Anda di halaman 1dari 13

Format Tugas Laporan Tutorial

I. Nama : MUHAMMAD FIKRI


Nim : 17171022
Kelompok :7
Tutor : Dr.iziddin fadhil, MKM
Skenario ke- :5
Blok : 21

II. Seven Jumps

Langkah I : Identifikasi Istilah

1. Medical check up : merupakan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh guna


memastikan kondisi kesehatan serta mengantisipasi gangguan kesehatan yang bisa
berkembang menjadi penyakit serius.

Medical check up juga merupakan pemeriksaan yang lebih difokuskan pada upaya
pencegahan primer dan sekunder, yaitu mendeteksi berbagai faktor kesehatan secara
menyeluruh yang dapat menimbulkan penyakit tertentu di kemudian hari. Harapan dari
melakukan medical check up adalah mengetahui berbagai faktor risiko dengan melakukan
perubahanperubahan, misalnya mengubah kebiasaan merugikan tubuh dan mungkin juga
bantuan obat-obatan

2.periodik : Muncul atau terjadi dalam selang waktu yang tetap.

3.Metabolisme aerob : proses yang memerlukan oksigen, terdiri dari glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus krebs, dan transpor elektron. Organisme aerob adalah orgabisme yang
melakukan metabolisme dengan bantuan oksigen. Aerob dalam proses dikenal sebagai
respirasi sel, menggunakan oksigen untuk mengoksidasi substrat (sebagai contoh : gula dan
lemak) untuk memperoleh energi.

4.Sistem cardiovascular : Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular atau yang biasa
disebut sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan
nutrisi ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh.

- Sistem dalam tubuh yg mengedarkan darah untuk keperluan pertukaran zat & gas. Sistem
transpor tubuh, yg membawa gas-gas pernafasan, nutrisi, hormon, & zat-zat lain ke & dari
jaringan tubuh.
- Komponen sistem kardiovaskular :

- Darah

- Jantung

- Pembuluh darah: arteri, vena, kapiler.

5.Imun booster : merupakan paket suplemen yang mengandung vitamin C, Echinacea, Black
Elderberry, Zinc dan Vitamin E untuk membantu menjaga kondisi tubuh, meningkatkan
kekebalan tubuh dan memulihkan kondisi setelah sakit.

6.Anaerob : respirasi yang tidak memerlukan oksigen. proses penguraian senyawa organik
menggunakan oksigen bebas. Respirasi ini berlangsung di dalam organel sel yang disebut
mitokondria. Saat kamu mengonsumsi makanan yang mengandung glukosa, misalnya nasi,
setiap molekul glukosa akan dipecah melalui empat tahap sampai dihasilkan energi.
Langkah II : Identifikasi Masalah

1. Jelaskan bagaimana proses metabolisme aerob dan anaerob?

2. Mengapa intensitas olahraga tidak boleh dilakukan secara berlebihan?

3. Olahraga apa saja yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan organ tubuh beserta
fungsiny?

Langkah III : Analisis Masalah

1. Proses metabolisme energi secara aerobik juga dikatakan merupakan proses yang bersih
karena selain akan menghasilkan energi, proses tersebut hanya akan menghasilkan produk
samping berupa karbondioksida (CO ) dan air (H O). Hal ini berbeda dengan proses
metabolisme secara anaerobik yang juga akan menghasilkan produk samping berupa asam
laktat yang apabila terakumulasi dapat menghambat kontraksi otot dan menyebabkan rasa
nyeri pada otot. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gerakan- gerakan bertenaga saat
berolahraga tidak dapat dilakukan secara kontinu dalam waktu yang panjang dan harus
diselingi dengan interval istirahat.

2. Olahraga berlebihan yang dilakukan dengan intensitas tinggi secara teratur berisiko
menyebabkan Anda mengalami kardiotoksisitas. Kardiotoksisitas adalah kerusakan pada otot
jantung akibat pelepasan senyawa kimia, yang menyebabkan jantung tidak lagi dapat
memompa darah ke seluruh tubuh Anda.

Melemahnya Sistem Kekebalan Tubuh

Tubuh akan memulihkan dirinya sendiri dari kelelahan setelah berolahraga saat kamu
beristirahat di malam hari. Tapi, jika kamu kecanduan berolahraga yang akhirnya
menyebabkan susah tidur di malam hari, maka lama kelamaan sistem kekebalan tubuh akan
menurun. Akibatnya, kamu jadi mudah terserang batuk, nyeri kepala, demam, dan bahkan
berbagai penyakit lainnya yang lebih berat.
•Osteoarthritis

Disebut juga sebagai penyakit degenerasi sendi, osteoarthritis menyebabkan


pembengkakan sendi-sendi di dalam tubuh. Salah satu factor yang menyebabkan masalah
kesehatan tersebut adalah terlalu banyak berikatan Tidak Baik Bagi Kesehatan Jantung

Berdasarkan penelitian para ilmuwan dari Jerman, olahraga dengan intensitas yang
tinggi dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke pada orang
yang mengidap penyakit jantung. Selain itu, olahraga yang berlebihan juga dapat
melemahkan jantung kamu. Jika kamu tidak mengimbanginya dengan mengonsumsi cukup
nutrisi, maka kamu pun berisiko mengalami gagal jantung.

•Gangguan Menstruasi

Khusus untuk para wanita, tubuh yang kelelahan setelah berolahraga secara
berlebihan dapat membuat siklus menstruasi terganggu. Jika hal ini berlangsung lama, maka
bukan tidak mungkin risiko kemandulan meningkat.

•Gangguan Seksual Pada Pria

Khusus untuk para pria, olahraga yang terlalu intens bisa memicu terjadinya
hipogonadisme, yaitu kondisi ketika hormon seksual yang dihasilkan oleh kelenjar seksual
berada di bawah jumlah normal. Akibatnya, pria akan mengalami kesulitan ereksi, hingga
infertilitas karena testis tidak dapat memproduksi jumlah sperma yang cukup. Tubuh yang
kelelahan akibat olahraga berlebihan juga bisa menurunkan gairah seksual pria.

Penambahan : Karena, Latihan merupakan salah satu stressor fisik yang dapat menggangggu
keseimbangan homeostatis. Oleh sebab itu, pemanfaatan latihan yang dikemas dalam bentuk
latihan fisik memerlukan pengukuran dosis yang tepat, sehingga memberikan peluang untuk
membentuk mekanisme penyakit {coping) yang mampu mengubah stressor menjadi
stimulator. Tetapi bila dosis latihan yang diberikan tidak tepat. maka stressor tersebut akan
mengganggu keseimbangan (homeostatis) dalam tubuh dan dapat menyebabkan masalah
kelainan biologis atau patologis.
Penimbunan laktat dalam darah menjadi masalah mendasar dalam kinerja fisik.
karena menimbulkan kelelahan yang kronis dan menurunkan kinerja fisik. Penggusuran laktat
yang lambat menyebabkan sindroma latihan yang berlebihan (overtraining syndrome) pada
atlet, sehingga mengakibatkan peningkatan insiden cedera yang dapat menyebabkan
kecacatan baik sementara maupun menetap. Bentuk aktivitas yang dapat mempercepat
pemulihan laktat adalah meningkatkan proses oksidasi dan glukoneogenesis, banyak
melibatkan serabut otot merah dan mempercepat distribusi laktat dari otot aktif ke otot yang
kurang aktif.

3. setiap aktifitas gerak tubuh tentu memperoleh keuntungan atau manfaat yang sangat luar
biasa. Dengan olahraga secara teratur 3-4 kali dalam seminggu bahkan diyakini dapat
mengurangi resiko kematian yang disebabkan oleh sejumlah penyakit, seperti jantung dan
kanker hingga 70%. Dengan melakukan aktivitas fisik ini, dapat mencapai tingkat kebugaran
yang sama dengan orang yang tidak aktif berolahraga yang usianya 10-20 tahun lebih muda
dari anda. Berikut disampaikan beberapa manfaat olahraga dalam melawan penyakit dan
bentuk olahraga yang dianjurkan, antara lain :

•Penyakit Jantung. Jantung dan olahraga merupakan komponen tubuh yang tidak bisa
dipisahkan. Untuk memiliki jantung yang sehat maka diperlukan olahraga yang teratur.
Dengan olahraga mampu mempercepat pemulihan dan pencegahan lebih lanjut bagi diri anda,
dimana fungsi pembuluh darah untuk memompa darah akan meningkat. Jenis olahraga yang
dianjurkan adalah Yoga, Senam dan aerobik.

•Kolesterol. Olahraga dapat mengendalikan kadar kolesterol tubuh dan meningkatkan


kolesterol baik. Olahraga yang dianjurkan seperti jalan kaki, jogging, lompat tali, bersepeda,
aerobik yang low-impact, dan berenang.

•Tekanan darah. Olahraga dapat membawa dampak bagi penderita tekanan darah, karena
dengan berolahraga dapat memperlancar serta memperbaiki sirkulasi darah. Jenis olahraga
yang dianjurkan adalah sebaiknya melakukan olahraga dengan sedikit pembebanan seperti
berlari membawa beban seperti air minum @ 600 ml di masing – masing tangan.

•Diabetes. Selain pola makan setiap hari yang dikonsumsi,penderita diabetes harus
melakukan aktifitas fisik. Dengan berolahraga mampu mengintrol gula darah atau
meningkatkan sensitifitas insulin sehingga proses glukosa darah meningkat dan otomatis
kadar gula darah berkurang. Olahraga yang dianjurkan seperti jalan cepat, senam aerobik,
renang dan bersepeda, tenis.

•Kesehatan mental. Manfaat lain yang didapat dari berolahraga yaitu menghilangkan stres,
memperbaiki stamina, meningkatkan kualitas tidur dan memudahkan seseorang untuk
berkonsentrasi. Bahwa dengan berolah raga dapat membantu seseorang mengurangi
kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan kemarahan.
Langkah IV : Strukturisasi
Langkah V : Learning Objective

1. Mahasiwa mampu menjelaskan tentang prinsip latihan pada pencegahan penyakit


kardiovaskuler, saluran napas, alergi, infeksi dan saluran cerna.

2. Mahasiwa mampu menjelaskan tentang prinsip latihan pada penyembuhan penyakit


kardiovaskuler, saluran napas, alergi, infeksi dan saluran cerna.

3. Mahasiwa mampu menjelaskan tentang kemampuan adaptasi organ tubuh terhadap latihan.

4. Mahasiwa mampu menjelaskan tentang bagaimana latihan dapat menghambat proses


degenerasi.

5. Mahasiwa mampu menjelaskan tentang peran olahraga dalam pencegahan maupun


penyembuhan penyakit.

6. Mahasiwa mampu menjelaskan tentang pencegahan cedera sebelum dan ketika


pertandingan maupun saat latihan secara benar.

Langkah VII :

3. menjelaskan tentang kemampuan adaptasi organ tubuh terhadap latihan :

Pengaruh Latihan
Latihan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, kelentukan, kelincahan dan
kecepatan. Kalau latihan itu dikerjakan secara teratur dan sesuai dengan cara berlatih, maka
diharapkan adanya perubahan-perubahan yang menunjang tercapainya kekuatan-kekuatan tersebut.
Disamping itu perlu pula diketahui cara-cara mempertahankan perubahan-perubahan tersebut
sehingga tidak perlu berlatih seperti awal. Disamping itu tentu ada pengaruh-pengaruh lain dalam
tubuh. Terjadi perubahan pada otot meliputi : Perubahan otonomi, melakukan latihan akan terlihat
pembesaran pada otot (hypertrophy). Karena pada otot itu ada dua macam otot, Yaitu lambat (slow
twitch fiber) dan otot cepat (fast twitch fiber), maka dengan sendirinya juga terjadi hipertropi pada
kedua macam otot tersebut. hipertropi itu tergantung dari macam latihannya: Perubahan kapasitas
anaerobic yang meliputi, Peningkatan kapasitas fosfasen(ATP-PC). Peningkatan ini disebabkan oleh
lebih banyaknya persediaan ATP-PC dan oleh lebih eferktifnya system enzim yang perlu dalam
system ATP-PC. Peningkatan enzim-enzim meliputi peningkatan penguraian ATP maupun
pembentukan kembali ATP. Penguraian ATP dipercepat oleh enzim ATP-ase sedangkan
pembentukan kembali dipercepat oleh enzim miokinase maupun keratin kinase. Peningkatan glikolisi
anaerobik yaitu asam laktat, Enzim yang paling penting dalam glikolisa ini adalah PFK
(phosphoftruktokinase), Peningkatan enzim ini meningkatkan glikogen menjadi asam laktat.

Perubahan aerobik yang meliputi: Peningkatan mioglobin, Mioglobin adalah pigmen


pengikat O2 dalam otot yang berpungsi sebagai penimbun O2. Peningkatan oksidasi karbohidrat,
latihan meningkatkan kapasitas otot untuk mengubah glikogen menjadi CO2 dan H2O serta ATP
dengan pertolongan oksigen. Peningkatan ini disertai dengan: peningkatan jumlah mitokondria,
peningkatan diameter mitokondria.
Peningkatan oksidasi lemak, Energi yang tertimbun didalam lemak kira-kira sebesar 40 kali
dibandingkan dengan yang tertimbun sebagai karbohidrat. Peningkatan kemampuan oksidasi lemak
ini disebabkan karena: lebih banyak lemak tertimbun didalam otot, peningktan pelepasan asam,
peningkatan aktivitas enzim yang menyangkut lemak serta pemecahan lemak.

Sumber : PENGARUH LATIHAN TERHADAP FUNGSI OTOT DAN PERNAPASAN


(Jurnal ILARA volume I, nomor 2, desember 2010, hlm.27-32)

5. menjelaskan tentang peran olahraga dalam pencegahan maupun penyembuhan penyakit :

1. Dampak Latihan Fisik terhadap Tubub a. meningkatkan kemampuan j antung dan paru, b.
memperkuat sendi dan otot, c. menurunkan tekanan darah, d. mengurangi lemak, e. memperbaiki
bentuk tubuh, f. memperbaiki kadar gula darah, g. memperlancar aliran darah, h. mempertambat
ketuaan. Mengingat darnpaknya cukup banyak terhadap manusia semestinya orang menyadari
betapa pentingnya melakukan kegiatan olahraga.

6. menjelaskan tentang pencegahan cedera sebelum dan ketika pertandingan maupun saat
latihan secara benar :
Pencegahan Terjadinya Cedera
a. Pencegahan Melalui Lingkungan Sebelum berolahraga (beriatih atau bertanding, seorang pemain
atau pelatih harus mempersiapkan lapangan dan sarananya, baik kelayakannya, situasi dan kondisi
lapangan, cuaca, dan kebersihan lapangan, sehingga aktivitas dapat dilakukan dengan aman dan
nyaman.
b. Pencegahan melalui Perlengkapan yang Dipakai {Equipment)

Pemilihan dan penggunaan pakaian, sepatu atau perlengkapan lainya harus disesuaikan dengan
kondisi lapangan atau cuaca. Pakaian harus bisa menyerap panas dan keringat, sedangkan pemilihan
jenis sepatu yang baik disesuaikan dengan kondisi tanah atau lapangan.

c. Pencegahan melalui Latihan


Latihan merupakan proses untuk meningkatkan dan menyempurnakan keterampilan dan
otomatisasi gerakan, sehingga tubuh akan adaptif, fisik, kekuatan, dan daya tahan tubuh meningkat.
Dengan meningkatnya adaptasi tubuh tersebut kemungkinan terjadinya cedera dapat dicegah atau
diminimalisasi.

d. Pencegahan melalui Pemanasan, Penguluran, dan Pendinginan

Pemanasan, penguluran, dan pendinginan (sebelum dan sesudah latihan) memberikan banyak
manfaat, seperti menyiapkan organ mbuh, mempersingkat waktu istirahat {recovery), mengurangi
ketegangan otot dan j/rejj-/tekanan jiwa. Pemanasan-penguluran dan pendinginan yang baik
diharapkan dapat mencegah atau mengurangi terjadinya cedera

e. Pencegahan melalui Keterampilan

Penguasaan tingkat keterampilan, teknik maupun taktik baik secara individu maupun kerja sama tim
yang dilakukan dengan baik dan benar diharapkan dapat mencegah atau mengurangi terjadinya
cedera.

f. Pencegahan melalui Pola dan Pemilihan Makanan

Makanan dan minuman yang baik, menyehatkan dan dapat segera diserap oleh tubuh sebagai
sumber tenaga dan pengganti ion/cairan mbuh dapat mencegah dan mengurangi terjadinya cedera.

g. Pencegahan melalui Pelatih atau Maseur

Seorang pelatih pada saat menyusun atau melaksanakan program (beban) latihan perlu
mempertimbangkan kondisi adet agar adetnya tidak overload atau overtraining^ sehingga cedera
dapat dicegah atau diminimalisasi Apabila seorang adet mengalami ket^angan otot dan kelelahan
akibat latihan, pedu dilakukan relaksasi atau pemijatan oleh pemijac {maseur) agar kondisi otomya
menjadi pulih kembali.

h. Pencegahan melalui Alat Bantu atau Pertolongan

Seorang atlet yang pernah mengalami cedera atau dalam masa penyembuhan perlu menggunakan
alat bantu pengaman (deker, tensocrab, pembalut, dll) agar tidak terjadi cedera yang lebih parah
lagi. Selain im, pada saat latihan atau bertanding perlu adanya seorang pemijat {maseur) atau dokter
yang apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan dapat segera melakukan pertolongan (PPPK).

Sumber : PENCEGAHAN CEDERA DALAM SEPAK BOLA MEDIKORA Vo l VI, No. 1, April 2010: 65 – 76
PENAMBAHAN :

Pencegahan dan Penanggulangan Cedera


Secara prinsip, yang harus dilakukan bila terjadi cedera olah raga adalah pertolongan pertama
pada cedera olah raga bertujuan untuk meminimalkan pembengkakan jaringan, dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Kompres es pada area yang cedera selama 15-20 menit (jangan lebih), dapat diulang 3-
4x/hari.
b. Membalut area yang cedera dengan bahan yang elastis, seperti elastic verband
c. Posisikan area yang cedera lebih tinggi dari letak jantung
d. Istirahatkan bagian tubuh yang cedera untuk sementara
e. Hubungi dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi/Spesialis Ortopedi terdekat.

Pengobatan sprain dan strain yang dilakukan adalah reset atau istirahat, mendinginkan
area cedera, compression atau balut bagian yang cedera, elevasi atau meninggikan,
membebaskan diri dari beban. Jika nyeri dan bengkak berkurang selama 48 jam setelah
cedera, gerakkan persendian tulang ke seluruh arah. Hindari tekanan pada daerah cedera
sampai nyeri hilang (biasanya 7-10 hari untuk cedera ringan dan 3-5 minggu untuk cedera
berat), gunakan tongkat penopang ketika berjalan bila dibutuhkan.
Cedera derajat I biasanya sembuh dengan cepat dengan pemberian istirahat, es,
kompresi dan elevasi (RICE). Terapi latihan dapat membantu mengembalikan kekuatan dan
fleksibilitas. Cedera derajat II terapinya sama hanya saja ditambah dengan immobilisasi pada
daerah yang cedera.Kunci dari penyembuhan adalah evaluasi dini dengan professional medis.

Sumber : Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014

D. Usaha Pencegahan Cedera


Kita sering mendengar kata mencegah itu lebih baik dari pada mengobati. Banyak cara pencegahan
yang terlihat biasa – biasa saja tetapi semua itu tetap harus diperhatikan. Usaha untuk mencegah terjadinya
cedera olahraga dapat dikerjakan pada saat sebelum latihan, latihan, dan sesudah latihan.

a. Usaha sebelum latihan


Kerjakan latihan pemanasan sebelum berolahraga. Latihan pemanasan meningkatkan aliran darah ke
otot-otot dan menaikkan suhu otot-otot. Hal ini menyebabkan otot lebih lentur dan tahan terhadap cedera,
latihan pemanasan yang dianjurkan ada dua tahap yaitu:

1. Peregangan
Latihan meregangkan tubuh merupakan pencegahan cedera terpenting dalam dunia olahraga. Bila seorang
berlatih dengan keras, otot mereka menderita cedera yang minimal atau sedikit (Rahardjo, 1992:41). Adapun
untuk teknik-teknik peregangan yang baik dan benar adalah:
a. Selalu lakukan peregangan tanpa timbul rasa nyeri
b. Regangkanlah semua kelompok otot besar dan sendi yang akan digunakan dalam latihan
c. Bernapas secara normal selama latihan peregangan
d. Lakukan samapai terasa tegang(tapi tanpa nyeri) dan tetap pada posisi tersebut selama 10 detik.
e. Lakukan berulang-ulang 3 sampai 5 kali untuk setiap kelompok otot.

2. Calisthenic
Selanjutnya lakukan pemanasan dengan gerakan-gerakan yang sama atau sesuaikan dengan olahraga yang akan
dikerjakan. Mulailah dengan perlahan-lahan dan secara berangsur-angsur tingkatkan intensitasnya.
a. Latihan Untuk mencegah terjadinya cedera, maka dalam latihanpun harus diperhatikan peraturan umum
latihan olahraga. Sehingga sesorang sebaiknya berlatih dengan cara yang benar, yang sesuai dengan aturan
permainan.
b. Sesudah latihan Sesudah berolahraga hendaknya jangan langsung istirahat. Sebaiknya kerjakan pendinginan,
gerak-gerak ringan, misalnya jogging, dan diakhiri dengan peregangan lagi kemudian baru beristirahat.
c. Merawat atau mengobati cedera Ada tiga hal yang penting dalam merawat cedera diantaranya:

1. Mengurangi atau menghentikan tekanan yang menyebabkan cedera tersebut.


2. Mengurangi peradangan yang terjadi dan sedapat mungkin mengusahakan proses penyembuhan yang (secara)
alami.
3. Senantiasa mewaspadai faktor-faktor yang dapat menimbulkan cedera tersebut kambuh kembali.
Rubrik Penilaian Tutorial Online

2 1 0
Langkah I-IV seven jumps Langkah I-IV seven jumps Tidak membahas pokok
searah, sesuai pokok bahasan keluar dari pokok bahasan bahasan
tapi masih sesuai tema
Langkah V: Seluruh LO Langkah V; hanya memenuhi Langkah V; tidak mengenai LO
terpenuhi disertai 2-3 LO sama sekali
penambahan LO sesuai pokok
bahasan
Seluruh hasil sintesis valid, Hasil sintesis ada yang valid Seluruh sintesis tidak valid
sesuai referensi ada yang tidak atau tidak menyebutkan
referensi
Seluruh pembahasan sintesis Sebagian pembahasan Pembahasan sama sekali
sesuai LO sintesis sesuai LO tidak sesuai LO
Pembahasan sintesis tidak Dijumpai plagiat sebagian Plagiat total
plagiat dengan teman kelompok

Penilaian Tutorial : total poin x 10


Nilai :

Anda mungkin juga menyukai