Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


PATUH KARYA
Jalan Arjanjang, Selebung Ketangga, Kecamatan Keruak Tlpn. (0376) 3501101 Kode Post:83672
www.rsudpatuhkarya.com

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUH KARYA
NOMOR : 800 / / PERDIR / / RSUDPK / III / 2023

TENTANG

PANDUAN SISTEM JEJARING RUJUKAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUH KARYA
TAHUN ANGGARAN 2023

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUH KARYA

Menimbang a. Bahwa agar system rujukan di RSUD PATUH KARYA


dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Peraturan
Direktur RSUD PATUH KARYA sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pembinaan jejaring rujukan di RSUD
PATUH KARYA;
b. Bahwa untuk mencapai tujuan pada poin (a) perlu
menetapkan peraturan Direktur tentang Pedoman
Pembinaan Jejaring Rujukan di RSUD PATUH KARYA;
Mengingat l. Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4. Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
5. Permenkes RI Nomor 1045/MENKES/PER/XI/2006
tentang
Pedoman Pelayanan Rumah sakit di Lingkungan
Departemen Kesehatan;
6. Permenkes nomor HK.02/menkes/391/2014 tentang
Pedoman penetapan Rumah Sakit Rujukan Regional;
7. Kepmenkes RI nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit;
8. Permenkes RI Nomor 147/MENKES/PEWV2010 tentang
Perizinan Rumah sakit;
9. Permenkes RI nomor 1691/MENKES/PEWV111/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

Menetapkan MEMUTUSKAN
KESATU Surat keputusan Direktur UPTD RSUD PATUH KARYA
tentang Panduan Sistem Jejaring Rujukan;

KEDUA Pedoman Pembinaan Jejaring Rujukan dalam keputusan ini


sebagai acuan pelayanan yang dilaksanakan oleh petugas
terkait;
KETIGA Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan
ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;

KEEMPAT Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;

Ditetapkan di : Keruak
Pada Tanggal : ../../2023
DIREKTUR UPTD RSUD PATUH KARYA

dr. H. Lalu Ofan Hendardi


NIP
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
NOMOR ……/PER-DIR/RSUD PATUH
KARYA/VI/2023
TENTANG
PANDUAN SISTEM JEJARING RUJUKAN

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Berdasarkan Pemenkes 75 th 2014 tentang Rumah Sakit, disebutkan bahwa
Rumah Sakit meiliki Jejaring dan jaringan yang berada di wilayah kerja Rumah
Sakit. Pengertian jejaring adalah Jejaring fasilitas terdiri atas klinik, rumah sakit,
apotek, laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan Iainnya, sedangkan
menurut Peraturan Pemerintah No. 46 rahun 2016 adalah dinyatakan bahwa
fasilitas pelayanan kesehatan wajib menyampaikan laporan data kegiatan dan hasil
kegiatan pelayanan kesehatan paling sedikit terdiri atas data kelahiran data
kesakitan, data kematian dan masalah kesehatan Iainnya dan data kunjungan
pelayanan. Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan puskesmas
didukung oleh jejaring fasilitas pelayanan kesehatan maka Rumah Sakit Umum
Daerah Patuh Karya perlu mengoptimalkarn pembinaan dan kerjasama dengan
jejaring yang ada disekitar wilayah Rumah Sakit. Agar memudahkan akses bagi
pelayanan kesehatan Faskes tersebut berupa Dokter/Bidan Praktek Swasta, Klinik,
Rumah Sakit Umum dan RS Swasta. Jejaring baik secara internal maupun
eksternal harus dibangun bersama dengan seluruh komponen yang terlibat dalam
pelayanan.

Fasilitas Kesehatan yang selanjutnya disingkat Faskes adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif Yang
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat. Bagi
fasilitas kesehatan tingkat pertama yang tidak memiliki sarana penunjang wajib
membangun jejaring dengan sarana penunjang . Jejaring adalah mekanisme
kerjasama dimana terjadi hubungan kerja sama yang dilakukan pihak Fasilitas
Kesehatan.

Kerjasama tersebut diharapkan menjadi dasar untuk meningkatkan pelayanan


Rumah Sakit yang masih memi)iki kekurangan dalam hal sarana dan fasikitas
kesehatan melalui Proses Rujukan ke faskes yang menjadi jejaring Rumah Sakit,
Selain itu juga kerjasama tersebut dapt menjadi pedoman untuk mengetahui data
yang ada dilapangan terkaitdata kelahiran,data kematian dan masalah kesehatan
Iainnya dan data kunjungan pelayanan dan mencari tau penyebab kenaikan atau
penurunan dari data tersebut.

1.2 TUJUAN

I Tujuan Umum
Dalam rangka meningkatkan kerjasama sama dengan jejaring yang ada di
wilayah Rumah Sakit Umum Daerah Patuh Karya

2. Tujun Khusus
a) Sebagai pedoman pendataan pelaporan faskes yang bekerjasama dengan
Rumah Sakit Umum Daerah Patuh Karya.
b) Sebagai pedoman pelaksanaan pembinaan faskes sebagai jejaring di wilayah
Rumah Sakit Umum Daerah Patuh Karya.

1.3 SASARAN

Jejaring di fasilitas kesehatan di wilayah Rumah Sakit Umum Daerah Patuh Karya.

1.4 RUANG LINGKUP


1. Sosialisasi dan penyuluhan terkait peningkatan kerja sama mengenai
pelaporan data kegiatan pelayanan yang ada di faskes di wilayah Rumah Sakit
Umum Daerah Patuh Karya.
2. Monitoring dan evaluasi terhadap data yang sudah diberikan oleh Faskes yang
bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Patuh Karya.
1.5 LANDASAN HUKUM
1. Undang - Undang Repullik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Repullik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi Rumah Sakit;
5. Kepmenkes RI Nomor 1045/Menkes/PEWXU2006 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 tahun 2008 Tentang Standar
Peiayanan Minimal RumahSakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1051/ Menkes/
SK]XI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam Di Rumah Sakit;

TATA LAKSANA

A. Alur Pelayanan Rujukan Kegawat daruratan Obstetri dan Neonatal


Sistem rujukan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal mengacu pada
prinsip utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif sesuai dengan
kemampuan dan kewenangan fasilitas pelayanan.
1. Rujukan ke RSUD Patuh Karya (Internal)
a. Sebelum pasien di rujuk pihak PUSKESMAS, PPK 1 atau bidan praktik
swasta/dokter praktik mandiri/klinik dan lain-lain menghubungi RSUD Patuh
Karya untuk menjelaskan kondisi pasien terlebih dahulu.
b. Pihak yang akan merujuk akan menbawa surat pengantar rujukan yang berisi
catatan tindakan yang telah diberikan.
c. Pasien dirujuk dalam keadaan transportable.
d. Pasien yang dirujuk diantar oleh tenaga kesehatan.

Serah terima pasien/serah terima tanggung jawab dilakukan diruang IGD PONEK
RSUD Patuh Karya dengan petugas kesehatan. RSUD Patuh Karya akan
melakukan triase dan melakukan pemeriksaan secara cepat untuk melakukan
tindak lanjut/ penanganan selanjutnya.

2. Rujukan Keluar RS
Alur rujukan keluar adalah sebagai berikut:
a. Pasien atau keluarga pasien akan diberikan informed consent / persetujuan rujukan
perihal rujukan serta alasan dilakukan rujukan dan pilihan ke rumah sakit rujukan
sesuai dengan kebutuhan/ kondisi pasien
b. Dokter jaga RSUD Patuh Karya akan menghubungi terlebih dahulu RS yang
akan menjadi tempat rujukan dan menjelaskan perihal kondisi pasien dan untuk
memastikan tempat dan fasilitas ada.
c. Membuatsurat rujukan terisi lengkap dan juga disertakan hasil pemeriksaan
penunjang yang telah dilapukan oleh RSUD Patuh Karya atau jika belum ada
hasil disertakan keterangan dalam surat rujukan.
d. Pasien diantar oleh petugas medis RSUD Patuh Karya ke rumah sakit yang
dituju seuai dengan kesepakatan penerimaan pasien sesuai dengan
kebutuhannya, pendamping rujuakan sesuai dengan derajat pendamping pasien
rujukan, pasien dirujuk dalam kondisi yang stabil.
e. Serah terima pasien di RS rujukan/ serah terima tanggung jawab dengan
melakukan penanda tanganan surat rujukan dan lembar kedua surat rujukan
diambil sebagai lampiran di dalam BRM pasien
f. Rujukan keluar RSUD Patuh Karya dilengkapi MOU untuk pelayanan yang tidak
dimiliki oleh RSUD Patuh Karya

3. Ketentuan Lain Rujukan


a. Semua rujukan yang dilakukan terlebih dahulu menghubungi rumah sakit yang
akan dituju untuk kesinambungan dan kontinuitas pelayanan.
b. Rujukan dilakukan setelah menyelesaikan administrasi dan mempertimbangkan
kestabilan pasien.
c. Jika dalam kondisi emergensi dan memerlukan rujukan keluar maka
administrasi terutama pada pembayaran tidak harus dilakukan, utamakan
keselamatan pasien untuk segera dilakukan rujukan.

4. Alur Rujukan PONEK di Era Pandemi COVID-19.


Alur rujukan pasien dengan suspek, probabel, konfirmasi COVID-19 sesuai dengan
pedoman alur pasien COVID-19.
a. Rujukan ke RSUD Patuh Karya
1) Rumah sakit perujuk menghubungi RSUD Patuh Karya tentang kondisi dan
kebutuhan pasien (rumah sakit perujuk harus jujur tentang kondisi pasien
dan riwayat tetang COVID-19 misalnya suspek, probabel, kontak erat dan
ada gejala, atau terkonfirmasi, untuk menghindarkan penatalaksanaan yang
tidak tepat dan menghindarkan terjadinya penularan di RSUD Patuh Karya
2) Pastikan saat skrining melalui telepon, rumah sakit ada tempat/dapat
melayani pasien tersebut. (misalnya perlu ventilator/ ruang isolasi pasien
covid).
3) RSUD Patuh Karya akan melakukan skrining pasien sesuai dengan
pedoman pelayanan covid menggunakan form skrining khusus covid.
4) Arahkan pasien sesuai dengan kondisi/kebutuhan pasien ke IGD Isolasi
untuk penanganan awal dan tetapkan untuk penanganan definitifnya : misal
perlu tindakan operasi/ perawatan nifas/ intensifis isolasi).
5) Tangani segera dan lakukan transfer segera sesuai kebutuhan pasien
dengan tim transfer sesuai dengan ketentuan rumah sakit
6) Tempatkan pasien dengan tepat, tatalaksana tepat untuk menghindari
terjadinya ketidak sesuaian penatalaksanaan.
b. Rujukan kasus COVID -19 dari RSUD Patuh Karya
1) RSUD Patuh Karya menghubungi RS penerima rujukan dan memastikan
fasilitas/ tempat/ pelayanan RS ada sesuai dengan kondisi/ kebutuhan
pasien dengan COVID-19
2) Siapkan tim rujukan sesuai dengan standar rujukan keluar rumah sakit
(Petugas menggunakan APD sesuai standar, siapkan transportasi, obat-obat
dll) surat rujukan yang terisi lengkap.
3) Jika rujukan mengunakan ambulans resusitasi yang difasilitasi oleh
pemerintah/ pihak luar lakukan koordinasi bahwa pasien suspek/ probabel/
konfirmasi COVID-19 untuk menghindari penularan pada saat melakukan
transfer/ rujukan dan lakukan serah terima / tanggung jawab pasien dengan
pihak penerima rujukan.
4) Pendamping rujukan tidak harus berdekatan dengan pasien untuk
menghindari penularan, tetap melakukan monitoring keadaan pasien.
5) Surat rujukan lembar kedua diletakkan pada BRM pasien (pengelolaan BRM
sesuai dengan ketentuan)

5. Tatalaksana Pasien Rujukan


Penerimaan rujukan di RSUD Patuh Karya
a. Setiap kasus dengan kegawatdaruratan obstetric dan neonatal yang ke RSUD
Patuh Karya harus langsung dikelola sesuai prosedur tetap sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur. Setelah dilakukan stabilisasi kondisi pasien di
IGD PONEK/ Obstetri Ginekologi dan di ruang bersalin, kemudian ditentukan
apakah pasien akan dikelola di RSUD Patuh Karya atau dilakukan rujukan ke
rumah sakit lain dengan alasan karena Rumah Sakit …… tidak ada
tempat/fasilitas tidak ada/ perlu penanganan khusus.
b. Jika pasien memerlukan tindakan persalianan/SC pasien terkonfirmasi/ suspek
maka persaliann atau tindakan SC dilakukan kamar operasi khusus untuk covid
dan kamar bersalin khusus covid untuk menghindari terjadinya penularan.
c. Bila pasien sudah mendapat tindakan (seperti operasi) dan dalam perawatan
pasien dirawat diruang nifas/intensifis atau ruang isolasi khusus pasien COVID-
19 jika pasien terkonfirmasi, diruang transit jika masih suspek.
d. Terjadi sesuatu yang memerlukan penanganan segera sesuai dengan
kasusnya misalnya penanganan yang kompleks maka bisa dilakukan transfer
segara ke (ICU, HCU, NICU/Perinatologi ) atau dapat juga dirujuk ke rumah
sakit lain
e. Tatalaksana rujukan di rumah sakit disesuaikan dengan alur dan kasus pasien
rujukan.

6. Berdasarkan Kasus Dibedakan Antara Maternal dan Neonatal.


a. Maternal
1) Ibu hamil dengan kelompok A (kasus yang memerlukan rujukan ke RS
PONEK dari Puskesmas maupun PPKI/ PONED, klinik dll )
a) Perdarahan pada kehamilan
 Abortus imminens
 Abortus inkompletus dan missed abortion
 Mola hidatidosa
 Kehamilan ektopik
 Abortus dengan sepsis
 Abortus kompletus
b) Hiperemesis gravidarum
c) Hypertensi dalam kehamilan
 Hipertensi dalam kehamilan (>l60/100 mmHg)
 Pre-eklampsi
 Eklampsi
d) Perdarahan antepartum
e) Gejala dan penyakit lain yang memerlukan penanganan tim
 Sesak
 DM (diabetes Melitus)
 Memiliki resiko HIV
 Malaria
 TBC
 Anemia
 Gizi buruk dalam kehamilan
 Demam tinggi
 Epilepsi
 Sepsis
 HbsAg (+)
 Myopia batas minus >7
 Hipertiroid
 Kehamilan dengan kelainan ginekologi (mioma dan kista dll)
f) Pertumbuhan Janin terhambat (PJT)
g) Kelainan kehamilan
 Gemelli
 Bayi besar
 Presentasi bukan belakang kepala
 DKP( Disproporsi Kepala panggul)/CPD
h) Riwayat sectio caesaria

2) Ibu bersalin kelompokBl (Merupakan kasus ibu hamil dengan ANC tidak
bermasalah, tapi membutuhkan rujukan emergensi ke RS PONEK
a) Perdarahanantepartum
 Abrasioplasenta
 Placentaprevia
 Solusioplacenta
b) Perdarahan post partum
 Atoniauteri
 Retensiplasenta
 RupturperineumderajatIII-Nataurobekanserviks
c) Hipertensi
d) Penyulit padapersalinan
 Tali pusatmenumbung
 Fetaldistress
 Distosiabahu
 Presentasi majemuk
e) Penyakit lain yang mengancam ibu
 Sesak (serangan asma)
 Krisis tiroid
 Demam tinggi (ketuban pecah lebih dari 8 jam)
 Persalinan pre tern <37 minggu
 Kemajuan persalinan tidak normal
 Grafik partograf menunjukan persalinan garis bertindak
 Persalinan pervaginam tidak memungkinkan dan persalinan dilakukan
dengan tindakan SC
f) Persalinan pre term < 37 minggu
g) Pamis inacet/ kemajuan persalinan tidak normal ( persalinan lama )
 Grafik partograf menunjukan persalinan garis bertindak
 Persalinan pervaginam melalui
h) Ketuban pecah
 Ketuban pecah dengan mekonium kental pada presentasi kepala
 KPD lebih dari 12 jam
 Ketuban pecah pada kehamilan <37minggu
i) Penyakit lainyang mengancam ibu
 Sesak (serangan asma)
 Krisistiroid
 Demam tinggi(ketuban pecahWaktu > 8jam
j) Persalinan pre term < 37minggu
k) Pamis inacet/kemajuan persalinan tidak normal
 Grafik partograf menunjukan persalinan garis bertindak
 Persalinan pervaginammelalui tindakan induksi
 Persalinan pervaginam dengan tindakan
l) Ketuban pecah
 Ketuban pecah dengan mekonium kental pada presentasi kepala
 KPD lebih dari 12 jam
 Ketuban pecah pada kehamilan < 37 minggu

3) Ibu bersalin Kelompok B2 (Kelompok kasus dengan komplikasi


persalinan yang dapat ditangani oleh PUSKESMAS mampu PONED
a) Persalinan pervaginam dengan komplikasi perdarahan <500 cc
b) Retensi sisaplasenta
c) Ruptur perineum derajatI-II

4) Ibu bersalin Kelompok B3 (Kasus persalinan yang dapat ditangani


diberbagai jenis PUSKESMAS mampu PONED yaitu persalinan
pervaginam tanpa komplikasi

b. Neonatal
1) Bayi baru lahir dengan komplikasi sakit berat:
a) Penyakit sangat berat
 Infeksiberat/sepsis
 Kejang
 Gangguan napasberat
 Hipotermiaberat
 Bayi yang memerlukan tindakan / penanganan bedah anak.
 Bayi dengan BBLSR ( berat badan lahir sangat rendah <1000gr)
 Kelainan kongenital
b) Bayi kuning : Ikteruspatologis
c) Asfiksia atau asfiksia tidak teratasi
d) BB lahir <2000gram atau BB lahir <2500 gram dengan komplikasi
e) Bayi baru lahir dengan kelainan kongenital
f) Diare/dehidrasi : Dehidrasiberat

2) Bayi baru lahir dengan komplikasi sakit sedang:


a) Hipotermiaringan
b) Berat badan tidak naik, masalah menetek
c) BBLR dengan BB lahir >2000gram tanpa komplikasi

3) Bayi baru lahir dengan komplikasi sakit ringan:


a) Infeksi bakteri lokal
- Ompalitis ringan
- Konjungtivitis ringan
- Infeksi kulit ringan
DOKUMENTASI

Pelaksanaan rujukan dicatat oleh tim SPGDT


1. Laporan triwulan dikirim kedinas kesehatan sebagai syarat penilaian rumah sakit
sayang ibu dan sayang bayi.
2. Formulir rujukan pasien antar rumah sakit.
3. Laporan triwulan diserahkan ke ketua pokja tim PONEK untuk evaluasi pelaksanaan
program PONEK.
4. Evaluasi program PONEK pasien rujukan internal dan eksternal maternal dan
neonatal.
5. Evaluasi mutu pasien rujukan / keberhasilan rujukan.
6. Buku rekapan/ pencatatan rujukan pasien.

Ditetapkan di: Keruak


Pada tanggal: …, Juni 2023

DIREKTUR RSUD PATUH


KARYA

dr. H. Lalu Ofan Hendardi

Anda mungkin juga menyukai