Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH TABU MAKANAN TERHADAP ANGKA KEJADIAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER II

Sri Martini1), Titik Haryanti2)

1) Akademi Kebidanan An-Nur Purwodadi


tintan_martin@yahoo.com
2) Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Grobogan

ABSTRAK
Latar Belakang : Menurut World Health Organization (WHO), 40% kematian ibu di negara berkembang
berkaitan dengan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak
jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dengan kadar Hemoglobin
(Hb) di bawah 11 gr% pada Trimester I dan III sedangkan kadar <10.5 gr% pada Trimester II, hal ini terjadi
karena hemodilusi, terutama pada Trimester II. Komplikasi anemia dalam kehamilan bisa mengakibatkan
abortus, partus imatur / prematur dan dampak pada janin dapat mengakibatkan BBLR, kematian perinatal.
Tidak tercukupinya zat gizi sebagai penyebab anemia tersebut terkait dengan ketersediaan pangan dan
kerawanan konsumsi pangan yang dipengaruhi oleh kemiskinan, rendahnya pendidikan dan adat/kepercayaan,
termasuk tabu makanan.
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh tabu makanan terhadap angka kejadian anemia pada ibu
hamil Trimester II di Klinik Sari Asih Desa Genuk Suran pada Tahun 2015.
Metode Penelitian : penelitian menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian merupakan ibu hamil Trimester II sejumlah 102 orang. Sampel diambil
menggunakan teknik random sampling dengan besaran sampel 46 orang. Analisa data dilakukan dengan
analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan rumus uji Chi Square.
Hasil Penelitian : Penelitian didapatkan hasil adanya pengaruh tabu makanan terhadap kejadian anemia.
Hal tersebut dapat dilihat dari kemaknaan pvalue 0,047 < 0,05.
Simpulan : Masih rendahnya pengetahuan dan budaya dalam masyarakat berpotensi untuk meningkatkan
komplikasi kehamilan. Komplikasi kehamilan yang berdampak pada peningkatan kesakitan dan kematian
ibu diantaranya adalah anemia kehamilan.
Kata Kunci : Tabu, Makanan, Anemia

ABSTRACT
Background : According to the World Health Organization (WHO), 40% of maternal deaths in developing
countries are associated with anemia in pregnancy is caused by iron deficiency and acute bleeding, even
less so the two interact. Anemia in pregnancy is a condition with high levels of hemoglobin (Hb) under 11
gr% in Trimester I and III, while levels <10.5 g% in the second trimester, this happens because of hemodilution,
especially in the second trimester. Complications of anemia in pregnancy can cause abortion, obstructed
labor immature / premature and the impact on the fetus can lead to low birth weight, perinatal death.
Insufficiency of nutrients as the cause of the anemia associated with food availability and consumption of
food insecurity affected by poverty, low education, and customs / beliefs, including food taboos.
Purpose : to determine the effect of food taboos on the incidence of anemia in pregnant women in the second
trimester Sari Asih Klinik Desa Genuk Suran in 2015.
Method : Research using this type of analytic survey research with cross sectional approach. The research
population is pregnant women Trimester II some 102 people. Samples were taken using random sampling
techniques with a sample size of 46 people. Data was analyzed by univariate and bivariate analysis using
Chi Square test formula.
Result : The study showed the effect of food taboos against anemia. It can be seen from pvalue significance
0.047 <0.05.
Conclusion : Still a lack of knowledge and culture in the community has the potential to increase pregnancy
complications. Complications of pregnancy which increased maternal morbidity and mortality include anemia
of pregnancy.
Keywords : Taboo, Food, Anemia

Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume 1, Nomor 1, Desember 2016 1
PENDAHULUAN 2.951 (61,75%) adapun resiko yang dimiliki ibu
hamil tersebut adalah anemia 640 kasus,
Menurut World Health Organization (WHO), selanjutnya kasus yang lain adalah KEK, Pre
40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan Eklamsi, gestational diabetes, HIV/AIDS, IMS
dengan anemia pada kehamilan disebabkan oleh dan Hepatitis. Meskipun jumlah ibu hamil yang
defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak beresiko sudah mampu diturunkan dari 79,26%
jarang keduanya saling berinteraksi. Prevalensi di tahun 2014 hingga menjadi 61,75% ditahun
anemia pada ibu hamil berdasarkan Badan 2015, namun AKI di Kabupaten Grobogan tahun
Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa ibu 2015 masih cukup tinggi yaitu sebesar 149,92/
hamil yang mengalami defisiensi Besi 40%, serta 100.000 KH (Dinkes Kabupaten Grobogan,2015).
semakin meningkat seiring bertambahnya usia Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten
kehamilan (Saifuddin, 2008). Grobogan tahun 2014 jumlah ibu hamil dengan
Di Indonesia adalah 70%, atau 7 dari 10 anemia sebanyak 5.849 (23,41%) dari 24.986 ibu
wanita hamil menderita anemia. Pada trimester hamil dan pada tahun 2015 didapat jumlah ibu
pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan hamil dengan anemia sebanyak 6402 (27,43%)
sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan jumlah sasaran ibu hamilnya adalah 23.337. Bisa
pertumbuhan janin masih lambat. Pada trimester dilihat dari data diatas menunjukkan jumlah ibu
kedua hingga ketiga (usia kehamilan 24 minggu hamil dengan anemia mengalami kenaikan sebesar
sampai 40 minggu) volume darah dalam tubuh 553 (2,37%). (Dinkes Kabupaten Grobogan,
wanita akan meningkat sampai 35%, ini ekuivalen 2015)
dengan 450 mg zat besi untuk memproduksi sel- Anemia pada kehamilan adalah kadar Ht,
sel darah merah. Sel darah merah harus konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit dibawah batas
mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin. “normal”. Nilai normal yang akurat untuk ibu
Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi hamil sulit dipastiakan karena ketiga parameter
300 - 350 mg akibat kehilangan darah. Sampai laboratorium tersebut bervariasi selama periode
saat melahirkan, wanita hamil butuh zat besi kehamilan. Umumnya ibu hamil dianggap anemi
sekitar 40 mg/hari. jika kadar hemoglobin dibawah 11g/dl atau
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa hematokrit kurang dari 33 %. (Saifuddin,
Tengah tahun 2014 berdasarkan laporan dari 2010:hal.775)
Kabupaten/Kota sebesar 126,55/100.000 Anemia pada kehamilan adalah karena
kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila kekurangan zat besi, dan merupakan jenis anemia
dibandingkan dengan AKI pada tahun 2013 yang pengobatannya relative mudah, bahkan
sebesar 118,62/100.000 kelahiran hidup. murah. Anemia pada kehamilan merupakan
Peenyebab kematian ibu di Jawa Tengah ialah masalah nasional karena mencerminkan nilai
perdarahan 22,93%, Hipertensi 26,44%, infeksi kesejahteraan social ekonomi masyarakat,dan
3,66%, gangguan sistem peredaran darah 4,66%, pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
dan lain-lain 42,33%. Tingginya angka kematian sumber daya manusia. Anemia kehamilan disebut
ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang “potential danger tomather and child” (potensial
rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk membahayakan ibu dan anak, karena itu anemia
pelayanan prenatal atau obstretri yang rendah memerlukan perhatian serius dari semua pihak
pula. (Dinkes Jateng 2014). yang berkaitan dalam pelayanan kesehatan pada
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan lini terdepan. (Manuaba, 2010:hal,237)
Kabupaten Grobogan, AKI pada tahun 2014 Sebagian besar anemia di Indonesia
sebanyak 188,69/100.000 KH dengan jumlah ibu selama ini dinyatakan sebagai akibat kekurangan
hamil K1 sebanyak 23.237 (93,08%) yang telah zat besi yang diperlukan untuk pembentukan
terdeteksi tenaga kesehatan sebanyak 3.742 hemoglobin, sehingga Pemerintah Indonesia
(79,26%) Ditahun 2015, jumlah ibu hamil K1 di mengatasinya dengan mengadakan pemberian
kabupaten Grobogan sebanyak 23.730 (97,40%) suplemen besi untuk ibu hamil mulai tahun 1974,
dimana ibu hamil yang telah terdetaksi resiko yaitu namun hasilnya belum memuaskan (Depkes

2 Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume 1, Nomor 1, Desember 2016
2003). Tidak tercukupinya zat gizi sebagai hubungan antara variabel bebas dan variabel
penyebab anemia tersebut terkait dengan terikat. Teknik pengambilan sampel menggunakan
ketersediaan pangan dan kerawanan konsumsi Teknik Random Sampling atau acak. Analisis yang
pangan yang dipengaruhi oleh kemiskinan, digunakan adalah analisis univariat dan bivariat
rendahnya pendidikan dan adat/kepercayaan, dengan uji statistik chi square.
termasuk tabu makanan (Baliwati, Khomsan,
Dwiriani, 2004). Di beberapa negara berkembang HASIL dan PEMBAHASAN
umumnya, termasuk di Indonesia ditemukan HASIL
larangan atau pantangan tertentu (tabu makanan) Responden penelitian berjumlah 46 ibu hamil
bagi wanita hamil (Suhardjo, 2003). TM II. Gambaran umum responden penelitian
Tabu makanan sangat erat berhubungan meliputi umur, lama pendidikan, pekerjaan, dan
dengan emosi, sehingga tidak mengherankan penghasilan.
bahwa pantangan pangan terutama dilakukan oleh 1. Umur / Usia
wanita atau dikenakan kepada anak-anak yang ada Umur / Usia ibu hamil Trimester II yang
di bawah asuhan atau pengawasan para wanita periksa di Klinik Sari Asih Desa Genuk Suran
tersebut. Tampaknya berbagai pantangan atau tabu Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
pada mulanya dimaksudkan untuk melindungi Adapun distribusi umur responden pada tabel
kesehatan anak-anak dan ibunya, tetapi tujuan ini 1, Sebagian kecil 10 ibu hamil (21,74%)
bahkan ada yang berakibat sebaliknya, yaitu responden berumur pada kelompok berisiko
merugikan kondisi gizi dan kesehatan. (< 20 th dan > 35 th), Sebagian besar 36 ibu
hamil (78,26%) kelompok yang tidak berisiko.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah survei analitik dengan
pendekatan cross sectional untuk melihat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Responden di Klinik Sari Asih Ds. Genuk Suran
Kec. Purwodadi Kab. Grobogan tahun 2015.

Umur / Usia Jumlah Presentase (%)


Risiko (< 20 th, >35 th) 10 21,74
Tidak Berisiko (20-35 th) 36 78,26

Total 46 100

2. Tingkat Pendidikan pendidikan responden pada tabel 2 adalah


Tingkat Pendidikan ibu hamil Trimester II Sebagian kecil 2 ibu hamil (4,35%) Tingkat
yang periksa di Klinik Sari Asih Desa Genuk Pendidikan responden yaitu Tidak Sekolah,
Suran Kecamatan Purwodadi Kabupaten Sebagian besar 18 ibu hamil (39,13%)
Grobogan. Adapun distribusi tingkat Tingkat Pendidikan responden yaitu SMP.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden di Klinik Sari Asih


Ds. Genuk Suran Kec. Purwodadi Kab. Grobogan tahun 2015
Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase (%)

Tidak Sekolah 2 4,35


Tidak Tamat SD 6 13,04
SD 8 17,40
SMP 18 39,13
SMA 9 19,56
PT 3 6,52

Total 46 100

Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume 1, Nomor 1, Desember 2016 3
3. Pekerjaan tabel 3 adalah Sebagian kecil 0 ibu hamil (0%)
Pekerjaan ibu hamil Trimester II yang periksa pekerjaan responden yaitu Swasta, Sebagian
di Klinik Sari Asih Desa Genuk Suran besar 16 ibu hamil (34,78%) pekerjaan
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. responden yaitu Tidak Bekerja.
Adapun distribusi pekerjaan responden pada

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Klinik Sari Asih Ds. Genuk Suran
Kec. Purwodadi Kab. Grobogan Tahun 2015.
Pekerjaan Jumlah Presentase (%)

PNS/TNI/POLRI 3 6,52
Wiraswasta 12 26,10
Swasta 0 0
Petani 14 30,43
Buruh 1 2,17
Tidak Bekerja 16 34,78

Total 46 100

4. Penghasilan pada tabel 4 adalah Sebagian kecil 8 ibu hamil


Penghasilan ibu hamil Trimester II yang (17,39%) penghasilan responden yaitu >
periksa di Klinik Sari Asih Desa Genuk Suran Rp.1.000.000, Sebagian besar 23 ibu hamil
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. (50%) penghasilan responden yaitu
Adapun distribusi penghasilan responden Rp.750.000-Rp.1.000.000.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Penghasilan Responden di Klinik Sari Asih Ds. Genuk
Suran Kec. Purwodadi Kab. Grobogan tahun 2015.
Penghasilan Jumlah Presentase (%)

< Rp.750.000 15 32,61


Rp.750.000–Rp.1.000.000 23 50
>Rp. 1.000.000 8 17,39

Total 46 100

Hasil analisis pengaruh tabu makanan terhadap Grobogan. Adapun distribusi tabu makanan
angka kejadian anemia adalah responden pada tabel 5 adalah Sebagian kecil
1. Tabu Makanan 8 ibu hamil (17,39%) tabu makanan
Tabu makanan pada ibu hamil Trimester II responden yaitu tidak berpengaruh, Sebagian
yang periksa di Klinik Sari Asih Desa Genuk besar 38 ibu hamil (82,61%) tabu makanan
Suran Kecamatan Purwodadi Kabupaten responden yaitu ada pengaruh.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Tabu Makanan Responden di Klinik Sari Asih Ds. Genuk
Suran Kec. Purwodadi Kab. Grobogan tahun 2015.
Tabu Makanan Jumlah Presentase (%)

Berpengaruh 38 82,61
Tidak Berpengaruh 8 17,39

Total 46 100

4 Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume 1, Nomor 1, Desember 2016
2. Anemia tabel 6 adalah Sebagian kecil 0 ibu hamil (0%)
Anemia pada ibu hamil Trimester II yang responden mengalami Anemia Berat,
periksa di Klinik Sari Asih Desa Genuk Suran Sebagian besar 31 ibu hamil (67,39%)
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. responden mengalami Anemia Sedang.
Adapun distribusi anemia responden pada

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Angka Kejadian Anemia di Klinik Sari Asih Ds. Genuk
Suran Kec. Purwodadi Kab. Grobogan tahun 2015.

Kadar Hemoglobin Jumlah Presentase (%)

Ringan 15 32,61
Sedang 31 67,39
Berat 0 0

Total 46 100

3. Pengaruh Tabu Makanan Terhadap Angka pengaruh tabu makanan dalam kategori
Kejadian Anemia pengaruh yaitu sebanyak 38 ibu hamil
Pengaruh tabu makanan terhadap angka (82,6%) dan sebagian kecil responden dalam
kejadian anemia pada ibu hamil Trimester II katagori tidak pengaruh yaitu sebanyak 8 ibu
yang periksa di Klinik Sari Asih Desa Genuk hamil (17,4%). Dalam Anemia dapat dilihat
Suran Kecamatan Purwodadi Kabupaten bahwa ibu hamil yang mengalami anemia
Grobogan dilihat pada distribusi Pengaruh ringan sebanyak 15 ibu hamil (32,6%),
tabu makanan terhadap angka kejadian sedangkan yang mengalami anemia sedang 31
anemia responden pada tabel 7 menunjukkan ibu hamil (67,4%) dan yang mengalami
bahwa sebagian besar responden memiliki anemia berat sebanyak 0 (0%).

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pengaruh Tabu Makanan Terhadap Anemia di Klinik Sari
Asih Ds. Genuk Suran Kec. Purwodadi Kab. Grobogan tahun 2015
Tabu Makanan Anemia

Sedang Ringan Total


F % F % F %

Tidak Pengaruh 3 6,5 5 10,9 8 17,4


Pengaruh 28 60,9 10 21,7 38 82,6

Total 31 67,4 15 32,6 46 100

4. Uji Bivariat Chi-Square Tests Tests responden pada tabel 8 menunjukkan


Uji Bivariat Chi-Square Tests digunakan bahwa ada pengaruh antara tabu makanan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tabu dengan angka kejadian anemia pada ibu hamil
makanan terhadap angka kejadian anemia Trimester II dengan tingkat signifikansi atau
pada ibu hamil Trimester II yang periksa di p value adalah 0,47 < 0,05 maka terdapat
Klinik Sari Asih Desa Genuk Suran pengaruh antara tabu makanan terhadap
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. kadar angka kejadian anemia pada ibu hamil.
Adapun distribusi Uji Bivariat Chi-Square

Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume 1, Nomor 1, Desember 2016 5
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Uji Bivariat Chi-Square Tests di Klinik Sari Asih Desa
Genuk Suran Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun 2015.

Pengaruh Tabu Makanan Nilai


Terhadap Anemia

X2 Hitung 3,937
X2 Tabel 3,841
p Value 0,47

PEMBAHASAN rendahnya sesorang menyiapkan makanan


Dari tabulasi, pengolahan dan analisa data baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
dapat disimpulkan ada pengaruh antara tabu Pada Tabel 2 menunjukkan sebagian kecil 2
makanan terhadap angka kejadian anemia pada ibu hamil (4,35%) Tingkat Pendidikan
ibu hamil TM II di Klinik Sari Asih Desa Genuk responden yaitu Tidak Sekolah, Sebagian
Suran Kecamatan Purwodadi Kabupaten besar 18 ibu hamil (39,13%) Tingkat
Grobogan dapat dikatakan bahwa persoalan Pendidikan responden yaitu SMP.
pantangan atau tabu dalam mengkonsumsi b. Penghasilan Responden
makanan tertentu terdapat secara universal di Analisis Jerome menyimpulkan bahwa
seluruh dunia. Pantangan atau tabu adalah suatu pendapatan bukan sebagai faktor penentu
larangan untuk mengkonsumsi jenis makanan dalam perilaku konsumen, tetapi faktor-faktor
tertentu, karena terdapat ancaman bahaya gabungan antara pendapatan dan gaya hidup
terhadap barang siapa yang melanggarnya. dapat memberi andil bagi perilaku kelompok
Berdasarkan hasil penelitian yang telah yang kebudayaannya cenderung berubah
dilakukan pada ibu hamil Trimester II yang periksa (Suhardjo, 2003). Pada Tabel 4 Sebagian
di Klinik Sari Asih Desa Genuk Suran Kecamatan kecil 8 ibu hamil (17,39%) penghasilan
Purwodadi Kabupaten Grobogan, dapat dilihat responden yaitu > Rp.1.000.000, Sebagian
bahwa sebagian besar responden memiliki besar 23 ibu hamil (50%) penghasilan
pengaruh terhadap tabu makanan dengan kategori responden yaitu Rp.750.000-Rp.1.000.000.
pengaruh sebanyak 38 ibu hamil (82,6%) dan
sebagian kecil responden memiliki katagori tidak Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan
pengaruh sebanyak 8 ibu hamil (17,4%) dari 46 oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal
jumlah total responden. dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi
Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi besi merupakan salah satu gangguan yang paling
tentang pengaruh tabu makanan terhadap angka sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil
kejadian anemia pada ibu hamil Trimester II di umumnya mengalami kurang besi sehingga hanya
Klinik Sari Asih Desa Genuk Suran Kecamatan memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan
Purwodadi Kabupaten Grobogan : untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya
a. Tingkat Pendidikan Responden mereka akan menjadi anemia pada saat kadar
Pendidikan kurang merupakan salah satu hemoglobin ibu turun sampai dibawah 11 gr/dl
faktor yang mendasari penyebab gizi kurang. selama trimester II (Waryana, 2010). Pada Tabel
Pendidikan rendah akan menyebabkan 6 Sebagian kecil 0 ibu hamil (0%) responden
seseorang kesulitan dalam mendapatkan mengalami Anemia Berat, Sebagian besar 31 ibu
pekerjaan yang layak. Hal ini akan hamil (67,39%) responden mengalami Anemia
menyebabkan r endahnya penghasilan Sedang.
seseorang yang akan berakibat pula terhadap

6 Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume 1, Nomor 1, Desember 2016
Tidak tercukupinya zat gizi sebagai penyebab DAFTAR PUSTAKA
anemia tersebut terkait dengan ketersediaan
pangan dan kerawanan konsumsi pangan yang Azharflz. Mitos Ibu Hamil Dilarang Makan Daun
dipengaruhi oleh kemiskinan, rendahnya Kelor. [serial on the internet]. 2011[cited
pendidikandan adat/kepercayaan, termasuk tabu 2 0 11 M a r 2 1 ] ; Ava ila b lef r om:ht t p :/ /
makanan (Baliwati, Khomsan, Dwiriani, 2004). www.medicalera.com
Pada Tabel 8 Uji Bivariat Chi-Square Tests di
Klinik Sari Asih Ds. Genuk Suran Kec. Purwodadi Baliwati, YF; Khomsan, A; Dwiriani, CM. 2004.
Kab. Grobogan tahun 2015 menunjukkan bahwa Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta :
ada pengaruh antara tabu makanan dengan amgka Penebar Swadaya.
kejadian anemia dengan tingkat signifikansi atau
DepKes R.I. Ditjen Kesehatan Masyarakat. 2003.
p value adalah 0,047 < 0,05 maka terdapat
Pedoman Kampanye Keluarga Mandiri
pengaruh antara tabu makanan terhadap angka
Sadar Gizi (KADARZI). Jakarta :
kejadian anemia.
Departemen Kesehatan.
SIMPULAN dan SARAN Dyahumi. Tabu Pada Makanan [serial on the
SIMPULAN internet]. 2010 [cited 2011 Mar 21];
Penelitian ini menyimpulkan adanya Available from :http://id.shvoong.com
pengaruh tabu makanan terhadap angka kejadian
anemi pada ibu hamil TM II. Artinya angka Harnany, AS. 2006. Pengaruh Tabu Makanan,
kejadian anemia sangat dipengaruhi oleh tidak Tingkat Kecukupan Gizi, Konsumsi Tablet
tercukupinya zat gizi sebagai penyebab anemia Besi dan Teh terhadap Kadar Hemoglobin
terkait dengan ketersediaan pangan dan kerawanan pada Ibu Hamil. Tesis. Program Pasca
konsumsi pangan yang dipengaruhi oleh Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.
kemiskinan, rendahnya pendidikan dan adat/
Hidayat, AAA. 2009. Metode Penelitian Dan
kepercayaan, termasuk didalamnya adalah tabu
Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba
makanan.
Medika.
SARAN Khusnul. Pengaruh Kepercayaan Tradisional
1. Perlunya peningkatkan pengetahuan Bagi Ibu Hamil [serial on the internet]. 2009
masyarakat khususnya ibu hamil tentang [cited 2011 Mar 21]; Available from :http:/
makanan yang baik dikonsumsi pada saat /khusnul-mylive.blogspot.com
hamil.
2. Peningkatkan kesadaran masyarakat Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit
khususnya ibu hamil untuk datang ketenaga Kandungan & Keluarga Berencana untuk
kesehatan jika ada masalah yang berhubungan Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
dengan kesehatan.
3. Perlunya menurunkan angka kejadian Misaroh S..I.M dan Proverawati, A.2011. Nutrisi
pengaruh tabu makanan terhadap kejadian Janin dan Ibu Hamil. Nuha Medika.
anemia pada ibu hamil khususnya Trimester Yogjakarta.
II dengan meningkatkan kegiatan penyuluhan
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian
baik secara individu maupun kelompok yang
Kesehatan. Jakaerta : PT. Rineka Cipta.
bekerja sama dengan instansi kesehatan
setempat pada ibu hamil. Proverawati, A dan Siti, MIM. 2011. Nutrisi Janin
dan Ibu Hamil. Jakarta : Nuha Medika.

Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume 1, Nomor 1, Desember 2016 7
Sediaoetama A.D. 2009. Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Tayati, LD, Madanifah, S dan Khomsan, A. 2014.
Dian Rakyat. Kebiasaan Makan dan Densitas Gizi pada
Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar Jawa
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Barat. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan.
Bandung : Elfabeta, cv. Volume 37 No. 1.
Syaifuddin dkk. 2008. Buku Acuan Nasional Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta :
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Pustaka Rihana.
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Yukie. Makanan yang dipantang (Tabu) dan
dianjurkan selama Kehamilan dan
Sholihah, LA dan Sartika, RAD. 2014. Makanan Menyusui – Fakta atau Mitos [serial on the
Tabu pada Ibu Hamil Suku Tengger. internet]. 2008 [cited 2008 Sept 08];
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Available from :http://wordpress.com
Nasional. Volume 8 No.7.

Tarwoto dan Warsidar. 2007. Buku Saku Anemia


pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans Info
Medika.

8 Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, Volume 1, Nomor 1, Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai