Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syarifah Qurrotu A’yun

NIM : 132011123032
Kelas : AJ 1

1. Analisis Kasus Terkait Hazard


KASUS 1
A. Pengamanan
Berdasarkan kasus 1 perawat mengalami hazard psikososial dan hazard
fisik. Hazard fisik dikarenakan perawat mengalami kejadian pasien menendang
dadanya dan membuat perawat terluka. Sedangkan hazard psikososial merujuk
pada akibat kejadian penendangan tersebut membuat mental perawat tergoyang
seharian
Pengamanan yang dapat dilakukan oleh perawat adalah ketika pasien
terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk didekati, maka perawat
dapat melakukan pengkajian kepada keluarganya terlebih dahulu. Dan sebelum
melakukan pengkajian perawat seharusnya membangun kepercayaan kepada
pasien terlebih dahulu.
B. Kemungkinan kejadian/probability
Kemungkinan kejadian/probability hazard tersebut adalah moderate yakni suatu
kejadian yang akan terjadi pada waktu tertentu.
C. Tingkat konsekuensi hazard
Tingkat konsekuensi hazard minor yakni, hanya membutuhkan pertolongan
pertama, dapat kembali bekerja, kehilangan biaya sedang (1,5 – 2,9 jt ).
D. Tingkatan risiko
Tingkat risiko yakni moderate III
E. Prioritas tindakan
Melibatkan tanggung jawab dari pihak manajemen unit yang bersangkutan (Ka
Ruangan/Supervisor) untuk koordinasi dengan Komite K3.

KASUS 2
A. Pengamanan
Berdasarkan kasus 2 perawat mengalami hazard jenis biologi yaitu perawat
mengalami terinfeksi bakteri dari pasien yang terkena difteri.
Upaya pengamanan yang bisa dilakukan perawat yaitu perawat harus
menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik seperti mencuci
tangan, memakai APD lengkap dan perawat sebaiknya menerapkan perilaku
hidup bersih dan juga sehat serta menerapkan pola hidup yang sehat pula.
B. Kemungkinan kejadian/probability
Kemungkinan kejadian/probability hazard tersebut adalah likely yakni, suatu
kejadian kemungkinan besar akan terjadi pada segala situasi.
C. Tingkat konsekuensi bahaya
Tingkat konsekuensi hazard moderate yakni, membutuhkan tindakan medis,
untuk sementara tidak bisa bekerja, kehilangan biaya tinggi (3 – 4,9 jt).
D. Tingkatan risiko
Tingkat risiko yakni, significant risk II
E. Prioritas tindakan
Setelah tindakan pengendalian membutuhkan perhatian lebih lanjut dari
manajemen tingkat atas untuk koordinasi dengan Komite K3.

2. Upaya Pencegahan Terkait Hazard


KASUS 1
Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada pengkajian asuhan
keperawatan
a. Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun kepada
keluarganya
b. Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian dilakukan.
c. Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien
d. Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien dengan sama
e. Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus menjadi
pendengar yang baik, perawat harus mampu menempatkan diri sebagai tempat
curhat pasien sebaik mungkin dan diharapkan menggunakan bahasa serta tutur
kata yang sopan
f. Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk didekati,
maka perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarganya terlebih dahulu
g. Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk
apapun kepada pihak rumah sakit
KASUS 2
Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada Implementasi asuhan
keperawatan
a. Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik
seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan
dalam keadaan steril
b. Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dan tidak
terburuburu dalam melakukan tindakan
c. Perawat dapat menghindari kontak langsung dengan segala macam cairan klien,
apabila dirasa sistem imunitas tubuh sedang menurun atau tidak menggunakan
APD
d. Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta
menerapkan pola hidup yang sehat pula e) Perawat harus menanamkan sifat
kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi, dan ketenangan saat bekerja terutama saat
melakukan tindakan yang beresiko kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai