Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN ANAK 1

“Menyusun Ringkasan Secara Sistematis Tentang Transfusi Darah”

Oleh :

Nama : Dewi A Luturmas

Npm : 12114201190053

Kelas : D KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

AMBON

2021
Transfusi Darah

Darah merupakan komponen yang sangat penting dalam tubuh


manusia. Cairan yang paling vital dalam jasad manusia itu terdiri atas 4
golongan, yaitu A, B, AB, O. Jenis golongan darah itu terkait langsung
dengan proses pendonoran darah dari pendonor ke penerima. Karena
harus disesuaikan jenis golongan darah antara pendonor dengan
penerima.

Kesalahan dalam pengenalan golongan darah akan berakibat fatal,


atau membahayakan nyawa penerima, karena terjadi pembekuan darah
akibat bertemunya antigen yang berbeda. Salah satu proses transfer
darah antarmanusia yang paling dikenal di seluruh dunia, termasuk Aceh
tentunya, adalah transfusi darah. Secara definisi, transfusi darah adalah
proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang
sakit (resipien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan
komponen darah.

Lembaga kesehatan dunia, WHO, menetapkan jumlah persediaan


darah yang ideal di suatu negara, minimal 2% dari jumlah penduduk. Di
Indonesia seharusnya mempunyai stok darah 4,5 juta sampai 4,8 juta
kantong darah per tahun. Namun yang baru bisa terpenuhi hanya 2 juta
kantong darah, dimana 64 persennya diolah menjadi komponen darah.

Pengertian Transfusi Darah

Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk


berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya .
Transfusi darah adalah suatu pemberian darah lengkap atau komponen
darah seperti plasma, sel darah merah, atau trombosit melalui jalur
IV.Menurut Peraturan Pemerintah No.18, definisi transfusi darah adalah
tindakan medis memberikan darah kepada seorang penderita yang
darahnya telah tersedia dalam botol kantong plastik. Usaha transfusi
darah adalah segala tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk
memungkinkan penggunaan darah bagi keperluan pengobatan dan
pemulihan kesehatan yang mencakup masalah-masalah pengadaan,
pengolahan, dan penyampaian darah kepada orang sakit. Darah yang
digunakan adalah darah manusia atau bagian-bagiannya yang diambil
dan diolah secara khusus untuk tujuan pengobatan dan pemulihan
kesehatan. Penyumbang darah adalah semua orang yang memberikan
darah untuk maksud dan tujuan transfusi darah.

Pelayanan darah adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan


darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan
tidak untuk tujuan komersial (pasal 86 UU nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan). Sedangkan pelayanan transfusi darah adalah upaya
pelayanan kesehatan yang meliputi perencanaan, pengerahan dan
pelestarian pendonor darah, penyediaan darah, pendistribusian darah,
dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien untuk tujuan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Dalam pemberian darah harus diperhatikan kondisi pasien, kemudian


kecocokan darah melalui nama pasien, label darah, golonngan darah,
danperiksa warna darah (terjadi gumpalan atau tidak) , homogenitas
(bercampur atau tidak). Adapun tujuan dilakukannya transfusi darah
adalah sebagai berikut :

a) Untuk meningkatkan volume sirkulasi darah setelah pembedahan,


trauma, atau perdarahan.
b) Untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk
mempertahankan kadar hemoglobin pada klien yang menderita
anemia berat.
c) Untuk memberikan komponen seluler yang terpilih sebagai terapi
pengganti (misalnya faktor-faktor pembekuan plasma untuk
membantu mengontrol perdarahan pada klien penderita hemofilia).

Faktor-faktor yang mempengaruhi transfusi darah


1. Golongan dan Tipe Darah
Golongan darah yang paling penting untuk transfusi darah ialah
sistem ABO, yang meliputi golongan berikut golongan berikut : A,
B, O dan AB. Penetapan golongan darah didasarkan pada ada
tidaknya antigen sel darah merah A dan B. Individu dengan antigen
A, antigen B, atau tidak memiliki antigen yang termasuk dalam
golongan darah A, B, dan O. Individu dengan antigen A dan B
memiliki golongan darah.
2. Reaksi Transfusi.
Reaksi transfusi adalah respons sistemik tubuh terhadap ketidak
cocokan darah donor dengan darah resipien. Reaksi ini
disebabkan ketidak cocokan sel darah merah atau sensitivitas
alergi terhadap leukosit, trombosit atau komponen protein plasma
pada darah donor atau terhadap kalium atau kandungan sitrat di
dalam darah. Transfusi darah juga dapat menyebabkan penularan
penyakit.

Syarat Donor Darah

1) Usia 20 -50 tahun (bagi yang rutin donor sampai usia 70 tahun)
2) Berat Badan minimal 50 kg
3) Tekanan Darah 110 – 130 (sistole) dan 70 – 90 (diastole)
4) Kondisi badan sehat pada saat donor darah (tidak demam atau
menderita influenza)
5) Tidak sedang minum obatobatan (missal :antibiotic, anti nyeri)
dalm 1 minggu terakhir
6) Tidak memiliki riwayat penyakit : liver (hepatitis), sifilis, malaria,
hemophilia, jantung, alergi, asma, diabetes melitus, ginjal,
epilepsi, HIV-AIDS.
7) Istirahat malam minimal 6 jam
8) Tidak dalam keadaan hamil, menyusui dan menstruasi
Manfaat Donor

Darah Bagi Anda yang rutin mendonorkan darahnya 3 bulan sekali, akan
banyak manfaat yang didapat. Antara lain adalah;

1) Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh


2) Menurunkan risiko penyakit jantung (berdasarkan British Journal
Heart)
3) Menanamkan jiwa sosial
4) Meningkatkan produksi sel darah merah
5) Membantu menurunkan berat badan
6) Meningkatkan kesehatan psikologis
7) Membantu membakar kalori.
8) Meningkatkan kapasitas paru-paru dan ginjal
9) Mencegah stroke dan menurunkan kolesterol.

Anda mungkin juga menyukai