Key Partners
Key Partners
RS MITRA KELUARGA
Kamilah 196080105 (Kelompok 3 Kelas 30 A)
Mitra Keluarga memiliki Pusat Pelatihan dan Pengembangan, yang bertugas mengelola
kegiatan pengembangan kompetensi Perseroan. Program pelatihan dilaksanakan dengan
berpedoman pada matriks pelatihan Perseroan, yang dikembangkan sesuai dengan
peraturan Kementerian Kesehatan tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural
Kesehatan, persyaratan akreditasi rumah sakit, serta peraturan lainnya yang relevan.
Mitra Keluarga tunduk pada peraturan dari lembaga pemerintah untuk semua aspek dalam
menjalankan usaha. Sebagai penyedia layanan kesehatan, Perseroan juga tunduk pada
peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Rumah sakit wajib mengikuti
peraturan terkait usaha dan properti yang berlaku di pemerintah kota setempat. Sebagai
perusahaan publik, Perseroan berada di bawah pengawasan OJK dan regulator Pasar Modal
lainnya. Perseroan wajib senantiasa mengikuti setiap perubahan regulasi yang terjadi atau
terkena dampak risiko ketidakpatuhan.
Indonesia menghadapi jumlah dokter dan petugas kesehatan yang sangat terbatas.
Peraturan ketat juga diberlakukan dalam mempekerjakan dokter dari luar negeri karena
mereka harus ada izin khusus dari Kementerian Kesehatan untuk dapat melakukan praktik
kedokteran di Indonesia.
Mitra Keluarga berkomitmen mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan perlindungan
lingkungan. Hal ini meliputi berbagai peraturan dan ketentuan yang diterbitkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kesehatan, ataupun peraturan yang
ditetapkan oleh Gubernur dan Walikota/Bupati setempat. Sebagai bagian dari persyaratan
untuk memperoleh Izin Operasional Usaha yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan, setelah
seluruh rumah sakit dapat memperoleh Izin Lingkungan. Setiap enam bulan, rumah sakit
menyampaikan laporan berkala kepada pihak regulator tentang kinerja pengelolaan
lingkungannya.
Di akhir tahun 2019, Perseroan mengoperasikan total sebanyak 24 rumah sakit Mitra
Keluarga, di mana 9 lokasi juga menerima pasien JKN, serta 8 rumah sakit Rumah Kasih
Indonesia. Total kapasitas tempat tidur mencapai sebesar 3.604 tempat tidur, terdiri dari
masing-masing sebanyak 2.921 dan 683 tempat tidur di rumah sakit Mitra Keluarga dan
Rumah Kasih Indonesia.
Mitra Keluarga melayani seluruh kelompok pasien di Indonesia, dari para peserta JKN dan
pasien individu out-of-pocket expense (OOP), hingga pasien dengan perlindungan asuransi
swasta dan pasien manfaat korporasi.
Guna melayani pasien dengan perlindungan asuransi swasta, Mitra Keluarga terus membina
kemitraan dengan perusahaan asuransi domestik dan internasional yang terkemuka. Pasien
dengan perlindungan asuransi swasta juga dapat menikmati layanan eksklusif melalui jalur
khusus bagi para pasien dengan perlindungan asuransi swasta.
ASURANSI ALLIANZ
ASURANSI JIWA SINARMAS MSIG
PT. HANHWA LIFE INSURANCE INDONESIA
PLATINUM HEALTH CARE
PT. TOKIO MARINE LIFE INSURANCE INDONESIA
PT. SUNLIFE FINANCIAL INDONESIA
ASURANSI AXA GENERAL INDONESIA
ASURANSI HEALTHCARE MANAGEMENT
ASURANSI JIWA SEQUIS LIFE
ASURANSI GENERALI INDONESIA
PT.ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA
PT.ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA
PT. HANHWA LIFE INSURANCE INDONESIA
BNI LIFE
ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA
ASURANSI UMUM MEGA
TAKAFUL KELUARGA
RELIANCE
PT. AJ CENTRAL ASIA RAYA (CAR)
ASURANSI SINARMAS
ASURANSI JIWA RECAPITAL (RELIFE)
ASURANSI AA. INTERNATIONAL INDONESIA\
ASURANSI ADIRA DINAMIKA
PT. LIPPO GENERAL INSURANCE
PT. GREAT ESTERN LIFE INDONESIA
ASURANSI JIWA SRAYA
FAMON AWAL BROS MEDIKA QQ 24 MEDICARE
PT. PAN PASIFIC INSURANCE
PT. BAPEL PJPK SINT CAROLOUS
NTT
TOKIO MARINE
CYNERGY CARE INDONESIA
MEDICILLIN
ASURANSI AVRIST
ASURANSI I'M CARE 177
Pada tanggal 15 Oktober 2019, Mitra Keluarga bekerjasama dengan Direktorat Jenderal
Kependudukan dan Catatan Sipil dalam pemanfaatan data kependudukan Penduduk
Indonesia sehingga meningkatkan akurasi data pasien.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap
risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Kresna Mitra Tbk dan PT
Asuransi Indrapura, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp
1.978.500.000.000 dan Rp 1.872.748.477.272. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko
tersebut.
7. Farmasi
Mitra Keluarga bergantung pada banyak perusahaan pihak ketiga yang memberikan
berbagai layanan dan produk, termasuk di antaranya pembuangan limbah, konstruksi dan
teknik, peralatan medis dan produk farmasi. Selalu ada risiko yang terkait dengan
pengelolaan hubungan dengan pihak ketiga.
Mitra Keluarga dipandang memiliki hubungan erat dengan grup farmasi Kalbe Farma. Pada
tahun 2009 Mitra Keluarga bekerjasama dengan PT Universal Pharmarindo sebagai grup
Farmasi.
8. Limbah
Mitra Keluarga wajib memastikan bahwa rumah sakit sudah memiliki izin yang berlaku di
bidang lingkungan hidup dan izin untuk pembuangan limbah. Otoritas terkait berwenang
untuk mencabut izin tersebut jika rumah sakit tidak mematuhi peraturan yang ada.
Perseroan memanfaatkan pihak ke tiga untuk melakukan pembuangan limbah beracun dan
limbah pemicu penyakit menular, tetapi Mitra Keluarga yang bertanggung jawab
sepenuhnya jika pihak ketiga gagal menjalankan tugas pembuangan limbah dengan baik atau
bertanggung jawab.
Rumah sakit Mitra Keluarga mengoperasikan sistem manajemen pengolahan limbah yang
menyeluruh, di mana limbah rumah sakit diolah berdasarkan kategori limbahnya. Fasilitas
pengolahan limbah secara rutin dicek untuk menjamin kepatuhan terhadap peraturan
perlindungan lingkungan yang berlaku.
Untuk limbah cair, rumah sakit telah dilengkapi dengan fasilitas pengolahan limbah cair yang
beroperasi 24 jam dalam sehari. Proses pengolahan limbah cair dimonitor secara cermat
guna memastikan kepatuhannya pada standar kualitas.
Limbah padat dikategorikan dalam kelompok limbah domestik yang dapat didaur ulang atau
limbah padat medis. Mitra Keluarga mengoperasikan proses pengolahan yang berbeda
untuk masing-masing kategori limbah padat. Pengolahan limbah padat dilakukan
bekerjasama dengan pihak ke tiga yang memiliki izin. Rumah sakit juga mengoperasikan
Tempat Pembuangan Sementara atau TPS, yang telah mendapat izin resmi dari para
regulator, dengan memisahkan limbah non-medis, medis dan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) sebagai bagian dari kepatuhan terhadap perlindungan lingkungan hidup.
Untuk pengolahan limbah berbahaya, Mitra Keluarga sedang menguji coba penggunaan
mesin autoclave untuk mematikan bakteri, virus, jamur dan spora melalui pendekatan yang
lebih ramah lingkungan.
Sejak tahun 2018, rumah sakit-rumah sakit juga telah melaksanakan kebijakan baru untuk
mengurangi jumlah limbah plastik. Hal ini meliputi kebijakan untuk mengurangi penggunaan
sedotan plastik serta mengganti air mineraldalam gelas dengan cangkir gelas yang dapat
digunakan kembali untuk kebutuhan operasional perkantoran. Kebijakan baru akan
diberlakukan di tahun 2020 untuk menggunakan kantong plastik ramah lingkungan di
apotek-apotek.
Untuk limbah padat organik, rumah sakit Mitra Keluarga telah mengkonversikan kategori
limbah ini menjadi lubang-lubang resapan biopori dan pupuk kompos guna memenuhi
kebutuhan internal.