Bermanfaatkah Donor Darah Bagi Pendonor???
Mendengar kata donor darah, banyak orang yang bergidik ngeri membayangkan jarum
Mendengar kata donor darah, banyak orang yang bergidik ngeri membayangkan jarum
suntik ditusukkan ke kulit. Belum lagi anggapan yang mengatakan donor darah membuat
darah dalam tubuh berkurang.  Ketakutan dan mitos yang salah semacam itu sering
menghalangi seseorang menyumbangkan darahnya.
Tak heran jika Indonesia termasuk dalam negara yang kesadaran warganya untuk
mendonorkan darah rendah. Menurut Wakil Ketua PMI, Prof Dr Sujudi, saat ini jumlah
pendonor di Indonesia hanyalah 0,6 persen. Sehingga terjadi ketimpangan antara
kebutuhan dengan ketersediaan darah. Jumlah kantong darah yang berhasil dikumpulkan
PMI setiap tahun sekitar 1,2 juta kantong, padahal kebutuhan darah mencapai 3 juta
kantong. Jadi wajar jika ketika seseorang membutuhkan darah PMI tidak mempunyai persediaan.
Agar setiap orang yang membutuhkan darah langsung dapat dipenuhi oleh PMI, maka marilah mulai
saat ini, mulai dari diri sendiri menjadi donor darah sukarela secara rutin tiap 3 bulan sekali.
Donor darah merupakan tindakan yang sangat mulia karena dapat menyelamatkan
nyawa manusia pada saat-saat yang kritis. Menolong manusia tanpa mengeluarkan uang,
bisa dilakukan oleh berbagai kalangan yang dianugrahkan badan yang sehat oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
Berikut manfaat mendonorkan darah:
 Merupakan pemeriksaan kesehatan gratis. Sebelum pendonor melakukan transfusi
darah, demi keselamatan pendonor maupun penerima darah, dilakukanlah beberapa
tes. Pertama tes kadar hemoglobin pendonor, dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan
darah. Setelah darah diambil dari pendonor pun tes screening masih berlanjut. Yaitu
pemeriksaan beberapa jenis penyakit dalam darah (seperti HIV, Hepatitis, dll) demi
keamanan si penerima darah. Darah yang tidak lolos uji akan langsung dimusnahkan
dan dicari data penyumbang darah untuk pemberitahuan.
 Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh dan menurunkan resiko penyakit jantung.
Gaya hidup modern mengakibatkan kita lebih sering mengkonsumsi daging merah dan
kurang asupan serat. Akibatnya, jumlah zat besi di dalam tubuh kita terlalu banyak.
Hasilnya, terbentuk radikal bebas yang dapat mengganggu kerja sel normal. Jika fungsi
sel normal terganggu, kita akan beresiko terjena serangan jantung dan kanker.
 Membuat badan lebih sehat dan bugar. Dengan mendonorkan darah secara rutin setiap tiga
bulan sekali, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi sel-sel darah baru, sedangkan fungsi
sel-sel darah merah adalah untuk oksigenasi dan mengangkut sari-sari makanan. Dengan demikian
fungsi darah menjadi lebih baik sehingga pendonor menjadi lebih sehat.
Cirebon, ?? Agustus 2009
e-gama
Bermanfaatkah Donor Darah Bagi Pendonor???
suntik ditusukkan ke kulit. Belum lagi anggapan yang mengatakan donor darah membuat
darah dalam tubuh berkurang.  Ketakutan dan mitos yang salah semacam itu sering
menghalangi seseorang menyumbangkan darahnya.
Tak heran jika Indonesia termasuk dalam negara yang kesadaran warganya untuk
mendonorkan darah rendah. Menurut Wakil Ketua PMI, Prof Dr Sujudi, saat ini jumlah
pendonor di Indonesia hanyalah 0,6 persen. Sehingga terjadi ketimpangan antara
kebutuhan dengan ketersediaan darah. Jumlah kantong darah yang berhasil dikumpulkan
PMI setiap tahun sekitar 1,2 juta kantong, padahal kebutuhan darah mencapai 3 juta
kantong. Jadi wajar jika ketika seseorang membutuhkan darah PMI tidak mempunyai persediaan.
Agar setiap orang yang membutuhkan darah langsung dapat dipenuhi oleh PMI, maka marilah mulai
saat ini, mulai dari diri sendiri menjadi donor darah sukarela secara rutin tiap 3 bulan sekali.
Donor darah merupakan tindakan yang sangat mulia karena dapat menyelamatkan
nyawa manusia pada saat-saat yang kritis. Menolong manusia tanpa mengeluarkan uang,
bisa dilakukan oleh berbagai kalangan yang dianugrahkan badan yang sehat oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
Berikut manfaat mendonorkan darah:
 Merupakan pemeriksaan kesehatan gratis. Sebelum pendonor melakukan transfusi
darah, demi keselamatan pendonor maupun penerima darah, dilakukanlah beberapa
tes. Pertama tes kadar hemoglobin pendonor, dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan
darah. Setelah darah diambil dari pendonor pun tes screening masih berlanjut. Yaitu
pemeriksaan beberapa jenis penyakit dalam darah (seperti HIV, Hepatitis, dll) demi
keamanan si penerima darah. Darah yang tidak lolos uji akan langsung dimusnahkan
dan dicari data penyumbang darah untuk pemberitahuan.
 Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh dan menurunkan resiko penyakit jantung.
Gaya hidup modern mengakibatkan kita lebih sering mengkonsumsi daging merah dan
kurang asupan serat. Akibatnya, jumlah zat besi di dalam tubuh kita terlalu banyak.
Hasilnya, terbentuk radikal bebas yang dapat mengganggu kerja sel normal. Jika fungsi
sel normal terganggu, kita akan beresiko terjena serangan jantung dan kanker.
 Membuat badan lebih sehat dan bugar. Dengan mendonorkan darah secara rutin setiap tiga
bulan sekali, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi sel-sel darah baru, sedangkan fungsi
sel-sel darah merah adalah untuk oksigenasi dan mengangkut sari-sari makanan. Dengan demikian
fungsi darah menjadi lebih baik sehingga pendonor menjadi lebih sehat.
Cirebon, ?? Agustus 2009
e-gama