Anda di halaman 1dari 5

Kegiatan Donor Darah di Pengadilan Negeri Tanjung Karang 2016

Eliza Techa Fattima, Riyan Wahyudo, Gigih Setiawan, Chicy Widya Morfi

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Abstrak
Donor darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang
lainnya. Angka kematian akibat dari tidak tersedianya cadangan transfusi darah pada negara berkembang relatif
tinggi.Indonesia memiliki tingkat penyumbang sebanyak 6-10 orang per 1.000 penduduk yang jauh lebih kecil dibandingkan
dengan beberapa negara maju di Asia. Untuk terciptanya disiplin serta meminimalisasi terjadinya hal-hal yang tidak
dinginkan, maka terdapat juga sistem dan mekanisme dalam pelaksanaan donor darah.Darah yang telah diambil akan
dilakukan uji saring terhadap 4 penyakit menular berbahaya yaitu syphilis, hepatitis B & C dan HIV/AIDS. Apabila ada donor
darah yang dicurigai terinfeksi dengan hasil test yang mendukung, maka dirujuk ke Unit Tranfusi Darah Provinsi (UTDP)
untuk dilakukan test ulang darah donor tersebut. Hasilnya dikembalikan ke UTDC yang bersangkutan.Pada kegiatan donor
darah yang berlangsung tanggal 19 Agustus 2016 di kantor pengadilan Negeri Tanjung Karang, terdapat 66 orang relawan
donor darah. Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan berat badan, tekanan darah, dan hemoglobin, didapatkan 47
orang relawan yang memenuhi syarat untuk mendonorkan darahnya. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan menjaga ketersediaan jumlah darah di PMI.

Kata Kunci: Darah, Donor, PMI

Korespondensi: dr. Eliza techa Fattima | Jl. Soemantri Brodjonegoro No.1 | HP 085324719365
Email: elizatecha@yahoo.co.id

PENDAHULUAN jumlah darah di PMI. Meskipun kegiatan


Transfusi darah adalah bagian penting donor darah telah dilakukan oleh PMI, namun
pelayanan kesehatan modern. Bila digunakan ketersediaan stok darah di PMI sering kali
dengan benar, transfusi dapat menyelamatkan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat
jiwa pasien dan meningkatkan derajat sehingga banyak masyarakat yang
kesehatan. Kegiatan ini hanya mengeluhkan mengenai ketersediaan darah
diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia yang ada di PMI, kebutuhan akan darah
(PMI) melalui peraturan pemerintah no 7 merupakan sesuatu hal yang harus dipenuhi
tahun 2011 tentang pelayanan darah.1 Palang saat itu juga, apabila stok darah yang
Merah Indonesia di singkat dengan PMI dibutuhkan tidak tersedia maka resiko yang
adalah organisasi yang bergerak di bidang akan terjadi adalah kehilangan nyawa bagi
kesehatan, terutama dalam menjamin pasien yang membutuhkan, oleh sebab itu
ketersediaan darah bagi pasien yang ketersediaan darah merupakan hal yang
membutuhkan. Bagian yang bertugas untuk mutlak bagi Unit Donor Darah PMI.2
menjamin ketersediaan darah ini adalah Unit Donor darah adalah proses
Donor Darah. Pentingnya ketersediaan darah menyalurkan darah atau produk berbasis
di Unit Donor Darah – PMI mengharuskan PMI darah dari satu orang ke sistem peredaran
untuk selalu menjaga jumlah dan kualitas dari orang lainnya.3 Donor darah berhubungan
darah yang tersedia untuk memenuhi dengan kondisi medis seperti kehilangan
kebutuhan akan transfusi darah. Untuk darah dalam jumlah besar disebabkan
menjalankan fungsi sebagai penyedia darah trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya
bagi kebutuhan masyarakat Unit Donor Darah organ pembentuk sel darah merah.1 Darah
- PMI dituntut untuk membangun jaringan diperoleh dari sumbangan darah para donor
yang sangat luas melalui kerjasama dengan darah sukarela maupun donor darah
lembaga - lembaga pemerintah, serta pengganti. Donor Darah Sukarela merupakan
membangun jaringan sesama PMI baik seseorang yang menyumbangkan darahnya
nasional maupun internasional. Selain secara sukarela untuk kepentingan
kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat yang membutuhkan tanpa
membangun jaringan dengan sesama PMI, mengetahui untuk siapa. Donor darah biasa
Unit Donor Darah juga mengadakan kegiatan dilakukan rutin di pusat donor darah lokal.
donor darah untuk menjaga ketersediaan Acara donor darah sukarela dilakukan di
Eliza Techa Fattima dkk | Kegiatan Donor Darah

tempat-tempat keramaian, misalnya di pusat misalnya Jepang tercatat sebanyak 68


perbelanjaan, kantor perusahaan besar, penyumbang per 1.000 penduduk dan Korea
tempat ibadah, sekolah dan universitas.4 40 penyumbang per 1.000 penduduk.7
Berdasarkan data WHO sekitar 75 juta unit Kegiatan ini merupakan salah satu
darah di dunia dikumpulkan setiap tahun, bentuk kegiatan pengabdian kepada
tetapi hanya 53% dari yang sukarela.4 masyarakat yang bertujuan menjaga
Donor darah secara sederhana adalah ketersediaan jumlah darah di PMI.
penderma darah atau orang yang
menyumbangkan darahnya untuk menolong METODE PENGABDIAN
orang lain yang memerlukannya. Pemberian Pemecahan masalah yang diterapkan pada
darah yang ada pada tubuh manusia kepada kegiatan ini adalah dengan melakukan
orang lain sangat bermanfaat bagi kesehatan kegiatan donor darah. Untuk terciptanya
penerimanya.2 Aktivitas donor darah disiplin serta meminimalisasi terjadinya hal-
merupakan kewajiban setiap masyarakat hal yang tidak dinginkan, maka terdapat juga
sebagai wujud kepedulian terhadap orang lain. sistem dan mekanisme dalam pelaksanaan
Banyak orang yang tidak tahu tentang donor darah, yaitu:
manfaat donor darah bagi kesehatan. Bahkan Pemecahan masalah yang diterapkan pada
ada juga orang enggan mendonorkan darah kegiatan ini adalah dengan melakukan
karena khawatir terhadap efek samping yang kegiatan donor darah.Untuk terciptanya
ditimbulkannya. Padahal dengan melakukan disiplin serta meminimalisasi terjadinya hal-
donor darah, maka sel-sel darah di dalam hal yang tidak dinginkan, maka terdapat juga
tubuh menjadi lebih cepat terganti dengan sistem dan mekanisme dalam pelaksanaan
yang baru. Apabila mendonorkan darah tiga donor darah. Saat datang donor menyerahkan
bulan sekali, maka kesehatan tubuh tetap kartu donornya kepada petugas transfusi bila
terjaga. Selain bermanfaat untuk membantu sudah pernah donor, dan yang baru nantinya
orang lain, donor darah juga membuat tubuh setelah menyumbangkan darahnya akan
kita menjadi lebih sehat.5 dibuatkan kartu donor lalu dilakukan
Berdasarkan tolok ukur yang anamnesis pada donor mengenai penyakit
ditetapkan oleh WHO idealnya memiliki yang pernah diderita donor. Donor ditimbang
kantong darah sekitar 2% dari jumlah berat badannya, berat badan minimal untuk
penduduk atau sekitar 4,6 juta kantong per mendonorkan darah adalah 45 kg. Donor
tahun untuk jumlah penduduk Indonesia yang dilakukan pemeriksaaan tekanan darah, syarat
saat ini berjumlah sekitar 230-240 juta. Pada tekanan darah untuk mendonor yaitu sistol
tahun 2005, Palang Merah Indonesia (PMI) 100-150 mmHg, dan diastol 60-90 mmHg.
hanya mampu mengumpulkan 1.285.000 Donor dites golongan darahnya dan kadar
kantong darah. Hal ini menggambarkan bahwa haemoglobin (HB), kadar haemoglobin
kebutuhan akan darah di Indonesia yang tinggi perempuan lebih dari 12 gr% laki-laki lebih
tetapi darah yang terkumpul dari donor darah dari 12,5 gr%.
masih kurang. Jumlah ini tentu saja tidak Setelah memenuhi untuk menjadi donor
cukup untuk memenuhi kebutuhan minimal sesuai persyaratan diatas seperti HB normal,
bagi populasi di Indonesia.6 berat badan cukup, tekanan darah baik, maka
Angka kematian akibat dari tidak donor dipersilahkan tidur untuk diperiksa
tersedianya cadangan transfusi darah pada kesehatannya oleh dokter transfuse. Setelah
negara berkembang relatif tinggi. Hal ini memenuhi syarat (sehat menurut dokter)
karena ketidakseimbangan perbandingan barulah petugas transfusi darah (AID/PTID)
kebutuhan darah dengan ketersediaan darah. siap untuk menyadap (mengambil) darahnya
Faktanya, persentase donatur darah di berdasarkan berat badan (250 cc – 500 cc).
Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan Setelah diambil darahnya donor dipersilahkan
negara maju padahal tingkat kebutuhan darah ke kantin donor untuk menikmati hidangan
untuk transfusi darah setiap negara secara ringan berupa kopi/susu, telor dan vitamin.
relatif adalah sama. Indonesia memiliki tingkat Donor kembali ke bagian administrasi untuk
penyumbang sebanyak 6-10 orang per 1.000 mengambil kartu donornya yang telah diisi
penduduk yang jauh lebih kecil dibandingkan tanggal penyumbang dan registrasi oleh
dengan beberapa negara maju di Asia, petugas. Selesai (pulang), dan bisa kembali

JPM Ruwa Jurai | Volume 2 | Nomor 1 | Oktober 2016 | 25


Eliza Techa Fattima dkk | Kegiatan Donor Darah

menyumbangkan darahnya setelah 75 hari(2,5 karena ingin mendapatkan hasil pemeriksaan


bulan). darah (53,1%) atau pemeriksaan/medical
Saat ini tiap Unit Transfusi Darah Cabang check-up gratis (47,3%).9 Pemeriksaan
(UTDC) telah melakukan uji saring terhadap 4 darah/medical check-up gratis inilah yang
penyakit menular berbahaya yaitu syphilis, menjadi alasan untuk responden donor darah,
hepatitis B & C dan HIV/AIDS. Apabila ada dimana pemeriksaan darah gratis ini akan
donor darah yang dicurigai terinfeksi dengan membantu pendonor untuk mengetahui
hasil test yang mendukung, maka dirujuk ke mengenai kesehatannya. Alasan lain adalah
Unit Tranfusi Darah Provinsi (UTDP) untuk karena diwajibkan sebagai anggota organisasi.
dilakukan test ulang darah donor tersebut. Kelompok memiliki kekuatan atas individu
Hasilnya dikembalikan ke UTDC yang sehingga mau tidak mau individu harus
bersangkutan.8 mengikuti standar yang telah ditetapkan
Sasaran pada kegiatan ini adalah dalam kelompok.10
pegawai-pegawai dilingkungan Pengadilan Penelitian di Yunani menunjukkan ada
Negeri Tanjung Karang baik yang berprofesi tiga alasan utama yang menjadi pendorong
sebagai hakim, jaksa, notaris, panitera dan responden untuk donor darah yaitu
staf-staf kantor pengadilan. Kegiatan ini ketersediaan darah untuk pendonor di
berlangsung pada tanggal 19 Agustus 2016. kemudian hari jika dibutuhkan (85,1%),
mendapat cuti kerja (40%) misalnya bidang
HASIL DAN PEMBAHASAN pelayanan umum di Yunani memberikan cuti
Pada kegiatan donor darah yang kerja bagi orang yang donor darah, dan
berlangsung tanggal 19 Agustus 2016 di pemeriksaan darah gratis (39,9%) (kolesterol,
kantor pengadilan Negeri Tanjung Karang, trigliserida, dan lain-lain).11 Alasan apapun
terdapat 66 orang relawan donor darah. yang menjadi motif seseorang untuk donor
Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan darah dapat dibenarkan sejauh alasan
berat badan, tekanan darah, dan hemoglobin, tersebut bertujuan baik bagi perilaku
didapatkan 47 orang relawan yang memenuhi pendonor itu.
syarat untuk mendonorkan darahnya. Seseorang juga memiliki alasan
Kegiatan ini berlangsung pada pukul 09.00- menolak donor darah. Penelitian di Yunani
12.00 WIB. menunjukkan alasan responden yang menolak
donor darah adalah karena masalah
kesehatan (37,7%), tidak pernah ditawarkan
(21,6%), dan tidak ada orang yang
membutuhkan (20,2%). Alasan menolak lain
adalah karena tidak ada yang mengingatkan
dan menunggu ada orang yang membutuhkan
baru akan donor darah. Hal ini menjadi
pemikiran untuk mengusahakan bagaimana
mekanisme pengingat agar orang-orang yang
memenuhi syarat untuk donor dan memiliki
keinginan untuk donor dapat diingatkan untuk
donor darah. Alasan lain yang membuat
pemuda tidak donor darah adalah takut
melihat darah, takut jarum, takut merasa
sakit, takut menjadi anemia, takut lemas, dan
takut terinfeksi.11 Penelitian lain juga
Gambar 1. Kegiatan Donor Darah
menunjukkan bahwa takut akan proses
Seseorang tentu memiliki alasan
pengambilan darah merupakan faktor yang
untuk mendonorkan darahnya atau
membuat anak muda di Kanada tidak donor
menerapkan perilaku donor darah pada
darah.12 Usaha untuk merekrut pendonor
dirinya. Alasan ini menjadi penting karena
salah satunya adalah dengan
membuat orang tersebut mempertahankan
menginformasikan kepada masyarakat agar
perilaku donor darahnya. Penelitian di
berpikir realistik.11 Penelitian di Hong Kong,
Hongkong, pendonor melakukan donor darah
responden menyatakan bahwa hal-hal yang

JPM Ruwa Jurai | Volume 2 | Nomor 1 | Oktober 2016 | 26


Eliza Techa Fattima dkk | Kegiatan Donor Darah

menjadi penghalang dalam perilaku donor Pada kegiatan donor darah yang berlangsung
darah seperti takut sakit (45,8%), takut jarum tanggal 19 Agustus 2016 di kantor pengadilan
(34,3%), takut melihat darah (20,3%), terlalu Negeri Tanjung Karang, terdapat 66 orang
kurus (22,5%), takut menjadi pusing (15,5%), relawan donor darah. Setelah melakukan
tidak memiliki waktu untuk donor (21,6%), anamnesis, pemeriksaan berat badan, tekanan
takut mempengaruhi kesehatan (14%).9 darah, dan hemoglobin, didapatkan 47 orang
Donor tidak dapat mendonorkan relawan yang memenuhi syarat untuk
darahnya jika pernah menderita hepatitis B, mendonorkan darahnya. Kegiatan ini
dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak merupakan salah satu bentuk kegiatan
erat dengan penderita hepatitis, dalam jangka pengabdian kepada masyarakat yang
waktu 6 bulan sesudah transfuse, dalam bertujuan menjaga ketersediaan jumlah darah
jangka waktu 6 bulan sesudah tato/tindik di PMI.
telinga,dalam jangka waktu 72 jam sesudah
operasi gigi, dalam jangka waktu 6 bulan DAFTAR PUSTAKA
sesudah operasi kecil, dalam jangka waktu 12 1. Departemen Kesehatan Republik
bulan sesudah operasi besar, dalam jangka Indonesia. Peraturan pemerintah republik
waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, indonesia nomor 7 tahun 2011 tentang
influenza, cholera, tetanus dipteria atau pelayanan darah. Departemen Kesehatan
profilaksis, dalam jangka waktu 2 minggu RI [internet]. 2011. [disitasi 2016 Sep 17].
sesudah vaksinasi virus hidup parotitis Tersedia dari:
epidemica, measles, tetanus toxin, dalam http://www.itjen.depkes.go.id/public/upl
jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir oad/unit/pusat/files/Peraturan%20Pemer
imunisasi rabies therapeutic, dalam jangka intah/Peraturan-Pemerintah-tahun-2011-
waktu 1 minggu sesudah gejala alergi 007-11.pdf
menghilang, dalam jangka waktu 1 tahun 2. Palang Merah Indonesia. DONOR DARAH
sesudah transpalantasi kulit, sedang hamil dan SUKARELA: Ayo Siapkan Dirimu. Jakarta:
dalam jangka waktu 6 bulan sesudah Palang Merah Indonesia Pusat; 2008.
persalinan, sedang menyusui, ketergantungan 3. Palang Merah Indonesia. Panduan
obat, alkoholisme akut dan kronik, sifilis Fasilitator, Donor Darah SukarelaUntuk
menderita tuberkulosa secara klinis, Palang Merah Remaja. Jakarta: Palang
menderita epilepsi dan sering kejang, Merah Indonesia Pusat; 2008.
menderita penyakit kulit pada vena 4. World Health Organization. Blood Donor
(pembuluh balik) yang akan ditusuk, Selection: Guidelines on Assessing Donor
mempunyai kecenderungan perdarahan atau Suitability for Blood Donation. WHO;
penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, 2011.
thalasemia, polibetemiavera, seseorang yang 5. World Health Organization. Towards
termasuk kelompok masyarakat yang 100% Voluntary Blood Donation: A Global
mempunyai resiko tinggi untuk mendapatkan Framework for Action. WHO; 2010.
HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti 6. PMI Sumatera Utara. Pelayanan
pasangan seks, pemakai jarum suntik tidak penyediaan darah, antara fakta dan
steril), pengidap HIV/ AIDS menurut hasil kenyataan. Medan: PMI Sumut; 2009.
pemeriksaan pada saat donor darah. 7. Aziz AS. Upaya menghimpun dan
Darah yang telah diambil akan dilakukan uji melestarikan donor darah. Jakarta:
saring terhadap 4 penyakit menular Buletin Transfusi Darah
berbahaya yaitu syphilis, hepatitis B & C dan No.279/November Tahun ke XXVII UTD-
HIV/AIDS. Apabila ada donor darah yang PMI Pusat; 2000.
dicurigai terinfeksi dengan hasil test yang 8. Tim Penyusun. Pedoman pelayanan
mendukung, maka dirujuk ke Unit Tranfusi transfusi darah modul I. Jakarta: Unit
Darah Provinsi (UTDP) untuk dilakukan test Tansfusi Darah PMI Pusat; 2001.
ulang darah donor tersebut. Hasilnya 9. Hong J, Loke AY. Hong Kong young
dikembalikan ke UTDC yang bersangkutan.8 people’s blood donation behaviour. Asian
J Transfus Sci. 2011 January;5(1):49-52.
SIMPULAN 10. Marantidou O, Loukopoulou L, Zervou E,
Martinis G, Egglezou A, Fountouli P,

JPM Ruwa Jurai | Volume 2 | Nomor 1 | Oktober 2016 | 27


Eliza Techa Fattima dkk | Kegiatan Donor Darah

Dimoxenous P, Parara M, Gavalaki M,


Maniatis A. Factors that motivate and
hinder blood donation in Greece.
Transfusion Medicine. 2007;17:443-450.
11. Sarwono WS. Teori-teori psikologi sosial.
Jakarta: Rajawali Pers; 2006.
12. Hupfer ME, Taylor TW, Letwin JA.
Understanding Canadian student
motivations and beliefs about giving
blood. Transfusion. 2005;45:149-162

JPM Ruwa Jurai | Volume 2 | Nomor 1 | Oktober 2016 | 28

Anda mungkin juga menyukai