Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela
untuk disimpan di bank darah yang digunakan untuk keperluan transfusi darah. Seleksi
donor darah dilakukan dengan tujuan untuk melindungi kesehatan donor dengan
memastikan bahwa donasi tersebut tidak berbahaya bagi kesehatannya, dan
melindungi pasien dari resiko penyakit menular atau efek merugikan lainnya
(Daradjatun, 2008).
Proses menyalurkan darah dari satu orang ke dalam sistem peredaran darah
orang lain disebut transfusi darah. Transfusi darah dapat menyelamatkan jiwa dalam
beberapa situasi, seperti kehilangan darah besar karena trauma, untuk menggantikan
darah yang hilang selama operasi dan untuk mengobati anemia berat atau
trombositopenia yang disebabkan oleh penyakit darah (Daradjatun, 2008).
Menurut pendapat saya, kegiatan donor darah memberikan banyak manfaat bagi
pendonornya seperti menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah, meningkatkan
produksi sel darah merah, mendeteksi penyakit serius seperti HIV, hepatitis, sifilis, dan
lain sebagainya. Transfusi darah merupakan proses menyalurkan darah dari satu orang
ke dalam sistem peredaran darah orang lain. Pelayanan transfusi darah memanfaatkan
darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk
tujuan komersial. Darah dilarang diperjual belikan dengan dalih apapun. Dan pelayanan
transfusi darah merupakan upaya kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan darah atau komponen darah
yang cukup, aman, mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat.
Daradjatun. 2008. Pedoman Pelayanan Transfuse Darah. Jakarta: UTD PMI Pusat
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 83 Tahun 2014,Tentang Unit
Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah,
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 7 Tahun 2011, Tentang Pelayanan
Darah, Jakarta. Departemen Kesehatan RI.