Anda di halaman 1dari 8

Nama : Elpi Ulandari

Npm : 19320012
Prody : PSIK
Dosen : Djunizar Djamaludin.S.Kep.Ns.Msi
Matkul : Keperawatan Medikal Medah 1
Senin, 23 November 2020

Kasus
Seorang pria berusia 54 tahun mengaku pernah didiagnosis mengalami hipertensi
stadium 2, datang ke klinik dengan keluhan sering pusing sejak 1 minggu terakhir. Ia
juga merupakan perokok berat dan mengaku bahwa ia bisa menghabiskan sebanyak 16
batang rokok/hari, memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol 2-3 gelas setiap malam,
TB 170cm, BB 97kg, TD 180/94mmHg, Kolesterol 240mg/dl, LDL 180 mg/dl, HDL
35mg/dl, GDP 210 mg/dl.

Pertanyaan:
1. Apa yg menyebabkan pasien di diagnosa hipertensi stadium 2?
Jawaban
Karena ketika tekanan sistolik 140mmHg atau lebih tinggi atau tekanan diastolik
90mmHg atau lebih tinggi. Sedangkan sistolik pasien adalah 180mmHg dengan
diastolik 94mmHg.
2. Apakah ada hubungan antara perokok berat dan hipertensi?
Jawaban
Ya, merokok dapat menyebabkan hipertensi akibat zat-zat kimia yang
terkandung dalam tembakau terutama nikotin yang dapat merangsang saraf
simpatis sehingga memicu kerja jantung lebih cepat sehingga peredaran darah
megalir lebih cepat dan terjadi penyempitan pembuluh darah, serta peran karbon
monoksida yang dapat menggantikan oksigen dalam darah dan memaksa jantung
memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
3. Apakah alkohol dapat menyebabkan hipertensi?
Jawaban
Alkohol dapat memicu hipertensi pada seseorang atau memperparah gejala yang
sudah ada. Karena, alkohol dapat mempersempit pembuluh darah, yang dapat
berujung pada kerusakan pembuluh darah dan organ dalam tubuh.
1
4. Apakah kolestrol yg menyebabkan hipertensi?
Jawaban
Kolesterol tinggi berarti ada terlalu banyak lemak didalam darah. Jika dibiarkan,
lemak dapat mengendap pada pembuluh darah dan menghambat aliran darah.
Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya sejumlah penyakit, termasuk
hipertensi dan penyakit jantung.
5. Mengapa pasien hipertensi mengeluh pusing?
Jawaban
Ini disebabkan oleh kondisi meningkatnya tekanan darah dalam tengkotak
karena tekanan darah yang melonjak drastis, ini disebut dengan hipertensi
maligna/krisis hipertensi.
6. Apakah ada pengaruh usia dan jenis kelamin?
Jawaban
Ada, karena usia merupakan faktor resiko hipertensi yang tidak dapat
dimodifikasi. Prevalensi hipertensi di indonesia lebih besar pada perempuan
(8,6%) dibanding laki-laki (5,8%). Setelah usia 65 tahun, terjadinya hipertensi
pada perempuan lebih meningkat dibandingkan dengan pria yang diakibatkan
faktor hormon.
7. Bagaimana ciri ciri hipertensi stadium 2?
Jawaban
Tekanan darah sistolik >160mmHg atau tekanan darah diastolik >100mmHg
8. Apakah ada hub obesitas dengan hipertensi?
Jawaban
Sangat berhubungan, orang yang obesitas memiliki resio yang lebih tinggi
terkena hipertensi karena obesitas menyebabkan seseorang memerlukan tekanan
darah yang lebih tinggi untuk mempertahankan keseimbangan antara asupan dan
ekskresi natrium di ginjal, ginjal bekerja lebih keras dan menyebabkan kenaikan
tekanan darah.
9. Apakah GDP mempengaruhi hipertensi?
Jawaban
Iya, karena seseorang dengan diabetes tidak mempunyai cukup hormon insulin
untuk memproses glukosa (gula dari makanan) atau insulin mereka tidak bekerja
dengan efektif. Insulin adalah hormon yang membuat tubuh dapat memproses
glukosa dari makanan dan menggunakannya untuk energi. Karena adanya
masalah insulin, glukosa tidak dapat masuk kedalam sel-sel tubuh untuk
2
membentuk energi dan akhirnya akan tertumpuk dialiran darah. Tingginya gula
dalam pembuluh darah yang mengelilingi tubuh akan menyebabkan keruasakan
pada organ-organ tubuh khususnya pembuluh darah dan ginjal.organ-organ
inilah yang mempunyai peran untuk menjaga tekanan darah normal. Bila terjadi
kerusakan, tekanan darah meningkat yang menyebabkan kerusakan yang lebih
jauh dan komplikasi. Selain itu ada tiga cara yang dapat menyebabkan kadar
gula meningkat, yang pertama pembuluh darah kehilangan kemampuan untuk
melebar atau merengang, kedua jumlah jumlah cairan dalam tubuh meningkat,
terlebih jika penyakit kencing manis sudah menyerang ginjal, dan yang keriga
resistensi insulin dapat ikut serta dalam proses yang meningkatkan resiko dari
hipertesi.
10. Nilai normal LDL, HDL, kolestrol dan GDP?
Jawaban
Nilai normal LDL bagi orang dewasa (<100mg/dl) pada anak (<110mg/dl), nilai
normal HDL bagi orang dewasa (≤40mg/dl) bagi anak (≤45mg/dl), nilai normal
kolestrol (<200mg/dl) dan nilai normal untuk GDP pada anak usia kurang dari 6
tahun (100-200mg/dl) pada anak usia 6-12 tahun (70-150mg/dl) pada orang
dewasa (<108mg/dl) dan pada lansia (<100mg/dl).
11. Apa yg menyebabkan kolestrol meningkat, LDL meingkat dan HDL menurun?
Bagaimana dampaknya pada hipertensi?
Jawaban

12. Macam macam TD menurut WHO?


Jawaban
1. Tekanan darah normal untuk bayi dan anak (pada saat bayi baru lahir
tekanan darahnya 90/60mmHg dan akan berubah saat anak memasuki usia 3-
12 tahun tekanan darah normal mencapai 104-113mmHg dan 119-
127mmHg)
2. Tekanan darah normal pada remaja dan dewasa (Tekanan darah normal
dewasa, remaja dan lansia dihitung pada angka yang sama yakni 120/80
mmHg)
3. Tekanan darah normal pada wanita dan ibu hamil (Untuk tekanan darah
normal wanita dan ibu hamil cenderung sama, yakni pada angka 120/80.
Namun ada pengecualian pada ibu hamil, karena tekanan darah pada ibu
hamil akan terus mengalami peningkatan dan penurunan karena faktor
3
hormon yang meningkat)
13. Bagaimana patofisiologi hipertensi dan pathway?
Jawaban
Patofisiologi hipertensi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah
melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan
dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pathway hipertensi

4
14. Apa yg terjadi pada pembuluh darah bagian perifer pada pasien hipertensi?
Jawaban

15. Bagaimana diagnosa keperawatan sesuai pathway?


Jawaban

5
16. Apa menyebabkan hipertensi?
Jawaban
 Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi
semakin besar. Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun,
sedangkan pada wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.
 Keturunan. Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki
riwayat darah tinggi
 Obesitas. Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang
dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini
mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung.
 Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang
mengandung kalium. Hal ini dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam
darah, sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh
darah.
 Kurang aktivitas fisik dan olahraga. Keadaan ini dapat mengakibatkan
meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras
untuk memompa darah. Kurang aktivitas dan olahraga juga dapat
mengakibatkan peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko
hipertensi.
 Merokok. Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah menyempit,
yang berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah dan
jantung.
17. Bagaimana manajemen nyeri pada hipertensi?
Jawaban
18. Apa komplikasi hipertensi?
Jawaban
 Aterosklerosis. Tekanan darah tinggi memicu pengerasan arteri, yang
kemudian disertai dengan penimbunan lemak di dinding pembuluh darah.
Kondisi ini disebut aterosklerosis. Aterosklerosis ini dapat menimbulkan
serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.
 Kehilangan penglihatan. Kondisi ini terjadi karena penebalan dan
penyempitan pembuluh darah di mata.
 Diseksi aorta, atau robeknya lapisan dinding dalam aorta. Diseksi aorta
adalah kondisi gawat darurat yang bisa mengancam nyawa.
 Terbentuk aneurisma. Tingginya tekanan darah bisa memicu pembuluh darah
melemah dan melebar. Jika kondisi ini terus berlanjut, pembuluh darah bisa
pecah dan menyebabkan kematian. Aneurisma bisa terbentuk di aorta
(aneurisma aorta) atau di arteri yang ada di otak (aneurisma otak).
 Gagal ginjal. Tekanan darah tinggi bisa memicu penyempitan pembuluh
darah di ginjal. Bila tidak segera diobati, kerusakan ginjal bisa mencapai
stadium akhir.
 Gagal jantung. Tingginya tekanan darah membuat jantung bekerja lebih keras
untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
 Demensia vaskuler. Hipertensi bisa menyebabkan gangguan pada aliran darah
ke otak.
19. Bagaimana tanda dan gejala hipertensi?
Jawaban
 Sering Mengalami Sakit kepala
6
 Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
 Susah tidur
 Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
 Mata Kabur atau berkunang-kunang
 Detak Jantung berdebar-debar
 Mudah Capek/Letih/lelah
 Telinga berdengung
20. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien hipertensi beserta pencegahannya?
Jawaban
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : tn. A
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Status : menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : swasta
Suku : jawa
Alamat : Kradenan Rt 02/Rw 01 Gombong
Diagnosa medis : hipertensi stadium 2
No.RM : 104888
Tanggal Masuk RS : 13 Januari 2020 Jam 16.00
Tanggal/Waktu Pengkajian : 14 Januari 2020 Jam 08.00
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.R
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : tenaga pendidikan
Alamat : Kradenan Rt 02/Rw 01 Gombong
Hubungan Dengan Pasien : anak
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama :
b. Keluhan tambahan :
c. Riwayat penyakit sekarang :
d. Riwayat penyakit terdahulu :
e. Riwayat penyakit keluarga :

7
21. Bagaimana penatalaksanaan pada hipertensi?
Jawaban

Anda mungkin juga menyukai