Anda di halaman 1dari 22

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP KEHAMILAN


2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana janin dikandung didalam tubuh
wanita yang sebelumnya diawali proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri
dengan proses persalinan (Maryunani,2010:294)
Kehamilan dibagi menjadi 3 periode trimester, masing- masing periode trimester
lamanya 12 minggu (3 bulan). Trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan (0- 12 minggu), trimester kedua (12-28 minggu) dan trimester ketiga (28-
42 minggu).
Trimester satu merupakan trimester pertama kehamilan, pada periode ini disebut
masa germinal yaitu tahap masa pembelahan sel. Serta trimester pertama juga
sering merupakan masa kekhawatiran dari penantian kehamilan menjadi aman
(Indrayani, 2011: 91, 130)

2.1.2 Tanda- tanda Kehamilan


2.1.2.1 Tanda Tidak Pasti (Presumptive Sign)
1. Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel
de graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi.
2. Mual (Nausea) dan Mutah (Emesis)
Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama di
pagi hari (morning sickness).
3. Ngidam (Menginginkan makanan tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan hilang
dengan makin tuanya kehamilan.
4. Pingsan (Syncope)
Terjadi karena gangguan sirkulasi dai daerah kepala menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan pingsan.
5. Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama akibat penurunan BMR (Basal
Metabolisme Rate).
6. Payudara Tegang
Terjadi karena peningkatan estrogen, progesterone dan somatomatropin.
7. Sering Miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi.
8. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic usus (tonus otot
menurun) sehingga sulit untuk BAB.
9. Pigmentasi Kulit
Terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Karena pengaruh
korikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
10. Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi terjadi pada trimester pertama.
11. Varises
Terjadi karena pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan
pelebarab pembuluh darah.

2.1.2.2 Tanda Kemungkinan (Probability Sign)


1. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus.
2. Tanda Hegar
Merupakan pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
3. Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks.
4. Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva, vagina dan termasuk
porsio, serviks.
5. Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris.
6. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan kontraksi palsu karena pergangan sel otot uterus akibat
meningkatnya actomysin didalam otot uterus.
7. Teraba Ballotement
Ketukan mendadak pada uterus agar janin bergerak dan dapat dirasakan
oleh pemeriksa.
8. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (Planotest) Positif
Untuk mendeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik
sel selama kehamilan.

2.1.2.3 Tanda Pasti (Positive Sign)


1. Gerakan Janin dalam Rahim
Gerakan janin baru dirasakan pada usia kehamilan 20 minggu
2. Denyut Jantung Janin
DJJ baru terdengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3. Bagian- bagiab Janin
Bagian janin dapat diraba jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
III).
4. Kerangka Janin
Dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
2.1.3 Proses Kehamilan
2.1.3.1 Fertilisasi
Merupakan proses bertemunya sel telur (ovum) dan sel sperma. Saat ejakulasi
sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria menuju norgan genetalia
wanita. Setelah masuk, sperma harus mempunyai akrosom dan melewati
proses kapasitasi. Keduanya bertemu di daerah ampula tuba dan akan
melewatu 3 fase, yaitu :
1. Penembusan korona radiate
2. Penembusan zona pellucid
3. Tahap penyatuan cosit dan membrane sperma
2.1.3.2 Pembelahan
Zigot akan membelah diri sampai 16 sel yang disebut Blastomer. Kemudian
setelah 3 hari sel-sel akan membelah lagi menjadi Morula (4 hari). Morula
akan menembus ke dalam zona Pellucida dan membentuk rongga atau
blastokel yang disebut Blastokista. Sel yang bagian dalam disebut embrioblast
dan sel luar disebut Trofoblast. Zona Pellucida lenyap sehingga trofoblast
dapat masuk dinding rahim dan siap berimplantasi (dalam bentuk Blastokista
tingkat lanjut)
2.1.3.3 Nidasi /Implantasi
Merupakan penanaman sel telur yang sudah dibuahi kedalam dinding uterus
pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian
anterior/ posterior.
Proses Nidasi : Blastokista tingkat lanjut diselubungi trofoblast mampu
menghancurkan jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga
rahim yang masih dalam masa sekresi, endometrium
mengandung banyak sel desidua yang mudah dihancurkan
trofoblast. Blastula yang berisi masa inner-cell mudah masuk ke
dalam desidua yang menyebabkan luka kecil dan sedikit
pendarahan akibat luka desidua ( Tanda Hartman)

2.1.4 Perubahan Fisiologis Trimester I


2.1.4.1 SISTEM REPRODUKSI
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan- bulan pertama kehamilan di bawah
pengaruh estrogen dan progesterone yang kadanya meningkat, pembesaran
ini dasarnya disebabkan oleh hipertropi, hyperplasia dan pertumbuhan
janin. Bentuk uterus pada awal kehamilan berubah menjadi bulat.
2. Ovarium
Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel di tunda.
Korpus luteum gravidarum digantikan oleh plasenta.
3. Tuba Falopii
Otot- otot tuba mengalami hipertropi dan epitalium mukosa tuba menjadi
gepeng.
4. Vagina
Terjadi peningkatan vaskularisasi, sekresi vagina menjadi lebih kental,
putih dan asam (Ph 3,5-5)
2.1.4.2 PAYUDARA
Pada awal minggu ke 3-4 kehamilan timbul rasa penuh, peningkatan
sensitivitas, rasa gelid an rasa berat. Sejak minggu ke 6 kehamilan
pertumbuhan kelenjar mamae membuat ukuran payudara meningkat secara
progresif. Pada minggu ke 8 kehamilan terjadi peningkatan suplai darah,
membuat pembuluh darah di bawah kulit berdilatasi. Sejak umur kehamilan
12 minggu putting susu areola menjadi lebih berpigmen.

2.1.4.3 SISTEM ENDOKRIN


Perubahan hormone yang terjadi selama kehamilan terutama disebabkan oleh
produksi estrogen dan progresteron plasenta serta hormon- hormone lain.

2.1.4.4 SISTEM KEKEBALAN (IMUN)


Sistem pertahanan imunologik ibu tetap utuh selama kehamilan. Kadar
antibodi ibu yang spesifik memiliki kepentingan khusus karena
kemampuannya melintasi plasenta. igG ibu adalah komponen utama dari
immunoglobulin janin di dalam uterus dan periode neonatal dini.

2.1.4.5 SISTEM PERKEMIHAN


1. Ginjal
Ginjal bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm, volume renal
meningkat 60 ml dan 10 ml. filtrasi glomerulus meningkat 69 %. Dan akan
kembali normal pada 20 minggu setelah post partum.
2. Ureter
Ureter membesar untuk menampung banyaknya pembentukan urine.
3. Kandung Kemih (Blass)
Blass tertekan uterus sehingga akan meningkatkan frekuensi buang air
kecil. Terutama pada trimester I, trimester II tekanan uterus terhadap blass
berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari rongga panggul.

2.1.4.6 BB DAN IMT


Peningkatan total pada berat badan ibu pada masa hamil rata- rata 11 kg. pada
trimester I rata-rata penambahan berat badan adalah 1 kg.
2.1.4.7 DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan, dan platelets
selama kehamilan berakibat pada peningkatan kapasitas untuk pembekuan
dengan akibat peningkatan resiko terjadinya Disseminated
IntravascularCoagulation (DIC) seperti terjadi pada komplikasi- komplikasi
antara lain molahidatiosa dan abrupsio plasenta/ solusioplasenta.

2.1.4.8 SISTEM PENCERNAAN


1. Mulut
Gusi menjadi hiperemis dan melunak pada kehamilan serta dapat berdarah
bahkan cedera ringan, misalnya oleh sikat gigi. Ini karena peningkatan
aliran darah ke rongga mulut yang disebabkan oleh estrogen dan
mempercepat laju pergantian sel pelapis epihealial gusi
2. Hepar
Kadar aspartat trasaminase, alanin trasaminase, gamaglutamil transferase
dan bilirubin serum sedikit menurun selama kehamilan dibandingkan
dengan nilai normal saat tidak hamil (Girling. Dkk. 1997 dalam
Cunningham, 2006:207)
3. Usus Halus dan Usus Besar
a. Konstipasi
Terjadi karena peningkatan progesterone yang menyebabkan
peristaltic usus melambat, penurunan motilitas, dan tekanan uterus
pada usus.
b. Diare
Terjadi karena perubahan hormon, makanan atau infeksi

2.1.4.9 SISTEM MUSKULOSKELETAL


Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil
menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok.
Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan,
penurunan tonusotot perut dan penigkatan beban berat badan pada akhir
kehamilan mebutuhkan penyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis.

2.1.4.10 SISTEM KARDIOVASKULER


1. Jantung
Output darah yang dikeluarkan jantung meningkat 30-50 %. Peningkatan
curah jantung terjadi karena peningkatan stroke volume, jumlah darah
yang dikeluarkan perdetakan jantung.
2. Tekanan Darah
Penurunan tekanan vaskuler perifer karena relaksasi otot polos sebagai
akibat pengaruh hormone progesterone. Penurunan dalam peripheral
vascular resistence, mengakibatkan penurunan tekanan darah selama
trimester pertama kehamilan. Tekanan sistolik turun sekitar 5 sampai 10
mm Hg dan diastolic 10 sampai 15 mmHg.
3. Volume dan Komposisi darah
Volume darah meningkat sekitar 1500 ml. peningkatan terdiri dari 1000
ml plasma ditambah 450 ml sel darah merah. Peningkatan volume mulai
terjadi pada sekitar minggu ke- 10 sampai ke 12.

2.1.4.11 SISTEM INTEGUMEN


1. Vaskuler Kulit
Trimester I :
a. Palmar erythema (kemerahan di telapak tangan) dan spider nevi.
b. Linea alba/nigra (garis yang terbentang dari simpisis hingga pusat).

2.1.4.12 SISTEM METABOLISME


1. Karbohidrat
Kadar gula dalam darah wanita hamil lebih tinggi dari pada keadaan tidak
hamil, hal ini mungkin terjadi akibat zat antagonis insulin yang
dihasilkan plasenta.
2. Protein dan Lemak
Protein cenderung menumpuk selama kehamilan karena kebutuhan jain
dan ibu terhadap pertumbuhan, untuk produksi ASI.
Lemak pada wanita hamil lebih mudah digunakan sebagai sumber energi.
Oleh karena itu, wanita hamil lebih mudah mengalami ketosis, khususnya
kebutuhan energi lebih besar daripada jumlah energi yang disimpan.
3. Zat besi
Ibu hamil normal menyerap 20 % zat besi yang masuk.
4. Air
Retensi air yang meningkat adalah suatu perubahan fisiologi yang normal
pada kehamilan. Hal ini disebabkan turunnya osmolalitas plasma yang
merupakan akibat dari pengaturan kembali ambang osmotic untuk rasa
haus dan vasopressin.

2.1.4.13 SISTEM PERNAFASAN


Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respin terhadap percepatan laju
metabolic dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara.
Tinggi diafragma bergeser 4 cm selama masa hamil. Wanita hamil bernafas
lebih dalam (meningkatkan volume tidal, volume gas bergerak masuk atau
keluar traktus respiratorius pada setiap tarikan nafas). Progresteron dan
estrogen diduga menyebabkan peningkatan sensitivitas pusat pernafasan
terhadap karbondioksida.

2.1.4.14 SISTEM PERSYARAFAN


1. Kompresi Syaraf Panggul atau Statis Vaskular
Akibat dari pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan sensori di
tungkai bawah.
2. Lordosis Dorsolumbar
Dapat mengakibatkan nyeri akibat tarikan pada syaraf atau komprresi akar
syaraf.
3. Nyeri Kepala
Akibat ketegangan umum timbul pada saat ibu merasa cemas dan tidak
pasti tentang kehamilannya.
4. Nyeri Kepala Ringan
Rasa ingin pingsan dan bahkan pingsan sering terjadi pada awal
kehamilan. Ketidakstabilan vasomotor, hipotensi postural atau
hipoglikemia mungkin merupakan keadaan yang menyebabkan gejala ini.

2.1.5 Perubahan Psikologis Trimester I


Trimester pertama disebut masa kekhawatiran dan penantian kehamilan menjadi
aman. Perubahan psikologis pada trimester I disebabkan karena adaptasi tubuh
terhadap peningkatan hormon progesterone dan estrogen. Peningkatan tersebut
menyebabkan timbulnya rasa mual- mual pada pagi hari, lemah, lelah dan
membesarnya payudara. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan.
Reaksi para calon orang tua pada Trimester I :
2.1.5.1 Calon Ibu
a. Tebuka atau diam- diam
b. Perasaan ambivalent terhadap kehamilannya
c. Berkembang perasaan khusus, mulai tertarik karena akan menjadi ibu
d. Antipati karena ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang tidak
menginginkan kehamilannya
e. Perasaan gembira
f. Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu
g. Menerima atau menolak perubahan fisik
2.1.5.2 Calon Ayah
a. Berbeda tergantung dari : usia, jumlah anak, interes terhadap anak,
stabilitas ekonomi
b. Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena
adanya gangguan komunikasi
c. Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat
atau menurun
d. Ayah dapat menjadi strees, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru
diluar rumah.

2.1.6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I


2.1.6.1 .KEBUTUHAN FISIK
1. Oksigen
Terjadi penambahan kebutuhan oksigen sekitar 20% dari jumlah yang
diperlukan sebelum hamil. Usaha yang dilakukan ibu hamil adalah dengan
sering bernafas dalam, diajurkan untuk lebih banyak menghirup udara
segar.
2. Nutrisi
Wanita hamil diharuskan makan palinh sedikit bertambah 1 porsi untuk
setiap harinya, makan dalam jumlah sedikit tapi dalam frekuensi yang
sering dan makan mikronutrien secara alami.
Kebutuhan ibu hamil meliputi :
a. Kalori
Wanita hamil membutuhkan penambahan 150 kal/hari pada trimester
I. tambahan energi diperlukan untuk menunjang meningkatnya
metabolism, pertumbuhan janin dan plasenta. Berat normal wanita
yang melahirkan bayi 3-4 kg adalah mengalami kenaikan 16 kg
(Natoinal Survey dalam Walsh,2002)
b. Protein
Kebutuhan protein meningkat sebanyak 10 gr/hari, yang artinya biu
hamil harus mengkosumsi protein sebanyak 60 gr/hari. Sumber
protein, misalnya dagin, telur, susu, dll.
c. Lemak
Asupan lemak tidak boleh lebih dari 25 % kebutuhan energi.
d. Vitamin A
Kebutuhan vitamin A sama pada saat ibu tidak hamil.
e. Vitamin B
Vitamin B16 penting untuk metabolisme karbohidrat dan lemak.
Vitamin B1, B2, B3 digunakan untuk metabolisme energi. Vitamin
B12 penting untuk pembentukan sel darah merah dan putih serta
pembelahan sel.
f. Vitamin C
Keperluan vitamin C per hari ibu hamil adalah 70 mg/hari.
g. Vitamin D
Penting untuk penyerapan calcium dan fosfor dari saluran cerna ke
tulang dan gigi ibu serta janin.
h. Vitamin K
Untuk sistesis protromblin dan faktor pembekuan darah, serta sistesis
protein ditulang dan ginjal.
i. Asam Folat
Untuk sistesis protein, produksi Hb, mitosis, sistesis purin. Kebutuhan
asam folat ibu hamil adalah 400-600 mikrogram/hari.
j. Vitamin E
Sebagai antioksidan, pemeliharaan sel kulit dan sel darah merah.
k. Fluoride
Terdapat pada pasta gigi dan mouthwash.
l. Iodine
Kebutuhan iodine adalah 150 mikrogram/hari
m. Zat Besi
Kebutuhan zat besi ibu tidak hamil adalah 30 mg ferrous mulai 12
minggu kehamilan. Untuk keperluan zat besi ibu hamil diberikan 90
tablet fe.
n. Kalsium
Penting untuk pembentukan tulang dan gigi janin. Kebutuhan dalam
kehamilan 1200 mg/hari.
Metode pemberian nutrisi pada trimester I yang sering mengalami gejala
sering mual, lelah,lemas sebaiknya dalam porsi kecil namun dalam
frekuensi sering. Makanan juga harus diatur sedemikian rupa sehingga
makanan mudah dicernahtidak berbau merangsang, cukup cairan, tinggi
karbohidrat, rendah lemak, makanan diberikan dalam bentuk kering.
3. Personal hygine
Menjaga kebersihan diri selama kehamilan penting untuk mencegah
terjadinya penyakit dan infeksi. Produksi keringat lebih banyak, sering
terdapat kolostrum di putting susu, oleh karena itu dianjurkan untuk mandi
daripada bath-tub. Ibu hamil juga dianjurkan untuk menjaga kebersihan
gigi dengan baik menjamin pencernaan sempurna.
4. Pakaian
Sebaiknya ibu hamil memakai pakaian yang enak dipakai dan tidak
menekan badan, longgar, ringan, nyaman dan mudah di cuci. Perlu
diperhatikan juga pemakaian bra, bra yang dipakai adalah bra yang
menjaga dan cupnya tidak terlalu menekan putting.
5. Eliminasi
Pada trimester I dan II biasanya ibu hamil mengalami frekuensi kencing
yang meningkat dikarenakan rahim yang membesar menekan kandung
kemih.
6. Seksual
Pada trimester pertama pada umumnya wanita mengalami gairah seks
yang menurun. Hubungan seks bisa dilakukan dengan lembut dan hati
hati. Hubungan seks tidak akan membahayakan iu dan janin jika dilakukan
dalam batas normal.
7. Mobilisasi, Body Mekanik, Pekerjaan
Disarankan pekerjaan-pekerjaan yang membuat wanita hamil mengalami
ketegangan fisik yang berat hendaknya dihindari. Waktu yang cukup
untuk istirahat hendaknya disediakan pada hari kerja. Kelelahan harus
dihindari sehingga pekerjaan itu harus diselingi dengan istirahat kurang
lebih 2 jam. Gerak badan yang ringan baik sekali dan sedapat-dapatnya
dicari udara segar dan sinar matahari. Wanita haru menghindari
lingkungan pekerjaan yang terdapat asap rokok dan beberapa pekerjaan
yang mebahayakan kesehatan ibu dan janin seperti ; pekerjaan yang
terpapar zat kimia (pestisida), gas anastesi dan radiasi.(Kelher,1991)
8. Senam Hamil
Senam hamil yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi bebagai
keluhan pada ibu hamil, seperti sakit punggung dan kejang otot. Senam
hamil juga dapat memperlancar proses persalinan. Cara melakukan senam
hamil dimulai sejak kehamilan 24 minggu. Manfaat senam hamil sangat
banyak, salah satunya menghilangkan nyeri saat kehamilan, memperbaiki
sirkulasi darah, menghilangkan sakit pinggang, mencegah sambelit,
mengontrol berat badan.
9. Istirahat /Tidur
Tujuannya untuk membangun sel-sel baru. Dengan bertambahnya usia
kehamilan wanita membutuhkan istirahat yang lebih. Wanita harus
menghindari duduk dan berdiri terlalu lama dan pada waktu istirahat
dianjutkan untuk berbaring miring bukan terlentang.
10. Imunisasi
Imunisasi TT merupakan perlindungan terbaik untuk melawan tetanus
baik untuk wanita maupun bayinya. Dipteri tetanus toxoid dianjurkan
booster setiap 10 tahun untuk dewasa yang lebih mendapatkan seri primer
sebelumnya. Hepatitis B direkomendasikan untuk dewasa, anak-anak da
orang- orang beresiko terpapar hepatitis B.
11. Traveling
Disarankan untuk ibu hamil riwayat abortus, premature, penyakit jantuk
untuk tidak melakukan perjalanan jauh.
12. Persiapan Laktasi
Disarankan ibu hamil untuk menjaga kebersihan payudara dan putting
susu dari sisa kolostrum dengan air hangat. Tetap memperhatikan
pemakaian bra dan makanan yang dikonsumsi
13. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi
a. Dilakukan untuk mengetahui prediksi persalinan
b. Rencana ini hanya sekedar diskusi
c. Sebagai sarana mendidik wanita menjadi orangtua
d. Sebagai jalan untuk menggali keinginan wanita.

2.1.6.2 . KEBUTUHAN PSIKOLOGIS


1. Support Keluarga dan Tenaga Kesehatan
Pada trimester I pusat pikiran ibu terfokus pada diri sendiri dan pada
realitas awal kehamilan itu sendiri dia selalu mencari tanda-tanda untuk
meyakinkan bahwa dirinya hamil. Orang yang paling penting bagi seorang
wanita hamil biasanya ialah ayah sang anak (Richardson, 1983). Suami
dapat memberikan dukungan dengan mengerti dan memahami setiap
perubahan yang terjadi pada istinya, memberikan perhatian dengan penuh
kasih saying dan berusaha untuk meringankan beban kerja istri.
Petugas kesehatan dapat memberi dukungan dengan menjelaskan dan
meyakinkan pada ibuu bahwa apa yang terjadi padanya adalah sesuatu
yang sangat normal, membantu ibu untuk memahami setiap perubahan
yang terjadi padanya baik fisik maupun psikologis.
2. Peran Bidan Dalam Persiapan Psikologis Ibu Hamil
a. Mempelajari keadaan lingkungan ibu hamil
Bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan
(latar belakang)
b. Informasi dan pendidikan kesehatan
Mengurangi pengaruh yang negatif, memperkuat pengaruh yang
positif, menganjurkan untuk latihan fisik seperti senam hamil.
c. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
Mengadakan orientasi ruang bersalin serta alat-alatnya.
3. Rasa Aman dan Nyaman
a. Diare
Hindari makanan yang berserat tinggi,makan sedikit tapi sering.
b. Nocturia
Perbanyak minum pada siang hari, jangan kurangi minum malam hari
kecuali sangat mengganggu.
c. Garis-garis di perut
Dapat dicegah/dikurangi dengan menggunakan emollient atau indikasi,
gunakan pakaian yang menompang payudara dan abdomen.
d. Gatal- gatal
Gunakan kompres, mandi siram air jeruk atau gunakan cara mandi
oatmeal.
e. Hidung tersumbat
Gunakan vaporizer udara dingin.
f. Mengidam
Dapat dikurangi/dicegah dengan cara mendidik tentang bahaya
makanan yang tidak baik, membahas rencana makanan yang baik.
g. Kelelahan
Hindari makanan yang mengandung gas, mengunyah makanan secara
sempurna, senam harian secra teratur, pertahankan saat kebiasaan
buang air besar.
h. Kemerahan di telapak tangan
i. Keputihan
Tingkatkan kebersihan, pakaian dalam terbuat dari katun
j. Keringat bertambah
Gunakan pakaian yang longgar dan tipis, banyak minum dan mandi
secara teratur.
k. Ptyalism (ludah berlebihan)
l. Mual dan mutah
Hindari makan makanan yang bebau menyengat, makan biscuit
sebelum bangkit di pagi hari, makan sedikit tapi sering,duduk tegak
setiap selesai makan, hindari makanan yang beminyak, makan
makanan yang kering dan minum diantara waktu makan, minum cairan
berkarbonat, bangun secara perlahan, jangan gosok gigi setelah makan,
minum the herbal dan istirahat yang cukup.
m. Sakit kepala
Dapat dicegah dengan biofeedback, teknik relaksasi, memassase leher
dan otot bahu, pengunaan bungkusan panas atau es ke leher, istirahat,
mandi air hangat.
n. Spider nevi (pembuluh sarang laba-laba)
Dapat dikurangi / dicegah dengan meyakinkan ibu bahwa itu akan
hilang setelah selesai kehamilan.
4. Persiapan Menjadi Orangtua
Bersama-sama dengan pasangan selama kehamilan dan melahirkan,
akomodasi bagi bayi perlu direncanakan, menyiapkan tambahan
penghasilan, keperluan merawat bayi dan bagaimana nanti bila tiba ibu
harus kembalil bekerja.
5. Persiapan sibling
Ceritakan sedikit tentang calon adik sesuai umur anak, biarkan dia
merasakan gerakan janin, tunjukan foto anak selama bayi, mengajak
menengok teman yang sedang mempunyai adik, yakinkan bahwa ibu tetap
mencintainya walaupun adiknya sudah lahir.

2.1.7 Tanda Bahaya Kehamilan


2.1.7.1 Pendarahan Vagina
Pada kehamilan lanjut, pendarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak/sedikit, nyeri (berarti plasenta pervia dan solusio plasenta).
2.1.7.2 Sakit Kepala Hebat
Sakit kepala menunjukan masalah serius adaah sakit kepala yang hebat,
menetap dan tidak hilang setelah istirahat, serta penglihatan menjadi kabur.
Sakit kepala hebat gejala dari pre eklamsia.
2.1.7.3 Perubahan Visual
Misalnya pandangan kabur, rabun senja. Masalah visual yang beebahaya
adalah yang mendadak, pandangan kabur dan berbayang.
2.1.7.4 Nyeri Abdomen Hebat
Merupakan nyeri yang hebat, menetap dan t idak hilang setelah istirahat. Hal
ini bisa berarti appendicitis, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi
plasenta, ISK.
2.1.7.5 Bengkak Muka dan Tangan
Bengkak menunjukan masalah serius merupakan bengkak yang tidak hilang,
menetap, disertai keluhan fisik lain. Hal ini pertanda anemia, gagal jantung
atau pre-eklamsia.
2.1.7.6 Gerakan Bayi Menurun
Bayi harus sering bergerk paling sedikit 3 jam minimal selama 3 kali. Gerakan
bayi akan lebih mudah akan terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika
ibu makan dan minum dengan baik. Gerakan janin mulai terasa pada bulan ke-
5 dan ke -6.
2.2 KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
Tujuan utama asuhan ehamilan adalah untuk menfasilitasi hasil yang sehat dan positif
bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu,
mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan
kelahiran dan memberikan pendidikan.
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal
selama kehamilan. Kehamilan dapat menjadi masalah atau komplikasi setiap saat (Vivian
Nanny,2011:11)
2.2.1 Pengkajian
2.2.1.1 DATA SUBJEKTIF
Data dikumpulkan dari berbagai sumber melalui wawancara (anamnesis),
observasi dan pemeriksaan fisik.
1. Biodata
a. Nama Ibu dan Suami
Untuk dapat mengenal atau memanggil nama ibu dan untuk mencegah
kekeliruan bila ada nama yang sama. (Suryati Romauli,2011 :162)
b. Umur
Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. (Suryati Romauli,2011 :
162)
c. Suku/Bangsa
Untuk mengetahui kondisi sosial budaya ibu yang mempengaruhi
perilaku kesehatan. (Suryati Romauli,2011 :162)
d. Agama
Berhubungan dengan perawatan penderita yang berkaitan dengan
ketentuan agama .(Suryati Romauli,2011 :162)
e. Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektual, tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang. (Suryati
Romauli,2011 :162)
f. Pekerjaan
Pekerjaan ibu perlu diketahui untuk mengetahui apakah ada pengaruh
pada kehamilan, seperti berkerja dipabrik rokok, percetakan dan lain
lain. (Suryati Romauli,2011 :162)
g. Penghasilan
Ibu berpenghasilan rendah lebih cenderung terpredisposisi pada
penyakit komplikasi obstetric selama hamil (plasenta pervia, solisio
plasenta, insufiensi plasenta, premature, IUGR,BBLR)
h. Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal Ibu, menjaga kemungkinan bila ada
ibu yang namanya kembar. Digunakan untuk mengadakan kunjungan
rumah.
i. Telepon
Ditanyakan bila ada untuk memudahkan komunikasi.

2. Alasan Datang
Pemeriksaan kehamilan atau kunjungan ulang ataupun ada keluhan yang
dirasakan ibu. (Sulistawati,2009 :167)
3. Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan. (Suryati Romauli,2011 :163)
4. Riwayat Kesehatan
Gali mengenai riwayat kesehatan penyakit yang diderita baik sekarang
maupun dulu, seperti masalah kardiovaskuler, hipertensi, diabetes,
malaria, penyakit kelamin dan riwayat imunisasi TT maupun lainnya.
(Indrayani, 2011 :239)
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Informasi tetang keluarga pasien peting untuk mengidentifikasi wanita
yang berisiko menderita penyakit genetic yang dapat mempengaruhi
kehamilan. (Suryati Romauli,2011 :167)
6. Riwayat Kehamilan , Persalinan dan Nifas yang Lalu
a. Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/ gangguan saat kehamilan seperti
hiperemesis, pendarahan pervaginam, pusinghebat, pandangan kabur
dan bengkak pada tangan dan wajah.
b. Persalinan
Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara bedah sesar,
untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam.
c. Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang-kejang dan laktasi. Kesehatan fisik
dan emosi ibu harus diperhatikan (Suryati Romauli,2011 :165)
7. Riwayat Menstruasi
Hal yang perlu diperhatikan sehubungan degan menstruasi adalah umur
saat menarche pertama kali. Hal ini yang dinyatakan meliputi siklus dan
lamanya menstruasi, banyaknya darah yang keluar, menstruasi terakhir
dan dismenorhoe. (Indrayan, 2011:236)
8. Riwayat Perkawinan
Hal yang ditanyakan meliputi berapa kali menikah, usia saat menikah dan
lamanya perkwaninan (Indrayani, 2011:236)
9. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Trimester I
Berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan, ANC
dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, KIE yang didapat.
b. Trimester II
Berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan, obat yang
dikonsumsi, KIE yang didapat : sudah atau belum merasakan gerakan
janin, usisa berapa menrasakan gerakan janin (pertama gerakan fetus
pada primigravida dirasakan pada usia 18 minggu dan pada
multigravida pada usia 16 minggu) serta imunisasi yang didapat.
c. Trimester III
Berisi tetang ANC dimana dan berapa kali, keluhan, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
10. Riwayat Kontrasepsi
Apakah sebelun hamil ini ibu menggunakan kontrasepsi atau tidak,
jika iya ibu menggunakan kontrasepsi jenis apa, sudah berhenti berapa
lama, keluhan selama menggunakan kontrasepsi dan rencana
penggunaan kontrasepsi setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui
apakah kehamilan ini karena faktor gagal KB atau tidak. (Suryati
Romauli,2011 :164)
11. Kebiasaan Sehari- hari
a. Pola Nutrisi
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari, zat besi
rata- rata 3,5 mg/hari, fosfor 2 gram/hari dan vitamin A 50 gram.
Dapat diperoleh dari 3 kali makan dengan komposisi satu centong
nasi, satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan
satu gelas susu dan buah.
b. Pola Istirahat
Menggali kebiasaan istirahat agar diketahui hambatan ibu yang
mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang
pemenuhan kebutuhan istirahat. (Suryati Romauli,2011)
c. Pola Eliminasi
Menggali bagaimana kebiasaan eliminasi ibu dirumah, adanya
ketidaknyamanan pada ibu hamil Trimester I yaitu sering kencing.
(Sulistyawati, 2011:63)
d. Pola Aktivitas
Perlu mengkaji kebiasaan sehari- hari karena data ini memberikan
gambaran tentang seberapa berat aktifitas yang biasanya dilakukan
klien dirumah. Aktivitas yang terlalu berat menyebabkan abortus dan
persalinan premature. (Suryati Romauli,2011 :171)
e. Pola Seksual
Hal- hal yang ditanyakan berkaitan dengan aktivitas seksual seperti
frekuensi berhubungan dalam seminggu dan gangguan/keluhan yang
dirasakan. (Suryati Romauli,2011 :172)
f. Personal Hygiene
Data ini perlu untuk mengetahui kebiasaan ibu hamil dirumah
terutama kebiasaan kebersihan diri, karena kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan pasien dan janinnya. (Suryati
Romauli,2011 :172)
12. Riwayat Psikologis
Faktor- faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi, sosial,
presepsi tentang kehamilan, apakah kehamilannya direncanakan atau
tidak, serta bagaimana dukugan dari keluarga terhadap kehamilannya.

2.2.1.2 DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
Baik/tidak, untuk mengetahui keadaan umum klien secara
keseluruhan.
b. Kesadaran
Penilaian pada GCS, Compos mentis (sadar penuh), apatis(perhatian
berkurang), somnolen (mudah tidur walaupun diajak bicara),
spoor( dengan ransangan kuat masih memberi respon gerak), spoor-
comatus (tinggal reflek kornea) dan coma (tidak ada respon sama
sekali).
(Rukiyah,2011:97)
c. Tekanan Darah
Dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah
meningkat kelainan ini dapat berlanjut menjadi pre-eklamsi. (Suryati
Romauli,2011 :173)
d. Nadi
Nadi normal 70x/menit. Untuk ibu hamil 80-90x/menit
e. Suhu
Normalnya 36,5’C- 37,5’C. ibu hamil yang suhunya >37’C dikatakan
demam, berarti ada infeksi pada kehamilannya. (Suryati Romauli,2011
:173)
f. Pernapasan
Untuk mengetahui fungsi sitem pernafasan. Normalnya 16.24x/menit.
(Suryati Romauli,2011 :173)
g. Berat badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg/minggu selama hamil.
h. Lingkar Lengan Atas (LILA)
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indicator kuat untuk status gizi
ibu yang kurang/ buruk, sehingga beresiko melahirkan BBLR. (Suryati
Romauli,2011 :173)

2. Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI (melihat/memandang)
a. Muka
Tempat cloasma gravidarum, tidak sembab, bentuk simestris dan tidak
menunjukan gejala kelumpuhan. (Romauli, 2011: 174)
b. Mata
Bentuk simestris, konjungtiva merah muda, sclera putih, gejala yang
tidak normal mengidikasi adanya pre-eklamsi. (Romauli,2011: 174)
c. Gigi
Adakah caries, kerusakan gigi menjadi sumber infeksi.(Romauli,
2011)
d. Leher
Ada tidaknya perbesaran kelenjar tyroid, limfe dan ada tidaknya
bendungan Vena jugularis. (Romauli, 2011:174)
e. Payudara
Hiperpigmentasi areola, menonjol tidaknya putting dan kelenjar
Montgomery.
f. Abdomen
Bentuk, bekas luka operasi, terdapat linea nigra, striae livida dana
masa abdomen. (Romauli, 2011 :174)
g. Genetalia
Pengeluaran flaor Albus, terdapat farises pada vulva, tidak ada
Condyloma akuminata dan condylomalata. Anus tidak ada benjolan/
darah dari anus. (Romauli, 2011 : 175)
h. Ekstremitas
Edema tungkai indikasi pre-eklamsi, normal simetris, polidaktil
sindaktil. (Romauli,2011:175)

PALPASI (Meraba)
a. Leher
Untuk mengetahui benjolan/ pembesaran tyroid, kelenjar limfe dan
bendungan vena jugularis. (Romauli,2011 :175)
b. Payudara
Ada tidaknya benjolan atau massa pada payudara, pengeluaran
kolostrum, trimester akhir tobules dan alveolus terbentuk dan dipenuhi
sekresi. (Romauli,2011 :175)
c. Abdomen
Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri dan menentukan bagian
apa yang ada di fundus uteri apakah kepala atau bokong, pada letak
membujur atau teraba kosong jika letak melintang. (Medfort, 2012 :
47)
Leopold II : Normal teraba bagian punggung, keras seperti papan
(punggung) pada satu sisi uterus dan sisi lain teraba bagian kecil.
Tujuannnya untuk mengetahui batas kiti/kanan pada uterus ibu, yaitu :
punggung letak bujur dan kepala lintang. (Romauli,2011 :175)
Leopold III : Normal pada bagian bawah janin teraba bagaian bulat,
keras dan melenting (kepala janin). Tujuannya untuk mengetahui
presentasi/ bagaian terbawah janin yang ada di sympisis pubis.
(Romauli,2011 :175)
Leopold IV : Posisi tangan masih bisa bertemu dan belum masuk PAP
(Konvergen), posisi tangan tidak bertemu dan sudah masuk PAP
(divergen). Tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh masuknya
bagaian terendah janin ke dalam PAP. (Romauli,2011 :176)
d. Ekstremitas
Adanya oedem pada ekstremitas atau atau bawah dapat dicurigai
dengan hipertensi hingga pre-eklamsi, diabetes mellitus dan
kekurangan Albumin darah.

AUSKULTASI (Mendengar)
Normal terdengar denyut jantung janin dibawah pusat ibu. Mendengarkan
DJJ meliputi frekuensi dan keteraturannya DJJ dihitung selama 1 menit
penuh. Jumlah DJJ normal antara 120-140x/per menit. (Suryati
Romauli,2011 :176)

PERKUSI (Mengetuk)
Tungkai, reflek patella (+), bila reflek patella (-) kemungkinan klien
mengalami kekukarang B1. Bila gerakan cepat kemungkinan pre-eklamsi.
(Suryati Romauli,2011 :176)
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah
Yang diperiksa adalah golongan darah ibu, dan kadar Hb. Bila kadar
Hb ibu kurang dari 10 gr % berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih
lagi bila kadar Hb kurang dari 8 gr % maka ibu termasuk dalam
anemia berat.
Pemeriksaan Hb sebaiknya dilakukan 2 kali, yaitu pada trimester I dan
trimester III. (Suryati Romauli,2011 :176,177)
b. Urine
Untuk mengetahui glukosa dalam urine. Kemungkinan glukosauria
yang terjadi setelah makan, disebabkan oleh intoleransi insulin, tetapi
keadaan ini cepat kembali normal. Yang kedua untuk mengetahui
peningkatan protein urin dalam ibu hamil yang berpotensi pre-eklamsi
ringan sampai sedang dan 5 gram/24 jam dianggap sebagai diagnosis
dan masalah .(Fraser,2011:355)

2.2.2 Identifikasi Diagnosis dan Masalah


2.2.2.1 DIAGNOSIS KEBIDANAN
Merupakan diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik kebidanan
dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis kebidanan. (hani dkk,2011 :97)
Gooo Poooo Abooo dengan… (kehamilan normal/ penyulit/ komplikasi)
G (Gravida) : jumlah kehamilan yang dialami wanita
P (Para) : jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran janin
yang memenuhi syarat hidup.
P (digit I ) : jumlah kelahiran bayi cukup bulan, aterm
P (digit II) : jumlah kelahiran premature (28-36 minggu/1000-2499
gram)
P (digit III) : jumlah kelahiran imatur (21-28 minggu/500-1000 gram)
P (digit IV) : jumlah anak yang hingga kini masih hidup
Ab (Abortus) : jumlah kelahiran yang diakhiri abosi aborsi spontan
(sebelum 20 minggu/<500 gram)
Ab(digit I) : jumlah seluruh abortus yang pernah dialami
Ab (digit II) : jumlah kehamilan mola yang pernah dialami
Ab(digit III) : jumlah kehamilan ektopik yang pernah dialami
2.2.2.2 MASALAH
Merupakan hal- hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan
dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosis. (Hani dkk, 2011 :99)
Contoh rumusan masalah :
1. Masalah : wanita tidak menginginkan kehamilannya
Dasar : wanita mengatakan belum ingin hamil.
2. Masalah : ibu hamil trimester I merasa ragu
Dasar : ibu masih belum yakin akan kehamilannya
2.2.2.3 KEBUTUHAN
Merupakan hal- hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi
dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis
data.
Contoh kebutuhan:
Dasar : ibu mengatakan sekeluarganya menyayangi binatang
Kebutuhan : - penyuluhan bahaya binatang terhadap kehamilan.
- Pemeriksaaan TORCH

2.2.3 Identifikasi Diagnosis dan Masalah Potensial


Merupakan langkah mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial
berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi dan bila perlu dilakukan pencegahan.
Contoh :
Data :seorang ibu hamil dengan perbesaran uterus yang berlebihan
Potensial : - Polidromnion
- Besar dari masa kehamilan
- Ibu dengan diabetes mellitus
- Kehamilan kembar

Bidan mempertimbangkan kemungkinan penyebabnya, kemudian melakukan


perencanaan untuk mengantisipasinya dan bersiap-siap terhadap kemunginan tiba-
tiba menjadi perdarahan post partum yang disebabkan oleh atonia uteri karena
perbesaran uterus yang berlebihan. Pada langkah selanjutnya bidan dituntut
mampu mengantisipasi masalah tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar
masalah atau diagnosis potensial tidak terjadi sehingga langkah ini benar
merupakan langkah yang besifat antisipasi yang rasional/ logis (Hani
dkk,2011:101)

2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Bidan menetapkan kebutuhan segera, melakukan konsultasi dan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Langkah ke 4 ini
mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Jadi
manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodic/kunjungan prenatal saja,
tetapi juga selama wanita hamil tersebut dalam persalinan. Bidan melakukan
tindakan harus sesuai dengan masalah/ tindakan kebutuhan yang dihadapi
kliennya setelah bidan merumuskan tindakan yang perlu dilakukan untuk
mengantisipasinya diagnosis/masalah potensial pada langkah sebelumnya. Bidan
juga merumuskan tindakan segera( emergensi) untuk menyelamatkan ibu dan
bayi. Tindakannya termasuk tindakan secara mandiri.

2.2.5 Menyusun Rencana Asuhan Menyeluruh (Intervensi)


Dalam penyusunan rencana asuhan harus disesuaikan dengan hasil temuan. Tetapi
umum dapat dilakukan hal-hal:
1. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang keadaan wanita hamil, baik normal
maupun tidak normal.
2. Beti KIE tentang cara hidup yang baik dalam kehamilan.
3. Beri KIE tentang peningkatan istirahat bagi wanita hamil
4. Beri penjelasan tentang makanan yang diperlukan dalam kehamilan
5. Beri penjelasan tentang peningkatan untuk menjaga kebersihan
6. Pada suami juga diberi penjelasan untuk hidup harmonis, menjaga fisik dan
mental wanita hamil.
7. Lakukan pemeriksaan laboratorium yang spesifik terhadap keluhan.
8. Rencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan spesifik individu.

2.2.6 Pelaksanaan Rencana Asuhan (Implementasi)


Rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah intervensi
dilaksanakan secra efesien dan aman. Walaupun bidan tidak melakukan sendiri, ia
tetap memikul tanggungjawab untuk melaksanakan rencana asuhannya (missal
memastikan langkah tersebut benar-benar terlaksana). Manajemen yang efesien
akan menyingkat waktu dan biaya seta meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji
ulang apakah semua rencana asuhan telah dilaksanakannya. (Hani dkk,2011:103)

2.2.7 Mengevaluasi
Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi
diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasikan. Proses manajeman asuhan ini
merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan, maka perlu mengulang
kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif, serta melakukan penyesuaian
pada rencana asuhan tersebut. (Hani dkk,2011:103)

Anda mungkin juga menyukai