Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN, INC, PNC, BAYI BARU LAHIR, KB DAN GSR

PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN II

Disusun oleh

FEBRIANY TRI TUNGGA DEWI

NH0418013

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN MAKASSAR

TA. 2021/2022
LEMBAR KONSULTASI
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertologan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa`atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpah nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sahar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalalah “Kesehatan Reproduksi’.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang baik lagi. Demikian,
dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan kompreshif merupakan asuhan kebidanan yang
diberikan secara menyeluruh mulai, bersalin, nifas, bayi baru lahir, keluarga
berencana hingga GSR. Asuhan kebidanan ini dilakukan agar mahasiswa
dapat mengetahui hal – hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita
semenjak hamil, bersalin, nifas sampai bayi yang dilahirkannya serta menjadi
keluarga berencana dan selalu menjaga kesehatan reproduksi dan melatih
mahasiswa dalam melakukan pengkajia, menegangkan diagnose secara cepat,
antisipasi masalah yang mungkin terjad, menentukan tindakan segara,
melakukan perencanaan dan tindakan sesuai kebutuhan ibu, serta mampu
melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.
Meskipun kehamilan dan persalinan adalah suatu proses hyang
fisiologis, tetapi bukan berarti tidak bereasiko untuk terjadinya komplikasi dan
kegawatan. Komplikasi dan kegawatan dapat menyebabkan terjadinya
kematian ibu dan bayinya, sehingga persiapan selama proses tersebut harus
dilakukan dengan sebaik – baiknya untuk meningkatkan kualitas hidup ibu
dan bayi. Angka kematian ibu ( AKI ) menjadi salah satu indicator penting
dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan
kualitas pelayanan untuk ibu hamil bersalin dan nifas
Peran bidan dalam menurunkan AKI sangat dibutuhkan mengingat
bidan adalah tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung memberikan
pelayanan untuk ibu hamil , nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana hingga
kesehatan reproduksi. Untuk, mendapatkan asuhan kebidanan yang berkualitas
perlu didukung dengan tersedianya standar asuhan kebidanan secara
komprenshif pada masa ibu hamil , nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana
hingga kesehatan reproduksi
B. Rumusan Masalah
Bagaimana menerapkan asuhan kebidanan komprenshif (ibu hamil ,
nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana hingga kesehatan reproduksi ) sesuai
wewenangan dan tanggung jawab bidan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan pelayanan kebidanan pada ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir dan keluarga berencana dan juga
GSR dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut
keputusan mentri kesehatan republic Indonesia No 938 / Menkes / Sk /
VII / 2007 dan didokument dalam bentuk SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian dan analisis data pada ibu hamil , nifas,
bayi baru lahir, keluarga berencana hingga kesehatan reproduksi
melalui pendekatan manajemen kebidanan.
b. Dapat merumuskan diagnose atau masalah kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana hingga kesehatan
reproduksi melalui pendekatan manajemen kebidanan
c. Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana hingga kesehatan
reproduksi melalui pendekatan manajemen kebidanan.
d. Dapat mengimplementasikan tindakan asuhan kebidanan pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana hingga
kesehatan reproduksi melalui pendekatan manajemen kebidanan.
e. Dapat mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana hingga kesehatan reproduksi
melalui pendekatan manajemen kebidanan.
f. Dapat mendokumentasikan hasil asuhan pelayanan kebidanan dengan
metode SOAP ( Subjektif, Objektif, Assasment, Penatalaksanaan )
3. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi
perkembangan ilmu kebidanan, khususnya dalam pemberian asuhan
kebidanan secara komprehensif
b. Bagi institusi Pendidikan
Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan
tindakan asuhan kebidanan dan laporan ini diharapkan dapat menjadi
bahan acuan dan tambahan referensi bacaan dalam mengembakan ilmu
pengetahuan bagi institusi kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tujuan umum tentang antenatal care / kehamilan


1. Pengertian antenatal care
Antenatal care ( ANC ) merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh
perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan secara
fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta,
mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap
menghadap peran baru sebagai orang tua ( Wagiyo & Purtono 2016)
Antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional untuk
ibu hamil selama masa kehamilan yang dilaksanakan sesuai standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan ( Kemenkes 2016 ) Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan diri dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila di hitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan dalam kalender internasional. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kelahiran normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, di mana
trimester I berlangsung dalam 12 minggu, trimester II 15 minggu (minggu
ke-13 hingga ke-27) dan trimester ke III 13 minggu (minggu ke-28 hingga
ke-40). (Prawirohardjo S, 2016, ) Antenatal care adalah cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal. Pelayanan
antenatal atau yang biasa sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah
pelayanan yang diberikan oleh tenaga professional yaitu dokter spesialis
bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan. Untuk itu
selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi
bidan atau dokter sedini ini mungkin semenjak ibu merasa dirinya hamil
untuk medapatkan pelayanan asuhan antenatal bidan melakukan
pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilannya bidan memberi KIE
( Komunikasi, Informasi, Edukasi ) kepada ibu hamil, suami dan
keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya ( Zaki imaduddin
2019 ) Kehamilan adalah proses normal yang menghasilkan serangkan
perubahan fisiologis dan psikologis pada wanita hamil ( Tsegaye et al,
2016 : 1 ) Pelayanan antenatal care merupakan pelayanan kesehatan oleh
tenaga profesional yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan
yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara
berkala diikuti upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.
Sikap dan pengetahuan sangat berperan besar dalam keteraturan ibu untuk
memeriksakan kehamilannya (Andi Hasliani, 2018)
2. Tujuan
secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil
dapat melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan
selamat serta menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal
care adalah :
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan tumbuh
dan kembang janin
b. Meningkatkan kesehatan fisik, mental dan social ibu
c. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin Adanya penyulit /
komplikasi yang dapat muncul selama kehamilan, termasuk riwayat
penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
d. Mempersiapkan perslinan bulan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan
mempersiapkan ibu agar dapat memberi ASI secara eksklusif
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
janin agar tumbuh kembang secaran normal
g. Mengurangi angka kematian bayi premature, kelahiran mati dan
kematian neonatal
3. Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan dapat dibagi dalam 3 bagian yakni:
a. Tanda dugaan Kehamilan (Diduga Hamil) Berikut ini adalah tanda-
tanda adanya dugaan kehamilan:
1) Amenorea (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan

folikel de graaf dan ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid

terakhir menggunakan perhitungan rumus Naegle, maka dapat

ditentukan perkiraan persalinan.

2) Mual dan muntah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan pengeluaran

asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada

pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas fisiologis,

keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan

berkurang.

3) Sinkope atau pingsan

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan

sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia

kehamilan 16 minggu.

4) Payudara tegang

Pengaruh estrogen, progesteron dan somatomamotrofin

menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.


Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan

menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.

5) Lebih sering buang air kecil.

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa

penuh dan segera miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah

menghilang.

6) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus,

menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

7) Pigmentasi kulit

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior

menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (cloasma

gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigra, linea

alba makin hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola

mammae, putting susu makin menonjol, kelenjar Montgomery

menonjol, pembuluh darah sekitar payudara).

8) Epulis

Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila hamil.

9) Varices atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi

penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah

itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, payudara.


Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah

persalinan.

b. Tanda Tidak Pasti Hamil


Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan oleh:
1) Rahim membesar sesuai dengan tuanya hamil

2) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda Chadwicks,

tanda piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, dan teraba ballottement.

3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif, Tetapi sebagian

kemungkinan positif palsu.

c. Tanda Pasti Kehamilan


Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan melalui:
1) Gerakan janin teraba dalam janin.

2) Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin.

3) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop lenek, alat

kardiotokografi, alat doopler. Dilihat dengan ultrasonografi.

Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat

kerangka janin ultrasonoggrafi

4. Tanda – tanda bahaya dalam kehamilan


Tanda bahaya kehamilan Menurut Walyani (2015) tanda bahaya yang
dapat terjadi selama kehamilan adalah sebagai berikut:
a. Perdarahan pervaginam

Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi

dilahirkan dinamakan perdarahan intrapartum sebelum kelahiran.

Perdarahan pada akhir kehamilan, perdarahan yang tidak normal

adalah merah, banyak dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai


dengan rasa nyeri. Perdarahan seperti ini bisa berarti plasenta previa

atau absurpsi plasenta.

b. Sakit Kepala yang hebat dan menetap

Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, dan sering kali

merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit

kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala

hebat yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Kadang-kadang

sakit kepala yang hebat 20 tersebut bisa disertai penglihatan mata

kabur atau berbayang, sakit kepala hebat dalam kehamilan adalah

gejala dari preeklamsia.

c. Nyeri Abdomen yang hebat

Nyeri abdomen tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah

suatu hal yang tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin

menunjukan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang

hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti

apendisitis, kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis, persalinan

preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi

plasenta, ISK, dan lainlain.

d. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Ibu mulai merasakan gerakan janin sejak bulan kelima atau bulan

keenam, bahkan beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih

awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah, bayi harus bergerak

paling sedikit tiga kali dalam periode jam. Gerakan bayi akan lebih
mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan

minum dengan baik.

5. Pemeriksaan kehamilan / ANC


Masa kehamilan merupakan masa rawan kesehatan, baik kesehatan ibu
yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa
kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan
guna menghindari gannguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang
membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya
( profil kesehatan provinsi Sulawesi selatan, 2016 )
a. Jadwal pemeriksaan kehamilan / ANC
1) Kunjungan 1 / K1 ( trimester 1)
K1 / kunjungan baru ibu hamil yang pertama kali pada masa
kehamilan. Pemeriksaan pertama kali ideal adalah sedini mungkin
ketika ibu hamil mengalami terlambat datang bulan. Adapun tujuan
pemeriksaan peretama pada antenatal care adalah sebagai berikut :
Mendiagnosis dan menghitungumur kehamilan
a) Mengenali dan menangani penyulit – penyulit yang mungkin
terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas
b) Mengenali dan mengobati penyakit – penyakit yang mungkin
diderita sedini mungkin
c) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
d) Memberikan nasehat – nasehat tentang cara hidup sehari – hari,
keluarga bencana, kehamilan, persalinan nifas serta laktasi

Pada kunjungan pertama juga merupakan kesempatan untuk


memberikan informasi bagi ibu hamil supaya dapat mengenali
faktor resiko ibun dan janin. Informasi yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut

 Kegiatan fisik yang dapat dilakukan dalam batas normal


 Kebersihan pribadi khususnya daerah genetalia, karena selama
kehamilan akan terjadi peningkatan secret divagina
 Pemiliham makanan sebaiknya yang bergizi dan sangat tinggi
 Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan tenaga
kesehatan
 Wanita peroko atau peminum harus menhentikan kebiasaanya
2) Kunjungan 2 / K2 ( Trimester 2 )
Pada priode ini ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan 1 bulan sekali sampai umur kehamilan 28
minggu. Tujuan pemeriksaan kehamilan ditrimester 2 antara lain :
a) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b) Penapisan pre – eklamsi gemeli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan
c) Mengulang perencanaan persalinan
3) kunjungan 3 dan 4/ K4 ( Trimester 3 )
Pada periode ini sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan
kehamilan dilakukan setiap 2 minggu jika tidak mengalami
keluhan yang membahayakan dirinya atau kandungannya. Tujuan
kunjungan pemeriksaan kehamilan trimester III yaitu :
a) Mengenali adanya kelainan letak janin
b) Memantapkan rencana persalinan
c) Mengenali tanda-tanda persalinan.
Sedangkan menurut Manuaba (2000, dalam Wagiyo & Putrono,
2016) mengemukakan bahwa untuk mengetahui perkembangan
janin maka pemeriksaan kehamilan dilakukan sesuai dengan
standar pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan pertama
dapat dilakukan setelah mengetahui adanya keterlambatan haid
atau menstruasi. Idealnya pemeriksaan ulang dapat dilakukan pada
setiap bulan sampai usia kehamilan 7 bulan, kemudian setiap 2
minggu sekali setelah usia kehamilan mencapai 9 bulan sampai
pada proses persalinan.
6. Standar Pelayanan Pemeriksaan Antenatal Care
Pelayanan ibu hamil diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan

oleh tenaga kesehatan difasilitas tenaga kesehatan. Proses ini dilakukan

selama rentang usia kehamilan ibu yang dikelompokan sesuai usia

kehamilan menjadi trimester pertama, trimester kedua, dan trimester

ketiga. Pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan harus memenuhi

elemen pelayanan sebagai berikut ( Kementrian kesehatan republic

Indonesia, 2016) Adapun standar asuhan pelayanan pemeriksaan

kehamilan menurut Wagiyo (2016) adalah sebagai berikut :

a. Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:


1) Leopold I: Untuk menemukan presentasi dengan cara
mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di fundus dan
daerah pelvik. Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan
jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang
berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan melenting.
Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat
dan gerakan kurang.
2) Leopold II: Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan
pada kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan
tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan
bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba cembung dan
resisten.
3) Leopold III: Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang
dekat dengan daerah pelvik. Caranya: Letakkan 3 jari pertama
tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas simpisis pubis dan
minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskannya.
Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan
menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras,
bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut
dan tidak beraturan.
4) Leopold IV: Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari
bagian terendah janin masuk ke pintu atas panggul. Caranya:
Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke
sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan
bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu
jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika
bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir
sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
5) Auskultasi

Menggunakan stetoskop menokuler (stetoskop obstetric) untuk

mendengan Denyut Jantung Janin (DJJ), dengan batas normal 120-

160x/menit

b. Terdapat enam standar dalam pelaksanaan pelayanan antenatal berikut


ini;
1) Identifikasi ibu hamil

Bidan melakukan kunjungan dan berinteraksi dengan masyarakat

secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu,

suami dan anggota keluarganya untuk memeriksakan kehamilan

secara dini dan teratur.

2) Pemeriksaan dan pemantauan antenatal care (ANC)


Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal.

Pemeriksaan meliputi anamnesis, dan pemantauan ibu dan janin,

bidan juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi, imunisasi,

nasehat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap

kunjungan.

Bila ditemukan kelainan, harus mampu mengambil tindakan yang

diperlukan dan merujuknya untuk tindakan berikutnya.

3) Palpasi abdomen

Bidan melakukan mpemeriksaan abdominal secara seksama dan

melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila

umur kehamilan bertambah, posisi, bagian terendah janin dan

masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari

kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

4) Penyebab anemia pada kehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan,

atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan

kebutuhan yang berlaku.

5) Pengolahan dini hipertensi pada kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada

kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya,

serta mengambil tindakan cepat dan merujuknya.

6) Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil, suami dan

keluarganya untuk memastikan persiapan persalinan bersih dan

aman, persiapan transportasi serta biaya untuk merujuk. Bila tiba-

tiba terjadi keadaan gawat darurat, bidan hendaknya melakukan

kunjungan rumah untuk hal ini. (Djannah, dr. Fathul,2018)

c. Pemeriksaan ANC yang terdiri dari dari 14 T


1) Timbang Berat Badan (T1)
Pengukuran berat badan diwajibkan setiap ibu hamil melakukan

kunjungan. Kenaikan berat bada normal pada waktu kehamilan

sebesar 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.

2) Ukur Tekanan darah (T2)


Tekanan darah yang normal adalah 110/80 hingga 140/90 mmHg,
apabila diketahui tekanan darah ibu hamil melebihi 140/90 mmHg
maka perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Merupakan suatu cara untuk mengukur besar rahim dari tulang
kemaluan ibu hingga batas pembesaran perut tepatnya pada puncak
fundus uteri. Dari pemeriksaan tersebut dapat diketahui
pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan.
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
Tablet Fe merupakan tablet penambah darah. Selama masa
pertengahan kehamilan, tekanan sistolik dan diastolik menurun 5
hingga 10 mmHg. Hal ini biasa terjadi karena vasodilatasi perifer
akibat perubahan hormonal selama kehamilan.
5) Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (T5)
Pemberian imunisasi ini sangat dianjurkan untuk mencegah
terjadinya infeksi tetanus neonatorum. Penyakit tetanus
neonatorum yang disebabkan oleh masuknya kuman Clostridium
Tetani ke tubuh bayi merupakan penyakit infeksi yang dapat
mengakibatkan kematian bayi dengan gejala panas tinggi, kaku
kuduk, dan kejang. Imunisasi TT dianjurkan 2 kali pemberian
selama kehamilan, yaitu TT1 diberikan pada kunjungan awal dan
TT2 dilakukan pada 4 minggu setelah suntukan TT1.
6) Pemeriksaan Hb (T6)
7) Pemeriksaan VDRL (T7)
8) Perawatan Payudara, senam payudara, dan pijat tekan payudara
(T8)
9) Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam ibu hamil (T9)
10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)
11) Biasanya dokter atau bidan akan memberikan informasi mengenai
rujukan apabila diketahui adanya masalah dalam kehamilan
termasuk rencana persalinan.
12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)
13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)
14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
(T13)
15) Pemberian terapi anti-malaria untuk daerah endemis malaria (T14)
B. Tinjauan Umum Tentang Persalinan
1. Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari

dalam uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang

memungkinkan serangkain perubahan yang besar pada ibu untuk dapat

melahirkan melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal

merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala

yang berlangsung selama 18 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin

(Nurul Jannah, 2017). Persalinan normal juga dapat dikatakan sebagai


suatu fenomena alam yang mengarah pada penciptaan kehidupan baru, hal

tersebut merupakan momen paling menyentuh dan spesial dalam

kehidupan seorang wanita dan merupakan pengalaman unik yang bisa

mereka dapatkan dan pada persalinan normal ini seorang ibu dilatih untuk

menghilangkan rasa takut dan kegelisahannya dalam menghadapi

persalinannya (Eun-Young Choi, dkk, 2015).

2. Etiologi
Bagaimana terjadinya persalinan belum diketahui secara pasti, sehingga

menimbulkan beberapa teori :

a. Faktor-faktor hormonal penyebab terjadinya persalinan

1) Rasio estrogen terhadap progesterone, pada kehamilan progesteron

dan estrogen terus meningkat sedangkan pada trimester akhir,

progesteron tetap dan estrogen terus meningkat. Hal ini yang

diduga sebagai pemicu persalinan.

2) Pengaruh oksitosin pada uterus yang meningkat pada waktu

persalinan

3) Pengaruh hormon fetus yang mensekresikan oksitosin yang

jumlahnya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia

kehamilan.

b. Tanda dan gejala persalinan

c. Tanda-tanda persalinan

1) Terjadinya His persalinan

His persalinan mempunyai sifat:


a) Pinggang terasa sakit, yang menjalar ke depan

b) Sifatnya teratur, intervalnya makin pendek dan kekuatannya

makin besar

c) Kontraksi uterus mangakibatkan perubahan uterus

d) Makin beraktifitas (jalan), kekuatan makin bertambah

2) Bloody show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina)

Dengan his permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang

menimbulkan pendataran dan pembukaan lendir yang bterdapat

pada kanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh darah pecah, yang

menjadikan perdarahan sedikit.

3) Pengeluaran cairan

Keluar banyak cairan dari jalan lahir. Ini terjadi akibat pecahnya

ketuban atau selaput ketuban robek. Sebagian besar ketuban baru

pecah menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang-kadang

ketuban pecah diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24

jam. Tanda dan gejala inpartu seperti adanya penipisan dan

pembukaan serviks, kontraksi uterus yang mengakibatkan

perubahan servik (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit), dan

cairan lendir bercampur darah (”show”) melalui vagina.

Anda mungkin juga menyukai