Anda di halaman 1dari 26

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

NOMOR :

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

Menimbang : a. Bahwa Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada Nomor


137.A/RSPH/I-PER/DIR/VI/2015 tentang Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Laboratorium masih belum
memenuhi kebutuhan hukum di masyarakat sehingga perlu
dilakukan perubahan;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur tentang
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 411 Tahun 2010 Tentang
Laboratorium .
5. Peraturan Menteri Kesehatan No 56 Tahun 2014 Tentang
Perizinan Pedoman Praktik Laboratorium Yang Benar
6. Keputusan Direktur Perseroan Terbatas Disa Prima Medika
Nomor 019/DPM/I-KEP/DIR/XII/2017 tentang Struktur Organisasi
Dan Tata Kerja Rumah Sakit Prima Husada;
7. Keputusan Direktur Perseroan Terbatas Disa Prima Medika
Nomor 020/DPM/I-KEP/DIR/XII/2017 tentang Pengangkatan
Direktur Rumah Sakit Prima Husada;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA


TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI
LABORATORIUM.

Pasal 1
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Pertama sebagaimana terlampir dalam

1
peraturan ini.

Pasal 2
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium digunakan
sebagai acuan dalam Organisasi Instalasi Laboratorium di Rumah
Sakit Prima Husada.

Pasal 3
Pada saat Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada ini mulai
berlaku, Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada Nomor
137.A/RSPH/I-PER/DIR/VI/2015 tentang Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Laboratorium dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Pasal 4
Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Malang

Pada tanggal

DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

TTD

dr. LOVI KRISSADI ENDARI, MARS

2
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
PRIMA HUSADA
NOMOR
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI LABORATORIUM

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM

BAB I

PENDAHULUAN

Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Prima Husada adalah laboratorium klinik


kesehatan yang melayani pemeriksaan spesimen klinik berupa hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik dan imunologi klinik untuk mendapatkan informasi
tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan, dan deteksi dini keadaan
kesehatanseseorang.

Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Prima Husada merupakan unit pelaksanan teknis
di dalam struktur organisasi Rumah Sakit Prima Husada dan sebagai unit pelaksana
teknismaka laboratorium Rumah Sakit Prima Husada harus memiliki pedoman
pelayanan yangakan mengimplementasikan kebijakan pelayanan laboratorium.

Pedoman Pengoragnisasian Instalasi Laboratorium dibuat agar


pelayananlaboratorium memiliki acuan atau standar dalam melakukan
pelayanansehingga tercapai standar mutu dan keselamatan pasien yang diharapkan

3
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

2.1 DESKRIPSI RS PRIMAHUSADA

Rumah Sakit Prima Husada berlokasi di Banjararum Selatan Mondoroko, Kec.


Singosari, Kab. Malang 65153, Jawa Timur, Indonesia. Telp. 0341 – 458679, 458916,
Fax: 0341 – 441874, email primahusadamalang@gmail.com/ info@rs-
primahusada.com, website rs-primahusada.com.

Rumah Sakit Prima Husada adalah salah satu Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan langsung khususnya pelayanan kesehatan, dipimpin oleh seorang Direktur
dan memiliki 3 Manajer yaitu Manajer Pelayanan dan Manajer Keuangan dan
Akuntansi dan Manajer Umum dan di dalam tugasnya dibantu oleh Kepala Bidang dan
Kepala Bagian.

Rumah Sakit Prima Husada dengan pelayanan meliputi pelayanan Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Kamar Operasi, Penunjang Medik, dan
Penunjang Non Medik, serta Instalasi Rawat Inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP
dan VVIP.

Dalam upaya memberikan pelayanannya, rumah sakit dituntut memberikan pelayanan


sebaik – baiknya sebagai public service. Meningkatnya tuntutan dapat dilihat dengan
munculnya kritik – kritik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan
yang diberikan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka Rumah Sakit Prima Husada
perlu menjawab tantangan dan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan
secara bertahap melalui upaya program peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

2.2 SEJARAH INSTITUSI RS PRIMA HUSADA

Berawal dari Praktek pribadi dr. Sadi Hariono, MMRS sebagai dokter umum sejak
tahun 1990 di Banjararum Selatan No. 3B, kami telah mengabdikan diri melayani
masyarakat dengan penuh tanggung jawab. Seiring dengan perkembangan penduduk
dan peningkatan kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang lebih luas, maka kamipun
berupaya mengembangkan diri untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih lengkap, sehingga mengantarkan kami pada
berdirinya Rumah Sakit Prima Husada.

Perjalanan Peningkatan Status Pelayanan :

Tahun 1990 – 2005 : Praktek Pribadi Dokter Umum


Tahun 2005 – 2009 : Balai Pengobatan Prima Husada
Agustus 2009 : Klinik Rawat Inap Layanan Medik Dasar
Mei 2010 : Menjadi Rumah Sakit Umum dengan Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang

4
Tahun 2010 – 2014 : Izin Operasional Rumah Sakit Sementara
Februari 2015 : Izin Operasinal Rumah Sakit Tetap
Februari 2016 : Penetapan Rumah Sakit Tipe C
Maret 2016 : Akreditasi Paripurna
Desember 2016 : PenghargaanRumahSakit Trauma Centerterbaik 2016
April 2017 : Juara 1 PelayanandanResponterbaik (DinkesKab.
Malang)

5
BAB III

VISI, MISI, NILAI, DAN TUJUAN

3.1. VISI

Rumah Sakit Prima Husada memiliki visi :


“ Menjadi rumah sakit berkualitas prima pilihan seluruh lapisan masyarakat.”

3.2. MISI

Rumah Sakit Prima Husada memiliki misi :


1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan aman, tepat, cepat, dan akurat.
2. Mengutamakan kepuasan pasien.
3. Meningkatkan mutu pelayanan yang berkelanjutan.

3.3. LANDASAN 7 NILAI BUDI UTAMA

Rumah Sakit Prima Husada memiliki Landasan 7 Nilai Budi Utama :


1. Jujur
2. Tanggung Jawab
3. Visioner
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Adil
7. Peduli

3.4. TUJUAN

Rumah Sakit Prima Husada menjadi Rumah Sakit yang memberikan solusi kesehatan
bagi masyarakat di Kabupaten Malang dan sekitarnya.

3.5. MOTTO

“Sahabat Menuju Sehat”

3.6. FALSAFAH

Memberikan pelayanan secara profesional berlandaskan hati nurani yang


berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.

6
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RS. PRIMA HUSADA

4.1. BAGANORGANISASI
PT. DISA PRIMA MEDIKA

DIREKTUR RS

SPI
KESEKRETARIATAN

KOMITE

MANAJER MANAJER MANAJER UNIT


PENGADAAN
KOMITE MEDIK PELAYANAN KEUANGAN & AKUNTANSI UMUM
ASS MANAJER YAN & JANG MED
BAGIAN
KOMITE KEPERAWATAN BAGIAN BAGIAN SDM
ASS MANAJER KEPERAWATAN
KEUANGAN AKUNTANSI
KOMITE PPI
IGD INSTALASI BAGIAN
LABORATORIUM UMUM
KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN IRJA INSTALASI
RADIOLOGI
BAG.
PEMASARAN &
KOMITE ETIK
IRNA INSTALASI PELAYANAN
FARMASI PELANGGAN

KOMITE FARMASI & TERAPI BAGIAN


ICU INSTALASI IPSRS
REKAM MEDIS
KOMITE PENGENDALIAN RESISTENSI
ANTIMIKROBA IKO INSTALASI GIZI
BAGIAN
GUDANG UMUM
PANITIA K3RS
INSTALASI
LAUNDRY
7
PANITIA REKAM MEDIS INSTALASI
SIMRS

TIM TB DOTS
TIM PONEK

TIM PKRS

TIM PENGENDALI BPJS

4.2. KETERANGAN / PENGERTIAN

1.Unit Struktural

a. Direktur

Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Prima Husada.

b. Manajer

Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan


tanggung jawabnya sesuai dengan bidang masing-masing yaitu :
1) Manajer Pelayanan membantu Direktur dalam bidang Pelayanan Rumah
Sakit.
2) Manajer Keuangan dan Akuntansi :membantu Direktur dalam bidang
keuangan dan Akuntansi.
3) Manajer Umum : membantu Direktur dalam bidang Umum meliputi SDM,
Umum, Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, Binatu, dan Humas.

c. Asisten Manajer
Adalah pejabat yang membatu Manajer Pelayanan dalam melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing – masing yaitu :
1) AsistenManajer Pelayanan dan PenunjangMedik: membantu Manajer
Pelayanan dalam bidang pelayanan dan penunjang medik
2) Asisten Manajer Keperawatan: membantu Manajer Pelayanan dalam
bidang Keperawatan.

2. Kepala Instalasi dan Kepala Bagian

Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan
memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit
baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit.
Berikut adalah daftar kepala instalasi dan kepala bagian :
1. KepalaInstalasiGawatDarurat
2. KepalaInstalasi Rawat Jalan
3. KepalaInstalasi Rawat Inap
4. Kepala Intensive Care Unit
5. KepalaInstalasiKamarOperasi
6. KepalaInstalasiLaboratorium
7. Kepala Instalasi Radiologi
8. Kepala Instalasi Gizi
9. Kepala InstalasiFarmasi
10. KepalaInstalasi Rekam Medis
11. KepalaInstalasi Laundry
12. KepalaBagianKeuangan
13. KepalaBagian Akuntansi
14. Kepala Bagian SDM
15. Kepala Bagian Umum
16. Kepala Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan
17. KepalaBagian IPSRS
18. KepalaBagian Gudang Umum
19. Kepala Instalasi SIMRS
20. Kepala Pengadaan

8
3. Unit Non Struktural

Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk
untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite/ Panitia / Tim
yang ada di RS Prima Husada adalah sebagai berikut:
1. Komite Medik
2. Komite Keperawatan& Kebidanan
3. Komite PPI
4. Komite Mutu danKeselamatanPasien
5. Komite Etik
6. Panitia Pengendalian Resistensi Antimikroba
7. Panitia K3RS
8. PanitiaRekamMedis
9. Tim TB DOTS
10. Tim PONEK
11. Tim PKRS
12. Tim PengendaliBPJS
13. Tim Farmasi&Terapi

9
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM

DIREKTUR
dr. Lovi Krissadi Endari

MANAJER PELAYANAN
dr.Ifit Bagus A.

ASS.MANAGER PELAYANAN
PENUNJANG MEDIK
Dwi Novianti, AMd.AK
PENANGGUNG JAWAB
INSTALASI LABORATORIUM
dr. Ari Putriani SpPK

KEPALA INSTALASI
LABORATORIUM
Nungky Nur Jatmiko, Amd.AK

TENAGA TEKNIS ANALIS


KESEHATAN

10
4.2. BAB VI

URAIAN JABATAN

6.1. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Instalasi Laboratorium.

A. Persyaratan Jabatan :
1. Pendidikan Dokter Spesialis patologi klinik dengan predikat minimal
memuaskan.
2. Memiliki STR dan SIP.
3. Memiliki sertifikat pelatihan tekhnis dan manajemen laboratorium minimal 3
bulan dari organisasi patologi klinik dan organisasi kesehatan.
4. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 Tahun di bidang laboratorium.
5. Sehat jasmani dan rohani.

B. Uraian Tugas :
1. Menyusun dan melaksanakan perencanaan program dan anggaran Instalasi
laboratorium terkait SDM, Fasilitas, Pengembangan Pelayanan, Mutu,
Keselamatan Pasien, dan Keselamatan Kerja Instalasi Laboratorium.
2. Menyusun dan melaksanakan program orientasi untuk pelaksana.
3. Menyusun dan melaksanakan program peningkatan mutu dan Keselamatan
Pasien di Instalasi Laboratorium .
4. Melakukan analisis pola ketenagaan staf laboratorium yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
5. Berkoordinasi dengan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dalam menyusun
rancang ulang program peningkatan mutu di Instalasi Laboratorium dan
melaksanakannya.
6. Menjaga agar proses penyusunan dan pelaksanaan setiap kegiatan di Instalasi
Laboratorium disesuaikan dan/atau berdasarkan peraturan perundangan dan
hukum yang berlaku.
7. Menyusun dan evaluasi regulasi laboratorium.
8. Memastikan terlaksananya pelayanan laboratorium sesuai regulasi.
9. Pengawasan pelaksanaan administrasi.
10. Melaksanakan program kendali mutu. (PMI dan PME).
11. Memonitor dan mengevaluasi semua jenis pelayanan laboratorium.
12. Menyusun perencanaan dan memastikan keberadaan dan pembaharuan
perijinan bagi staf, fasilitas, dan hal-hal terkait di unitnya.
13. Merencanakan dan melaksanakan kerjasama dengan unit atau instansi lain
sesuai kebutuhan unit.
14. Menyusun rencana kerja sesuai tujuandan target pelayanan yang ditetapkan
oleh rumah sakit.
15. Melakukan supervisi terhadap semua kegiatan di instalasi laboratorium.
16. Melakukan koordinasi sebagai upaya peningkatan kinerja dan mutu pelayanan.
17. Pengembangan tata laksana kerja, tugas-tugas,dan tanggung jawab.
18. Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung jawab, serta
wewenang dan hubungan kerja yang jelas.
19. Bekerja sama dengan bagian terkait yang lain.
11
20. Membimbing dan melakukan fungsi pengawasan terhadap Kepala Ruangan
dan analis pelaksana.
21. Menyiapkan sarana, prasarana, fasilitas, dan lingkungan kerja yang sesuai
untuk kelancaran pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima
pelayanan.
22. Memastikan pelayanan pasien sesuai Pedoman Praktik Klinik dan standar
prosedur operasional yang berlaku.
23. Memelihara peralatan medis agar selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.
24. Melakukan sosialisasi mengenai peraturan / tata tertib yang berlaku di rumah
sakit dan menjaga agar seluruh sumber daya manusia di unitnya selalu patuh
terhadap peraturan di rumah sakit.
25. Menjaga fasilitas yang ada, melakukan sosialisasi cara penggunaan,
pemeliharaan, dan evaluasi terkait umur pemakaian fasilitas yang ada di
unitnya.
26. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan sesama karyawan
maupun pasien dan keluarganya.
27. Menciptakan dan memelihara lingkungan yang bersih dan suasana yang baik
antar pasien dan keluarga nya sehingga tercipta ketenangan.
28. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan secara rutin.
29. Menjaga proses kontrol mutu terhadap ikatan kerja sama yang ada
30. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang laboratorium, antara lain
melalui pertemuan ilmiah dan pelatihan.
31. Memastikan bahwa semua hasil yang dikeluarkan oleh laboratorium telah
tervalidasi dengan baik dan benar.
32. Memastikan bahwa semua hasil nilai kritis laboratorium telah terlapor dengan
baik.
33. Melakukan fungsi pengawasan dan evaluasi kinerja sumber daya manusia,
fasilitas, dan pengembangan pelayanan dalam lingkup kerjanya.
34. Melakukan fungsi pengawasan dan evaluasi terhadap program dan anggaran
yang telah dibuat.
35. Melakukan fungsi pengawasan dan evaluasi dan rancang ulang program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di unitnya.
36. Melakukan evaluasi terhadap perijinan bagi diri sendiri, staf di bawahnya,
fasilitas yang ada dan hal-hal terkait, sesuai peraturan perundangan dan hukum
yang berlaku.
37. Melakukan evaluasi terhadap mutu dari proses kerja sama dengan unit dan
instansi lain.

C. Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab Kepada Direktur Rumah Sakit Prima Husada.
2. Membantu dalam menyusun rencana kerja sesuai tujuan dan target pelayanan
yang ditetapkan oleh rumah sakit.
3. Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung jawab, serta
wewenang dan hubungan kerja yang jelas.

D. Wewenang :
1. Mengusulkan rencana kebutuhan tenaga analis dari segi jumlah maupun
kualifikasi
12
2. Merencanakan kebutuhan dan mengajukan permintaan pengadaan barang-
barang laboratorium baik untuk bulanan ataupun persediaan harian.
3. Memantau penerapan SOP dan mengevaluasi.
4. Bertanggung jawab atas semua pelayanan laboroatorium rumah sakit.

6.2 Nama Jabatan : Kepala Instalasi Laboratorium.

A. Persyaratan Jabatan :
1. Pendidikan D3 Analis Kesehatan.
2. Memiliki STR dan SIKAK.
3. Memiliki sertifikat phlebotomi.
4. Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang laboratorium.
5. Sehat jasmani dan rohani

B. Uraian Tugas :
1. Menyusun dan melaksanakan perencanaan program dan anggaran Instalasi
laboratorium terkait SDM, Fasilitas, Pengembangan Pelayanan, Mutu,
Keselamatan Pasien Laboratorium, dan melaksanakan program orientasi untuk
pelaksana.
2. Melaksanakan program peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien di Instalasi
Laboratorium.
3. Menjaga agar proses penyusunan dan pelaksanaan setiap kegiatan di Instalasi
Laboratorium disesuaikan dan/atau berdasarkan peraturan perundangan dan
hukum yang berlaku.
4. Melaksanakan kerja sama dengan unit atau instansi lain sesuai kebutuhan unit.
5. Melakukan koordinasi sebagai upaya peningkatan kinerja dan mutu pelayanan.
6. Pengembangan tata laksana kerja, tugas-tugas,dan tanggung jawab.
7. Melakukan pembagian tugas di lingkup internal instalasi.
8. Bekerjasama dengan bagian terkait yang diberikan kepada pasien.
9. Membimbing dan melakukan fungsi pengawasan terhadap pelaksana
10. Menyiapkan sarana, prasarana, fasilitas, dan lingkungan kerja yang sesuai
untuk kelancaran pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima
pelayanan.
11. Memastikan pelayanan pasien sesuai standar prosedur operasional yang
berlaku.
12. Memelihara peralatan medis agar selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.
13. Melakukan sosialisasi mengenai peraturan/tata tertib yang berlaku di rumah
sakit serta fasilitas yang ada dan cara penggunaanya.
14. Menjaga fasilitas yang ada, melakukan sosialisasi cara penggunaan,
pemeliharaan, dan evaluasi terkait umur pemakaian fasilitas yang ada di
unitnya.
15. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan sesama karyawan
maupun pasien dan keluarganya.
16. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien sesuai dengan
kompetensinya.
17. Menciptakan dan memelihara lingkungan yang bersihdan suasana yang baik
antar pasien dan keluarganya sehingga tercipta ketenangan.
13
18. Membimbing dan melakukan evaluasi hasil quality control yang dilakukan oleh
tenaga laboratorium.
19. Melakukan evaluasi kinerja,sumber daya manusia dalam lingkup kerjanya.
20. Berperan serta dalam membahas kasus sebagai upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan Instalasi Laboratorium.
21. Melakukan pengawasan kerja pelaksana di lapangan dengan berdasar pada
pedoman pelayanan, panduan, standar prosedur operasional dan ketentuan –
ketentuan lain yang telah ditetapkan.

C. Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab Instalasi Laboratorium.
2. Bertanggung jawab atas pelayanan dan ketenagaan keseharian di Instalasi
Laboratorium.

D. Wewenang :
1. Membantu Penanggung Jawab instalasi laboratorium untuk melakukan tugas
rutin di instalasi rumah sakit.
2. Melakukan koordinasi sebagai upaya peningkatan kinerja dan mutu pelayanan.
3. Pengembangan tata laksana kerja, tugas-tugas,dan tanggung jawab.
4. Melakukan pembagian tugas di lingkup internal instalasi laboratorium.
5. Membantu melaksanakan program orientasi untuk karyawan laboratorium.
6. Melakukan evaluasi kinerja,sumber daya manusia dalam lingkup kerjanya.
7. Menyiapkan sarana, prasarana, fasilitas, dan lingkungan kerja yang sesuai
untuk kelancaran pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima
pelayanan.
8. Melakukan sosialisasi mengenai peraturan / tata tertib yang berlaku di rumah
sakit serta fasilitas yang ada dan cara penggunaanya.
9. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan sesama karyawan
maupun pasien dan keluarganya.
10. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan instalasi /
bagian lain yang terkait.
11. Berperan serta dalam membahas kasus sebagai upaya untuk meningkatkan
mutu.
12. Pemantauan penempelan label untuk obat yang memiliki kewaspadaan tinggi.

6.3 Nama Jabatan : Tenaga Teknis Analis Kesehatan.

A. Persyaratan Jabatan :
1. Pendidikan D3 Analis Kesehatan.
2. Memiliki STR dan SIKAK.
3. Memiliki sertifikat pelatihan phlebotomi
4. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 Tahun di bidang laboratorium.
5. Sehat jasmani dan rohani

B. Tugas jabatan
1. Melakukan pengambilan darah pasien rawat jalan dan rawat Inap.

14
2. Memeriksa ketersediaan reagen, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai di unit kerja.
3. Mengerjakan pemeriksaan laboratorium, termasuk yang mengerjakan
pemeriksaan di tempat tidur pasien (point-of-care testing).
4. Memeriksa persediaan reagen yang mendekati waktu kadaluarsa.
5. Menerima dan melakukan Menyimpan reagen sesuai dengan aturannya.
6. Melakukan penempelan identitas pasien di wadah sampel.
7. Melakukan Analisa Sampel.

C. Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab dan Kepala Instalasi
laboratorium.
2. Bertanggung jawab atas pelayanan keseharian di Instalasi laboratorium.

D. Wewenang :
1. Memberikan dan melakukan jenis pelayanan laboratorium kepada pasien.

15
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

INSTALASI
PELAYANAN PENUNJANG
LABORATORIUM
RS

- IGD - IPSRS
- IKO - PENGADAAN
- IRNA - INSTALASI
- IRJA REKAM MEDIK
- ICU - ADMIN
- Maternitas - KEUANGAN
- HUMAS
- IT

7.1 POLA HUBUNGAN PELAYANAN


7.1.1 Pola Hubungan dengan Instalasi / Unit Pelayanan Struktural

No. Unit/Instalasi Terkait Uraian Hubungan Kerja


1. Instalasi Gawat Darura t (IGD) 1. Pelayanan sampel pasien IGD rawat jalan
dan rawat inap.
2. Pengantaran hasil laboratorium pasien IGD.
2. Instalasi Kamar Operasi (IKO) 1. Pelayanan sampel pasien IKO.
2. Pengantaran hasil laboratorium pasien IGD.
3. Pemesananan darah di PMI.
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA) 1. Distribusi alat kesehatan.
2. Pelayanan sampel pasien IGD rawat inap.
3. Pengecekan box pengambilan darah.
4. Instalasi Rawat Jalan (IRJA) 1. Distribusi alat kesehatan.
2. Pelayanan sampel pasien rawat jalan.
5. ICU 1. Distribusi alat kesehatan.
2. Pelayanan sampel pasien IGD rawat inap
3. Pengecekan box pengambilan darah

16
7.1.2 Pola Hubungan dengan Instalasi/Unit Penunjang

No. Unit/Instalasi Terkait Uraian Hubungan Kerja


1. Instalasi Prasarana dan Sarana 1. Perbaikan peralatan dan sarana instalasi
RS (IPSRS) laboratorium.
2. Pengkondisian lingkungan area instalasi
laboratorium
2. Unit Pengadaan 1. Pengadaan sediaan reagen dan bahan
medis habis pakai
3. Instalasi Rekam Medik 1. Laporan bulanan dan tahunan penggunaan
obat IRJA, IRNA, IGD
1. Kelengkapan pengisian rekam medic.
4. Bagian Administrasi 1. Keperluan data dan dokumen
5. Unit Keuangan 1. Laporan Stock Opname
2. Laporan penjualan umum
3. Laporan penjualan pasien jaminan
6. Unit Humas 1. Survei kepuasan Pasien
2. Standar Pelayanan Minimal
7. Tim IT 1. Pengecekan komputer dan perangkanya
2. Perbaikan program Billing SIMRS
8. UMUM 1. Kebersihan ruangan
2. Persiapan ruangan untuk event

17
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Dalam upaya mempersiapkan tenaga laboratorium yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan dan mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi
organisasi. Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan tenaga dengan kualifikasi sesuai standar. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan,
kualifikasi pendidikan, sertifikat khusus, pengalaman kerja. Perencanaan bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai sasarannya
melalui strategi pengembangan kontribusi acuan yang digunakan menggunakan
perhitungan.

A. Tabel Perhitungan Pola Ketenagaan.


RERATA WAKTU YG
VOLUME DIBUTUHKAN
NO TUGAS POKOK URAIAN TUGAS
KERJA
PERHARI Satuan Jumlah
1 Penerimaan Menerima pasien rawat jalan
Pasien yang dan identifikasi 80 0.25 20
berkujung ke Melakukan pengambilan
Laboratorium sampel pasien rawat jalan 80 5 400
Edukasi pasien untuk
menunggu hasil pemeriksaan
sesuai dengan estimasi waktu
pengerjaan 80 0.25 20
Melakukan pemeriksaan ECG 25 10 250
Menulis di buku sampel
masuk ke laboratorium. 30 0.25 7.5
2 Analisa Melakukan pemindahan
Sampel sampel dari spuit ke tabung 80 0.25 20
Memindah identitas dari spuit
ke tabung pemeriksaan 80 0.25 20
Pengerjaan Sampel CYTO 5 10 50
Melakukan pemindahan dari
botol urine ke tabung
pemeriksaan. 40 0.25 10
Centrifuge sampel yang akan
dikerjakan 80 20 1600
Memasukkan sampel ke
dalam Cup sampel 50 1 50
Memasukkan Cup Sampel ke
dalam Alat 76 1 76
Memasukkan sampel delam
alat Drah lengkap 80 2 160
Pembuatan hapusan darah 3 5 15
18
Memeriksaan manual sampel
urine lengkap 50 7 350
Pengecatan sediaan hapusan
darah 3 15 45
Pembuatan sediaan dahak
sputum dan pengecatan 10 15 150
Memasukkan sampel dalam
alat elektrolite 28 0.25 7
Melakukan pemeriksaan
Feces lengkap 10 5 50
3 Administrasi Menyalin hasil yang di
keluarkan alat ke dalam biling
RS dan print hasil 80 0.5 40
Penerima sampel dari
ruangan yang harus di tulis di
buku srah terima sampe. 55 0.25 13.75
Memberikan pengantar
laboratorium ke bagian
analisa sampel ( dari unit
lain ) 55 0.5 27.5
Mencocokan kembali hasil
yang di ketik 80 0.25 20
Menulis di buku ekspedisi 80 0.5 40
Distribusi hasil pemeriksaan
laboratoriumke unit 80 5 400
mengerjakan laporan setiap
shift 80 3 240
Total 4081.7
Jam kerja 420
Jumlah tenaga yang
dibutuhkan 8,164

Berdasarkan rekapitulasi perhitungan beban kerja dibutuhkan tenaga teknis analis


kesehatan sebanyak 8 orang. Berdasarkan perhitungan permendagri dibutuhakan tenaga
teknis analis kesehatan sebanyak 9 orang.
Rumah sakit prima husada mengikuti perhitungan beban kerja sebanyak 8 orang, apabila di
kemudian hari terdapat penambahan beban kerja meliputi penambahan volume pasien,
peralihan metode pemeriksaan dari otomatis menjadi manual makan akan dilakukan
evaluasi perhitungan pola ketenagaan ulang.

19
B. Tabel Kualifikasi Personil.
Sertifikat Khusus
Pengalaman
No Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan (Diklat Yang
Kerja
Mendukung)
1. Penanggung Pendidikan Dokter 1. Pendidikan 1. Memiliki
Jawab Instalasi Spesialis Patologi manjemen instalasi pengalaman
Laboratorium Klinik laboratorium kerja minimal
2. Memiliki STR dan 1 Tahun di
SIP bidang
laboratorium
2. Kepala Instalasi Pendidikan D3 Analis 1. Memiliki sertifikat 1. Memiliki
Laboratorium Kesehatan phlebotomi pengalaman
2. Memiliki STR dan kerja minimal
SIKAK 2 Tahun di
bidang
laboratorium
3. Tenaga Teknis Pendidikan D3 Analis 1. Memiliki sertifikat 1. Memiliki
Analis Kesehatan Kesehatan phlebotomi pengalaman
2. Memiliki STR dan kerja minimal
SIKAK 1 Tahun di
bidang
laboratorium

Adapun distribusi ketenagaan sumber daya manusia di Instalasi Laboratorium Rumah sakit
Prima Husada adalah sebagai berikut :

NAMA JABATAN WAKTU KERJA JUMLAH SDM


Penanggung Jawab Instalasi Laboratorium 1 shift 1 orang
Kepala Instalasi Laboratorium 1 shift 1 orang
Tenaga Teknis Analis Kesehatan 3 shift 7 orang

Pengaturan Jaga di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Prima Husada adalah sebagai
berikut :

NAMA WAKTU DEFINISI JUMLAH


JABATAN KERJA WAKTU KERJA SDM
Penanggung Jawab 1 shift 08.00-16.00 1 orang
Instalasi Laboratorium
Rumah Sakit
Kepala Instalasi 1 shift 07.00-14.00 1 orang
Laboratorium
Tenaga Teknis Analis 3 shift 06.30-14.30 7 orang
Kesehatan 14.00-22.00
22.00-07.00
20
8.1. Seleksi Calon Karyawan

Seleksi calon karyawan adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Instalasi Laboratorium memiliki kesempatan
yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan. Seleksi calon karyawan dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan
tenaga, kualifikasi pendidikan, sertifikat yang mendukung, serta pengalaman kerja.

Berdasarkan sumber seleksi calon karyawan dapat dibagi dua yaitu:

a. Dari dalam RS. Prima Husada sendiri (internal resources)


Menarik calon dari dalam RS Prima Husada sendiri (Internal resources) memilikii
keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dengan kinerja yang baik dan proses
dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RS Prima
Husada. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui berkas-berkas pelamar
yang masuk ke rumah sakit Prima Husada.

b. Dari luar RS. Prima Husada (external resources)


Proses penarikan calon dari luar RS. Prima Husada ini dapat dilakukan dengan
cara iklan media cetak dan kerja sama dengan lembaga pendidikan tentang
kebutuhan dengan kualifikasi tertentu.

8.2. Pengembangan SDM

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Intalasi Laboratorium khususnya dan Rumah


Sakit Prima Husada umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi
tenaga Laboratorium. Pembinaan/ pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan pelaksanaan tugas dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
dan menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan laboratorium.

Pengembangan sumber daya manusia dapat di lakukan dengan dua cara yakni:

a.Pendidikan
Tenaga dengan pendidikan setingkat D III diberi ijin untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan D IV.

b. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi dilaboratorium dilaksanakan melalui :

21
Internal Training yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RS Prima
Husada, yang sudah dilaksanakan yaitu pelatihan PPI dasar dan standar
keselamatan pasien, komunikasi efektif, pelatihan apar dan BHD

External Training yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai
dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
khususnya mutu pelayanan Instalasi Laboratorium.

22
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

9.1 Orientasi Tenaga Analis Kesehatan :

HARI PENANGGUNG
MATERI WAKTU METODE
KE JAWAB

Penjelasan status kepegawaian

Penjelasan program orientasi yang


akan diterima pegawai, peraturan dan
tata tertib masa orientasi

Kepada pegawai dikenalkan seluruh


unit kerja di Rumah Sakit Prima
Husada

Orientasi di unit kerja dimana pegawai


ditempatkan

Pegawai diberikan berbagai materi


orientasi dengan penjadwalan khusus
Ceramah
1. meliputi : 7 jam SDM
dan diskusi
a. Visi, misi, nilai, struktur organisasi
b. Perjanjian kerja
c. Etika bekerja
d. Kesejahteraan spiritual
e. Service excellence
f. Handling complaints
g. Produk produk rumah sakit
h. Basic life support
i. Penanggulangan bencana
kebakaran
j. Patient safety
k. Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi

23
2. Mempelajari SPO Instalasi 2 jam Ceramah, Kepala
Laboratorium. membaca Laboaratorium
, dan
Mempelajari Pedoman Pelayanan dan
diskusi
Pedoman Organisasi Instalasi
Laboratorium
3. Mempelajari dan praktek alur 5 jam Ceramah, kepala ruang
pelayanan laboratorium rawat jalan. diskusi,
dan
Cara menerima pasien laboratorium
praktek
rawat jalan/inap.
Mempelajari aplikasi BPJS.
Menyiapkan peralatan untuk
melakukan pengambilan darah.
Menyerahkan hasil laboratoriun pasien
rawat jalan dan KIE pasien rawat
jalan.

4. Mempelajari dan praktek alur 7 jam Ceramah, Kepala ruang


pelayanan Laboratorium Rawat Inap. diskusi,
dan
Pengisian form permintaan
praktek
laboratorium
Penyerahan Permintaan laboratorium
Penyerahan sampel ke laboratorium
dengan mengisi buku serah terima
sampel.
Mempelajari items pada SIM-RS
instalasi Laboratorium rawat inap

24
BAB X

PERTEMUAN RAPAT

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu. Tujuannya sebagai berikut :

1. Dapat membantu terselenggaranya pelayanan laboratorium yang profesional di


Instalasi laboratorium Rumah Sakit Prima Husada.
2. Dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat untuk keselamatan pasien.
3. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
pelayanan di Instalasi laboratorium.

Rapat terdiri dari 2 macam yaitu :

A.Rapat Rutin.

1. Rapat koordinasi antar unit diselenggarakan pada setiap rabu jam 13.30 s/d selesai
di Hall Akasia. Rapat ini dihadiri oleh kepala instalasi, kepala ruangan, dan unit-unit
terkait untuk membahas tentang koordinasi antar unit dalam satu RS.
2. Daily report dilakukan setiap hari jam 13.00-14.00 yang bertempat di Hall Akasia.
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing unit untuk membahas
permasalahan di masing-masing unit serta update informasi terbaru mengenai RS
Prima Husada.
3. Rapat internal Instalasi laboratorium dilakukan setiap hari senin minggu pertama 1
bulan sekali. Rapat ini dihadiri oleh seluruh tim Instalasi laboratorium RSPH
termasuk Dokter Spesialis Patologi Klinik dan tenaga analis kesehatan untuk
membahas permasalahan internal ataupun eksternal, koordinasi internal, update
keilmuan, dan lain-lain.

B.Rapat Insidentil.

1. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas dan sosialisasi kebijakan baru.

25
BAB XI

PELAPORAN

Berikut data laporan instalasi laboratorium meliputi :

No Jenis Nama Laporan Uraian Laporan


Laporan
1. Laporan Laporan rekapan Laporan rekapan harian meliputi rekapan
Harian harian kunjungan pasien yang dilakukan persift jaga,
2. Laporan Laporan jadwal Laporan jadwal dinas tenagan laboratorium
Bulanan dinas tenaga disusun oleh kepala laboratnorium yang disetujui
Laboratrium oleh Manager pelayanan.
Laporan bulanan Laporan bulanan unit disusun oleh kepala
unit laboratororium yang melaporkan kebutuhan jumlah
SDM, fasilitas, pengembangan pelayanan, kinerja
produktivitas, mutu, evaluasi jadwal kegiatan, serta
kritik dan saran dalam rangka perbaikan instalasi
Laboratorium
3. Laporan Laporan rekapitulasi Laporan rekapitulasi tahunan pelayanan
Tahunan tahunan pelayanan laboratorium yang berdasarkan kunjungan pasien
Laboratorium rawat dan jenis pemeriksaan yang dilakukan.
jalan,rawat inap dan Laporan rekapitulasi tahunan ini bertujuan untuk
jenis pemeriksaan. mengetahui pelayanan laboratorium di instalasi
laboratorium sehingga dapat dilakukan
perencanaan penambahan SDM dan alat untuk
melakukan pemeriksaan apabila diperlukan.
Laporan evaluasi Laporan evaluasi kinerja individu dilakukan oleh
kinerja individu kepala laboratorium untuk mengevaluasi kinerja
tenaga laboratorium.. Hal ini bertujuan untuk
memantau perkembangan kinerja karyawan dan
melakukan perbaikan apabila terdapat yang kurang
sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Ditetapkan di MALANG
Pada tanggal
DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

dr. LOVI KRISSADI ENDARI


26

Anda mungkin juga menyukai