Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI FARMASI
TAHUN 2019
RSIA NUN SurabaYa
Safrafuat'fet&fli-Kehwga Ad

LEMBAR PENGESAEAN
PEDOMAN PENGORGAIVSASIAN INSTALASI FARMASI
RSIA I\TTIN ST'RABAYA

PENYUST]N
Fiqih Eka Sapuri., S.Farm., Apt

DISAHKANT OLEH:
Surabay4 14 Februari 2018

Yang Melaporkan

Fiqih Eka S.. S.Farm.. Apt


Kepala Instalasi Farmasi Wadir Pelayanan

Direktur RSIA NLJN Surabaya


RSIA NLJN Surabava
Safafu trtai{t(9&arya Jrdd'
www.nun.co.ld

SURAT KEPUTUS$I
Nomor : O74IS.KEP/DIR A/RSIA.NUN/I/20 I 4

TENTANG
PEDOMAI\I PENGORGANISASIAN INSTALASI X'ARMASI
DI RSIAIYUN SI]RABAYA

Menimbang a. Batrwa untuk Pelayanan Farmasi di RSIA NUN Surabaya, maka perlu
ditetapkan Surat Keputusan Direktur tentang Pedoman Pengorganisasian
Instalasi Farmasi;
b. Bahwa untuk mencapai tujuan pada butir (a), perlu ditetapkan melalui
Surat Keputusan Direktur RSIANUN Surabaya;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tatrun 1997 tentangPsikotropika;
2. Undang-UndangNomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika;
3. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-undangNomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
7, Peraturan Pemerintah Nomor 51
Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
8. Kepufusan MenteriKesehatan Nomor 1197 Tahun2004 tentangStandar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor IX..02.021068 Tatrun 2010 tentang
KewajibanMenggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 899 Tahun 2011 tentang Registrasi,
Izin Praktilq dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA Memberlalukan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi di RSIA NLIN
Surabaya.
KEDUA Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi ini dimaksudkan sebagai acuan
dalam pelaksanaan di RSIA NUN Surabaya.
KETIGA Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari ketentuan Kepala Rumah Sakit.
KEEMPAT Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki
sebagaimana mestinya apabila di dapatperubahan dikemudian hari.

Ditetapkan di : Surabaya
Tepat tanggal : l5 Februari 2018

Tembusan
. Arsip
Office : Jl. Manukan Tengah 5l I 4-6, Surabaya Fo<. :031-7415313
Telp. z03l-7404391 e-mail : rs,ia-ntrn@.vahoo.co.id
031- 7415313
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat Nya,
Pedomam Pengorganisasian Instalasi Farmasi ini bisa kami susun. Keberhasilan program ini
antara lain ditentukan oleh tersedianya sumber daya yang mampu menjalankan tugasnya sesuai
standar.
Pedomam pengorganisasian Instalasi Farmasi ini dimaksudkan agar kita mempunyai
acuan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kefarmasian di RSIA NUN
Surabaya.
Demikian semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi Instalasi Farmasi dalam
memberikan pelayanan, amin.

Surabaya, Februari 2018

Instalasi Farmasi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………... i


Lembar Pengesahan……………………………………………………………………... ii
SK Direktur RSIA NUN………………………………………………………………... iii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………... v
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………... 1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT………………………………........ 2
BAB III VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN & FALSAFAH RUMAH SAKIT………… 4
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT…………………………….. 6
BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI …………………... 7
BAB VI URAIAN JABATAN …………………………………………………... 8
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA …………………………………………... 19
BAB VIII POLA KETENAGAAN…………………………………………………….. 22
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI………………………………………………….. 23
BAB X PERTEMUAN/RAPAT …………………………………………………... 26
BAB XI PELAPORAN …………………………………………………………... 27
BAB XII PENUTUP........................................................................................................ 28
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat (Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009). Instalasi farmasi
merupakan bagian dari Rumah Sakit yang bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan,
mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan
teknis kefarmasian di Rumah Sakit. Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan
habis pakai di Rumah Sakit harus dilakukan oleh Instalasi farmasi dengan sistem satu pintu
dimana rumah sakit hanya memiliki satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan
formularium pengadaan, dan pendistribusian alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis
pakai yang bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien.
Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi, mengharuskan
adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama drug oriented ke paradigma baru patient
oriented dengan filosofi Pharmaceutical Care (pelayanan kefarmasian). Praktek pelayanan
kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi,
mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan
kesehatan (Kepmenkes RI No.72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah
Sakit).

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit


Rumah Sakit Ibu dan Anak Nur Ummi Numbi (RSIA NUN) didirikan oleh keluarga
dr. H. Danu Maryoto Teguh, Sp.OG. Rumah Sakit ini berlokasi di Jalan Manukan Tengah Blok
51 J No. 4-6, Surabaya. Pada awal berdirinya Rumah Sakit Ibu dan Anak Nur Ummi Numbi
berstatus Rumah Bersalin yang berawal dari praktik pribadi dr. Danu Maryoto Teguh, Sp.OG.
Rumah Bersalin ini didirikan pada tanggal 13 April 2005. Seiring dengan berjalannya waktu dan
kebutuhan pasien yang semakin beragam, maka Rumah Bersalin Nur Ummi Numbi diupayakan
dikembangkan lagi menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Nur Ummi Numbi.
Diharapkan dengan pengubahan status dari Rumah bersalin menjadi Rumah Sakit Ibu
dan Anak ini dapat lebih bisa memberikan banyak kontribusi berkaitan dengan kesehatan
masyarakat, terutama kesehatan perempuan dan anak (Women and Child Healthy).
Adapun beberapa jenis pelayanan dan fasilitas yang dimiliki oleh RSIA NUN
Surabaya, dimana masing-masing dibedakan atas kelas 3, kelas 2, kelas 1, dan ruang VIP.
Ruangan yang dimiliki di desain senyaman mungkin dengan fasilitas lengkap dan modern.
Dengan kapasitas 25 (dua puluh lima) tempat tidur dan menyediakan berbagai layanan kesehatan
terutama layanan kesehatan perempuan dan anak, yang dilengkapi dengan dokter spesialis di
berbagai bidang, peralatan penunjang yang canggih dan memadai, serta tarif yang relatif
terjangkau oleh masyarakat.

2.2 Analisa situasi


Kekuatan Rumah Sakit (Strenght) : Kekuatan yang di miliki oleh Rumah Sakit Nur
Ummi Numbi adalah kami adalah Rumah Sakit dengan Dokter yang sudah profesional dan
berpengalaman dalam bidangnya baik dari segi dokter sepsialis ataupun dokter umum.
Kelemahan Rumah Sakit (Weakness): Kelemahan yang di miliki oleh Rumah Sakit Nur Ummi
Numbi adalah kami belum memiliki beberapa alat medis yang lengkap untuk menunjang
kegiatan oprasional rumah sakit.

2
Peluang Rumah Sakit (Opportunity): Peluang yang di miliki Rumah Sakit Nur Ummi Numbi
adalah kami rumah sakit yang melayani ibu dan anak yang ditangani oleh dokter-dokter yang
profesional dengan segmen pasar menengah kebawah.
Ancaman bagi Rumah Sakit (Threat): Ancaman yang dimiliki Rumah Sakit Nur Ummi Numbi
adalah masih banyaknya masyarakat di sekitar rumah sakit yang masih belum mengenal tengtang
adanya RSIA NUN dan juga terdapat beberapa Rumah Sakit yang berada dalam ruang lingkup
yang sama.

2.3 Ringkasan hambatan


RSIA NUN merupakan Rumah Sakit yang baru berdiri yang masih memerlukan perbaikan dari
segi peralatan dan tenaga medis. Selain itu ada beberepa sistem pelayanan di operasional Rumah
Sakit yang belum matang, sehingga masih memerlukan beberapa evaluasi dan perbaikan untuk
meningkatkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan yang ada di RSIA NUN Surabaya.

2.4 Ringkasan solusi


Selalu melakukan evaluasi dalam tahap utuk memperbaiki sistem yang sesuai dengan standart
pelayanan minimal Rumah Sakit. Melakukan penambahan peralatan dan SDM yang dibutuhkan
oleh Rumah Sakit. Mencari informasi terbaru tentang standart kelayakan pelayanan pada Rumah
Sakit.

3
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN & FALSAFAH RUMAH SAKIT

3.1 Visi
Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak yang terkemuka dan dipercaya oleh masyarakat.

3.2 Misi
1. Menciptakan Budaya Patient Safety.
2. Memberikan pelayanan prima Kesehatan Ibu dan Anak secara terpadu dan bermutu.
3. Memberikan Pendidikan dan Pelatihan secara berkelanjutan.
4. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan.

3.3 Motto
“Sahabat Terbaik Keluarga Anda”

3.4 Tujuan dan Sasaran Strategis


Menjadi Rumah Sakit yang dapat memberikan pelayanan prima bagi masyarakat terutama
Ibu dan Anak dengan membidik kalangan dari mulai Ibu Hamil, Bayi, dan Anak.

3.5 Falsafah Rumah sakit


Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, senantiasa menjaga dan meningkatkan
kualitas, tidak membeda-bedakan dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam
memberikan pelayanan kesehatan.

4
3.6 Visi, Misi, Falsafah Dan Tujuan Instalasi Farmasi RSIA NUN Surabaya
3.6.1 Visi Instalasi Farmasi
Mewujudkan Instalasi Farmasi yang handal, dipercaya, dan bertanggungjawab dengan
berfokus pada customer baik internal maupun eksternal.

3.6.2 Misi Instalasi Farmasi


1. Memberikan pelayanan kefarmasian yang prima dan AIEEMM (aman, informatif,
efektif, efisien, mutu, dan memuaskan).
2. Membangun SDM Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang profesional, akuntabel, yang
berorientasi pada customer serta mempunyai integritas tinggi dalam memberikan
pelayanan.

3.6.3 Falsafah Instalasi Farmasi


Memberikan pelayanan farmasi yang profesional, bermutu, dan optimal sesuai dengan
prosedur kefarmasian dan etika profesi.

3.6.4 Tujuan Instalasi Farmasi


Meningkatkan kualitas hidup pasien melalui pelayanan kefarmasian (Pharmaceutical
Care).

5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

6
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

Kepala IFRS

Koor. Manajemen Mutu Koor. Pengelolaan Perbekalan Farmasi Koor. Farmasi Klinis

AA PJ. Penyimpanan Perbekalan Farmasi

AA PJ. Distribusi Perbekalan Farmasi

AA PJ. Reagen, Diagnostik & Gas Medik

7
BAB VI

URAIAN JABATAN

Berdasarkan PMK RI No.72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit,
pimpinan dan staff Instalasi Farmasi RSIA NUN memiliki tugas pokok dan fungsi.

Tugas Pokok
a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal
b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan farmasi professional berdasarkan prosedur
kefarmasian dan etik profesi
c. Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
d. Memberi pelayanan bermutu melalui analisa, dan evaluasi untuk meningkatkan mutu
pelayanan farmasi
e. Melakukan pengawasan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku
f. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang farmasi
g. Mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi
h. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium rumah sakit
Fungsi
A. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
a. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit
b. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal
c. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai
ketentuan yang berlaku
d. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di
rumah sakit
e. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku
f. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian
g. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit.
B. Pelayanan Kefarmasian dalam Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan
a. Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien
b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat kesehatan

8
c. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan
d. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan
e. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien/keluarga
f. Memberi konseling kepada pasien/keluarga
g. Melakukan pencampuran obat suntik
k. Melakukan pencatatan setiap kegiatan
l. Melaporkan setiap kegiatan
Uraian Jabatan
1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Farmasi
Hasil Kerja : Terselenggaranya Pelayanan Farmasi di RSIA NUN Surabaya
Uraian Tugas :
1. Sebagai Apoteker Penanggung Jawab Instalasi Farmasi
2. Melakukan perencanaan operasional dan manajerial Instalasi
Farmasi
3. Melakukan pengaturan operasional dan manajerial Instalasi
Farmasi melalui pembuatan SPO, pembuatan jadwal,
menampung saran dan masukan dari staff, briefing kepada
staff, edukasi SPO dan peraturan RS.
4. Melakukan peningkatan kemampuan dan pengetahuan staf
farmasi melalui pelatihan dan seminar baik internal maupun
eksternal.
5. Melakukan pelayanan farmasi yang optimal termasuk farmasi
klinis sesuai dengan kebutuhan RS, prosedur kefarmasian,
etika profesi, SPO, dan peraturan RS.
6. Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
7. Melakukan pertemuan rutin Komite Farmasi dan Terapi
8. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan
dan Formularium RS
9. Melakukan tugas administrasi dan manajerial Instalasi
Farmasi meliputi pelaporan internal kepada direktur RS,
direktur PT, dan pihak terkait, serta pelaporan eksternal
9
kepada Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kota, dan
BPOM.
10. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak eksternal
seperti principal obat, distributor obat, supplier alat kesehatan,
Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kota, BPOM, dan
organisasi profesi (IAI).
11. Mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi.
12. Melakukan pengawasan operasional secara berkala
berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.
13. Memberi pelayanan bermutu melalui analisa, dan evaluasi
untuk meningkatkan mutu pelayanan farmasi.
14. Memberikan saran dan masukan kepada Direktur RS, Direktur
PT dan pihak terkait untuk kemajuan RSIA NUN Surabaya.
Tanggung Jawab :
1. Ketepatan dan kesesuaian rencana
2. Ketepatan dan kebenaran semua pelayanan kefarmasian
3. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya
dengan realisasi
4. Pencapaian rencana dan targe yang ditetapkan
5. Memajukan instalasi farmas sesuai dengan visi dan misi rumah
sakit serta visi dan misi instalasi farmasi
Wewenang :
1. Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi staf di
instalasi farmasi.
2. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan di instalasi
farmasi.
3. Meminta saran dari staf dan unit kerja yang lain
4. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
5. Menandatangani surat dan laporan.
6. Membuat keputusan pada setiap masalah yang ada di instalasi
farmasi untuk diteruskan kepada direktur.
10
Syarat Jabatan :
1. Pendidikan Sarjana Farmasi Apoteker
2. Memiliki sertifikat kompetensi
3. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker dan Surat Izin
Praktek Apoteker.
2. Nama Jabatan : Koordinator Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Uraian Tugas :
1. Sebagai Apoteker pendamping di Instalasi Farmasi.
2. Melakukan perencanaan mengenai operasional pelayanan
Instalasi Farmasi berdasarkan kebutuhan maupun peristiwa
yang terjadi di pelayanan.
3. Melakukan pengaturan operasional pelayanan meliputi
pengambilan keputusan mengenai masalah yang terjadi di
pelayanan berdasarkan etika profesi, SPO, peraturan RS dan
atau atas persetujuan kepala divisi Instalasi Farmasi.
4. Melakukan pelayanan farmasi termasuk farmasi klinis sesuai
dengan kebutuhan RS, etika profesi, SPO, dan peraturan RS.
5. Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien
6. Mengawasi pelaksanaan Penyimpanan Perbekalan Farmasi
7. Mengawasi pelaksanaan Distribusi Perbekalan Farmasi
8. Mengawasi pelaksanaan Produksi Sediaan Farmasi
9. Mengawasi pelaksanaan Administrasi dan Pelaporan Farmasi
10. Mengawasi pelaksanaan Pelayanan Reagen, Diagnostik & Gas
Medik
11. Menyerahkan hasil pengawasan maupun laporan bulanan
kepada Kepala Divisi Instalasi Farmasi untuk ditindaklanjuti
12. Memberikan masukan kepada Kepala Divisi Farmasi dalam
pengambilan keputusan atas suatu permasalahan untuk
kemajuan Instalasi Farmasi RSIA NUN.
13. Bertanggung jawab atas stok perbekalan farmasi di Gudang
dan instalasi farmasi serta box/trolley emergency di ruangan
11
Tanggung Jawab :
1. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur yang
ditetapkan.
2. Melaporkan adanya kesalahan, kekeliruan dalam menjalani
tugas.
3. Turut bertanggung jawab terhadap pencapaian kepuasan
pelayanan kepada pelanggan.
4. Melakukan tugas dan fungsinya secara profesional.
Wewenang :
1. Memberi teguran kepada staf pelayanan intalasi farmasi bila
melakukan kelalaian dalam melakukan pencatatan kegiatan
pelayanan instalasi farmasi.
2. Meminta arahan dari atasan.
3. Meminta masukkan dari rekan kerja di pelayanan intalasi
farmasi.
4. Meminta saran dan pertimbangan kepada atasan.
Syarat Jabatan :
1. Pendidikan Sarjana Farmasi Apoteker
2. Memiliki sertifikat kompetensi
3. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker dan Surat Izin
Praktek Apoteker.
4. Nama Jabatan : Koordinator Farmasi Klinis
Uraian Tugas :
1. Sebagai Apoteker pendamping di Instalasi Farmasi.
2. Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat dan Preferensi Pasien
3. Pengkajian dan Pelayanan Resep
4. Dispensing Sediaan Khusus (sesuai kebutuhan RS)
5. Pencampuran Obat Suntik (sesuai kebutuhan RS)
6. Penyiapan Nutrisi Parenteral (sesuai kebutuhan RS)
7. Penanganan Sediaan Sitotoksik (sesuai kebutuhan RS)
8. Konsultasi Informasi dan Edukasi (KIE)
12
9. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
10. Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah (PKOD)
11. Monitoring Efek Samping Obat (MESO) dan Reaksi Obat
Tidak Diharapkan (ROTD)
12. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
13. Ronde (Visite)
Tanggung Jawab :
1. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur yang
ditetapkan.
2. Melaporkan adanya kesalahan, kekeliruan dan melaksanakan
tugas dan berusaha memperbaiki sehingga tidak terulang.
3. Melakukan tugas atau fungsinya secara professional.
4. Ikut bertanggung jawab terhadap kepuasan pelayanan kepada
pelanggan.
5. Dapat bekerja sama dengan Instalasi farmasi maupun tenaga
medis yang lain.
6. Membersihkan pelayanan dan ruang kerja.
Wewenang :
1. Meminta arahan dari pimpinan dan unit kerja yang lain.
2. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
3. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah di pelayanan
instalasi farmasi.
Syarat Jabatan :
1. Pendidikan Sarjana Farmasi Apoteker
2. Memiliki sertifikat kompetensi
3. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker dan Surat Izin
Praktek Apoteker.
4. Nama Jabatan : Koordinator Manajemen Mutu
Uraian Tugas :
1. Mendefinisikan kualitas pelayanan farmasi yang diinginkan
dalam bentuk kriteria.
13
2. Penilaian kualitas pelayanan farmasi yang sedang berjalan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Pendidikan personel dan peningkatan fasilitas pelayanan bila
diperlukan.
4. Penilaian ulang kualitas pelayanan farmasi.
5. Up date kriteria.
Tanggung Jawab :
1. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur yang
ditetapkan.
2. Melakukan tugas atau fungsinya secara professional.
3. Ikut bertanggung jawab terhadap kepuasan pelayanan kepada
pelanggan.
4. Dapat bekerja sama dengan Instalasi farmasi maupun tenaga
medis yang lain.
Wewenang :
1. Meminta arahan dari pimpinan dan unit kerja yang lain.
2. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
3. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah di pelayanan
instalasi farmasi.
Syarat :
1. Pendidikan Akademi Farmasi atau Sekolah Menengah Farmasi.
2. Memiliki Surat Tanda Rergistrasi Teanaga Teknis Kefarmasian
dan Surat Ijin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian
5. Nama Jabatan : AA PJ Penyimpanan Perbekalan Farmasi
Uraian Tugas :
1. Melakukan perencanaan mengenai persediaan dan penyimpanan
semua perbekalan farmasi (kecuali reagen, diagnostik dan gas
medik).
2. Melakukan pengaturan penyimpanan semua perbekalan farmasi.
3. Melakukan penyimpanan semua perbekalan farmasi di gudang
utama farmasi dan Instalasi Farmasi.
14
4. Melakukan pelayanan farmasi sesuai dengan etika profesi, SPO,
dan peraturan RS.
5. Melakukan pengawasan penyimpanan perbekalan farmasi di
semua unit terkait di RSIA NUN.
6. Melakukan evaluasi mengenai penyimpan perbekalan farmasi.
7. Melakukan pelaporan temuan-temuan mengenai penyimpanan
perbekalan farmasi kepada Koordinator Pengelolaan Perbekalan
Farmasi dan atau kepada Kepala Divisi Instalasi Farmasi.
8. Memberikan masukan kepada Koordinator Pengelolaan
Perbekalan Farmasi dan atau Kepala Divisi untuk kemajuan
Instalasi Farmasi RSIA NUN.
9. Bertanggung jawab atas stok perbekalan farmasi di Gudang dan
instalasi farmasi serta box/trolley emergency di ruangan
Tanggung Jawab :
1. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur yang
ditetapkan.
2. Melakukan tugas atau fungsinya secara professional.
3. Ikut bertanggung jawab terhadap kepuasan pelayanan kepada
pelanggan.
4. Dapat bekerja sama dengan Instalasi farmasi maupun tenaga
medis yang lain.
Wewenang :
1. Meminta arahan dari pimpinan dan unit kerja lain.
2. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
3. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah di pelayanan
instalasi farmasi.
Syarat Jabatan :
1. Pendidikan Akademi Farmasi atau Sekolah Menengah Farmasi.
2. Memiliki Surat Tanda Rergistrasi Teanaga Teknis Kefarmasian
dan Surat Ijin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian

15
6. Nama Jabatan : AA PJ Distribusi Perbekalan Farmasi
Uraian Tugas :
1. Melakukan perencanaan mengenai distribusi semua perbekalan
farmasi termasuk reagen, diagnostik & gas medik.
2. Melakukan pengaturan distribusi semua perbekalan farmasi.
3. Melakukan distribusi semua perbekalan farmasi.
4. Melakukan pelayanan farmasi sesuai dengan etika profesi, SPO,
dan peraturan RS.
5. Melakukan pengawasan distribusi perbekalan farmasi di semua
unit terkait di RSIA NUN.
6. Melakukan evaluasi mengenai distribusi perbekalan farmasi.
7. Melakukan pelaporan temuan-temuan mengenai distribusi
perbekalan farmasi kepada Koordinator Pengelolaan Perbekalan
Farmasi dan atau kepada Kepala Divisi Instalasi Farmasi.
8. Memberikan masukan kepada Koordinator Pengelolaan
Perbekalan Farmasi dan atau Kepala Divisi untuk kemajuan
Instalasi Farmasi RSIA NUN.
9. Bertanggung jawab atas stok perbekalan farmasi di Gudang dan
instalasi farmasi serta box/trolley emergency di ruangan
Tanggung Jawab :
1. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur yang
ditetapkan.
2. Melakukan tugas atau fungsinya secara professional.
3. Ikut bertanggung jawab terhadap kepuasan pelayanan kepada
pelanggan.
4. Dapat bekerja sama dengan Instalasi farmasi maupun tenaga
medis yang lain.
Wewenang :
1. Meminta arahan dari pimpinan dan unit kerja lain.
2. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.

16
3. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah di pelayanan
instalasi farmasi.
Syarat Jabatan :
1. Pendidikan Akademi Farmasi atau Sekolah Menengah Farmasi.
2. Memiliki Surat Tanda Rergistrasi Teanaga Teknis Kefarmasian
dan Surat Ijin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian
7. Nama Jabatan : AA PJ. Reagen, Diagnostik & Gas Medik
Uraian Tugas :
1. Melakukan perencanaan persediaan Reagen, Diagnostik, dan
Gas Medik.
2. Melakukan pengaturan pelayanan reagen, diagnostik, dan gas
medik mulai dari barang datang sampai barang digunakan
(dibantu oleh AA PJ Distribusi dalam pendistribusiannya).
3. Melakukan pelayanan farmasi sesuai dengan etika profesi, SPO,
dan peraturan RS.
4. Melakukan pengawasan pelayanan reagen, diagnostik, dan gas
medik di semua unit terkait di RSIA NUN.
5. Melakukan evaluasi mengenai pelayanan reagen, diagnostik,
dan gas medik.
6. Melakukan pelaporan temuan-temuan mengenai pelayanan
reagen, diagnostik, dan gas medik kepada Koordinator
Pengelolaan Perbekalan Farmasi dan atau kepada Kepala Divisi
Instalasi Farmasi.
7. Memberikan masukan kepada Koordinator Pengelolaan
Perbekalan Farmasi dan atau Kepala Divisi untuk kemajuan
Instalasi Farmasi RSIA NUN.
8. Bertanggung jawab atas stok perbekalan farmasi di Gudang dan
instalasi farmasi serta box/trolley emergency di ruangan
Tanggung Jawab :
1. Melaksanakan dan mentaati peraturan dan prosedur yang
ditetapkan.
17
2. Melakukan tugas atau fungsinya secara professional.
3. Ikut bertanggung jawab terhadap kepuasan pelayanan kepada
pelanggan.
4. Dapat bekerja sama dengan Instalasi farmasi maupun tenaga
medis yang lain.
Wewenang :
1. Meminta arahan dari pimpinan dan unit kerja lain.
2. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
3. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah di pelayanan
instalasi farmasi.
Syarat Jabatan :
1. Pendidikan Akademi Farmasi atau Sekolah Menengah Farmasi.
2. Memiliki Surat Tanda Rergistrasi Teanaga Teknis Kefarmasian
dan Surat Ijin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian

18
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

IRNA HCU GIZI IRJ KASIR

Logistik Umum Keperawatan

Instalasi Farmasi FO/Operator

Umum/Tehnisi Umum/Supir

Kamar
Rekam SIM-RS/IT Laboratorium Umum/Keamanan
Operasi
Medik

19
Keterkaitan Hubungan Kerja Instalasi Farmasi RSIA NUN Surabaya dengan unit lain.
1. Keperawatan
Pemenuhan kebutuhan obat, alat medis, dan BHP menggunakan sistem one daily dose,
resep individu, dan form permintaan sesuai SPO serta pengawasannya.
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor, diperoleh dari logistik umum
dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
3. Kamar Operasi (OK)
Pemenuhan kebutuhan obat, alat medis, dan BHP yang diperlukan dalam tindakan
operasi menggunakan, resep individu, dan form permintaan sesuai SPO serta
pengawasannya.
4. Laboratorium
Pemenuhan kebutuhan reagen, diagnostik, alat medis, dan BHP yang diperlukan
menggunakan form permintaan sesuai SPO .
5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di Instalasi Farmasi akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO
yang berlaku.
6. Rekam Medis
Pelayanan farmasi klinis yang membutuhkan data pada rekam medis
8. Operator
Apabila petugas farmasi membutuhkan sambungan telepon keluar RSIA NUN Surabaya,
maka petugas akan meminta bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 101
pada pesawat telepon.
9. Kasir
Pasien yang menebus resep ke Instalasi Farmasi, akan diarahkan ke bagian kasir oleh
petugas untuk pembayarannya.
10. IRNA
Pelayanan farmasi klinis untuk pasien rawat inap
12. Gizi
Pelayanan farmasi klinis yang memerlukan kolaborasi dengan divisi Gizi.

20
13. High Care Unit (ICU)
Pemenuhan kebutuhan obat, alat medis, dan BHP, resep individu, dan form permintaan
sesuai SPO serta pengawasannya.
14. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
Pemenuhan kebutuhan obat, alat medis, dan BHP, resep individu, dan form permintaan
sesuai SPO serta pengawasannya.
15. Umum/Supir
Akomodasi saat proses pengurusan kredensial, pelaporan eksternal, logistik farmasi
(bila perlu), seminar dan pelatihan.
16. Umum /Keamanan
Koordinasi dalam menjaga keamanan dan keselamatan petugas farmasi di lingkungan
RSIA NUN
17. SIM-RS/IT Support
Pelayanan farmasi yang menggunakan sistem komputerisasi.

21
BAB VIII

POLA KETENAGAAN

Setiap posisi yang tercantum dalam bagan organisasi harus dijabarkan secara jelas fungsi
ruang lingkup, wewenang, tanggung jawab, hubungan koordinasi, fungsional, dan uraian tugas
serta persyaratan/kualifikasi sumber daya manusia untuk dapat menduduki posisi seperti berikut :
No. JABATAN KUALIFIKASI Jumlah
1 Kepala Instalasi Apoteker, 1 orang
Apoteker Pasca Sarjana
Farmasi Rumah Sakit, pelatihan
manajemen disesuaikan
dengan akreditasi Instalasi
Farmasi Rumah Sakit
2 Koordinator/ Apoteker, 3 orang
Apoteker Apoteker Pasca Sarjana
Pelaksana Farmasi Rumah Sakit, kursus
Farmasi Rumah Sakit
disesuaikan dengan ruang
lingkup
3 Penyelia/Supervis Sarjana Farmasi 5 orang
or/Pelaksana AA

Analisa Kebutuhan Tenaga


Berdasarkan perhitungan dengan metode WISN untuk tenaga apoteker Hasil perhitungan
diperoleh nilai rasio WISN sebesar 0.75. Rasio < 1 dapat diartikan bahwa jumlah tenaga saat ini
lebih kecil dibandingkan dengan tenaga yang dibutuhkan. Ratio WISN yang semakin kecil
menunjukkan beban kerja dari tenaga apoteker semakin besar.
Untuk tenaga teknis kefarmasian, berdasarkan data perhitungan dengan menggunakan metode
WISN (Workload Indicator Staff Need)yang berdasarkan pada beban pekerjaan nyata didapatkan
hasil total kebutuhan SDM 5 orang. Jumlah SDM saat ini yang bekerja dengan tugas sebagai
TTK berjumlah 5 orang. 1 orang sebagai pekarya farmasi tetapi bertugas sebagai TTK.
22
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Staff baru (Apoteker dan Asisten Apoteker) mengikuti program orientasi sehingga mengetahui
tugas dan tanggung jawab. Materi yang diajarkan sesuai dengan daftar check list berikut :

No. Check List Hasil Evaluasi TTD


check (√) & tanggal Petugas
disampaikan/diajarkan Baru
1. Materi Umum RSIA NUN Surabaya :
Visi, Misi, Motto dan tujuan RSIA
NUN Surabaya.
2. Materi umum Instalasi Farmasi RSIA
NUN Surabaya meliputi :
1. Falsafah dan tujuan IFRS
2. Struktur organisasi IFRS
3. Uraian tugas
3. Pengenalan lingkungan kerja & petugas:
1. IGD : petugas, Obat emergency
2. Poli SpOG : petugas, Obat
emergency
3. Poli SpA : petugas, Obat emergency
4. Poli Gigi : petugas, Obat emergency
5. Laboratorium : petugas, reagen
6. Ruang Bersalin : Petugas, obat
emergency
7. Ruang Anak : Petugas, Obat
emergency
8. Ruang OK : Petugas, Obat
emergency.
9. Gudang Utama Farmasi
10. Ruang HCU : Obat emergency.
23
11. Ruang rawat inap : VIP, Kelas 1,2,3,
ruang isolasi
12. Ruang dapur
13. Musholla, Kantin & Kamar Mandi
14. Tempat Sampah Medis
15. Gudang penyimpanan gas medik
16. Gudang linen
17. Kantor Manajemen
2 Alur pelayanan farmasi :
1. Alur pelayanan resep rawat jalan :
Poli umum, poli SpOG, Poli SpA,
Poli Gigi, KIA, IGD.
2. Alur pelayanan resep rawat inap :
ruang bersalin, ruang anak, ruang
OK.
3. Alur permintaan obat, material
kesehatan, BHP, reagen dari ruangan.
4. Alur distribusi barang farmasi ke
ruangan.
3 Pengenalan produk farmasi di IFRS &
ruangan:
1. Daftar obat spesialis anak
2. Daftar obat spesialis kandungan
3. Daftar obat umum
4. Daftar obat poli gigi
5. Daftar obat & material ruang OK
6. Reagen dan diagnostik Lab
7. Daftar Vaksin untuk imunisasi
4 Macam transaksi pelayanan farmasi di
promedika :

24
1. Transaksi penjualan resep rawat jalan
dan rawat inap.
2. Transaksi retur penjualan.
3. Transaksi mutasi barang sesuai
lembar permintaan ruangan.
5 Menyerahkan daftar SPO di IFRS untuk
dipelajari
6 Penyampaian materi hand hygiene
disertai praktek
7 Praktek pelayanan farmasi dibawah
pengawasan :
1. Pelayanan resep rawat jalan
2. Pelayanan resep rawat inap
3. Pelayanan resep OK
4. Pelayanan distribusi obat dan
material kesehatan sesuai resep ke
ruangan
5. Pelayanan permintaan barang
farmasi dari ruangan
6. Pelayanan distribusi BHP sesuai
lembar permintaan barang ke
ruangan

25
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
1. Rapat rutin internal divisi diadakan setiap satu bulan sekali jam 15.00 di ruang Instalasi
Farmasi RSIA NUN Surabaya.
2. Rapat insidental diadakan setiap ada kejadian (KTD, KNC, dll) maksimal 1x24 jam setelah
terjadinya peristiwa tersebut.
3. Rapat Koordinasi dengan PMKP, PPI, KFT, Komite Tenaga Kesehatan Lain dan Pokja MPO
4. Rapat bulanan, weekly dan progress report.

26
BAB XI
PELAPORAN
1. LAPORAN HARIAN
a. Laporan tiap shift ditulis di buku SBAR.
b. Laporan KTD transaksi ditulis di buku KTD Farmasi.
c. Laporan KTD, KNC pelayanan ditulis di buku SBAR.
d. Sensus Harian ditulis di Log Book, copy resep untuk penulisan obat di luar daftar obat
RS disimpan di map copy resep keluar.
e. Laporan harian penggunaan narkotika

2. LAPORAN BULANAN
a. Laporan penjualan IFRS rawat jalan dan rawat inap
b. Laporan retur penjualan.
c. Laporan penjualan paket Operasi (OK)
d. Laporan pembelian
e. Laporan Narkotika dan Psikotropika.
f. Laporan Prekursor
g. Laporan Indikator Mutu Unit dan Kunci
h. Laporan Obat Kadaluarsa dan Out of Stock

3. LAPORAN TAHUNAN
a. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan

27
BAB XII

PENUTUP

Demikian pedoman pengorganisasian Instalasi Farmasi di RSIA NUN Surabaya yang


merupakan keharusan untuk dilaksanakan oleh seluruh anggota divisi farmasi RSIA NUN
Surabaya. Semoga dengan adanya pedoman pengorganisasian Instalasi Farmasi ini bisa dicapai
pelayanan yang lebih maksimal terhadap pasien guna meningkatkan tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan di RSIA NUN Surabaya.

28

Anda mungkin juga menyukai