyakit ini dapat Pengendalian emosi terdiri dari aspek
berdampak pada seluruh sistem tubuh pikiran, rasa, motorik dan fisiologis.
baik secara fisik maupun psikologis. Hasil penelitian menunjukkan aspek
Dampak fisik berupa munculnya pikiran memiliki skor tertinggi dan
gejala-gejala DM pada seluruh sistem rasa terendah, hal ini menunjukkan
tubuh seperti poliuri, polidipsi, rasa walaupun pasien tidak mampu
lelah dan kelemahan otot dan lain mengendalikan gejolak rasa yang
sebagainya (Sukarmin dan S. Riyadi, menyertai emosi, namun pasien masih

Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019


Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

bisa mengendalikan pikirannya seperti Gejala-gejala pengendalian emosi


masih dapat berpikir rasional, berpikir yang buruk seperti depresi sendiri
sehat dan tidak memiliki pikiran kalut. juga akan memicu peningkatan gula
Pengendalian emosi yaitu darah. Penelitian terbaru menunjukkan
berusaha sekuat-kuatnya bahwa perubahan susana hati bisa
mengendalikan atau mengarahkan menyebabkan fluktuasi gangguan
pengaruh terhadap sesuatu. metabolisme yang lebih besar,
Pengendalian emosi yaitu berusaha terutama pada klien diabetes,
sekuat-kuatnya mengendalikan atau perubahan suasana hati yang
mengarahkan pengaruh terhadap berkepanjangan mempengaruhi
sesuatu, Kalau tidak keadaaan pengontrolan kadar gula darah.
emosional itu akan menyala terus dan Keduanya memiliki hubungan timbal
menyebabkan seseorang bereaksi balik, sehingga hal ini menciptakan
emosional terhadap rangsangan yang lingkaran setan, yaitu peningkatan
muncul kemudian. Pengendalian kadar gula darah akan mempengaruhi
emosi menitik beratkan pada pengendalian emosi, dan pengendalian
penekanan reaksi-reaksi yang tampak emosi yang buruk juga akan
terhadap rangsangan yang menyebabkan peningkatan gula darah.
menimbulkan emosi. Menurut konsep Ketika seseorang mengalami depresi
tersebut bahwa seseorang yang telah atau stress, maka ACTH
melakukan hal itu akan menampakan (adrenocortikotropic hormone) akan
gambaran emosi yang tenang. memicu pelepasan kortisol yang akan
Semakin berhasil orang menekan mempengaruhi fungsi insulin terkait
ekspresi yang tampak, orang iu dinilai dalam hal sensitivitas, produksi dan
semakin baik pengendalian emosinya reseptor, sehingga glukosa darah tidak
(Hurlock, 2007). bisa diseimbangkan dan terjadi
Mengendalikan emosi juga hiperglikemi (Guyton and Hall, 2013).
tidak kalah pentingnya seperti Untuk menjaga kesehatan
mengendalikan kadar gula darah, pasien DM, sangat penting sekali
karena keduanya sangat berhubungan, menjaga keseimbangan kedua aspek
bagaikan lingkaran setan. Tidak jelas tersebut yaitu kadar gula darah dan
mana yang mempengaruhi lebih dulu. emosi pasien. Oleh karena itu, dalam

Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019


Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

memberikan intervensi keperawatan, Hal yang perlu diperhatikan


jangan hanya berfokus pada aspek oleh perawat dalam memberikan
fisik melainkan harus holistik intervensi keperawatan diantaranya
mencakup aspek adalah, perawat tidak hanya berfokus
biopsikososiospiritual pasien. pada aspek fisik saja melainkan harus
memperhatikan aspek holistik yang

KESIMPULAN DAN SARAN mencakup aspek bio-psiko-sosio-

Berdasarkan hasil penelitian, spiritual, karena adanya kaitan antara


gambaran pengendalian emosi pada aspek fisik dan psikologis. Hal lain

pasien DM yang terbanyak adalah yang perlu diperhatikan adalah

pengendalian emosi tinggi, dengan memberikan motivasi kepada pasien


aspek pengendalian emosi yang paling DM agar patuh selama pengobatan

banyak adalah pikiran dan paling dan bisa sabar dalam menghadapi

rendah aspek rasa. sakit yang diderita, sehingga kadar


Terdapat hubungan antara gula darah dapat terkontrol.

hubungan antara kadar gula darah DM adalah penyakit kronis

dengan pengendalian emosi. Kekuatan yang membutuhkan pengobatan lama,


hubungan berifat sedang dan memiliki sehingga dalam pengobatannya

arah negatif (-0.715), artinya dibutuhkan kepatuhan dan kesabaran

hubungannya bersifat terbalik yaitu pasien. Pasien harus berusaha


bila kadar gula darah tinggi maka mengendalikan keduanya yaitu gula

pengendalian emosi akan rendah, darah dan emosi, karena dari hasil

sebaliknya bila kadar gula darah penelitian keduanya saling

rendah maka pengendalian emosi akan berhubungan dan sangat berdampak

tinggi. pada penyakit DM.

DAFTAR PUSTAKA
Aridiana, Ledy.,M. (2004). Hubungan
antara pengendalian emosi
dengan empati perawat
pada pasien di BPKM RSU
Ngudiwaluyo Wlingi. Blitar
: Tugas Akhir. Tidak
diterbitkan, fakultas

Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019


Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

kedokteran universitas Intensif. Volume 2 Nomor 4


GadjahMada. Oktober 2012.
Balhara, Y. 2011. Diabetes and Hurlock, Elizabeth.,B. 2007.
Psychiatric Disorders. Indian Perkembangan Anak Jilid I.
Journal Endocrinol Metab. Jakarta : Erlangga
2011 Oct-Dec; 15(4): 274– Kartika, K dan Husanat, N. 2008.
283. Dinamika Emosi Kepatuhan
Baradero, M, MW Dayrit dan Y Diit Pada Pasien DM. Jurnal
Siswadi. 2009. Asuhan Penelitian Psikologi. No 1,
Keperawatan Klien Dengan Vol 3 Juni 2008.
Gangguan Endokrin. Jakarta : Mikail, Bramirus. 2012. Diabetes
EGC. Bikin Anda Gampang Emosi.
Black, JM and JK Hawks. 2014. Harian Kompas
Keperawatan Medikal Bedah : Perkeni, 2006. Konsensus
Manajemen Klinis Untuk Hasil Pengelolaan dan
Yang Diharapkan. Edisi 8. Pencegahan Diabetes
Penerjemah : Joko Mulyanto dkk. Melitus Tipe 2 di Indonesia.
Elsevier. Sukarmin dan S. Riyadi. 2008.
Camacho, PM, H Gharib and G.W Asuhan Keperawatan Pada
Sizemore. 2007. Evidence Pasien Dengan Gangguan
Based Endocrinology. Second Eksokrin dan Endokrin Pada
Edition. USA : Lippincott Pankreas. Edisi 1. Yogyakarta
Williams & Wilkins. : Graha Ilmu.
Endang, R.S. 2010. Analisis Renaldy, O. 2009. Peran Adiponektin
Fungsional Pola Kognitif – Terhadap Kejadian Resistensi
Emosi – Perilaku Sebagai Insulin Pada Sindrom
Pedoman CBT (cognitive Metabolik. Divisi Metabolik
behavioral therapy) Pada Endokrin Bagian Ilmu
Penderita DM. Jurnal Penyakit Dalam FK UGM/
Psikologi. Vol. 1 No. 1 2010. RSUP Dr. Sardjito
Goleman. 2002. Emotional Yogyakarta. Jurnal Medicinus
Intellegence. Jakarta : Vol. 22, No.1, Edisi Juni -
Gramedia Pustaka Utama Agustus 2009.
Guyton & Hall. 2013. Buku Ajar Umar, H dan Adam J. 2009. Low
Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Adiponectin Levels and The
EGC Risk of Type 2 Diabetes
GMCC (Guangzhou Modern Cell Mellitus. Endocrine and
Center). 2014. Perawatan Metabolic Division,
Psikologis Penderita Diabetes. Department of Internal
(http://id.asianstemcells.com/p Medicine, Hasanuddin
usat- University, Makassar. The
perawatan/diabetes/perawatan/ Indonesian Journal of Medical
1864.html) akses tanggal 5 Science Volume 2 No.1
September 2014, 15.37 January-March 2009.
Halim, Samsirun. 2012. Respon Walgito, B. 2001. Psikologi sosial
Metabolik Terhadap Stress. Suatu Pengantar. Yogyakarta:
Majalah Kedokteran Terapi Andi Ofset.

Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol 7 no 1 tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai