Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI FARMASI

RUMAH SAKIT UMUM ZAHIRAH


JAGAKARSA JAKARTA SELATAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ZAHIRAH
NOMOR : 095/PER/DIR/II/2019

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM ZAHIRAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ZAHIRAH

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSU


Zahirah, maka diperlukan penyelenggaraan pedoman
pengorganisasian instalasi farmasi rumah sakit yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar penyelenggaraan pengorganisasian instalasi
farmasi di RSU Zahirah dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya Peraturan Direktur RSU Zahirah sebagai
landasan bagi penyelenggaraan pengorganisasian
instalasi farmasi di RSU Zahirah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Peraturan Direktur RSU Zahirah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
012/Menkes/Per/III/2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
58/Menkes/Per XI/2014 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

Jl. Sirsak No.21 Jagakarsa, Jakarta Selatan 12620


Telp : (021)7872210,78888723, Fax : (021) 7270013
Website : www.rszahirah.com
6. Keputusan Komisaris PT Lucky Dion Perkasa Nomor
003/LDP-KOM/II/2019 tentang struktur organisasi RSU
Zahirah;
7. Keputusan Komisaris PT Lucky Dion Perkasa Nomor
004/LDP-KOM/II/2019 tentang pengangkatan Direktur
RSU Zahirah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RSU ZAHIRAH


TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI RSU
ZAHIRAH
Kesatu : Memberlakukan Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Farmasi RSU Zahirah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
Kedua : Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur ini, maka
peraturan Direktur RSU Zahirah Nomor 150/RSZ-
DIRUT-KPS/SK/V/2015 tentang Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Farmasi RSU Zahirah dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.

Ketiga : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau


kekeliruan dalam Peraturan Direktur ini maka akan
diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal : 04 Februari 2019
DIREKTUR RSU ZAHIRAH,

dr. Yulkanti Ruadewi, MARS


NIK 90010

Jl. Sirsak No.21 Jagakarsa, Jakarta Selatan 12620


Telp : (021)7872210,78888723, Fax : (021) 7270013
Website : www.rszahirah.com
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ZAHIRAH
NOMOR : 095/PER/DIR/II/2019
TANGGAL : 04 FEBRUARI 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan
dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi adalah
suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang terdapat pada suatu perusahaan
atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur
organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan
yang lain dan bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi tersebut di batasi. Dalam struktur
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal yang jelas antar
bagian.
Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal
33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit, unsur pelayanan
medik, unsur keperawatan dan unsur penunjang medik, komite medik dan satuan pemeriksaan
internal serta administrasi umum dan keuangan.
Unsur penunjang medis diantaranya Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), Laboratorium,
Radiologi, Fisioterapi, Rekam Medik,Gizi dan pendaftaran.
Pelayanan Instalasi Farmasi merupakan Pelayanan dalam bidang perencanaan, pengadaan,
penerimaan, distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan dan penyerahan obat-obatan dan alat
kesehatan sesuai dengan resep dokter. Selain itu termasuk juga pemantauan obat pasien,
pelayanan informasi obat, dan konseling obat.Pelayanan farmasi sebagai bagian dari pelayanan
kesehatan yang berfungsi untuk mengurangi sampai menghilangkan sakit.
Dengan adanya susunan organisasi dalam lingkup rumah sakit maka diharapkan segala
kegiatan pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan terarah sebagaimana mestinya.
Sehingga akan meningkatkan kualitas akan sumberdaya dari masing-masing pelaksana
kesehatan rumah sakit itu sendiri.
BAB II
GAMBARAN UMUM RSU ZAHIRAH

Rumah Sakit Umum Zahirah merupakan rumah sakit yang menawarkan pelayanan
kesehatan yang luas serta menyediakan pelayanan kesehatan baik rawat jalan, rawat inap dan
medical check-up (MCU).
Rumah SakitUmum Zahirah beroperasi sejak tanggal 1 September 2004 dengan ijin
operasional dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta No. 9101.Berbadan hukum PT. Lucky Dion
Perkasa, didirikan berdasarkan akte notaries No.45 tanggal 12 November 1984. Dengan
notaries H. Bebasa D.L SH dan telah disahkan oleh menkehakim dengan surat pengesahan No.
RS 4481 tahun 2004 dan telah mendapatkan ijin operasional.
Rumah Sakit Umum Zahirah didirikan oleh Drs. H. Andi Tirlang yang merupakan
komisaris utama saat ini. Rumah Sakit Umum Zahirah merupakan pengembangan dari Rumah
Sakit Ibu dan Anak (RSIA) yang dimulai sejak tahun 2004. Pada tahun 2007 berkembang
menjadi Rumah Sakit Umum (RSU). Pada tahun 2008 Launching Pelayanan ICU (Intensive
Care Unit), tahun 2009 Perluasan Gedung Baru, Launching Pelayanan Perinatologi, Juara II
Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu Sayang Anak se-JakSel. Pada tahun 2010 Meraih Akreditasi
5 Pelayanan dari Depkes RI, Launching Klinik Anak Khusus Hari Minggu.Pada tahun 2011
Pelayanan Prima Medical Check Up, Launching Klinik Psikologi dan Islamic Consultant.Pada
tahun 2012 Pembukaan Lantai 3 Ruang Perawatan Ibu & Anak dengan konsep “Hello kitty”.

Rumah Sakit Umum Zahirah memiliki berbagai jenis kelas Ruang Rawat Inap serta
fasilitas yang cukup memadai, untuk sementara ini dapat menampung sebanyak 109 bed terdiri
dari perawatan bedah dan internis 54 bed, perawatan khusus 16 bed dan perawatan ibu dan
anak 39 bed.
Rumah Sakit Umum Zahirah memiliki berbagai jenis kelas Ruang Rawat Inap serta
fasilitas yang cukup memadai, untuk sementara ini dapat menampung sebanyak 109 tempat
tidur (TT) terdiri dari perawatan bedah dan internis 54 TT, perawatan khusus 16 TT dan
perawatan ibu dan anak 39 TT.

2
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, BUDAYA, TUJUAN RSU ZAHIRAH
DAN MISI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

A. VISI RSU ZAHIRAH


Terwujudnya rumah sakit yang unggul dalam pelayanan dengan manajemen dan
sumber daya manusia yang professional dan berpengalaman.

B. MISI RSU ZAHIRAH


1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dengan
berusaha menetapkan standar-standar dan prosedur serta fasilitas terbaik dengan
tujuan kepuasan dan kenyamanan pasien
2. Meningkatkan profesionalisme dan keahlian manajemen di dalam pelayanan
kesehatan dan menyadari bahwa manusia adalah sumber daya yang terpenting di
dalam suatu organisasi melalui pendidikan dan pelatihan
3. Menciptakan berbagai macam added value melalui inovasi dalam bentuk program
atau kebijakan sebagai langkah membentuk karakteristik tersendiri
4. Menerapkan motto melayani dengan hati disetiap kebijakan, strategi, sikap dan
perilaku sebagai upaya menyeimbangkan antara orientasi bisnis dan sosial
5. Menyediakan tenaga-tenaga medis dan non medis yang kompeten serta alat-alat
medis yang modern sehingga bisa maksimal dalam melayani masyarakat

C. MOTTO RSU ZAHIRAH


Melayani Dengan Hati

D. TUJUAN RSU ZAHIRAH


1. Terselenggaranya manajemen rumah sakit yang baik
2. Tersedianya SDM berkualitas
3. Terakreditasinya pelayanan Rumah Sakit Umum Zahirah
4. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan rumah
sakit
5. Terciptanya kepuasan dan kenyamanan pasien

E. BUDAYA RUMAH SAKT UMUM ZAHIRAH


AMANAH (Aman, Mutu, Andalan, Nurani, Akurat, Harmoni)

F. VISI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM ZAHIRAH


Menjadikan instalasi farmasi lebih unggul dalam pelayanan

3
G. MISI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM ZAHIRAH
1. Memberikan pelayanan yang memuaskan dalam penyediaan obat
2. Memberikan jaminan mutu dan kualitas obat yang benar

4
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU ZAHIRAH

4.1 Struktur Organisasi RSU Zahirah

5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

5.1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSU Zahirah

DIREKTUR

KEPALA BIDANG MEDIS

KEPALA SEKSI
PENUNJANG MEDIS

KEPALA INSTALASI FARMASI

INSTALASI FARMASI LOGISTIK FARMASI


PELAYANAN

INSTALASI FARMASI INSTALASI FARMASI APOTEKER


RAWAT JALAN RAWAT INAP PEMBELIAN

TTK ADMIN TTK TTK


RAJAL RAJAL RANAP LOGISTIK
FARMASI

6
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. KEPALA INSTALASI FARMASI RSU ZAHIRAH


1. Nama jabatan : Kepala Instalasi Farmasi RSU Zahirah
2. Persyaratan jabatan :
a) Instalasi Farmasier
b) Memiliki SIPA (Surat Izin Praktek Instalasi Farmasier)
c) Memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Instalasi Farmasier)
d) Memiliki kemampuan memimpin.
e) Sehat jasmani dan rohani.
3. Bertanggung jawab kepada : Direktur dan Kepala Seksi Penunjang Medis
4. Membawahi : Logistik Farmasi dan Instalasi Farmasi RSU Zahirah
5. Wewenang :
1) Menegur bawahannya yang bekerja tidak sesuai dengan prosedur dan peraturan
Rumah sakit
2) Menginstruksikan kepada bawahannya untuk membuat evaluasi hasil kegiatan
3) Memberikan pembinaan kepada bawahannya dalam upaya pengembangan
Instalasi Farmasi RS
4) Memberikan usulan dan pertimbangan mengenai kebutuhan tenaga Instalasi
Farmasi RSU Zahirah
5) Memberikan usulan tentang pemberian surat peringatan kepada staf di
bawahnya
6) Memberikan usulan SDM untuk mengikuti pelatihan dan seminar
7) Memberikan usulan atas pengajuan fasilitas Instalasi Farmasi RSU Zahirah
8) Memberikan rekomendasi atas hasil penilaian kinerja pegawai
6. Uraian Tugas :
1) Membuat Laporan bulanan farmasi
2) Mengkoordinir kegiatan di Instalasi Farmasi RSU Zahirah
3) Mengkoordinir kegiatan di Logistik Farmasi
4) Merencanakan pengadaan obat dan alkes di Logistik Farmasi
5) Menentukan tugas dan fungsi Tenaga Teknis Kefarmasian baik di Logistik
Farmasi dan Instalasi Farmasi RSU Zahirah
6) Membuat Formularium di RS
7) Memastikan bahwa obat yang tercantum didalam formularium RS digunakan
oleh dokter
8) Memastikan ketersediaan obat dan alkes yang dibutuhkan dalam pelayanan
9) Memastikan pelayanan prima di Instalasi Farmasi RSU Zahirah
10) Melakukan Konseling Obat
11) Melaksanakan PIO (Pelayanan Informasi Obat) di Instalasi Farmasi RSU
Zahirah

7
12) Mengadakan komunikasi dengan klinis
7. Tanggung Jawab :
1) Menjamin kepuasaan pasien atas kinerja dan etika SDM Instalasi Farmasi RSU
Zahirah
2) Menjamin efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran pengadaaan obat dan
alkes di RSU Zahirah
3) Menjamin bahwa dokter meresepkan obat yang rasional
4) Menjamin implementasi prosedur pelayanan di IFRS baik
5) Pengawasan atas keberadaan, kondisi dan fungsi alat alat IFRS
6) Menjamin kelengkapan dokumentasi serta laporan di IFRS
7) Memastikan pelaksanaan K3 di IFRS
8) Menyampaikan usulan atau saran tentang kebutuhan IFRS baik sarana,
peralatan, dan sumber daya manusia kepada Direktur Rumah Sakit Umum
Zahirah
9) Mempertanggung jawabkan semua kegiatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Umum Zahirah
10) Memimpin rapat farmasi dan rapat apoteker

B. INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RSU ZAHIRAH


1. Nama jabatan : Apoteker Rawat Jalan
2. Persyaratan jabatan :
a) Memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Instalasi Farmasier)
b) Memliki SIPA (Surat Izin Praktek Instalasi Farmasier)
c) Memiliki kemampuan klinis obat.
d) Sehat jasmani dan rohani.
3. Bertanggung jawab kepada: Kepala Instalasi Farmasi
4. Wewenang :
a) Menegur Tenaga Teknis Kefarmasan yang bekerja tidak sesuai dengan
prosedur dan peraturan Rumah sakit
b) Memberikan pembinaan kepada Tenaga Teknis Kefarmasian dalam upaya
pengembangan Instalasi Farmasi RS dengan atas persetujuan Ka IFRS
5. Uraian Tugas :
a) Melakukan telaah resep dan telaah obat
b) Melakukan PIO (Pelayanan Informasi Obat)
c) Melakukan monitoring penggunaan obat baru
d) Membantu tugas kepala Instalasi Farmasi RSU Zahirah
e) Membantu Ka. IFRS untuk memastikan bahwa obat yang tercantum
didalam formularium RS digunakan oleh dokter
f) Mengecheck stok narkotika dan pskotropika setiap pergantan shift dan
melaporkan ketersediaan stok kepada Ka. IFRS Zahirah

8
g) Membuat dan Melaporkan setiap insiden dan Kejadian Tidak diharapkan
kepada Ka. IFRS dengan mengisi laporan insiden
h) Mengikuti rapat farmasi dan rapat apoteker
i) Mengisi buku konfirmasi obat ke dokter
j) Melakukan serah terima kunci narkotika dan psikotropika laci pertama
6. Tanggung Jawab :
a. Menjamin kepuasaan pasien atas kinerja dan etika SDM Instalasi Farmasi
RSU Zahirah
b. Menyampaikan usulan atau saran tentang kebutuhan IFRS baik
sarana,peralatan,dan sumber daya manusia kepada Ka IFRS
c. Mempertanggung jawabkan semua kegiatan di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Umum Zahirah

C. INSTALASI FARMASI RAWAT INAP RSU ZAHIRAH


1. Nama Jabatan : Apoteker Rawat Inap
2. Persyaratan jabatan :
a. Memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Instalasi Farmasier)
b. Memliki SIPA (Surat Izin Praktek Instalasi Farmasier)
c. Memiliki kemampuan klinis obat.
d. Sehat jasmani dan rohani.
3. Bertanggung Jawab kepada : Kepala Instalasi Farmasi
4. Wewenang :
a. Menegur Tenaga Teknis Kefarmasan yang bekerja tidak sesuai dengan prosedur
dan peraturan Rumah sakit
b. Memberikan pembinaan kepada asisten Instalasi Farmasier dalam upaya
pengembangan Instalasi Farmasi RS dengan atas persetujuan Ka IFRS
5. Uraian Tugas :
a. Melakukan telaah resep dan telaah obat Rawat Inap
b. Melakukan PIO (Pelayanan Informasi Obat)
c. Melakukan rekonsiliasi obat pasien dan melakukan Visite pasien rawat inap
d. Mengisi edukasi di formulir edukasi terintegrasi
e. Mengisi formulir informasi obat pulang
f. Melakukan pemantauan terapi obat pasien dan menulis di formulir catatan
perkembangan pasien terintegrasi
g. Membantu tugas kepala Instalasi Farmasi RSU Zahirah
h. Membantu Ka. IFRS untuk memastikan bahwa obat yang tercantum didalam
formularium RS digunakan oleh dokter
i. Melakukan Konseling Obat pada pasien rawat inap
j. Dispensing Obat Rawat Inap
k. Membuat dan Melaporkan setiap insden dan Kejadian Tidak diharapkan
kepada Ka. IFRS melalui laporan insiden

9
l. Mengikuti rapat farmasi dan apoteker
m. Mengisi buku konfirmasi obat
6. Tanggung Jawab :
a. Menjamin kepuasaan pasien atas kinerja dan etika SDM Instalasi Farmasi RSU
Zahirah
b. Menyampaikan usulan atau saran tentang kebutuhan IFRS baik sarana,
peralatan, dan sumber daya manusia kepada Ka IFRS
c. Mempertanggung jawabkan semua kegiatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Umum Zahirah

D. LOGISTIK FARMASI RSU ZAHIRAH


1. Nama jabatan : Apoteker Pembelian
2. Persyaratan jabatan :
a. Memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Instalasi Farmasier)
b. Memliki SIPA (Surat Izin Praktek Instalasi Farmasier)
c. Mempunyai pengalaman kerja di bidang Logistik Farmasi dan mengetahui
tentang manajemen logistik
d. Memiliki kemampuan didalam pengelolaan obat baik di Logistik Farmasi
maupun di Instalasi Farmasi
e. Sehat jasmani dan rohani
f. Memiliki kemampuan administrasi
3. Bertanggung jawab kepada : Kepala Instalasi Farmasi RSU Zahirah
4. Tugas Pokok :
a. Bertanggung jawab ketersediaan obat, bahan medis habis pakai, tersedia di
Rumah Sakit Umum Zahirah
b. Bertanggung jawab terhadap obat dan alkes yang datang sesuai dengan faktur
c. Membuat laporan pembelian
5. Mengkoordinasi kegiatan :
a. Pengelolaan obat, alkes, dan bahan medis habis pakai di RSU Zahirah.
b. Pengadaaan obat , alkes, dan bahan medis habis pakai di RSU Zahirah
c. Penyimpanan obat , alkes dan bahan medis habis pakai di RSU Zahirah.
6. Uraian Tugas :
a. Membuat permintaan obat, alkes, dan bahan medis habis pakai di Logistik
Farmasi RSU Zahirah
b. Memastikan ketersediaan obat, alkes, dan bahan medis habis pakai yang
dibutuhkan di RSU Zahirah
c. Mengendalikan stok obat ,alkes, bahan medis habis pakai di Logistik Farmasi
RSU Zahirah
d. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan pengadaan obat
,alkes dan bahan medis habis pakai di rumah sakit
e. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu.

10
f. Mengkoordinasikan dan memelihara administrasi pengadaan obat alkes, dan
bahan medis habis pakai di Logistik Farmasi
g. Pengelolaan obat, alkes, dan bahan medis habis pakai yang expired di RS
h. Melaksanakan visi, misi dan tujuan RS pada saat bekerja
i. Melakukan pengimputan faktur yang datang kedalam SIM RS
j. Melaksanakan service excellence dalam menjalankan tugas
k. Melaksanakan tugas – tugas lain dari atasan langsung
l. Mengecek expired date obat, alkes dan bahan medis habis pakai
m. Memberikan laporan tertulis secara berkala yang terdiri dari:
a. Laporan distribusi Logistik farmasi ke divisi lain
b. Laporan retur dan recall obat ke distributor
n. Mengarsipkan semua kejadian di logistik farmasi baik informasi obat kosong
maupun penarikan obat
o. Melakukan evaluasi distributor per semester\
p. Mengikuti rapat farmasi dan apoteker
7. Wewenang :
a. Memberikan usulan mengenai obat,alkes dan Bahan Medis habis pakai yang
harus diorder di RS kepada Kepala IFRS
b. Mencarikan distributor baru principal obat
c. Membertahukan kepada dokter apabila obat kosong atau stok obat
diskontinyu atau tidak diproduksi
8. Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab kepada Ka. IFRS atas kelancaran pengadaan,
pengelolaan, dan penyimpanan obat baik di Logistik dan IFRS
b. Bertanggung jawab atas pergantian obat yang tidak ada/kosong di IFRS dan
menjamin ketersediaan stok obat, alkes, dan Bahan Medis Habis Pakai d
Rumah sakit
c. Bertanggung jawab Terhadap stok Logistik Farmasi dan unit lain terutama
nominal stok
d. Bertanggung Jawab Terhadap penerimaan obat,alkes dan Bahan Medis
Habis Pakai di logistik farmasi
e. Bertanggung Jawab Terhadap retur dan recall obat, alkes dan Bahan Medis
Habis Pakai dari Instalasi Farmasi, Instalasi Rawat jalan, Instalasi Rawat
Inap

E. TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN LOGISTIK FARMASI RSU ZAHIRAH


1. Nama jabatan : Tenaga Teknis Kefarmasian Logistik Farmasi
2. Persyaratan jabatan :
a. SMF atau D3 farmasi
b. Memiliki STRTTK
c. Mempunyai pengalaman kerja di Logistik Farmasi

11
d. Memiliki kemampuan didalam pengelolaan obat baik di Logistik Farmasi
maupun di IFRS
e. Sehat jasmani dan rohani
f. Memiliki pengalaman minimal 1 tahun
g. Memiliki kemampuan administrasi

3. Persyaratan Fisik :
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Tidak buta warna
c. Berpenampilan sopan, rapi dan menjunjung tinggi norma dan etika yang
berlaku umum
4. Bertanggung jawab kepada : Kepala Instalasi Farmasi RSU Zahirah
5. Tugas Pokok :
a. Memastikan bahwa permntaan obat, alkes, dan Bahan Medis Habis Pakai
terpenuhi
b. Bertanggung jawab terhadap pernermaan obat dan alkes yang datang sesuai
dengan faktur
c. Menyiapkan obat untuk kebutuhan instalasi farmasi setiap hari dan
kebutuhan unit lainnya dua kali seminggu
6. Uraian Tugas :
a. Menyiapkan permintaan obat,alkes, dan Bahan Medis Habis pakai dari
Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap dan seluruh unit di Logistik
Farmasi RSU Zahirah
b. Mengkoordinasikan dan memelihara administrasi penerimaan obat dan alkes
di Logistik Farmasi.
c. Pengelolaan obat dan alkes yang expired di RS
d. Menyediakan permintaan defekta dari seluruh unit di Rumah Sakit
e. Menyediakan permintaan alkes BHP sesuai dengan permintaan keperawatan
f. Melaksanakan service excellence dalam menjalankan tugas
g. Membuat tanda terima obat sesuai dengan obat yang datang
h. Menjalankan kerja sesuai jadwal dinas
i. Melaksanakan tugas – tugas lain dari atasan langsung
j. Merapihkan obat yang baru datang sesuai FIFO ( first expired first out) dan
FEFO ( first in first out)
k. Mengecek expired date obat dan alkes
l. Mengisi kartu kontrol suhu ruangan, ruang B3, ruang infus dan ruang
penyimpanan obat setiap hari
m. Mengikuti rapat farmasi
7. Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab kepada Ka. IFRS atas proses pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai di logistik farmasi
b. Bertanggung jawab atas pergantian obat yang tidak ada/kosong di IFRS

12
F. TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN RAWAT INAP RSU ZAHIRAH

1. Nama jabatan : Tenaga Teknis Kefarmasian Rawat Inap


2. Persyaratan jabatan :
a. SMF atau D3 farmasi
b. Memiliki STRTTK
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Memiliki pengalaman minimal 1 tahun
h. SMF atau D3 farmasi
i. Memiliki STRTTK
j. Mempunyai pengalaman kerja di Logistik Farmasi
k. Memiliki kemampuan didalam pengelolaan obat baik di Logistik Farmasi
maupun di IFRS
l. Sehat jasmani dan rohani
m. Memiliki pengalaman minimal 1 tahun

3. Persyaratan kemampuan
Teknis :
1. Memahami prosedur pelayanan farmasi
2. Memahami administrasi farmasi rawat inap
Manajerial :
1. Memiliki kemampuan untuk melakukan tugas dan fungsi pelayanan sebagai
administrasi farmasi rawat inap
2. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hal kejanggalan
yang terjadi berkaitan dengan administrasi rawat inap farmasi
3. Mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai
pihak terutama dengan rekan kerja
4. Mampu mengelola konflik dan keluhan pasien
4. Persyaratan pengetahuan dan pengalaman
1. Memiliki kemampuan dasar pelayanan resep
2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang service excellence
5. Bertanggung jawab kepada : Kepala IFRS
6. Tugas Pokok :
a) Bertanggung jawab terhadap seluruh administrasi rawat inap
b) Bertanggung jawab terhadap penghargaan resep rawat inap
7. Uraian tugas :
a) Melaksanakan visi, misi dan tujuan RS pada saat bekerja
b) Melakukan penginputan terhadap obat ,alkes dan Bahan Medis Habis Pakai
permintaan seluruh Instalasi
c) Melaksanakan service excellence dalam menjalankan tugas
d) Bertanggung jawab terhadap penghargaan resep rawat inap

13
e) Menjalankan kerja sesuai jadwal dinas
f) Melaksanakan pengecekan dan pencatatan obat retur dari depo
g) Melaksanakan tugas – tugas lain dari atasan langsung
h) Mengikuti rapat farmasi
i) Mengisi kartu kontrol suhu kulkas setiap shift
8. Wewenang :
1. Memberi masukan kepada atasan langsung
2. Memberi masukan kepada unit terkait
9. Tanggung jawab :
a) Terhadap administrasi rawat inap
b) Terhadap kesesuaian penyiapan dan retur obat pasien rawat inap
c) Terhadap penghargaan resep rawat inap
d) Terhadap seluruh penginputan dan pengetiketan resep rawat inap

G. TENAGA TEKNIS KEFARMSIAN RAWAT JALAN RSU ZAHIRAH


1. Nama jabatan : Tenaga Teknis Kefarmasian Rawat Jalan
2. Persyaratan jabatan :
a. SMF atau D3 farmasi
b. Memiliki STRTTK
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Memiliki pengalaman minimal 1 tahun
3. Persyaratan kemampuan
Teknis :
1. Memahami prosedur pelayanan farmasi
2. Memahami administrasi farmasi
Manajerial :
1. Memiliki kemampuan untuk melakukan tugas dan fungsi pelayanan sebagai
administrasi farmasi rawat jalan
2. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hal kejanggalan
yang terjadi berkaitan dengan administrasi farmasi
3. Mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai
pihak terutama dengan rekan kerja
4. Mampu mengelola konflik dan keluhan pasien

3. Persyaratan pengetahuan dan pengalaman


1. Memiliki kemampuan dasar pelayanan resep
2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang service excellence
5. Bertanggung jawab kepada : Kepala IFRS
6. Tugas Pokok :
1. Bertanggung jawab terhadap seluruh administrasi rawat jalan
2. Bertanggung jawab terhadap penghargaan resep rawat jalan

14
7. Uraian tugas :
a) Melaksanakan visi, misi dan tujuan RS pada saat bekerja
b) Melakukan penginputan terhadap resep rawat jalan
c) Melaksanakan service excellence dalam menjalankan tugas
d) Bertanggung jawab terhadap penghargaan resep rawat jalan
e) Menjalankan kerja sesuai jadwal dinas
f) Melaksanakan tugas – tugas lain dari atasan langsung
g) Mengikuti rapat farmasi
h) Mengisi kartu kontrol suhu vaksin setiap shift
8. Wewenang :
a) Memberi masukan kepada atasan langsung
b) Memberi masukan kepada instalasi terkait
9. Tanggung jawab :
a) Terhadap administrasi rawat jalan
b) Terhadap kesesuaian retur dan recall obat pasien rawat jalan
c) Terhadap penghargaan resep rawat jalan
d) Terhadap seluruh penginputan resep rawat jalan

H. ADMINISTRASI RAWAT JALAN RSU ZAHIRAH


1. Nama jabatan : Tenaga Teknis Kefarmasian Rawat Jalan
2. Persyaratan jabatan :
a. SMF atau D3 farmasi
b. Memiliki STRTTK
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Memiliki pengalaman minimal 1 tahun
3. Persyaratan kemampuan
Teknis :
1. Memahami prosedur pelayanan farmasi
2. Memahami administrasi farmasi
Manajerial :
1. Memiliki kemampuan untuk melakukan tugas dan fungsi pelayanan sebagai
administrasi farmasi rawat jalan
2. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hal kejanggalan
yang terjadi berkaitan dengan administrasi farmasi
3. Mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai
pihak terutama dengan rekan kerja
4. Mampu mengelola konflik dan keluhan pasien

4. Persyaratan pengetahuan dan pengalaman


1. Memiliki kemampuan dasar pelayanan resep
2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang service excellence

15
5. Bertanggung jawab kepada : Kepala IFRS
6. Tugas Pokok :
1. Bertanggung jawab terhadap seluruh administrasi rawat jalan
2. Bertanggung jawab terhadap penghargaan resep rawat jalan
7. Uraian tugas :
a) Melaksanakan visi, misi dan tujuan RS pada saat bekerja
b) Melakukan penginputan terhadap resep rawat jalan
c) Melaksanakan service excellence dalam menjalankan tugas
d) Bertanggung jawab terhadap penghargaan resep rawat jalan
e) Menjalankan kerja sesuai jadwal dinas
f) Melaksanakan tugas – tugas lain dari atasan langsung
g) Mengikuti rapat farmasi
h) Mengisi kartu kontrol suhu ruangan
8. Wewenang :
a) Memberi masukan kepada atasan langsung
b) Memberi masukan kepada instalasi terkait
9. Tanggung jawab :
a) Terhadap administrasi rawat jalan
b) Terhadap kesesuaian retur dan recall obat pasien rawat jalan
c) Terhadap penghargaan resep rawat jalan
d) Terhadap seluruh penginputan resep rawat jalan

16
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI FARMASI

1) INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD )


a. Jika ada pasien IGD yang akan menebus obat di IFRS, maka perawat menyerahkan
Resep obat kepada Instalasi Farmasi untuk dihargai oleh Tenaga Teknis
Kefarmasian dan disiapkan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian
b. Kemudian setelah pasien membayar harga obat dan Bahan Medis habis Pakai
barulah diserahkan obatnya
2) INSTALASI RAWAT JALAN
a. Jika ada pasien Rawat Jalan yang akan menebus obat di Instalasi Farmasi RSU
Zahirah, terlebih dahulu resep dihargai oleh TTK Rawat Jalan, kemudian disiapkan
obatnya oleh TTK Pelayanan
b. Kemudian setelah pasien membayar harga obat dan Bahan Medis Habis Pakai
barulah diserahkan obatnya
3) INSTALASI RAWAT INAP
a. Jika ada pasien Rawat Inap yang akan menebus obat di Instalasi Farmasi RS, maka
perawat menurunkan resep ruangan kepada Instalasi Farmasi untuk disiapkan secara
UDD oleh TTK pelayanan, yang kemudian dihargai oleh TTK Rawat Inap
b. Kemudian obat tersebut diserahkan kepada pasien dalam bentuk unit dose
c. Apabila pasien pulang, maka barulah ditotal seluruh Bahan Meds Habis Pakai dan
obat yang telah terpakai selama dirawat di RS
4) INSTALASI RUANG OPERASI
Jika ada tindakan operasi yang dilakukan di RS, maka perawat Instalasi Ruang Operasi
dan Instalasi Kebidanan dan akan meminta penggantian obat ataupun alkes yang
terpakai oleh pasien Bahan Medis Habis Pakai kepada IFRS untuk menggantikan stok
mereka yang terpakai pada saat operasi
5) INSTALASI INTENSIVE CARE UNIT ( ICU )
Jika ada pasien yang dirawat di ICU RS Zahirah maka perawat Instalasi Ruang Operasi
dan Instalasi Kebidanan akan meminta penggantian obat ataupun alkes yang terpakai
oleh pasien Bahan Medis Habis Pakai kepada IFRS untuk menggantikan stok mereka
yang terpakai pada saat operasi
6) RUMAH SAKIT / FARMASI LAIN
a. Instalasi Farmasi RSU Zahirah menerima resep dari klinik, RS, atau Instalasi
Farmasi lain degan persyaratan administrasi da kelengkapan resep lainya.
b. Untuk resep narkotik dan Psikotropika, RSU Zahirah hanya menerima resep dari
rumah sakit sekitaran RSU Zahirah

17
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

I. Definisi
Ketentuan yang mengatur penentuan jumlah kebutuhan tenaga Tenaga Teknis
Kefarmasian di IFRS Zahirah dengan mempertimbangkan jumlah tenaga dan kualifikasi
yang diharapkan serta total resep perbulannya.
II. Tujuan
Tujuan dari adanya pola ketenagaan dan kualifikasi personil adalah sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah dan komposisi Tenaga Teknis Kefarmasian di IFRS
b. Melakukan perhitungan agar memenuhi kebutuhan.
c. Mengatur agar penyediaan ketenagaan tetap efektif dan efisien.

III. Jumlah, komposisi dan kualifikasi tenaga di IFRS


Berdasarkan data kepegawaian per Desember 2019 maka jumlah Tenaga Tekns
Kefarmasian di IFRS Zahirah berjumlah 15 orang dan 5 orang Apoteker. Komposisi dan
kualifikasi tenaga yang bekerja di IFRS adalah sebagai berikut :

Daftar komposisi & kualifikasi tenaga kefarmasian di IFRS Zahirah


No Komposisi tenaga Jumlah Kualifikasi
1 Ka. Instalasi Farmasi 1 Apoteker
2 Instalasi Farmasi Rawat Jalan 2 Apoteker
3 Instalasi Farmasi Rawat Inap 1 Apoteker
4 Logistik Farmasi 1 Apoteker
5 TTK Logistik Farmasi 2 D3 Farmasi, SMF
6 TTK Ranap 3 D3 Farmasi, SMF
7 TTK Admin Rajal 2 D3 Farmasi, SMF
8 TTK Rajal 9 S1 Farmasi, SMF, D3 Farmasi

IV. Perhitungan ketenagaan


Kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi Farmasi RSU Zahirah terdiri dari Kepala
Instalasi, Apoteker Rawat Inap, Apoteker Rawat Jalan dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Dari hasil perhitungan kebutuhan tenaga yang dihitung dapat dilihat kebutuhan tenaga
sebagai berikut:
1. Apoteker
Berdasarkan Permenkes no 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan rumah
sakit tipe C jumlah Apoteker sebanyak 8 apoteker (1 orang kepala instalasi, 2 orang
rawat jalan, 4 orang rawat inap, 1 orang koordinator Gudang farmasi). Dimana yang
sudah ada 5 apoteker ( 1 kepala instalasi farmasi, 2 apoteker pelayanan rawat jalan, 1
apoteker rawat inap, 1 apoteker logistik farmasi ).

2. Tenaga Teknis Kefarmasia logistik farmasi


Untuk perhitungan ketenagaan di Logistik Farmasi dengan jumlah tenaga 2 orang,
dimana satu orang shift pagi dan satu orang lagi shift siang.

18
3. Tenaga Teknis Kefarmasian Pelayanan
Dinas harian TTK terdiri dari 3 shift yaitu pagi,sore, dan malam.
Perhitungan ketenagaan Tenaga teknis kefarmasian (TTK) adalah sebagai berikut :
 Pagi : 5 orang (2 orang TTK Ranap, 1 Apoteker pelayanan dan 1 orang TTK rawat
jalan,1 orang admin rawat jalan dan 1 Apoteker farmasi klinis)

 Sore : 6 orang ( 2 orang TTK Ranap, 1 Apoteker pelayanan dan 2 orang TTK rajal
1 orang admin rawat jalan

 Malam : 2 orang TTK rawat jalan

19
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

I. PENDAHULUAN

Program orientasi merupakan salah satu kegiatan di Instalasi Farmasi RSUZahirah


bekerja sama dengan Bagian SDM dan Bagian Penunjang Medis dalam rangka
memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan TTK baru agar dapat
bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya.
Tenaga Teknis Kefarmasian baru umumnya adalah TTK yang sudah lulus dari
pendidikan yang belum mengenal lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang
ada di RSU Zahirah dan yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis
Kefarmasian (STRTTK).
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan program orientasi bagi TTK
baru guna kelancaran dalam bekerja.

II. LATAR BELAKANG


Seiring dengan upaya RSU Zahirah untuk menjalankan tujuannya menjadi rumah sakit
yang unggul dalam pelayanan dengan manajemen dan sumber daya manusia yang
professional dan berpengalaman. Dengan bertambahnya kebutuhan akan tenaga TTK,
maka RSU Zahirah perlu melakukan pengenalan pada tenaga TTK baru guna memenuhi
tuntutan tersebut.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan gambaran tentang instalasi farmasi RSU Zahirah
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan professionalisme dalam lingkup kerja.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang visi, misi, tujuan dan falsafah serta motto RSU
Zahirah.
c. Meningkatkan wawasan tentang ruangan dan lingkup Instalasi Farmasi RSU
Zahirah.
d. Meningkatkan keterampilan dalam pelayanan kesehatan di Instalasi Farmasi RSU
Zahirah.

IV. KEGIATAN POKOK


- Kegiatan pokok : mengadakan orientasi TTK baru di Instalasi Farmasi RSU
Zahirah.
- Rincian kegiatan :
1. Menyusun kebijakan tentang program orientasi AA baru di RSU Zahirah
2. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak lanjut dari program
orientasi asisten Instalasi Farmasier baru di instalasi farmasi RSU Zahirah

20
3. Menyelenggaran orientasi AAbaru di Instalasi Farmasi RSU Zahirah

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membuat permohonan penambahan TTK baru ke management RSU Zahirah
2. Menyusun program orientasi TTK baru
3. Melakukan perekrutan TTK baru RSU Zahirah meliputi :
a. Perekrutan TTK baru meliputi tes tulis dan wawancara
b. Orientasi atau pengenalan RSU Zahirah
c. Penempatan asisten Instalasi Farmasier di IFRS
d. Orientasi ruang IFRS
e. Orientasi alat IFRS
f. Orientasi obat IFRS
g. Orientasi administrasi IFRS
h. Membuat laporan farmasi
4. Rapat koordinasi

VI. SASARAN
Sasaran orientasi adalah karyawan baru di Instalasi Farmasi RSU Zahirah.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyusunan program X
orientasi
2 Perekrutan TTK baru Disesuaikan dengan kebutuhan

3 Pelaksanaan orientasi TTK Disesuaikan dengan kebutuhan


baru
4 Evaluasi kegiatan orientasi X X X X

5 Pelaporan hasil kegiatan X


orientasi

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


1. Setiap unit di rumah sakit membutuhkan TTK baru dilakukan pembuatan evaluasi
pelaksanaan kegiatan
2. Setelah selesai pelaksanaan kegiatan orientasi membuat laporan ke SDM.
Program orientasi kepada TTK baru akan dilaksanakan setiap RSU Zahirah
melakukan perekrutan pegawai baru.

21
IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Unit kerja wajib mencatat dan melaporkan hasil kegiatan Kepala Sub Bagian SDM

2. Kepala Sub Bagian SDM menganalisa hasil kegiatan ke Direktur

3. Evaluasi kegiatan program orientasi dilaksanakan setiap unit dari rumah sakit

22
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

Dalam lingkup Rumah Sakit Umum Zahirah selalu dilakukan rapat. Pertemuan rapat ini
sangat bermanfaat untuk masing-masing unit guna memberikan informasi dan pengetahuan
yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan rumah sakit. Kegiatan rapat ini bisa
dilakukan hanya dalam instalasi farmasi sendiri atau bisa juga dilakukan rapat antar unit
lainnya. Kegiatan rapat ini biasanya dihadiri oleh seluruh staf instalasi farmasi maupun oleh
Kasie Penunjang Medis.
Kegiatan yang dibahas meliputi banyak kegiatan baik dari pelaporan kerja, kebutuhan
sarana dan prasarana dilapangan, maupun berbagai hal yang menyangkut kelangsungan unit
masing- masing. Sehingga dengan dilakukan rapat rutin ini dapat dilakukan tindaklanjut untuk
kendala yang dihadapi dilapangan maupun yang dihadapi di unit internal itu sendiri. Dalam
kegiatan rapat ini dibuat undangan berupa internal memo, daftar hadir dan notulen hasil rapat
yang nantinya dilaporkan kepada Kasie Penunjang Medis RSU Zahirah.
Kegiatan pertemuan/ rapat intern biasanya dilakukan setiap 1 bulan sekali di hadiri oleh
seluruh karyawan Instalasi farmasi, rapat penunjang medis dilakukan setiap 1 minggu sekali
dihadiri oleh seluruh kepala instalasi penunjang medis dan kasie penunjang medis, rapat
apoteker dilakukan setiap 3 bulan sekali dihadiri oleh seluruh apoteker waktu dan hari
ditentukan. Pertemuan rutin lainnya seperti morning report dilakukan setiap hari Selasa dihadiri
oleh seluruh Kasie dan Kasubag beserta Direktur Rumah Sakit untuk membahas masalah-
masalah yang terjadi di unit kerja dan lapangan. Kegiatan rapat lain yang biasa dilakukan di
RSU Zahirah misalnya rapat tentang Patient Safety, K3RS, Koordinasi dengan unit lain, dll.

23
BAB XI
PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan IFRS diperlukan dalam perencanaan, pemantauan,


dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan farmasi. Untuk itu
kegiatan ini harus dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan
pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan.

A. PENCATATAN
Pencatatan kegiatan IFRS dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya.
Ada 5 jenis pencatatan, yaitu :
1) Pencatatan kegiatan pelayanan resep perhari
2) Pencatatan kegiatan pergantian shift (buku operan/komunikasi)
3) Pencatatan logistik atau pengambilan obat dari Logistik farmasi ke IFRS
4) Pencatatan absensi TTK perhari
5) Pencatatan stok narkotika dan psikotropika setiap shift
6) Pencatatan buku serah terima kunci narkotika dan psikotropika
7) Pencatatan buku pembelian keluar
Form register pengembalian obat/Retur obat
1) Form register pengambilan obat dari Logistik Farmasi

B. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pelayanan farmasi terdiri dari :
1) Laporan kegiatan rutin harian
Laporan harian ini dilakukan setiap hari. Kegiatan pelaporan harian ini
dilakukan oleh kepala IFRS baik secara lisan maupun tulisan. Pelaporan harian ini
seperti laporan mengenai item obat yang kosong, permasalahan yang ada, yang dinas
dengan jumlah pasien yang ditangani setiap harinya, pelaporan keluhan pasien atau
pegawai yang berhubungan dengan pelayanan resep obat baik rawat jalan maupun rawat
inap, pembelian obat keluar (BDL), dan pelaporan tentang kebutuhan sarana dan
prasarana IFRS baik pengadaan obat-obatan ataupun peralatan. Pelaporan harian ini
biasanya disampaikan kepada Kasie Penunjang Medis
2) Laporan kegiatan rutin bulanan
Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari laporan
kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan farmasi. Pelaporan ini biasanya
menyangkut Pelaporan ini dapat berupa: laporan rapat bulanan intern, laporan Instalasi
Farmasi perbulan, laporan Narkotika dan Psikotropika
3) Laporan Tahunan
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan tahunan
ini untuk mengevaluasi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga dapat dilihat total
kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan farmasi sehingga dapat dilakukan tindak

24
lanjut dari evaluasi laporan tahunan ini. Laporan tahunan kegiatan pelayanan IFRS
dapat berupa jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap selama setahun
a) Tanggung jawab managemen untuk membuat format hasil :
Manajemen IFRS harus membuat format laporan hasil pelayanan resep rawat jalan
dan rawat inap. Format laporan dan cara mengkomunikasikannya kepada pemakai
harus ditentukan dengan mendiskusikannya dengan pengguna jasa IFRS.
b) Penyerahan hasil tepat waktu
Managemen IFRS ikut bertanggung jawab atas diterimanya hasil pemeriksaan
kepada orang yang sesuai dalam waktu yang disepakati.
c) Komponen laporan resep
Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam tulisan, dan dilaporkan kepada
orang yang diberi wewenang untuk menerima dan menggunakan informasi medis.
Laporan setidaknya harus mencakup hal – hal berikut :
Identifikasi kerasionalan obat yang diresepkan
Lakukan konseling obat kepada pasien agar obat yang diberikan tepat dosis,
tepat pasien, tepat indikasi, tepat rute pemberian, tepat umur, tepat waktu
pemberian dan tepat cara pemakaiannya.

25

Anda mungkin juga menyukai