Class :Technical 2B
NRP :562190286
1. A. Stress Relieving
Besi/baja akan mengalamami tegangan dalam akibat dari pemanasan atau pendinginan
yang tidak kontinue akibat dari tuang, las maupun tempa, atau karena pengepresan, tekuk,
tekan, maupun juga karena proses potong.
Karena jika tegangan dalam ini tidak dihilangkan akan mengganggu proses selanjutnya
misalnya rentan terjadinya keretaan maupun penyusutan pada proses pemanasan lanjutan.
B. Normalizing
Proses normalizing bertujuan untuk memperbaiki dan menghilangkan struktur butiran kasar
dan ketidak seragaman struktur dalam baja menjadi berstrukrur yang normal kembali yang
otomatis mengembalikan keuletan baja lagi.Struktur butiran kasar terbentuk karena waktu
pemanasan dengan temperatur tinggi atau di daerah austenit yang menyebabkan baja
berstruktur butiran kasar.
C. Soft Anneling
Proses soft anneling bertujuan untuk melunakkan besi atau baja sehingga dapat dengan
mudah dilakukan proses permesinan dan dapat dengan mudah dilakukan pengerasan lagi
dengan resiko keretakan yang kecil.
D. Full Hardening
Untuk memenuhi tuntutan fungsi seperti harus keras, tahan gesekan atau beban kerja yang
berat, maka baja harus dikeraskan melalui proses pengerasan.
Prinsip dari full hardening adalah memanaskan baja sampai titik temperatur austenit
kemudian didinginkan secara memdadak / quenching dengan kecepatan pindinginan diatas
kecepatan pendinginan kritis agar terjadi pembentukan martensit dan diperoleh kekerasan
yang tinggi.
2. Media dari quenching ada bermacam-macam menurut jenis baja yang dikeraskan :
a. Air
Biasanya air ini diberi garam dapur sebanyak 10% atau bahan kimia lainnya seperti osmanil
untuk mencegah terjadinya gelembung asap yang berlebihan yang dapat mengakibatkan
terjadinya flek hitam pada permukaan material yang dikeraskan.
b. Oli/Minyak
Minyak yang digunakan sebagai fluida pendingin dalam perlakuan panas adalah
yang dapat memberikan lapisan karbon pada kulit (permukaan) benda kerja yang
diolah. Selain minyak yang khusus digunakan sebagai bahan pendingin pada
proses perlakuan panas dapat juga digunakan oli, minyak bakar atau solar.Oli
c. Larutan garam
yang teratur dan cepat. Bahan yang didinginkan di dalam cairan garam akan
mengakibatkan ikatannya menjadi lebih keras karena pada permukaan benda kerja
d. Udara.
Stress Relieving, Untuk pemanasan Stress Relieving pada baja idealnya 550 ºC
sampai 650 ºC yang dipertahankan selama 3 jam atau sesuai dengan tebal dari baja.
Proses pendinginan terlalu cepat dapat dicegah dengan cara pendinginan dalam
dapur / oven sampai suhu 400 ºC
Normalizing, penarikan Pada proses normalizing ini baja di panaskan secara pelan-
pelan sampai suhu 20 ºC sampai 30 ºC diatas suhu pengerasan, ditahan sebentar
lalu didinginkan dengan perlahan dan kontinue.
–Benda kerja dipanaskan secara merata sampai temperatur titik ubah A1 ( diatas
721 ºC ) ditahan sebentar supaya suhu pada inti benda kerja sama dengan suhu
pada permukaan benda kerja, lalu didinginkan di oven agar pendinginan dapat
berlangsung secara teratur.
– Benda kerja dipanaskan dibawah titik ubah atau hampir menyentuh titik ubah lalu
ditahan dengan waktu yang lama 2sampai 20 jam, baru didinginkan secara teratur
Untuk mencapai suhu austenit ± 900 ºC harus dilakukan pemanasan bertahap, Suhu
hardening 950-980 ºC untuk mencapai kekerasan 63-65 RC
Media quenching oli atau udara,Untuk mencapai suhu 950 ºC harus dipanaskan
bertahap yaitu:
• Suhu 450 ditahan selama 10 menit / 10 mm tebal material
• Lalu dipanaskan lagi ke 750 ºC selama 10 menit / 10 mm tebal material
• Lalu dipanaskan kembali sampai suhu 950-980 ºC
• Di tahan sebentar lalu di keluarkan dan di celupkan kedalam oli quenching sambil
digoyang goyang supaya gelembung asap cepat terlepas dari permukaan baja
sehingga pendinginannya dapat merata .
• Jika bentuk dari material yang dikeraskan berpenampang komplex atau benda
tersebut berpenampang tipis, temperatur pengerasan harus memakai atas bawah,
sedangkan juka material besar dan tebal atau berbentuk sederhana memakai
temperatur pengerasan batas atas.