Anda di halaman 1dari 4

ALUR PELAYANAN FARMASI DALAM

PENYIAPAN OBAT PADA PROGRAM TELEMEDICINE


No. Dokumen : 0/..../..... No. Revisi : - Halaman : 2
www.nun.co.id
STANDAR Tangggal terbit Ditetapkan
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) 30 Juni 2020 Dr. Numbi Mediatmapratia

Pengertian Penyiapan Obat pada program telemedicine adalah proses pelayanan


resep yang berasal dari konsultasi online dalam hal menyiapkan sediaan
obat untuk pasien yang disertai dengan screening pasien
Tujuan 1. Sebagai dasar atau landasan dalam melakukan pelayanan farmasi
dalam penyiapan obat pada program telemedicine.
2. Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat, kesalahan dosis, dan
kesalahan waktu pemberian.
Kebijakan 1. Permenkes 72 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 20 tahun
2019 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine antar
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Prosedur 1. Resep dari Poli Rawat Jalan atau Poli SPOG diterima oleh pihak
farmasi
2. Pihak farmasi kemudian menghubungi pasien melalui aplikasi
whatsapp untuk melakukan screening.
3. Screening terdiri atas pertanyaan
a. Nama
b. Alamat
c. Umur
d. Pasien (lama/baru)
e. Riwayat penyakit
f. Riwayat obat yang diminum (dalam 2 hari terakhir)
g. Keluhan
4. Setelah mendapatkan informasi yang diperlukan, pihak farmasi
memasukan daftar obat sesuai dengan resep kedalam promed untuk
menghitung total harga yang harus dibayarkan. Obat yang boleh
dilayani adalah obat non narkotik dan non psikotropik.
5. Menginformasikan harga yang harus dibayar dan menanyakan
metode pembayaran yang dipilih (transfer atau pay later saat obat
sampai ke rumah dengan menitipkan)
6. Terkait pembayaran pasien yang memilih transfer, maka obat akan
diantar oleh penyedia jasa antar (gojek atau grab). Dan apabila pasien
memilih pay later, maka obat akan diantar oleh driver Rumah Sakit.
7. Pasien diminta untuk mengirimkan bukti pembayaran. Yang kemudian
bukti pembayaran diteruskan ke pihak kasir untuk dilakukan double
cross check bahwa transfer telah masuk ke bank terkait melalui
internet banking pada komputer.
8. Apabila pembayaran telah selesai, maka pihak farmasi segera
menyiapkan obat sesuai dengan resep. Dan daftar obat yang
disiapkan dikirim ke divisi rekam medis untuk dicatat ke rekam medis
pasien.
9. Obat yang telah selesai disiapkan dan akan diantar dilengkapi dengan
kertas yang berisi identitas penerima dan dikemas agar aman selama
perjalanan (misalnya kantong coklat yang digunakan di staples agar
tidak terbuka) untuk mencegah terjatuhnya obat.
10. Penulisan etiket harus ditulis dengan lengkap dan jelas agar
penggunaan obat yang benar dapat tersampaikan
11. Obat kemudian diteruskan ke driver rumah sakit atau penyedia jasa
antar (tergantung dari metode transfer yang dipilih)
Unit Terkait 1. REKAM MEDIS
2. KASIR
3. POLI RAWAT JALAN
4. POLI SPOG
5. INSTALASI FARMASI
ALUR PELAYANAN DALAM PENGANTARAN
OBAT PADA PROGRAM TELEMEDICINE
No. Dokumen : 0/..../..... No. Revisi : - Halaman : 1
www.nun.co.id
STANDAR Tangggal terbit Ditetapkan
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) 30 Juni 2020 Dr. Numbi Mediatmapratia

Pengertian Pengantaran Obat pada program telemedicine adalah Pengiriman Obat


Sesuai dengan Resep yang telah dituliskan oleh dr. dan screening yang
dilakukan farmasi untuk dikirimkan kepada pasien terkait
Tujuan 1. Sebagai dasar atau landasan dalam melakukan pelayanan farmasi
dalam pengantaran obat pada program telemedicine.
2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam pengantaran obat dan salah
pasien
Kebijakan 1. Permenkes 72 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 20 tahun
2019 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine antar
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Prosedur 1. Obat yang telah disiapkan oleh pihak farmasi diberikan kepada driver
Rumah Sakit apabila metode pembayaran yang dipilih adalah Pay
Later.
2. Pasien dihimbau agar memvideo pada saat paket obat datang dan
mengirimkannya ke whatsapp farmasi. Untuk mencegah terjadinya
kesalah pahaman terkait salah pengiriman, kurangnya jumlah obat
3. Hal tersebut juga berlaku saat pengiriman paket obat dilakukan oleh
penyedia jasa online (grab atau gojek)
4. Beban pengiriman yang diantarkan oleh driver Rumah Sakit
disamakan dengan harga penyedia jasa online, yang dibayarkan ke
pihak rumah sakit dan akan diberikan ke driver pada saat akhir bulan
5. Rekap pengiriman oleh driver, dilakukan oleh pihak kasir dan
diteruskan ke bagian keuangan
Unit Terkait 1. INSTALASI FARMASI
2. KASIR
3. DRIVER

Anda mungkin juga menyukai