Oleh :
NIM. 1830912320135
Pembimbing :
BANJARMASIN
Januari, 2021
1
DAFTAR ISI
Penutup................................................................................................ 11
2
1. Alat Bukti Yang Sah
ketentuan yang berisi penggarisan dan pedoman tentang cara-cara atau tata
dalam persidangan hakim tidak boleh sesuka hati dan semena-mena dalam
suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah
a. Keterangan saksi
b. Keterangan ahli
3
c. Surat
d. Petunjuk
e. Keterangan terdakwa
(2) Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.
Secara kualitatif dua alat bukti tersebut adalah harus ada keterangan
saksi dan keterangan ahli atau keterangan saksi dan surat atau keterangan ahli
dan surat dan seterusnya. Tegasnya, dua alat bukti yang dimaksud secara
kualitatif adalah dua dari lima alat bukti yang ada dalam Pasal 184 KUHAP.
Sementara itu, secara kuantitatif, dua orang saksi sudah dihitung sebagai dua
alat bukti. Dalam tataran praktis, dua alat bukti yang dimaksud adalah sceara
kualitatif, kecuali perihal keterangan saksi, dua alat bukti yang dimaksud
dapat secara kualitatif ataupun kuantitatif. Hal ini akan diulas lebih lanjut
Salah satu alat bukti yang sah menurut Pasal 184 KUHAP adalah
surat. Yang dimaksud dengan surat ialah segala surat baik yang ditulis dengan
tangan, dicetak maupun yang ditulis memakai mesin tik dan sebagainya.
dalam Pasal 187 KUHAP. Surat tersebut dibuat atas stau dikuatkan dengan
sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah. Jenis surat yang dimaksud
adalah : Pertama, berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat
4
oleh pejabat umum yang berwenang atau yang dibuat dihapannya, yang
atau dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang jelas dan tegas tentang
keterangannya itu.
hapadan notaris. Demikian pula akte yang dibuat oleh pejabat umum seperti
kepala desa, lurah, camat, dan lain sebagainya Menurut Wijono Prodjidukoro,
suatu akat autentik yang dijadikan alat bukti pada perkara-perkara yang
bersifat mengikat hakim, kecuali jika ada bukti sebaliknya, namun hal tersebut
Dalam perkara pidana, tidak ada satu bukti pun yang mengikat hakim
yakin atas kesalah terdakwa. Jika ada akte autentik yang diajukan dalam
atau tidak menyakini alat-alat bukti yang sah. Kedua, surat yang dibuat
oleh pejabat mengenai hal yang diperuntukan bagi pembuktian sesuatu hal
5
atau sesuatu keadaan. Contohnya, untuk membuktikan adanya perkawinan,
ada surat nikah. Untuk membuktikan adanya kematian, ada akte kematian dan
(KTP).
Keempat, surat lain yang biasa berlaku jika ada hubungannya dengan
isi dari alat pembuktian yang lain. surat jenis ini hanya mengandung nilai
pembuktian apabila isi surat tersebut adalah hubungannya dengan alat bukti
Informasi elektronik dan atau dokumen elektronik dan atau hasil cetakannya
merupakan alat bukti yang sah menurut hukum acara. Dokumen elektronik
tidaklah dapat dijadikan alat bukti jika terdapat suatu surat, termask pula akta
notaris atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akte. Dalam hal suarat-
surat tidak memenuhi persyaratan untuk dinyatakan sebagai bukti surat, surat-
dapat atau tidaknya surat dijadikan alat bukti petunjuk, semuannya diserahkan
6
kepada pertimbangan hakim.
Selain jenis surat yang disebut dalam pasal 187 KUHAP, dikenal 3
1. Akta autentik, adalah suatu akte yang dibuat dalam suatu bentuk
2. Akta dibawah tangan, yaitu akte yang tidak dibuat dihadapan atau
3. Surat biasa, yakni surat yang dibuat bukan untuk dijadikan alat
bukti.
3. Surat wasiat
harta peninggalan seseorang yang meninggal dunia, adalah kepunyaan para ahli
warisnya menurut undang-undang. Surat wasiat atau testamen adalah sebuah akta
meninggal, yang dapat dicabut kembali olehnya (Pasal 875 KUHPer). Lebih jauh
7
testamen meninggal dunia, pernyataan mana pada waktu si pembuat masih hidup
Merujuk pada Pasal 931 KUHPer, surat wasiat hanya boleh dibuat, dengan akta
olografis atau ditulis tangan sendiri, dengan akta umum atau dengan akta rahasia atau
sampul, harus tertutup dan disegel dan diserahkan kepada Notaris, di hadapan
empat orang saksi untuk dibuat akta penjelasan mengenai hal itu (lihat Pasal
940 KUHPer).
Secara formil, dari beberapa ketentuan KUHPer yang disebutkan di atas, surat
wasiat harus dibuat tertulis di hadapan Notaris atau dititipkan/disimpan oleh Notaris.
Untuk akta di bawah tangan yang seluruhnya ditulis, diberi tanggal dan
8
lebih lanjut hanya untuk pengangkatan para pelaksana untuk penguburan, untuk
perkakas-perkakas khusus rumah (Pasal 935 KUHPer). Dengan kata lain, wasiat yang
dibuat dengan akta di bawah tangan (bukan dengan akta Notariil) tidaklah untuk
Baik wasiat menurut KUHPer maupun menurut KHI, harus memenuhi syarat
formil pembentukannya yaitu menurut KUHPer harus dibuat secara tertulis dengan
dua orang saksi dan melalui Notaris, sedangkan menurut KHI bisa berupa lisan
maupun tulisan tetapi tetap harus dihadapan dua orang saksi atau notaris. Ketika surat
batal. Dan surat wasiat tersebut tidak dapat diubah karena pewaris telah meninggal
dunia.
4. Penutup
pembuktian yang meiputi alat bukti, barang bukti, cara mengumpulkan dan
9
memperoleh bukti bisa disebut pulbaket dan sampai pada penyampaaian bukti
pembuktian yang meliputi alat bukti, barang bukti, cara mengumpulkan dan
dengan hukum pembuktian yang telah dibahas dalam tulisa ini, juga telah
dibahas mengenai alat-alat bukti, yang fokus pada hukum pembuktian semata,
10
DAFTAR PUSTAKA
Bandung.
11
Wetboek) Staatsblad Nomor 23 Tahun 1847.
12