Pembimbing Akademik,
(Abdul Rokhman,S.Kep.,Ns.,M.Kep)
ii
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
FEBRIS
Dosen pembimbing :
Abdul Rokhman,S.Kep.,Ns.,M.Kep
oleh:
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya penyusunan Laporan Pendahuluan yang berjudul
“FEBRIS”. Penulisan Laporan Pendahuluan ini sebagai syarat untuk
menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan IV Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan.
Laporan Pendahuluan ini dapat penulis selesaikan berkat dukungan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih atas segala
bantuan materi maupun non materi, dorongan dan doa dalam menyelesaikannya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala semua kebaikan yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB 1...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
BAB 2...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................3
BAB 3.........................................................................................................................11
BAB 4.........................................................................................................................13
PENUTUP..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
LAMPIRAN.........................................................................................................................15
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan febris ?
2. Bagaimana mekanisme terjadinya demam?
3. Bagaimana sikap orang tua terhadap anak dalam menangani demam?
4. Apa saja jenis-jenis demam?
1.3 Tujuan
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
stressor. Rasa kebersamaan dalam komunitas untuk bertanggung jawab
terhadap kesehatan contoh dari line of resistance enderson (2015)
mengatakan bahwa dengan menggunakan modelcommunity as partner
terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas dan proses
keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu
inti dan delapan subsistem yang mengelilingi inti yang merupakan bagian
dari pengkajian keperawatan, sedangkan proses keperawatan terdiri dari
beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi.
6
2.2 Konsep Penyakit Febris
2.2.1 Definisi Febris
Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke
dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C). Demam
adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh.
Demam terajadi pada suhu > 37, 2°C, biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri,
virus, jamu atau parasit), penyakit autoimun, keganasan , ataupun obat – obatan
(Surinah dalam Hartini, 2015).
Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat
peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar demam pada anak
merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di hipotalamus.
Penyakit – penyakit yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang sistem
tubuh.Selain itu demam mungkin berperan dalam meningkatkan perkembangan
imunitas spesifik dan non spesifik dalam membantu pemulihan atau pertahanan
terhadap infeksi (Sodikin dalam Wardiyah, 2016).
Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan
pencernaan dan gangguan kesadaran. Demam thypoid merupakan penyakit infeksi
usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih di sertai gangguan saluran
pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Demam typoid biasanya suhu
meningkat pada sore atau malam hari kemudian turun pada pagi harinya (Lestari,
2016).
2.2.2 . Etiologi
Demam sering disebabkan karena infeksi. Penyebab demam selain infeksi
juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap
pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya
perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis
penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian pengambilan riwayat penyekit
pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi
pemeriksaan laboratorium, serta penunjang lain secara tepat dan holistic (Nurarif,
2015).
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam
dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik
maupun penyakit lain. Demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri
atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit
bakteri, tumor otak atau dehidrasi (Guyton dalam Thabarani, 2015).
Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam
diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan
pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan
laboratorium serta penunjang lain secara tepat dan holistik. Beberapa hal khusus
perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi
demam serta keluhan dan gejala yang menyertai demam.
Sedangkan menurut Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal dalam
Thobaroni (2015) bahwa etiologi febris,diantaranya:
a. Suhu lingkungan
b. Adanya infeksi
c. Pneumonia
d. Malaria
e. Otitus media
f. Imunisasi
2.2.3 Patofisiologi
2.2.4 Klasifikasi
c. Gangguan kesadaran
d. Relaps (kambuh)
2.2.6 Komplikasi
b. Kejang demam : jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam). Sering terjadi pada anak
usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam 24 jam pertama demam dan umumnya
sebentar, tidak berulang. Kejang demam ini juga tidak membahayakan otak.
Menurut Lestari (2016) komplikasi yang dapat terjadi pada anak dmam thypoid yaitu :
a. Perdarahan usus, perporasi usus dan illius paralitik
c. Anemia hemolitik
e. Hepatitis, koleolitis
BAB 3
1 2 3 4 5
1. Pengkajian
√ √
2. Pembuatan SAP
√
3. Pembuatan Video
√
4. Penyuluhan
√
4.1 Kesimpulan
Febris atau yang di sebut demam adalah suatu keadaan suhu tubuh diatas
batas normal biasa yang dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh
zat toksis yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri,
tumor otak atau dehidrasi
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat
berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolic
maupun penyakit lain.( Julia, 2016).
menurut Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal dalam Thobaroni
(2015) bahwa etiologi febris,diantaranya:
g. Suhu lingkungan
h. Adanya infeksi
i. Pneumonia
j. Malaria
k. Otitus media
l. Imunisasi
4.2 saran
Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan sebagai berikut :
1. Selalu mendokumentasikan semua tindakan keperawatan baik yang kritis maupun
yang tidak.
2. Laporan ini bisa dilanjutkan untuk menambah informasi dan pengetahuan bagi
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC,
Hamzah, www.wikicek.com : Ensiklopedia Artikel Indonesia, Surabaya
Goonasekera CDA, Dillon MJ, 2003. The child with hypertension. In: Webb NJA, Postlethwaite
RJ, editors. Clinical Paediatric Nephrology. 3rd edition. Oxford: Oxford University Press
LAMPIRAN