Anda di halaman 1dari 7

Pengorganisasian Donor Darah Berjalan

Kelompok 3 :

 Adillia Zahwa
 Lilis suminar
 Neng TiaWidasari
 Nurazizah
 Qorri nurzanah
 Rizka Mutiara
 Satiana Fitri anisa

Politeknik Bhakti Asih Purwakarta


PENGORGANISASIAN DONOR DARAH BERJALAN

A. Pengertian

Donor darah berjalan adalah donor yang dilakukan tiap hari. Donor darah berjalan ini adalah program
PMI untuk memenuhi pasokan darah d PMI karena PMI sering mengalami kekurangan pasokan darah
sedangkan yang membutuhkan donor darah sangat banyak.

Donor darah berjalan merupakan salah satu strategi yang dilakukan departemen kesehatan dalam hal ini
direktorat bina kesehatan ibu. Melalui program pemberdayaan perempuan, keluarga, dan masyarakat,
dalam upaya mempercepat penurunan AKI.

B. Manfaat

Selain segi sosial dan derma yang dapat dijadikan dorongan mengapa kita perlu mendonorkan darah
secara rutin, terdapat beberapa manfaat medis dari donor darah secara teratur. Donor darah terutama
baik bagi mereka yang memiliki kandungan besi dalam darah berlebihan karena besi yang berlebih
cenderung akan menumpuk pada berbagai organ vital seperti jantung, liver, ginjal dan mengganggu
fungsinya (hemokromatosis). Selain itu, beberapa penelitian medis, walaupun belum sempurna
dijelaskan secara medis, mengemukakan bahwa donor darah rutin akan membantu kelancaran aliran
darah (sistem kardiovaskular). Pengurangan kekentalan darah sehingga menjamin kelancaran suplai
darah bagi tubuh tersebut ditengarai menyebabkan efek positif bagi jantung, sehingga pernah ada
penelitian yang menyatakan bahwa donor darah rutin mampu membantu mengurangi angka kejadian
serangan jantung pada pria.

Mungkin kekhawatiran efek samping dari donor darah seperti yang dijadikan alasan bagi kebanyakan
dari kita adalah benar, namun angka kejadiannya jarang. Dengan berbagai tahapan persiapan dan
skrining sebelum mendonor maka semua efek samping tersebut nyaris tidak akan terjadi. Kekhawatiran
akan terjadinya kekurangan darah (anemia) misalnya. Dengan pemeriksaan kadar Hb sebelumnya maka
hal tersebut dapat dicegah. Selama Hb orang dewasa diatas 12, donor darah relatif aman untuk
dilakukan, malah dianjurkan. Memar dapat terjadi pada bekas tusukan jarum, namun jarang luas dan
hilang sempurna tidak lebih dari setengah minggu. Salah satu yang lumayan sering dijumpai adalah
terjadinya reaksi hipovolemia yang berupa tekanan darah turun mendadak pasca donor sehingga
membuat pendonor merasa pusing, lemas dan mual.
Hal ini dapat dicegah misalnya dengan menanyakan sebelumnya adakah riwayat kejadian tersebut pada
donor sebelumnya, atau apakah ada riwayat penyakit tertentu, memeriksa tekanan darah sebelumnya,
sesudah donor maka berbaring sekitar 10 menit lebih dulu sebelum berdiri dan berjalan, serta dengan
diberikannya makanan dan minuman manis segera setelah donor. Kekhawatiran untuk terinfeksi
penyakit serius seperti HIV misalnya, adalah berlebihan. Selama peralatan seperti jarum yang dipakai
adalah steril dan masih baru, hal tersebut pastinya dapat dicegah. Justru resiko terinfeksi lebih besar
terjadi pada mereka yang menerima transfusi darah ketimbang pendonor karena beberapa
ketidaksempurnaan dalam skrining darah.

C. Syarat

Syarat donor darah (yang tertera di vitamin penambah darah), yaitu :

1. Berbadan sehat.

2. Berusia 17-65 tahun.

3. Berat badan > 45 kg.

4. Tidak sedang menderita penyakit.

5. Wanita : tidak edang hamil dan menyusui.

6. Jarak waktu donor darah min 3 bulan.

Ada syarat tambahan yang tidak tertulis dan kita harus tahu seperti :

1. Kandungan hemoglobin dalam darah > 12,5 (CMIIW).

2. Spesial buat wanita, tidak sedang haid dan jarak setelah haid dengan waktu donor darah sebaiknya
1 minggu.

D. Tahapan untuk melakukan donor darah

1. Fasilitas warga untuk nenyepakati pentingnya mengetahui golongan darah.

2. Jika warga belum mengetahui golongan darahnya maka perlu di lakukan pemetiksaan golongan
darah bagi seluruh warga yang memenuhi syarat untuk menjadi donor darah.

3. Hubungi pihak puskesmas untuk menyelenggarakan pemeriksaan darah. Jika puskesmas tidak
mempunyai layanan pemeriksaan darah maka mintalah puskesmas untuk melakukan rujukan. Jika di
perlukan hubungi unit transfuse darah PMI terdekat.
4. Buatlah daftar golongan darah ibu hamil dan perkiraan waktu lahir, kumpulkan nama warga yang
mempunyai golongan darah yang sama dengan ibu hamil. Catat nama dan alamat mereka ataupun cara
menghubungi yang tercepat dari semua warga yang bergolongan darah sama dengan ibu hamil.

5. Usahakan semua ibu hamil memiliki daftar calon donor darah yang sesuai dengn golongan
darahnya.

6. Buatlah kesepakatan dengan calon donor darah untuk selalu siap 24 jam sewaktu-waktu ibu
hamil memerlukan tranfusi.

7. Buat kesepakatan dengan unit tranfusi darah, agar para warga yang telah bersedia menjadi
pendonor darah di prioritaskan untuk di ambil darahnya, terutama tansfusi bagi ibu bersalin yang
membutuhkan.

8. Kader berperan memotifasi serta mencari sukarelawan apabila ada salah seorang warganya yang
membutuhkan darah.

E. Siapa yang boleh mendonorkan darah

Prinsipnya semua manusia sehat (terutama dewasa) boleh dan baik untuk mendonorkan darahnya.
Tentunya sebelum mendonor beberapa pemeriksaan kondisi fisik diperlukan untuk memastikan
pendonor tidak memiliki penyakit serius yang mendasari maupun tidak sedang menderita sakit tertentu.

Orang lanjut usia masih boleh mendonorkan darahnya dengan catatan mereka tidak memiliki penyakit
serius (penyakit jantung, ginjal, dehidrasi-anemia). Usia tua bukan merupakan halangan untuk
mendonorkan darah. Pendonor lansia pasca donor sebaiknya berbaring sekurang-kurangnya 15 menit
terlebih dahulu jangan langsung berdiri dan berjalan. Hal ini dikarenakan respon sistem otonom dalam
kontrol tekanan darah seringkali terganggu pada usia lanjut sehingga mudah terjadi hipotensi
orthostatic (tekanan darah anjlok tiba-tiba karena perubahan postur tubuh dari berbaring ke tegak/semi
tegak).

Sedangkan untuk ibu hamil, belum ada penelitian khusus tentang hal ini dan memang minim laporan
penelitian tentang hal ini yang dipublikasikan. Ibu hamil masih boleh mendonorkan darahnya dengan
beberapa perhatian misalnya :

1. Relatif lebih aman jika sedang hamil di tengah-tengah bulan (bukan hamil muda maupun tua).

2. Kondisi fisik ibu maupun si janin harus fit; tidak ada permasalahan dengan kehamilannya.

3. Mengingat anemia umum sering dijumpai pada ibu hamil, maka pemeriksaan kadar Hb dan
Hematokrit perlu dilakukan sebelumnya.

Pada ibu yang hamil tua, posisi selama berbaring mendonorkan darahnya sebaiknya diatur sedemikian
rupa yaitu dalam posisi setengah duduk atau berbaring miring kiri. Posisi terlentang dapat mengurangi
aliran darah ke janin karena pembuluh darah dalam perut tertekan oleh rahim yang besar dan jatuh ke
belakang.

F. Hal yang perlu diperhatikan untuk yang mau donor darah

1. Pastikan perut terisi sebelum donor (sarapan dulu).

2. Malam hari sebelum donor, tidur cukup

3. Buat yang tekanan darah agak rendah,olahraga ringan sebelum donor.

4. Tekanan darah normal 120/80. Tekanan darah 100-110 / 70-80 biasanya masih diperbolehkan
donor.

5. Rileks waktu jarum suntik sudah mau masuk.


JURNAL KEGIATAN BAKTI SOSIAL DONOR DARAH DI STKIP PGRI METRO
“BERBAGI INDAH MEMBAWA BERKAH’’

Tujuan dari kegiatan bakti sosial donor darah yang bertemakan berbagi itu indah dan membawa
keberkahan ini adalah untuk memberikan pertolongan UTD-PMI Kota Metro dalam menambah
cadangan darah sehingga dapat mencukupi keperluan darah di Kota Metro serta melakukan sosialisasi
kegiatan donor darah di kampus STKIP PGRI Metro bagi masyarakat kampusdan disekitar kampus.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2020 di kampus STKIP PGRI Metro. Kegiatan bakti sosial
donor darah ini diikuti oleh 70 partisipan yang berasal dari mahasiswa, dosen, BEM, Tenaga
Kependidikan serta masyarakat umum. Berdasarkan jenis kelamin, peserta kegiatan ini didominasi oleh
perempuan (38 Orang) dan sisanya laki-laki (32 Orang). Jumlah kantong darah yang dapat dikumpulkan
selama kegiatan ini adalah 70 kantong darah. Kegiatan donor darah yang dikemas secara menarik,
publikasi dan melibatkan organisasi/ lembaga dapat meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat.

Dalam kegiatan yang bertema berbagi indah membawa berkah ini menyertakan tenaga pendidik dan
peserta didik, UTD-PMI Kota Metro dan relasi dalam pendanaan dan penerbitan.Perwakilan dari
pendonor darah antara lainDosen dan Tenaga kependidikan, Anggota BEM STKIP PGRI Metro, anggota
Menwa STKIP PGRI Metro, mahasiswamahasiswa STKIP PGRI Metro dari Prodi PGSD, PBA, PBI PAUD, dan
masyarakat.

Jumlah pendonor darah sebanyak70orang pendonor. Penyumbang terbanyak darimahasiswa sebanyak


50pendonor. Urutan keduapeserta donor darah adalah masyarakat sebanyak 10 pendonor, posisi ketiga
dosen dan tenaga kependidikan sebanyak10 orang. Pendonorperempuan mendominasi jumlah peserta
donor darah dalam kegiatan ini,ada 38perempuan yang menjadi peserta donor darah dan sisanya adalah
laki-laki sebanyak 32 orang (Tabel1).Jumlah kantung darah yang terkumpul dari kegiatan ini sebanyak 70
kantung darah. Kantung darah sebanyak 70 berasal dari 70pendonor yang dinyatakan sehat dan
diperbolehkan melakukan donor darah.
Referensi:

http://kebidanank.blogspot.com/p/pengorganisasian-donor-darah-berjalan.html di unduh pada tanggal


2-4-2012 jam 20.17 WITA

http://moeyzhaserenity.blogspot.com/2010/10/donor-darah-berjalan.html di unduh pada tanggal 2-4-


2012 pada jam 21.16 WITA

http://midwiferyarticle.blogspot.com/ di unduh pada tanggal 2-4-2012 pada jam 21.41 WITA

Anda mungkin juga menyukai