Anda di halaman 1dari 1

inflamasi pada tonsil

Definisi yang utamanya terjadi


akibat infeksi

Sering terjadi pada


anak-anak (usia diatas 2
tahun)

Epidemiologi Bakteri : anak-anak usia


5-15 tahun

Virus : anak-anak usia


lebih muda

Epstein-Barr virus

Herpes simplex

Virus (50-80%)

influenza

rhinovirus

Group A beta-haemolyticus
streptococcus (GABHS) -->
paling sering

Etiologi
Haemophilus influenza
Bakteri

Streptococcus
pneumonia

Neisseria gonorrheae

Jamur Candida

Sakit tenggorokan

demam

malaise
Manifestasi Klinis

pembesaran tonsil dan


eritem disertai eksudat

ptekie hemoragik pada


soft palatum

peningkatan leukosit
Pemeriksaan
darah lengkap
Penunjang
peningkatan CRP

sakit tenggorokan

sakit sewaktu menelan

Anamnesis

nafas bau busuk

demam dan malaise

TONSILITIS T1 : batas medial tonsil


Penegakan Diagnosis melewati pilar anterior hingga
¼ jarak pilar anterior – uvula.

T2 : batas medial tonsil


melewati ¼ jarak pilar
anterior – uvula hingga ½
jarak anterior – uvula.

Pemeriksaan Fisik

T3 : batas medial tonsil


melewati ½ jarak pilar
anterior – uvula hingga ¾
jarak pilar anterior – uvula.

menumpuknya pus pada ruang


T4 : batas medial tonsil
peritonsilar antara kapsul peritonsilar Definisi
melewati ¾ jarak anterior –
dan superior constrictor muscle
uvula hingga uvula atau lebih.

Insidensi diperkirakan 1 : 10.000 Epidemiologi


Eritromisin

Antibiotik
terjadi setelah tonsilitis
Penisilin
akut

indikasi pada pasien obstruksi


infeksi mononucleosis
jalan napas, anemia hemolitik,
Etiologi Kortikosteroid
serta penyakit jantung dan
GABHS neurologis

Staphylococcus terdapat pembesaran tonsil


penyebab tersering yang menyebabkan sumbatan
pneumococcal
jalan napas, disfagia berat,
gangguan tidur, atau
Penatalaksaan Klinis
organisme hemophilic komplikasi kardiopulmona

Meningkatnya rasa abses peritonsilar yang tidak


nyeri tenggorokan respon terhadap pengobatan
(progresif) indikasi absolut medik dan drainase

unilateral (seringnya) tonsillitis menyebabkan


kejang demam

odynophagia hingga
tidak dapat menelan tonsil yang akan dilakukan
saliva biopsy untuk pemeriksaan
Tonsilektomi
patologi

halitosis
terjadi 3 kali atau lebih infeksi
Manifestasi Klinis tonsil per tahun
hot potato voice

halitosis akibat tonsillitis


trismus
kronik yang tidak respon
indikasi relatif
dengan pengobatan medik
malaise
baik; dapat sembuh dalam
tonsillitis kronik yang tidak
Prognosis beberapa hari dengan istirahat
nyeri kepala membaik dengan pemberian
dan tatalaksana suportif
antibiotik

mual
menjaga kebersihan
makanan dan minuman
konstipasi

menyikat gigi rutin


darah lengkap minimal 2 kali sehari

elektrolit pemeriksaan mencuci tangan WHO


laboratorium sebelum makan
Upaya Promotif, Preventif,
CRP (jika muncul gejala ABSES PERITONSILAR NYERI MENELAN Rehabilitatif (Komprehensif)
sepsis) mencuci perkakas
rumah tanggga
menggunakan air
heterophile antibody
hangat dan sabun
test Pemeriksaan
Penunjang
mengganti sikat gigi
kultur (menggunakan
yang sudah dipakai
needle aspirate)
lama

x-ray leher
inflamasi pada laring
yang terjadi akibat
pemeriksaan radiologis Definisi
membedakan dengan intraoral overuse, iritasi, atau
peritonsilitis ultrasonography infeksi

pasien terlihat sakit 6,6 : 100.000 pasien di


Epidemiologi
dan demam febris UK pada tahun 2010

bulging unilateral rhinovirus

trismus adenovirus

Virus

letak tonsil agak influenza


Penegakan Diagnosis
kebawah dan medial
serta berwarna pucat
parainfluenza

Infeksi
uvula bengkak
Haemophilus influenza B

bulging soft palatum


Streptococcus
pneumonia
Bakteri
mukus pada tonsil
ampisilin atau Staphylococcus aureus
amoksisilin kombinasi
golongan penisilin antibiotik IV
dengan metronidazole
atau klindamisin Etiologi Klebsiella pneumonia
medikamentosa

analgesik dan
atasi nyeri dan demam vocal trauma
antipiretik
Penatalaksanaan Klinis

alergi
insisi intraoral dan
aspirasi jarum bedah
drainase
GERD
dapat sembuh dalam
beberapa hari jika Non Infeksi
Prognosis penggunaan asma
terapi dan drainase
inhaler
adekuat

polusi lingkungan
menjaga kebersihan
gigi dan mulut
Upaya Promotif, Preventif,
merokok
Rehabilitatif (Komprehensif)
Menghindari faktor
risiko lain (rokok) suara serak hingga
hilang

nyeri ketika berbicara

nyeri tenggorokan

Manifestasi Klinis rasa terbakar pada


tenggorokan

sulit menelan

LARINGITIS
nyeri ketika menelan

wheezing
kasus lebih berat

vocal spasm

batuk kronik yang tidak


produktif

Fiberoptic / indirect
laryngoscopy

melihat gambatan
Pemeriksaan
asimetris dan
Penunjang stroboscopy
penurunan mucosal
wave

kultur

indirect menggunakan cermin

flexible
direct
nasolaryngoscope

Penegakan Diagnosis
vocal cords nampak
stadium awal
normal

vocal cords berwarna


stadium lanjut
merah dan edema

voice rest

penggunaan inhalasi
uap

Penatalaksanaan Klinis
hindari iritan

modifikasi diet

penggunaan antibiotik

Prognosis self limiting condition

tidak mengonsumsi
alkohol dan berkafeim

tidak merokok
Upaya Promotif,
Preventif, Rehabilitatif
(Komprehensif) perbanyak konsumsi air
putih

kurangi b=volume
suara ketika berbicara

Anda mungkin juga menyukai