Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hilda Day Ata Ndima

Kelas : B
NIM : 2001010053
Tugas : Keterampilan Berbicara

Mendongeng adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu
kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan
pengetahuan kepada orang lain. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mendung ialah
suatu keterampilan berbahasa lisan yang bersifat produktif. Mendung merupakan bagian dari
keterampilan berbicara yang tidak hanya sekedar keterampilan berkomunikasi, tetapi juga
sebagai seni.
 Bagaimana menjadi seorang pendongeng?
Seorang ahli bernama Parkin, mengatakan bahwa seorang penolong mengemban tugas
untuk menjaga kelengkapan sebuah cerita dengan mengekspresikan apa yang tidak mampu
diekspresikan dalam cerita. Melalui kegiatan mendongeng seorang pendongeng dapat
melatih kemampuannya dalam mempresepsi dan mengekspresikan emosi dengan tepat
yang terdapat pada kemampuannya dalam mengembangkan self-awareness.
Pendongeng yang baik harus mampu memberikan gambaran audio-visual melalui
kata-kata, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan suara. Namun, dalam kehidupan sehari-hari,
sering kali manusia mengalami fluktuasi emosi. Selanjutnya pendongeng harus mampu
berempati dengan karakter yang diceritakan mengetahui perasaan yang ingin digambarkan
oleh sebuah cerita. Kegiatan mendongeng fasilitasi pendongeng untuk mengembangkan
kemampuannya untuk berempati dan karakter dalam cerita.
 Beberapa hal yang harus diperhatikan agar menjadi pendorong yang hebat
1. Banyak membaca dongeng
Hal pertama yang perlu kita lakukan jika ingin menjadi pendongeng adalah banyak
membaca dongeng. Ada banyak dongeng yang bisa dibaca, belajar dongeng klasik,
cerita rakyat,hingga dongeng modern. Dengan membaca banyak dongeng, kita pun
banyak mengetahui cerita yang bisa menjadi inspirasi saat mendongeng.
2. Pilih gaya saat mendongeng
Ada orang yang lebih suka mendongeng menggunakan buku cerita, ada juga orang
yang memilih untuk menggunakan boneka, ada pendongeng yang lebih suka
menggunakan iringan musik ataupun sambil bermain musik sendiri. kita bisa
memilih gaya kita sendiri pada saat mendongeng.
3. Menirukan gaya dan melatih gestur tubuh
Kisah yang diceritakan saat mendongeng biasanya memiliki beberapa tokoh
dongeng yang kita bawakan, pastinya akan lebih menarik dengar jika kita
mengubah suara kita sesuai dengan karakter si tokoh. Misalnya, untuk
menggambarkan tokoh raksasa kita bisa mengubah suara kita menjadi lebih berat.
Saat menggambarkan tokoh semut, kita bisa mengubah suara kita menjadi lebih
melengking.
4. 7 macam dongeng, yaitu:
a. Mite
Mite atau mitos merupakan sebuah dongeng yang bercerita mengenai suatu
kekuatan gaib seperti makhluk halus, setan, jin, ataupun dewa-dewi.
b. Legenda
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya atau
pemilik cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh pernah terjadi.
c. Fabel
Fabel yaitu cerita singkat yang berisi ajaran moral dengan tokoh binatang
yang bersifat seperti manusia.
d. Hikayat
Hikayat adalah jenis cerita rekaan dalam sastra Melayu lama yang
menggambarkan keagungan dan kepahlawanan.
e. Sage
Sage adalah cerita yang berdasarkan peristiwa sejarah yang telah
bercampur dengan fantasi masyarakat.
f. Parabel
Parabel adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau
keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan.
g. Dongeng Jenaka
Dongeng jenaka adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh malas atau
cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor.
 Rencana pembelajaran
Rencana saya itu, saya akan melatih diri saya dan terus belajar untuk bisa menjadi
seorang penolong yang profesional dan bisa membuat para pendengar menerimanya
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai