Anda di halaman 1dari 22

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


BAHAYA NARKOBA
DI PUSKESMAS PUCANG SEWU

Laporan penyuluhan ini telah dikoreksi dan disahkan oleh pembimbingpuskesmas dan


pembimbing akademik pada:
Hari                 :
Tanggal           :          

     

      
                                                            Mengesahkan,
Pembimbing Akademik                                                                  PembimbingPuskesmas
                                     

 (Fathur Rozy, S.Kep.)                                                               ( M.Choirul Fajar,S.Kep.,Ns.)


                                                          
                                                            Mengetahui,
                                                         Kepala Puskesmas
                                                         PUCANG SEWU

( M. Yasin Ruslan, SH, M.Pd)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama   Mahasiswa      : Ganjar Setya Purnama


NIM                            : IKP10016
Jurusan                        : Diploma III Keperawatan
Institusi                       : STIKes ‘Aisyiyah Bandung
                        : “ Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Penyakit Hipertensi dan Gaya Hidup
Sehari - Hari ”
                                                                                        Bandung, November 2012

Pembimbing                                                                                    Mahasiswa

   Dosen                                                                                Ganjar Setya Purnama

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi .................................................................... 1
B. Perumusan Program .............................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Program .......................................................... 7
B. Pembahasan Pelaksanaan Program ..................................... 40
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 52
B. Saran .................................................................................... 53
LAMPIRAN – LAMPIRAN

vi

DAFTAR LAMPIRAPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap orangtua pasti menginginkan bayinya lahir secara normal, sehat dan dapat tumbuh secara
optimal, serta diharapkan menjadi manusia yang berkualitas dan berguna bagi masyarakat. Tugas mulia
seorang ibu adalah hamil, melahirkan, kemudian menyusui bayinya.
Bayi baru lahir perlu mendapat perawatan yang optimal sejak dini, termasuk pemberian makanan
yang ideal. Tidak ada satupun makanan yang ideal untuk bayi baru lahir selain ASI. World Health
Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) menganjurkan pemberian ASI secara
eksklusif, yaitu ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan, tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain
selain ASI.
Bagi bayi usia 0-6 bulan, ASI eksklusif merupakan makanan tunggal yang memenuhi semua
kebutuhan pertumbuhan sampai usia 6 bulan. Pada usia tersebut, sistem pencernaannya belum
sempurna dan belum siap menerima makan selain ASI. Pemberian MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan
dapat memicu bayi mengalami obesitas di kemudian hari, karena proses pemecahan sari- sari makanan
belum sempurna. Bahkan ada beberapa kasus ekstrem bayi memerlukan tindakan pembedahan akibat
pemberian MP-ASI terlalu dini (bayi mengalami obstruksi ileus/ usus terpelintir). Apapun yang terjadi, bayi
berhak mendapatkan ASI eksklusif dan ibu wajib memberikannya.
Dalam kenyataannya, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan tidak sesederhana yang
dibayangkan. Banyak kendala yang timbul dalam upaya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan
pertama kehidupan bayi. Akan tetapi dengan motivasi ibu/ayah yang kuat, pengetahuan dasar yang
dimiliki ibu dan ayah, serta usaha yang terus menerus, sabar dan tekun, serta didukung oleh fasilitas
persalinan sayang bayi tidak mustahil pemberian ASI eksklusif dapat berhasil.
1.2  Landasan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar terdapatnya beberapa kasus ibu yang tidak
melakukan pemberian ASI-ekslusif.

1.3 Tujuan Kegiatan
1.3.1   Tujuan Umum
Ibu hamil mengetahui pentingnya pemberian ASI-eklusif pada anak.
1.3.2   Tujuan Khusus
1.  Ibu mempunyai keinginan untuk memberikan ASI-ekslusif kepada anaknya.
2.  Ibu mampu melakukan pemberian ASI-ekslusif dengan baik dan benar.
3.  Ibu mampu menjelaskan kembali mengenai pentingnya pemberian ASI-Ekslusif kepada
rekan-rekannya.

1.4 Pelaksanaan
1.4.1     Tema dan Judul Kegiatan
Tema        : Penyuluhan tentang ASI-Ekslusif pada Ibu Hamil
Judul        : Aku Aktif Karena Ibuku Memberi ASI-Ekslusif
1.4.2     Waktu dan Tempat
Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan, pada waktu pelaksanaan Posyandu di daerah
setempat.
hari, tanggal       : Minggu, 2 Juni 2013
waktu                  : 09.00 - 10.00 WIB
tempat                 : Posyandu RW 02

1.5 Sasaran Kegiatan
Sasaran dari penyuluhan ini ditujukan untuk ibu hamil di cakupan Posyandu daerah
setempat.

a)  Sasaran Primer
                          Ibu mengetahui pentingnya pemberian ASI-eklusif pada anak.
                          Ibu mampu melakukan pemberian ASI-ekslusif dengan baik.
3.   Ikut menyebarluaskan pada ibu lainnya tentang pentingnya pemberian ASI-ekslusif

b)  Sasaran Sekunder
1.  Kader dapat mengetahui dan penjelasan pada ibu hamil yang datang ke posyandu
mengenai ASI-ekslusif.
2.  Kader dapat memberikan contoh pada ibu hamil yang datang ke posyandu mengenai
pemberian ASI-ekslusif yang baik.

c)  Sasaran Tersier
Membantu terselenggaranya program pemerintah setempat mengenai pemberian ASI-
ekslusif.

1.6  Pendekatan
Rangkaian kegiatan Penyuluhan Pemberian ASI ekslusif dilaksanakan dengan
pendekatan secara visual, audiovisual yang sesuai dengan ketersediaan fasilitas di
lapangan., dan melibatkan secara aktif peserta (melakukan simulasi).

1.7    Rencana Evaluasi
Evaluasi setelah proses pelaksanaan penyuluhan dilakukan dengan cara melakukan
sesi tanya jawab dan jajak pendapat.
ISI

Materi Penyuluhan

ASI EKSKLUSIF

 ASI merupakan makanan penting bagi bayi


 Banyaknya keuntungan pemberian ASI
 Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
 Tips memperbanyak ASI
 Solusi memberikan ASI pada kondisi tertentu
 Cara memberikan ASI eksklusif yang baik dan benar
 Praktik menyusui secara baik dan benar
PENUTUP

Demikianlah proposal kegiatan ini kami susun sebagai rancangan dari


pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan dibuat untuk dipergunakan dengan sebaik-
baiknya. Semoga dengan telah terlaksananya kegiatan ini, masyarakat setempat
terutama kelompok ibu hamil  akan semakin paham mengenai pentingnyapemberian
ASI-Ekslusif. Dukungan dari semua pihak kami harapkan demi terlaksananya kegiatan
ini.
Lampiran I
Susuna Acara
Penyuluhan ASI- Ekslusif
“Aku Aktif Karena Ibuku Memberi ASI-Ekslusif”

Waktu Kegiatan
08.45 – 09.00 Pengkondisian Acara
09.00 – 09.05 Pembukaan
09.05 – 09.20 Penyampaian materi
09.20 – 09.50 Simulasi
09.50 – 10.00 Sesi Tanya Jawab dan jajak pendapat
10.00 – 10.05 Penutupan
Lampiran II
 Pelaksana
Penyuluhan ASI- Ekslusif
“Aku Aktif Karena Ibuku Memberi ASI-Ekslusif”
                                               
Moderator                  : Kartika Estiani
Pemberi Materi         : 1. Annisa Rifyanti
                                       2. Shintia Elpandari
Simulasi                    : 1. Agustina Sihombing
                                       2. Dessy Nursetiani Rahayu
Lampiran III
Anggaran Dana

No Pengeluaran Rincian Jumlah Harga


.
at Oct
1. Pembuatan dan Leaflet 50 buah Rp 200.000,00 ober
pembelian media Boneka bayi 1 buah 28,
Boneka payudara 1 buah 2014 
Flipchart 1 paket Email
ThisBl
2 Souvenir dan Door Handuk kecil 50 buah Rp 250.000,00 ogThi
Prize Hadiah 5 buah s!
TOTAL Rp 450.000,00 Share
to
TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut penelitian anak-anak yang tidak diberi ASI akan mempunyai IQ ( Intellectual Quatient)
lebih rendah tujuh sampai delapan point dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI secara
eksklusif.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur nol sampai
enam bulan. Selain pada anak ASI eksklusif juga bermanfaat bagi ibu yaitu dapat diberikan dengan cara
mudah dan murah juga dapat menurunkan resiko terjadinya pendarahan dan anemia pada ibu serta
menunda terjadinya kehamilan berikutnya. Hal ini yang lebih penting adalah timbulnya ikatan batin yang
kuat antara ibu dan anak.

Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi-bayi yang dilahirkan dengan
cara caesar. Bayi caesar mengalami intensitas kesakitan yang sangat tinggi dibandingkan dengan bayi
yang lahir secara normal yang sudah mengalami exercise dalam proses kelahiran sebelum akhirnya
muncul ke dunia dan beradaptasi dengan dunia luar.

Peraturan dan sanksi yang tegas serta program-program mendukung diharapakan angka
pemberian ASI dapat ditingkatkan dari kondisi sekarang. Menurut hasil survei demografi dan kesehatan
indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, didapati data jumlah pemberian eksklusif pada bayi dibawah usia dua
bulan hanya mencakup 64 % dari total bayi yang ada. Persentasi tersebut menurun seiring dengan
bertambahnya usia bayi, yakni 46 % pada bayi 2-3 bulan dan 14 % pada usia bayi 4-6 bulan, yang lebih
memprihatinkan 13 % bayi dibawah dua bulan telah diberi susu formula dan satu dari tiga bayi usia 2-3
bulan telah diberi makanan tambahan. Produsen susu dan makanan pendamping ASI yang semestinya
turut berperan serta dalam program yang notabene bisa menyehatkan generasi penerus, justru banyak
yang melakukan penyimpangan. Pencantuman label’ untuk bayi usia empat bulan ke atas’ adalah salah
satu contohnya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah agar ibu mengetahui tentang ASI eksklusif.

2. Tujuan Khusus

Dilakukan penyuluhan diharapkan agar ibu dapat :

a. Menjelaskan ASI eksklusif.

b. Menjelaskan manfaat dan keunggulam ASI eksklusif.


c. Memotifasi dirinya untuk memberikan ASI eksklusif.

d. Mengetahui cara menyusui yang baik dan benar.

C. Manfaat

Dilakukan panyuluhan diharapkan para ibu-ibu dapat mengetahui

tentang :

a. Pentingnya ASI eksklusif.

b. Keunggulan dari pemberian ASI eksklusif.

c. Ibu dapat memotofasi diri sendiri untuk memberikan ASI eksklusif.

d. Mengerti dan melakukan cara menyusui yang baik dan benar.


BAB II

PEMBAHASAN TEORI TENTANG

ASI EKSKLUSIF

A. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur nol sampai
enam bulan.

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi dari bayi baru lahir sampai bayi berumur
enam bulan dan sama sekali tidak memberikan bayi makanan pengganti ASI.

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
berumur nol sampai enam bulan bahkan air putih tidak diberikan dalam tahapan ASI eksklusif.

B. Manfaat ASI Eksklusif

1. Manfaat Bagi Bayi

a. ASI mudah dicerna oleh bayi.

b. Jarang menyebabkan konstipasi.

c. Nutrisi yang terkadang pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi

d. .ASI kaya akan antibody (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan
infeksi dan penyakit lainnuya.

e. ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.

f. ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing
dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.

g. Memberikan ASI juga membina ikatan antara ibu dan bayi.

2. Manfaat Bagi Ibu

a. Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi uterus yang berarti
mengurangi pendarahan.

b. Memberi Asi juga membantu memperkecil ukuran uterus ke ukuran sebelum hamil.
c. Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangat
rendah.

C. Tujuan Pemberian ASI Eksklusif

Tujuan dari pemberian ASI pada bayi adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi awal kepada
bayi sampai alat pencernaan bayi kuat menerima makanan lunak ataupun keras, semua zat gizi yang
di butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi terdapat pada ASI. Disamping itu
pemberian ASI juga dapat mengurangi terkena infeksi karena ASI mengandung antibodi.

D. Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui

Keunggulan ASI dan manfaat menyusui dilihat dari beberapa aspek yaitu :

1. Aspek Gizi

a. Manfaat Kolostrum

 Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama Ig.A untuk melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi terutama diare.

 Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari
pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Oleh karena itu kolostrum diberikan kepada bayi.

 Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan
lemak rendah, sehingga seseuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama
kelahiran.

 Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam
kehijauan.

b. Komposisi ASI

 ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung
enzim-enzim untuk mencerna zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.

 ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan bayi/anak.

 Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein
yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan
ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung Whei lebih banyak yaitu 63:35.
Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi
mempunyai perbandingan Whey : Casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.
c. Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI

 Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai
neuro-trasmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada
binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada
retina mata.

 Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Achid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai
panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak
yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin
pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalah tubuh dapat
dibentuk/disintesa dari substansi pembentukannya (precursor) yaitu masing-masing dari
Omega 3 (asam linoleat) dan Omega 6 (asam linoleat)

2. Aspek Imunologik

 Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak
diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. Coli dan berbagai virus pada saluran
pencernaan.

 Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat
besi di saluran pencernaan.

 Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus.
Jumlah Lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari pada susu sapi.

 Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3
macam yaitu : Brochus-Asociated Lymposyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut
Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, Mammary Asociated
Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

 Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan


bakteri lactobacillus bifidus, Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk
menghambat

3. Aspek Paikologik

 Rasa percaya ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang
mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi
akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan
meningkatkan produksi ASI.

 Interaksi Ibu dan Bayi : Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada
kesatuan Ibu-Bayi tersebut.
 Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai
rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas
karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung yang dikenal
sejak bayi masih dalam rahim.

4. Aspek Kecerdasan

 Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system
syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.

 Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih
tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5
tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.

5. Aspek Neurologis

 Dengan menghisap payudara, kondisi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi
pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.

6. Aspek Ekonomis

o Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi
sampai berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga
untuk membeli susu formula dan peralatannya.

7. Aspek Penundaan Kehamilan

 Dengan menyusui secara eksklusig dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal Metode Amenorea
Laktasia (MAL).

E. Bagaimana mencapai ASI eksklusif ?

 Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran

 Menyusui secara eksklusif : hanya ASI artinya tidak ditambah makanan atau minuman lain
bahkan air putih sekalipun.

 Menyusui kapanpun bayi meminta (on-domand), sesering yang bayi mau siang dan malam.

 Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.

F. Cara menyusui yang baik dan benar

 Sebelum menyusui luangkan waktu untuk memijat beberapa menit supaya aliran susu menjadi
lancar.
 Posisi anda dan bayi anda haruslah nyaman masing-masing perempuan mempunyai posisi
yang nyaman yang berbeda-beda.

 Posisikan bayi anda sehingga kepala, dada dan lutut bayi mengarah kewajah anda. Dekaplah
tubuh bayi melekat pada tubuh anda, letakkan mulut bayi persis diputing dan pipi menempel
pada payudara.

 Jika mulut bayi tertutup pada saat akan menghisap letakkan jari anda didagunya lalu tarik
kebawah perlahan-lahan.

 Jika bayi sudah kenyang dan ingin berhenti menghisap bantulah secara perlahan isapannya
jangan ditarik dengan kasar karena dapat menyebabkan iritasi pada mulut bayi.

 Setelah selesai menyusui keluarkan air susu sedikit lalu oleskan pada sekitar puting biarkan
mengering oleh udara.

 Usahakan menyusui pada dua payudara secara bergantian.

 Setelah bayi selesai minum bantulah agar bayi anda bersendawa dengan menggendongnya
dalam posisi tegak lurus pada bahu ibu dan tangan ibu menopang kepala bayi lalu tepuk-
tepuk punggungnya.

G. Tanda-tanda menyusui yang benar

a. Bayi cukup tenang

b. Muka bayi terbuka lebar

c. Bayi menempel betul pada ibu

d. Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu

e. Seluruh areola tertutup mulut bayi

f. Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat

g. Puting susu ibu tidak terasa nyeri

h. Kuping dengan lengan bayi berada pada suatu garis

i. Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong

H. Masalah Dalam Menyusui

a. ASI Kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apabila bayinya
sering menangis, ibu terasa tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu formula.

Penanggulangannya :

1) Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi

2) Menyusuilah dengan benar

3) Menyusui secara bergantian antara kedua payudara

4) Minimalkan penggunaan alat ( misal : dot ) karena akan membingungkan bayi dan
akhirnya mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI

b. Ayi Bingung Puting

Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI mengalami nipple


confusion  sehingga waktu menyusui ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-kadang
menolak menyusui ibunya.

Penanggulangan :

1) Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif

2) Menyusui dengan benar

3) Menyusui lebih lama dan sering

c. Payudara Bengkak

Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di
dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan
payudara menjadi bengkak dan nyeri.

Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :

1) Susui bayi segera setelah bayi lahir

2) Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan

3) Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyusui yang benar

4) Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa

Penanggulangan :

1) Bayi disusun untuk menghindari pembengkakan


2) Berikan kompres dingin untuk mengurangi nyeri

3) Lakukan pengurutan atau massage payudara

d. Puting Susu Nyeri Atau Lecet

Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya puting susu yang masuk ke dalam
mulut bayi seangkan areola tidak masuk mulut. Disamping itu juga disebabkan karena
perawatan yang tidak benar pada payudara.

Penanggulangan :

1) Lakukan teknik menyusui yang benar

2) Menyusui pada payudara yang tidak lecet

3) Jangan membersihkan puting dengan sabun atau alkohol

e. Mastitis

Mastits adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-minggu
pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada puting yang terinfeksi.

Penanggulangan :

1) Kompres air hangat

2) Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi

3) Cukup istirahat

4) Minum air putih minimalkan 2 liter/hari

5) Minum anti biotik

6) Lakukan perawatan payudara


BAB III

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DENGA MATERI ASI EKSKLUSIF

A. Latar Belakang

Tidak ada yang bisa menggantikan ASI karena ASI didesain khusus untuk bayi, sedangkan susu
sapi komposisinya sangat berbeda sehingga tidak bisa saling menggantikan. Ada lebih dari 100 jenis
zat gizi dalam ASI antara lain AA, DHA, Taurin dan Spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu
sapi. Beberapa produsen susu formula mencoba menambahkan zat gizi tersebut, tetapi hasilnya tetap
tidak bisa menyamai kandungan gizi yang terdapat dalam ASI. Lagi pula penambahan zat-zat gizi
tersebut jika tidak dilakukan dalam jumlah dan komposisi yang seimbang akan menimbulkan zat yang
berbahaya bagi bayi.

B. Tujuan Instruksional

1. Tujuan Umum.

Tujuan umum di penyuluhan ini agar ibu dapat mengetahui ASI Eksklusif.

2. Tujuan Khusus.

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan agar ibu dapat :

a. Menjelaskan ASI eksklusif.

b. Menjelaskan manfaat dan keunggulam ASI eksklusif.

c. Memotifasi dirinya untuk memberikan ASI eksklusif.

d. Mengetahui cara menyusui yang baik dan benar.

C. Pokok Bahasan

ASI Eksklusif

D. Metode Pelaksanann

Ceramah dan tanya jawab


E. Media

Leaflet

F. Pengorganisasian

1. Koordinator : Rintang Inggat Prasasti

2. Tempat :

3. Waktu : 20 Menit

4. Sasaran : Ibu Hamil

G. Kegiatan

Tahap Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta Metode

Pendahuluan 5 menit 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam Ceramah

2.Memperkenalkan 2.Memperhatikan
diri.
3.Memperhatikan
3. Menjelaskan
manfaat dan tujuan
penyuluhan.

Penyajian 10 menit 1. Menjelaskan 1. Menyimak dan Ceramah


pengertian ASI memperhatikan dan leaflet
Eksklusif
2. Menyimak dan
2. Menjelaskan tujuan memperhatikan
pemberian ASI
Eksklusif 3. Menyimak dan
memperhatikan
3. Menjelaskan
keunggulan ASI 4.Memperhatikan
Eksklusif.

4. menjelaskan tata
cara menyusui
yang baik dan
benar.

Penutup 5 menit 1. Memberikan 1. Memberikan Tanya


pertanyaan kepada pertanyaan jawab
ibu.
2.Mendengarkan
2.Mengklasifikasikan
jawaban ibu. 3.Mendengarkan

3.Menyimpulkan. 4.Mendengarkan

4. Mengakhiri 5. Jawab salam


pembicaraan.

5. Salam penutup

H. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

- SAP telah tersusun

- Terdapat kesempatan oleh penyaji untuk menyajikan SAP tentang ASI eksklusif

- Tempat materi dan metode telah siap.

2. Evaluasi Proses

- Ibu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

- Ibu aktif untuk mengikuti diskusi.

3. Evaluasi Hasil

- Ibu tahu tentang ASI eksklusif

- Ibu tahu tentang tujuan dan manfaat ASI eksklusif.

- Ibu tahu keunggulan dari pemberian ASI eksklusif .

- Ibu tahu cara menyusui yang baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com

Media Indonesia Online, Rabu, 03 Agustus 2005

Saifuddin. 2000. Acuan Pelayanan Maternal Dan Neonatal.

Jakarta : YBP - SP.

Anda mungkin juga menyukai