Disusun oleh :
(Menurut PMI tahun 2022), Adapun syarat-syarat dari donor darah yaitu
bertujuan untuk menjamin keselamatan pendonor dan penerima darah yaitu harus
berumur 17-60 tahun (usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat
izin tertulis dari orang tua), berat badan minimal 45 kg, tekanan darah normal
yaitu 110 - 160 mmHg, hemoglobin baik pria maupun perempuan minimal 12,5
gram. Serta bagi penyumbang darah wanita tidak sedang hamil atau menyusui,
tidak menderita penyakit jantung, hati, ginjal, paru, kencing manis, pendarahan,
kejang atau penyakit kulit kronis. Dan yang terakhir tidak pernah menderita
penyakit tuberculosis, sifilis, epilepsy dan sering kejang.
Cara untuk melakukan donor darah yaitu pendonor harus mengisi formulir
terlebih dahulu jika sudah pernah donor maka akan menyerahkan kartu donor
kepada petugas pelayanan donor darah. Selanjutnya calon pendonor akan di
timbang berat badannya, serta di periksa tekanan darah, kadar hemoglobin (HB).
Setelah memenuhi syarat untuk donor, calon pendonor dipersilakan untuk
menempati tempat pengambilan darah yang ada di PMI. Setelah selesai donor
2
maka akan diberikan kembali kartu donor dan juga snack untuk pendonor serta di
anjurkan untuk melakukan donor setelah 3 bulan berikutnya.
Manfaat dari donor darah sangat banyak yaitu: Kita dapat mengetahui
golongan darah tanpa dipungut biaya. Karena jika kita melakukan pengecekan
golongan darah di klinik atau rumah sakit itu dikenakan biaya. Mendapat
pemeriksaan kesehatan teratur (tiap kali menjadi donor/tiap 3 bulan sekali jika
rutin melakukan donor darah) meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan,
berat badan, hemoglobin, penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit
HIV/AIDS. Bisa mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, zat besi dalam
tubuh yag berlebihan itu tidak bagus karena dapat menyebabkan oksidasi
kolesterol, proses oksidasi mengakibatkan terjadinya penyakit serangan jantung
dan juga stroke.
3
kadar zat besi dalam tubuh terjaga maka resiko terkena kanker akan semakin
rendah Mampu membantu penurunan kolesterol.
Efek samping dari donor darah yang biasanya terjadi yaitu adanya memar
di daerah bekas suntikan yang akan menimbulkan rasa nyeri namun bisa segera
diatasi dengan cara meminum vitamin dan obat nyeri. Untuk memarkan akan
hilang dengan sendirinya. Setelah pasca donor jika pendonor merasa pusing bisa
di tidurkan dulu jangan langsung disuruh berdiri agar sang pendonor tidak
kehilangan kesadarannya. Selain itu dapun efek dari diambilnya sebagian darah
pendonor yaitu orang tersebut akan merasa lemas dan mmengantuk. Bisa diatasi
dengan mengonsumsi vitamin dan juga istirahat dengan cukup agar tubuh kembali
sehat dan segera pulih.
Manfaat dari donor darah yang sudah disampaikan diatas tersebut bisa
dijadikan bahan untuk melakukan sosialisasi serta promosi agar semakin banyak
timbul minat dari para remaja untuk melakukan donor darah. Sehingga bisa
merubah pola pikir remaja yang berpersepsi negatif terhadap donor darah melalui
sebuah media. Donor darah ini banyak sekali manfaatnya. Jika donor darah
dilakukan rurin 3 bulan seklai maka tubuh juga akan mendapatkan keuntungannya
seperti bisa mencegah terjadinya kanker, mengurangi kelebihan zat besi dalam
tubuh serta mampu membantu penurunan kolesterol pada tubuh.
4
DAFTAR PUSTAKA
Pusdatin Kemenkes. (2018) pelayanan Darah di Indonesia (p. 7). Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Shello Novianto. (2018). Gambaran Pendonor Darah Sukarela Di UDD PMI Kota
Semarang pada tahun 2018.
Maharani, Eva Ayu dan Noviar Ganjar. 2018. “Imunohematologi Dan Bank
Darah”. Bahan Ajar. Teknologi Laboratorium Medik.
Ayu, E. & Noviar, G. (2018). Bahan ajar teknologi laboratoium medik.
Immunohematologi dan Bank Darah.
Supadmi, F.R.S. (2019). Modul Praktikum: Pengambilan Darah Pendonor (1st ed.).
Progam Studi Teknologi Bank Darah Fakultas Kesehatan Universitas
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Anisya Sonita & Robian Kundari, 2019. (2019). APLIKASI SELEKSI CALON
PENDONOR.VI(September).https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pseudoc
ode/art icle/ viewf ile/6934/4577.
Djuardi, A. M. P. (2020). Blood Donors During The Covid-19 Pandemic. Jurnal
Medika Hutama, Vol 2 (1) 298-303. Retrieved April 06, 2021 from
http://www.jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/74
Zein, A., F., M., Z., Sukrisman, L. (2020). Proporsi Reaksi Transfusi Akut di Unit
Transfusi Rawat Jalan Rumah Sakit Rujukan Tersier di Indonesia. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia, Vol 7 (2).
http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v7i2.406
Djuardi, A. M. P. (2020). Donor Darah Saat Pandemi COVID-19. Jurnal Medika
Hutama, 02(01), 298–303. http://jurnalmedikahutama.com
Sayedahmed, A. M. S., Ali, K. A. M., Ali, S. B. S., Ahmed, H. S. M., Shrif, F. S.
M., & Ali, N. A. A. (2020). Coronavirus disease (COVID-19) and decrease
in blood donation: A cross-sectional study from Sudan. ISBT Science
Series, 15(4), 381–385. https://doi.org/10.1111/voxs.12575