Anda di halaman 1dari 7

CARA MENANGANI PASIEN KOMPLAIN

A. Pemeran
Aman Tubiki Pasien
Citra Reykha M Dokter
Melinda Budi M Keluarga Pasien
Sindy Helviany Perawat
Zamzam Rakhmat H Narator
B. Roleplay
Pada suatu hari datang seorang pasien bernama Aman Tubiki dengan keluarganya
sekitar pukul 10.00 WIB, ke IGD RS Dustira dengan keluhan kepala pusing.
Kemudian pasien dibawa keruangan untuk di periksa terlebih dahulu.

Perawat : “Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat sindy yang


sedang dinas pada pagi ini dari mulai jam 08.00-14.00 ..”
(tersenyum)
Pasien : “Pagi sus..”
Perawat : “Dengan bapak siapa pak? Bisa disebutkan tempat tanggal
lahir bapak? Dan Apa keluhan yang bapak rasakan saat
ini?”
Pasien : “saya Aman Tubiki, lahir di karawang 16 April 1979, Ini
sus Kepala saya pusing, dan mual-mual sus.”
Perawat : “Baik pak, saya ambil alat alat dulu untuk memeriksa
TTV bapak .”
Pasien : “Baik sus silahkan.”
Perawat pun menyiapkan dan mengambil alat untuk memeriksa TTV pasien.

Perawat : “Permisi pak, dengan bapak Aman ya pak, saya periksa


TTV bapak dulu ya, dimulai dari memeriksa Tekanan
darah, suhu, pernafasan, dan nadi , tujuannya agar
mengetahui tensi, nadi, suhu, dan pernafasan pak normal
atau tidak, apakah bapak bersedia?”
Pasien : “Baik sus, saya bersedia untuk diperiksa.”
Kemudian setelah di periksa TTV klien ada pemeriksaan TTV yang tidak normal
yaitu tekanan darah 160/100 Mmhg, namun saat dilakukan pemeriksaan TTV
tidak ada keluarga pasien yang menemani.
Perawat : “pak tekanan darah bapak 160/100 Mmhg, nadi:
70x/menit, suhu: 36˚C, Respirasi: 19x/menit”.
Pasien : “tinggi ya sus darah nya?”
Perawat : “iya bapak, setelah ini ada dokter yang akan memeriksa
lebih lanjut ya pak.”
Dokter : “Selamat pagi pak, saya dokter citra. Saat ini saya yang
ditugaskan untuk memeriksa kondisi bapak ya.”
Pasien : “Baik, terimakasih.”
Dokter pun memeriksa pasien dan memberikan resep obat agar perawat segera
memberikan obat untuk menghilangkan rasa mual dan rasa pusing.

Dokter : “melihat kondisi saat ini, sepertinya bapak harus


menjalani rawat inap. Kami akan menyiapkan ruang rawat
inap untuk bapak, tetapi bapak diharuskan menunggu
karena perawat akan mempersiapkan ruangan bapak
terlebih dahulu.”
Pasien : “Apakah penyakit saya ini sangat parah dokter? Sampai
harus dirawat inap segala?”
Dokter : “Tidak pak. Penyakit bapak masih bisa kami tangani.
Sekarang bapak dipersilakan menunggu sebentar ya.”
Pasien : “Baiklah, dokter. Terima kasih.”
Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien pun dipersilahkan untuk menunggu selagi
ruangan rawat inap nya dipersiapkan oleh perawat. Tiba-tiba, keluarga pasien
datang setelah dihubungi oleh pasien. Keluarga pasien terlihat mondar-mandir di
depan ruangan pemeriksaan dan raut wajahnya seperti menahan kekesalan.

Kel.Pasien : “Aduh pak, kok bapak hanya di diamkan saja disini?


Kemana Dokter dan perawat nya?” (Katanya dengan
nada ketus).
Pasien : “iya gimana ya, kata suster saya disuruh nunggu disini,
tapi kok lama banget ya.”

Kel.Pasien : “Tenaga kesehatan macam apa yang membiarkan orang


yang sakit menunggu lama-lama!” Keluarga pasien itu
marah-marah dengan nada keras dan menekan, ia tidak
terima anaknya yang sudah kesakitan itu dibiarkan
menunggu lama”.
Perawat : “Selamat siang pak, bu.” Seorang perawat yang bekerja di
IGD tersebut menghampiri pasien dan keluarga pasien.
Kel.Pasien : “Kalian ini tega sekali, sudah kesakitan malah dibiarkan
menunggu disini. Apa karena pasien BPJS lalu kalian
seenaknya meremehkan?”
Pasien “iya bagaimana sih saya dari tadi sudah menunggu tapi
kenapa lama sekali, apa karena saya pasien BPJS jadi
saya malah di biarkan begini.”
Perawat : “Sebelumnya mohon maaf pak, bu bukan seperti itu, kami
tidak pernah membeda-bedakan pasien umum ataupun
pasien BPJS, semuanya diperlakukan sama. Tetapi karena
pasien harus dirawat, dan kami sedang mempersiapkan
ruangan untuk pasien.”
Kel.Pasien : “Setidaknya pindahkan dulu lah bapak saya ini ke ruang
lebih nyaman. Dan kalian kenapa tidak tanggap dalam
menangani bapak saya?”
Perawat : “mohon maaf pak, kami selaku tenaga kesehatan
bukannya membiarkan pasien atau tidak tanggap dalam
menangani, tetapi dikarenakan pasien harus dirawat, kami
sedang mempersiapkan ruangan untuk pasien .”
Dokter : “Ada apa ini?” (Dokter jaga menghampiri Perawat dan
Keluarga pasien yang tengah berdebat).
Kel.Pasien : “Saya ini sangat kecewa dengan penanganan dan
pelayanan IGD dirumah sakit ini. Kenapa bapak saya
malah disuruh nunggu sangat lama!”
Dokter : “Sebelumnya saya mohon maaf, akan tetapi tadi saat
pasien masuk ke ruang IGD sudah ditangani oleh perawat
kami dan saat ini perawat kami tengah mempersiapkan
ruangan.”

Kel.Pasien : “Saya masih tidak percaya, karena kalian itu terlihat


sangat melalaikan pasien. Terutama bapak saya yang
sudah kesakitan.
Perawat : “Bu, kami mempunyai bukti dokumentasi keperawatan
bahwa pasien sudah diberikan tindakan.

Pasien : “Iya memang saya sudah diberikan tindakan tapi kenapa


saya harus menunggu lama!”
Perawat : “ Mohon maaf pak, karena ruangan kami terbatas jadi
kami harus mencari ruangan yang kosong dan kami harus
mempersiapkan ruangan agar pak bisa beristirahat dengan
nyaman, bukannya kami membiarkan dan menyuruh pak
untuk menunggu lama tapi kami sedang mempersiapkan
semuanya pak.”
Dokter : “jadi seperti itu pak, bukan semata-mata kami
membiarkan bapak, mohon pengertian nya pak untuk
mengerti tentang keadaan ini”.
Pasien : “Baiklah jika memang seperti itu kondisinya, mohon
maaf bila ada perkataan saya yang tidak mengenakan
suster ataupun dokter.
Kel.Pasien : “Baiklah jika seperti itu, mohon maaf juga bila ada
perkataan saya yang tidak sopan kepada suster ataupun
dokter, saya terbawa emosi dan saya sedang khawatir
dengan kondisi dan keadaan bapak saya saat ini, mohon
di mengerti juga yaa sus, dok..”
Perawat : “ Baik bu, pak, tidak apa apa, mungkin tadi emosi ibu dan
bapak sedang tidak stabil jadi terbawa oleh suasana.
mohon maaf juga bila ada perkataan saya yang membuat
tidak enak ibu, ataupun bapak.”
Kel.Pasien : “ iya sus, dok. saya mohon maaf yang sebesar besarnya
kepada suster dan dokter atas perlakuan saya”
Dokter : “ baik pak, bu, kami sudah memaafkan bapak dan ibu,
jika begitu saya kembali ke ruangan dulu ya pak..”

Kel.Pasien : “ Baik dok terimakasih banyak.”


Dokter “ iya sama sama Bu.”
Perawat : “ Baiklah bu, pak, jika begitu saya kembali ke ruangan
perawat dulu ya. Karena kami sedang mengurus kembali
ruangan untuk pasien.”
Kel.Pasien : “ baiklah sus terimakasih.”
Perawat : “ baik, sama sama Bu, pak.”
Setelah itu, perawat pun kembali melanjutkan tugasnya untuk mempersiapkan
ruangan untuk pasien.

SELESAI

ETIKA SAAT MENGHADAPI PASIEN KOMPLAIN


Diajukan untuk memeinuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Keperawatan
Dosen : Nung Ati.,SST.,S.Kep.,Ners.,MH. Kes

Disusun oleh Kelompok 5 :


Aman Tubiki 18005
Citra Reykha M 18014
Melinda Budi M 18031
Sindy Helviany 18046
Zamzam Rakhmat H 18052

JURUSAN KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI
2018
DAFTAR PUSTAKA

http://uungtwin.blogspot.com/2016/10/role-play.html?m=1

https://youtu.be/u6tlXHX3Dnc

Anda mungkin juga menyukai