Anda di halaman 1dari 57

PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS RW.

07

KELURAHAN SUKAPURA KECAMATAN KIARACONDONG

KOTA BANDUNG

LAPORAN MUSYAWARAN MASYARAKAN RW

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Stase Keperawatan Komunitas
Program Profesi Ners XXXVI

Herlina Aprilia 220112180063


Laela Rohmatul Karomah 220112180092
Mia Yuliati 220112180121
Nuris Azril Fauzia 2201121800
Rianti Kesumawati 220112180025
Rini Riandini 220112180019

PROGRAM PROFESI NERS XXXVI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat Praktis
1.4.2 Manfaat Teoritis
1.5 Lokasi dan Waktu
1.5.1 Lokasi
1.5.2 Waktu
1.6 Metode Penulisan
1.7 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN LAPANGAN
2.1 Pengkajian Komunitas
2.1.1 Data Umum
2.1.2 Data Khusus
2.2 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
2.2.1 Analisa Data
2.2.2 Skoring Diagnosa Keperawatan
2.3 Rencana Keperawatan Komunitas
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan

komunitas. Keperawatan komunitas merupakan pelayanan keperawatan yang

diberikan pada kelompok masyarakat yang lebih mengutamakan pada upaya

peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai masalah kesehatan,

dengan tidak melupakan upaya-upaya kuratif dan upaya rehabilitatif untuk kondisi

pemulihan terhadap penyakit (DepKes, 2006).

Kelompok masyarakat diatas diartikan sebagai individu yang hidup dan

saling dihubungkan oleh ikatan sosial, berbagai perspektif yang sama, dan terlibat

dalam lingkungan atau lokasi yang sama (Green and Mercer, 2001). Sehingga

dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas maka akan berbicara

mengenai unsur manusia untuk menjawab siapa sasaran program, unsur ruang dan

waktu untuk menjawab kapan dan dimana program akan dijalankan serta unsur

tujuan untuk menjawab penyebab timbulnya masalah sehingga dapat ditentukan

program sesuai yang akan dijalankan.

Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan oleh Mahasiswa Keperawatan

Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan Unpad Angkatan XXXVI di wilayah


RW 07 Kelurahan Sukapura dengan 6 RT yang merupakan wilayah kerja

Puskesmas Babakan Sari. Kegiatan pertama mahasiswa adalah penerimaan oleh

pihak kelurahan Sukapura dan pihak Puskesmas Babakansari. Kemudian

dilanjutkan dengan sosialisasi wilayah kelolaan di RW 07 selama 2 hari dengan

mengunjungi stake holder yang berada di RW 07 kelurahan Sukapura.

Pengkajian yang dilakukan pada objek kumpulan individu/keluarga di

komunitas dilakukan selama 5 hari dengan 18 variabel, yaitu demografi,

perumahan, ventilasi rumah, pembuangan air limbah, pembuangan sampah,

sumber air, tingkat sosial dan ekonomi, upaya pencarian kesehatan, keluarga sadar

gizi, kesehatan ibu, kesehatan bayi dan balita, kesehatan anak usia sekolah,

kesehatan remaja, kesehatan pasangan usia subur, kesehatan lansia, kesehatan

jiwa, kemandirian keluarga, indeks keluarga sehat, skrining hipertensi, skrining

tuberculosis, skrining stunting dan perilaku keluarga. Delapan belas variable

tersebut dijadikan instrumen, dalam pengumpulan datanya dilakukan dalam 3

cara, yaitu wawancara, pengisian kuisioner dan observasi melalui kujungan ke

rumah-rumah warga di RW 07.

Berdasarkan hasil analisa dari data yang diperoleh dari warga, wawancara

dengan berbagai tokoh masyarakat dan ibu kader di RW 07 Kelurahan Sukapura

terdapat beberapa masalah kesehatan dan lingkungan diantaranya adalah risiko

penurunan derajat kesehatan lansia, risiko penurunan derajat kesehatan anak usia

sekolah, penurunan derajat kesehatan warga dan ketidakpatuhan masyarakat

terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Masalah-masalah tersebut perlu adanya

solusi dan peran aktif serta dukungan dari masyarakan dan berbagai pihak yang
terkait untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di RW 07 Kelurahan

Sukapura dengan optimal.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah-masalah kesehatan yang ditemukan di wilayah RW 07

kelurahan Sukapura, maka perlu diberikan asuhan keperawatan komunitas dengan

harapan masyarakat memiliki kesadaran dan bertanggung jawab untuk mengatasi

masalah kesehatan dan lingkungan bersama dengan melibatkan berbagai stake

holder serta seluruh masyarakat.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Setelah dilaksanakan praktik asuhan keperawatan komunitas oleh

Mahasiswa di RW 07 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong Kota

Bandung, masyarakat dapat mengenal masalah kesehatan dan lingkungan,

mengenal potemsi dan sumber daya yang dimiliki oleh RW 07 untuk mengatasi

masalah kesehatan dan lingkungan dengan mandiri.

1.3.2 Tujuan Khusus

Setelah dilaksanakan praktik asuhan keperawatan komunitas oleh

mahasiswa, diharapkan masyarakat RW 07 mampu:

1. Mengidentifikasi masalah yang aktual dan potensial yang ada di wilayah

RW 07 Kelurahan Sukapura.

2. Memecahkan masalah baik itu masalah kesehatan maupun masalah

lingkungan secara mandiri.

3. Menerima mahasiswa dan petugas kesehatan.


4. Mengomunikasikan masalah yang tidak dapat diselesaikan secara

mandiri kepada tenaga kesehatan, khususnya kepada Puskesmas yang

bertanggung jawab atas Kelurahan Sukapura yaitu Puskesmas Babakan

Sari.

5. Mempertahankan program-program yang sudah direcanakan dan

dilaksanakan serta ditindak lanjuti secara mandiri.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat Praktis

Praktik asuhan keperawatan komunitas di masyarakat RW 07 Kelurahan

Sukapura ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam

menyusun dan melaksanakan intervensi. Selain itu, diharapkan dapat memberikan

pengetahuan terkait gambaran pada masyarakat RW 07 terkait pentingnya

pemeliharaan kesehatan baik bagi individu, keluarga dan masyarakat serta

meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan disekitar RW 07 kelurahan

Sukapura.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat RW 07

serta berbagai instansi berupa sumber data dan informasi yang diperoleh dari

hasil analisis dan hasil pengumpulan data di RW 07 Kelurahan Sukapura.

1.5 Lokasi dan Waktu

1.5.1 Lokasi

Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah RW 07 dari RT 01-06 Kelurahan

Sukapura Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.

1.5.2 Waktu
Waktu dari pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan komunitas

dilaksanakan mulai tanggal 10 April 2019 sampai tanggal 16 Mei 2019.

1.6 Metode Penulisan

Data yang diperoleh dari hasil pengkajian secara langsung kepada

masyarakat dan berbagai stake holder di RW 07 melalui metode pembagian

kuisioner, wawancara serta observasi langsung ke lingkungan dari tanggal 10

April 2019 sampai 16 Mei 2019 yang dilengkapi dengan data sekunder yang

diperoleh dari pihak Puskesmas, kader RW, struktur RW dan kelurahan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada laporan ini terdiri dari:

1. Bab I: berisi uraian pendahuluan yang terdiri dari; latar belakang, tujuan

manfaat penulisan, metode penulisan, lokasi dan waktu, serta sistematika

penulisan.

2. Bab II: berisi tinjauan lapangan meliputi pengkajian komunitas, analisa

data dan diagnose, rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi

keperawatan komunitas.

3. Bab III: berisi uraian pembahasan dari pelaksanaan praktik keperawatan

4. Bab IV: memaparkan simpulan dan saran serta rekomendasi tindak

lanjut.
BAB II

TINJAUAN LAPANGAN

2.1 Pengkajian Komunitas

2.1.1 Data Umum

2.1.1.1 Pengkajian Data Inti

A. Batasan Komunitas

Kelurahan Sukapura merupakan kelurahan terletak di kecamatan

kiaracondong kecamatan Bandung. Kelurahan sukapura terdiri dari 15

RW. salah satunya RW 07 yang terdiri dari 6 RT dan merupakan wilayah

padat penduduk dengan rasio jumlah penduduk dan luas bangunan

sebagian besar tidak mencukupi atau kurang proporsional. Di bagian utara

RW 7 berbatasan dengan RW 12 dan dibagian selatan RW 7 berbatasan

dengan RW 14 dan bagian barat RW 7 berbatasan dengan RW 13.

Wilayah RW 7 bisa diakses melalui Jalan Kiaracondong, Jalan Soekarno

Hatta, Flyover Kiaracondong dan Jalan Ibrahim Adjie.

B. Nilai dan Keyakinan Masyarakat

Warga RW 07 tidak memiliki nilai dan keyakinan yang bertentangan

dengan prinsip kesehatan. Sebagian besar warga RW 07 sudah

meninggalkan keyakinan-keyakinan pada pengobatan –pengobatan yang


belum terpercaya dan lebih mengutamakan pengobatan yang didapatkan

dari pelayanan/tenaga kesehatan yang profesional.

C. Agama

Hasil pengkajian yang telah dilakukan didapatkan bahwa hampir

seluruhnya beragama islam, hanya sebagian kecil warga 07 beragama

kristen dan khatolik. Di wilayah RW 07 terdapat satu mesjid yang terletak

di RT 01 dan RT 02 Dan terdapat satu madrasah yang terletak di RT 01.

Namun untuk tempat beribadah masyarakat non-muslim tidak terdapat di

RW 07. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat

mengatakan bahwa setiap sabtu pagi rutin diadakan pengajian untuk warga

RW. 07. Selain itu, setiap sore anak-anak usia sekolah rutin mengaji.

Warga 07 rutin melakukan sholat berjamaah di mesjid. Kemudian mesjid

di RW 07 juga kadang diadakan acara perayaan besar seperti Hari Raya

Idul Fitri dan hari raya Idul Adha dan acara perayaan besar lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu warga 07 bahwa selama

ini tidak ada terjadinya konflik berarti berkaitan dengan bertentangan

masalah agama, dan selama ini warga hidup rukun dengan saling

bertolenransi.

D. Demografi

Bersadarkan data hasil wawancara, RW 07 memiliki jumlah kepala

keluarga kurang lebih 571 kepala keluarga dengan penduduk adalah

sebagian warga asli yang sudah menetap puluhan tahun dan pendatang
baru seperti yang mengontrak atau menyewa rumah di kawasan RW. 07

dan bersuku sunda sebagai mayoritas penduduknya. Mayoritas penduduk

didominasi oleh usia produktif yakni usia 19-44 tahun. Untuk tingkat

ekonomi di RW 07 sebagian besar tingkat ekonomi menengah dengan

tingkat pendidikan SMA/sederajat.

2.1.1.2 Pengkajian Data Sub Sistem Komunitas

A. Lingkungan Fisik

Wilayah lingkungan RW 07 Sukapura tergolong lingkungan padat

penduduk, sehingga tampak kurangnya lahan tanaman/tumbuhan guna

penyaring udara. Selain itu terdapat sungai yang membelah bagian RW 04

dan ditemukan vektor-vektor seperti tikus, nyamuk, lalat dan kecoa selama

observasi. Berdasarkan status kepemilikan rumah warga rata-rata milik

sendiri dengan kontruksi bangunan umumnya permanen dengan rata-rata

lantai rumah berubin. Kondisi ventilasi udara, pencahayaan rumah, dan

tingkat kelembaban udara relatif bervariasi. Sempitnya lahan di RW 07

sehingga ditemukan hampir semua warga memperguunakan pembuangan

tinja ke septik tank.

Perihal penanganan sampah di RW 07, warga jarang memiliki

tempat sampah khusus. Berdasarkan observasi wilayah RW 07, umumnya

warga menggantung sampah di depan rumah dengan karung atau plastik

setelah itu sampah diangkut oleh petugas ke TPS sekitar 2-3 kali setiap

minggunya.

Sumber air masyarakat di RW 07 sebelumnya menggunakan sumur

bor namun kualitas air yang dihasilkan berwarna, sehingga warga banyak
yang membeli air eceran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Namun

kini, terdapat sumbmersible pump di RT 05 RW 07 yang dikelola oleh

pengurus RW dan dapat digunakan oleh warga RW 07.

B. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Kader-kader RW 07 yang berjumlah 12 orang merupakan kader-

kader yang aktif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat di RW

07. Wilayah RW 07 merupakan wilayah kerja puskesmas babakan sari,

puskesmas bersama-sama dengan kader setempat rutin mengadakan

Posyandu setiap bulannya dan jarang adanya Posbindu.

C. Sosial Ekonomi

Di wilayah RW 07 terdapat beberapa home indrusty yang tersebar

disetiap RTnya diantaranya yaitu banyaknya konveksi dan pabrik plastik.

Mayoritas warga RW 07 bekerja sebagai buruh harian lepas dan karyawan

swasta dengan sebagian besar pendapatan warga ada pada rentang 1-3 juta

setiap bulannya dan adapula yang lebih dari 3 juta. Dengan rentang

pendapatan tersebut mayoritas warga mengatakan terpenuhi kebutuhannya

meskipun ada juga beberapa warga yang merasa masih kekurangan.

D. Keamanan dan Transportasi

Berdasarkan hasil wawancara pihak RW Keadaan keamanan

wilayah RW 07 sebelumnya cukup meresahkan sebab banyaknya

pencurian tetapi sekarang sudah aman karena adanya satpam yang berjaga

atau ronda malam. Disisi lain kondisi jalan di wilayah RW 07 cukup baik,
untuk akses jalan ada yang diaspal dan hanya disemen saja. Sebagian besar

jalan besar dapat dilalui oleh mobil sedangkan akses jalan yang berada di

gang-gang hanya bisa diakses dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Tokoh masyarakat mengatakan wilayah RW 07 tidak terdapat transportasi

umum seperti angkot yang dapat menjangkau dari satu tempat ke tempat

lain di RW tersebut. Namun saat ini karena berkembangnya zaman,

masyarakat sudah banyak menggunakan ojek online seperti grab ataupun

gojek dalam penggunaan kendaraan umumnya ataupun menggunakan

kendaraan pribadi karena menurut penuturan kepala RW hampir setiap

rumah memiliki motor sebagai alat transportasinya.

E. Pendidikan

Wilayah RW 7 memiliki beberapa fasilitas pendidikan yaitu PAUD

yang berada di RW 07 RT 4 dan adanya madrasah d RW 07 RT 01.

Namun wilayah RW 7 tidak memiliki sarana perpustakaan umum.

Masyarakat memandang sarana pendidikan PAUD yang berada di RW 7

RT 4 sudah bagus dan sangat bermanfaat. Tingkat pendidikan di RW 07

sebagian besar hingga SMA/sederajat. Karena untuk melanjutkan ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi masih sangat sedikit, karena faktor

ekonomi yang menjadi penghambat untuk melanjutkan ke tingkat

pendidikan yang lebih tinggi.

F. Politik dan Pemerintahan

Dari sisi politik dan pemerintahan, pada saat dilakukan observasi

Terlihat adanya baliho ataupun spanduk besar disekitaran jalan besar,

namun tidak terlihat adanya poster-poster politik disetiap rumah warga.


Menurut penuturan tokoh masyarakat selalu ada pemberitahuan/ izin

kepada kepala RW, RT serta Lurah apabila ada segelintir tokoh politik

yang akan melakukan kampanye. Saat diadakannya pemilihan suara pun

pihak RW menjelaskan tidak pernah ada masalah ataupun keributan di

TPS. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum cukup baik

dan warga antusias untuk datang ke TPS. Terdapat organisasi

kemasyarakatan di wilayah RW 07. Struktur organisasi yang dimulai dari

ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara, dan lain sebagainya untuk

struktur kepengurusan RW. Selain itu, organisasi kepemudaan seperti

karang taruna sudah ada, namun hanya aktif dan menjalankan fungsinya

pada saat ada kegiatan atau hari-hari besar sepeti 17 Agustusan dan

lainnya, juga terdapat perkumpulan remaja masjid yang cukup aktif dan

juga terstruktur dalam menjalankan fungsinya. Di RW 07 terdapat 12

kader kesehatan yang aktif di berbagai kegiatan pelayanan kesehatan

seperti dalam kegiatan posyandu yang rutin dilakukan setiap minggunya,

olahraga/senam yang dilakukan setiap 3x/minggu, juga berbagai pelayanan

sosial di masyarakat seperti menyampaikan informasi terkait kesehatan,

pencegahan jentik-jentik nyamuk ke setiap rumah warga.

Dalam kesehariannya, biasanya diadakan musyawarah warga untuk

mencapai mufakat dalam berbagai pengambilan keputusan penting yang

rutin diadakan pertemuan setiap bulannya dikantor kelurahan. dalam

musyawarah tersebut membahas permasalahan yang ada di RW 07 lalu

dirumuskan berbagai program-program kerja kemasyarakatan

G. Komunikasi
Hasil wawancara dengan pengurus RW dan beberapa kader

didapatkan bahwa komunikasi antar warga terjalin dengan baik. Area yang

sering digunakan untuk berkumpul oleh warga yaitu mesjid dan kantor

RW, berbagai informasi disampaikan melalui forum-forum

diskusi/musyawarah, melalui speaker mesjid maupun melalaui media-

media komunikasi seperti alat telekomunikasi yang dibagikan di grup

media sosial seperti watsapp, dan media cetak tertulis seperti surat

undangan yang disebar. Untuk informasi kesehatan, biasanya diperoleh

dari kader-kader kesehatan yang juga menjadi penanggungjawab program-

program kesehatan seperti KB, Posyandu, dan lain sebagainya.

H. Rekreasi

Dari hasil observasi didapatkan bahwa warga RW. 07 untuk

kegiatan rekreasi dikembalikan lagi pada keluarga masing-masing.

Dikarenakan Fasilitas yang kurang memadai seperti lapangan untuk

digunakan bermain tidak bisa digunakan dan lahan yang sempit.

2.1.1.3 Persepsi

Hasil wawancara dengan beberapa warga, di RW 07 banyak warga

yang sudah tingal puluhan tahun maupun yang menyewa rumah yang baru

tinggal hanya beberapa bulan/tahun, namun secara keseluruhan, warga

mengatakan nyaman tinggal di RW 07, dapat saling bersosialisasi dengan

baik antar warga baik pada warga yang sudah menetap lama maupun

dengan warga pendatang dan penyewa rumah dan jarang terjadi adanya

permasalahan seperti konflik yang dapat menimbulkan perpecahan antar

warga. Namun untuk setiap kegiatan yang diadakan oleh RT/RW dan para
kader, menurut salah satu kader, warga kurang aktif dalam melakukan

kegiatan, warga hanya aktif dalam mengikuti kegiatan seperti senam.

2.1.2 Data Khusus


2.1.2.1 Karakteristik Demografi RW 07 Kelurahan Sukapura Kecamatan
Kiaracondong, Bandung
Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Penduduk RW 07
Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n=1179 penduduk)
Karakteristik Frekuensi (f) Total Persentase
Demografi (%)
RT 1 RT 2 RT 3 RT 04 RT5 RT 6
Suku
Sunda 180 110 179 337 192 75 1073 91,01
Jawa 39 1 15 21 15 7 98 8,31
Batak 0 0 1 7 0 0 8 0,68
Agama
Islam 219 111 195 358 203 82 1168 99,07
Kristen 0 0 0 4 4 0 8 0,68
Katolik 0 0 0 3 0 0 3 0,25
Hindu 0 0 0 0 0 0 0 0
Budha 0 0 0 0 0 0 0 0
Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah 0 0 3 2 0 8 13 1,10
Belum sekolah 9 13 19 41 16 1 99 8,40
Belum tamat SD 2 13 15 43 18 6 97 8,23
SD 27 23 39 62 45 5 201 17,05
SMP 85 22 40 48 35 24 254 21,54
SMA 82 24 71 128 87 20 412 34,94
Perguruan Tinggi 14 6 8 41 6 18 93 7,89
Pekerjaan
Tidak bekerja 9 0 10 4 5 9 37 3,14
Belum bekerja 38 11 22 59 31 2 163 13,83
Ibu Rumah Tangga 38 29 50 82 45 15 259 21,97
Pelajar 35 29 41 77 52 14 248 21,03
TNI/Polri 0 1 1 3 0 3 8 0,68
BUMN 5 0 0 5 0 1 11 0,93
PNS 6 2 2 8 2 3 23 1,95
Karyawan Swasta 39 22 41 82 21 17 222 18,83
Wiraswasta 32 11 11 14 31 16 115 9,75
Buruh 10 6 10 25 15 1 67 5,68
Pensiunan 7 0 7 6 5 1 26 2,21
Status Dalam Keluarga
Kepala Keluarga 68 31 64 103 58 27 351 29,77
Istri 55 25 48 92 49 22 291 24,68
Anak 91 54 81 165 99 32 522 44,27
Menantu 1 0 0 0 0 0 1 0,08
Cucu 2 1 2 0 1 0 6 0,51
Orang tua 2 0 0 2 0 0 4 0,34
Adik 0 0 0 3 0 1 4 0,34
Berdasarkan tabel 2.1 dapat diketahui bahwa dari 1179 jiwa, hampir seluruh
penduduk bersuku budaya sunda (91,01%) dan beragama Islam (99,07%). Tingkat
pendidikan hampir setengah dari penduduk merupakan lulusan SMA sederajat (34,94%)
dengan sebagian kecil penduduk berstatus Ibu rumah tangga (21,97%). Sebagian
penduduk didominasi oleh anak-anak (44,27%).

Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi Riwayat Kesehatan RW 07 Kelurahan


Sukapura Kecamatan Kiaracondong Bandung
Riwayat Frekuensi (f) Total Persentase
RT 1 RT 2 RT3 RT 4 RT 5 RT 6
Kesehatan
Satus Imunisasi
Lengkap 194 111 156 323 136 82 1002 56,3
Tidak Lengkap 25 0 39 42 71 0 177 9,9
Sakit 3 Bulan Terakhir
Tidak ada 202 100 145 345 189 1048 67 58,9
Hipertensi 12 5 2 13 7 45 6 2,5
Diabetes Mellitus 0 1 0 0 0 1 0 0,1
Asam Urat 0 0 0 0 1 1 0 0,1
Kolesterol 4 0 0 0 0 4 0 0,2
Asma 0 1 3 0 1 5 0 0,3
TBC 0 0 0 0 0 0 0 0,0
ISPA 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Jantung 0 0 1 0 1 3 1 0,2
Stroke 0 1 1 1 0 5 2 0,3
Gastritis 0 0 0 2 3 11 6 0,6
Diare 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Demam 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Typoid 0 1 0 0 2 3 0 0,2
Vertigo 0 0 0 3 1 4 0 0,2
DBD 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Arthritis 0 2 0 1 2 5 0 0,3
Bronchitis 1 0 0 0 0 1 0 0,1
Batu Ginjal 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Katarak 0 0 0 0 0 0 0 0,0
Berdasarkan Tabel 2.2 diketahui bahwa sebagian besar penduduk berstatus imunisasi
lengkap (84,98%). 92,53% penduduk tidak mengalami sakit pada 3 bulan terakhir, 3,81%
mengalami hipertensi, dan 0,93% mengalami gastritis.

Tabel 2.3 Piramida Penduduk RW 07 Kelurahan Sukapura Kecamatan


Kiaracondong, Bandung

Usia Jenis Kelamin


Laki-laki Perempuan
0-28 Hari 0 0
1-12 Bulan 7 6
1-5 Tahun 34 43
6-12 Tahun 60 66
13-18 Tahun 57 48
19-44 Tahun 231 267
45-59 Tahun 113 116
>60-69 Tahun 53 40
>70 Tahun 15 23

Piramida Penduduk RW 07 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong,


Bandung

Piramida penduduk rw 07
kelurahan sukapura
>70 tahun
>60-69 tahun
45-59 tahun
19-44 tahun
13-18 tahun
6-12 tahun
1-5 tahun
1-12 bulan
0-28 hari
-300 -200 -100 0 100 200 300

laki-laki perempuan

Berdasarkan Tabel 2.3, penduduk didominasi oleh penduduk usia dewasa dengan
rentang usia 19 – 44 tahun (42,23%). Proporsi penduduk hampir seimbang antara
penduduk laki-laki (48,35%) dan perempuan (51,65%).
2.1.2.2 Kesehatan Lingkungan RW 07 Kelurahan Sukapura Kecamatan
Kiaracondong, Bandung
Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Lingkungan: Perumahan
Penduduk RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 349
KK)

Tot Persent
Frekuensi (F)
Karakteri al ase (%)
stik R R R R R R
T1 T2 T3 T4 T5 T6
Kepadatan
Hunian
Mencukupi 48 11 39 68 31 28 225 64,47
≥ 8 m2 per
orang
Padat < 8 16 20 26 35 27 0 124 35,53
m2 per
orang
Status
Kepemilikan
Rumah
Milik 55 23 53 90 56 22 299 85,67
Sendiri
Rumah 0 0 0 2 0 1 3 0,86
Dinas
Sewa 6 8 6 6 2 1 29 8,31
Menumpan 3 0 6 5 0 4 18 5,16
g
Kondisi
Rumah
Permanen 61 31 57 10 57 28 337 96,56
3
Semi 3 0 8 0 1 0 12 3,44
Permanen
Ventilasi
Rumah
Mencukupi 52 30 53 64 28 27 254 72,78
Tidak 12 1 12 39 30 1 95 27,22
Mencukupi
Lantai
Tanah 0 0 0 0 0 0 0 0
Semen/Ple 0 0 5 0 0 0 5 1,43
ster
Papan 0 1 0 0 0 0 1 0,29
Ubin 64 30 60 10 58 28 343 98,28
3
Vector
Disekitar
Rumah
Tikus 59 11 44 10 24 25 266 76,22
3
Nyamuk 60 27 62 10 51 25 328 93,98
3
Kecoa 60 18 52 87 19 12 248 71,06
Lalat 55 1 11 10 0 2 172 49,28
3
Kelembaban
Tidak 61 30 56 76 34 27 284 81,38
Lembab
Lembab 3 1 6 27 24 1 62 17,77
Berjamur 0 0 3 0 0 0 3 0,86

Berdasarkan tabel 2.4, sebagian besar penduduk RW 07 memiliki rumah


dengan tingkat kepadatan hunian yang mencukupi ≥ 8 m2 per orang (64,47%),
dengan status kepemilikan rumah yaitu milik sendiri (85,67%). Hampir
seluruhnya kondisi rumah di RW 07 permanen (96,56%), dengan lantai berubin
(98,28%). Hampir setengah rumah penduduk RW 07 memiliki ventilasi yang
mencukupi (72,78%), sebagian besar terdapat vector nyamuk (93,98%) dan
kondisi rumah dalam keadaan tidak lembab (81,38%). Berdasarkan data tersebut
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rumah penduduk sudah memenuhi
ketujuh kriteria rumah sehat, yaitu atap berplafon, dinding permanen, jenis lantai
bukan tanah, tersedia jendela, ventilasi cukup, pencahayaan alami cukup, dan
tidak padat huni (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). PETA KESEHATAN


INDONESIA TAHUN 2010.

Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Karakteristi Kesehatan Lingkungan:


Perumahan Penduduk RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong
Bandung (n= 349 KK)
Karakteristik Total Persentase
Frekuensi (f) (%)
RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT6
Kebersihan Rumah
Bersih 56 30 51 67 54 27 285 81,66
Berdebu 8 1 14 36 4 1 64 18,34
Pencahayaan
Terang 54 21 51 80 30 25 261 74,79
Kurang terang 10 10 13 23 28 3 87 24,93
Tidak ada cahaya 0 0 1 0 0 0 1 0,29
masuk

Jentik Nyamuk
Ada 4 5 0 93 20 6 128 36,68
Tidak ada 60 26 65 10 38 22 221 63,32
Lubang Asap Dapur
Ada 50 14 53 80 43 28 268 76,79
Tidak ada 14 17 12 23 15 0 81 23,21
Tempat Cuci Tangan
Ada 53 17 43 103 5 19 240 68,77
Tidak ada 11 14 22 0 53 9 109 31,23
Kebisingan
Ya 0 0 7 79 5 7 98 28,08
Tidak Bising 64 31 58 24 53 21 251 71,92
Kandang Ternak
Terpisah dari rumah 1 2 0 0 0 5 8 2,29
Menempel dengan 0 0 5 0 0 1 6 1,72
rumah
Tidak Ada 63 29 60 103 58 22 335 95,99

Berdasarkan tabel 2.5 dapat diketahui bahwa dari 349 KK penduduk RW 07,
sebagian besar penduduk memiliki rumah dalam keadaan bersih (81,66%), pencahayaan
terang (74,79%), terdapat lubang asap dapur (76,79%), dan tidak ada jentik nyamuk
(63,32%). Hampir seluruh rumah di RW 07 terdapat tempat untuk cuci tangan (68,77%),
tidak mengalami kebisisngan (71,92%) dan tidak terdapat kandang ternak atau unggas
(95,99%).

Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Lingkungan: Pembuangan


Air Limbah Penduduk RW 07 Kelurahan Sukapura (n= 349 KK)

Karakteristik Frekuensi (f) Total Persentase


(%)
RT RT RT RT 4 RT RT6
1 2 3 5
Jamban Keluarga
Ya 64 31 56 103 57 28 339 97.13
Tidak 0 0 9 0 1 0 10 2.87
Status Kepemilikan
Jamban
Milik pribadi 64 31 55 103 57 28 338 96.85
Umum 0 0 10 0 1 0 11 3.15
Pemenuhan
kebutuhan BAB
Jamban pribadi 64 31 55 103 57 28 338 96.85
Jamban umum 0 0 10 0 1 0 11 3.15
Lainnya 0 0 0 0 0 0
Tempat
Pembuangan Air
Tinja
Tidak ada 0 0 0 0 1 0 1 0.29
Sungai/selokan 0 0 0 0 0 0 0 0
Kolam 0 0 0 0 0 0 0 0
Lubang tertutup 0 0 0 0 0 0 0 0
Septi tank 64 31 65 103 57 28 348 99.71
Jarak Pembuangan
Tinja
< 10 m 0 18 4 34 58 0 114 32.66
≥ 10 m 64 13 61 69 0 28 235 67.34

Tempat
Pembuangan Air
Limbah Kamar
Mandi
Tergenang 0 0 0 0 0 0 0 0
Sawah/kebun 0 0 0 0 0 0 0 0
Sungai/selokan 64 31 0 103 58 28 284 81.38
Sarana 0 0 65 0 0 0 65 18.62
pembungan
khusus
Tempat
Pembuangan Air
Limbah Cuci/Dapur
Tergenang 0 0 0 0 0 0 0 0
Sawah/kebun 0 0 0 0 0 0 0 0
Sungai/selokan 64 31 0 103 58 26 282 80.80
Ada Saranan 0 0 65 0 0 2 67 19.20
pembuangan
khusus
Berdasarkan tabel 2.5 dapat diketahui bahwa dari 349 KK penduduk RW 07
hampir seluruhnya memiliki jamban keluarga (97,13%), milik pribadi (96,85%), dan
pemenuhan kebutuhan BAB di jamban pribadi (96,85%). Hampir seluruhnya tempat
pembuangan air limbah kamar mandi (81,38%) dan tempat pembuangan air limbah
cuci/dapur (80,80%) di sungai/selokan. Sebagian besar jarak antara rumah dengan
pembuangan tinja kurang dari 10 meter (32,66%).
Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Lingkungan: Pembuangan
Sampah Penduduk RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong
Bandung (n= 349 KK)

Karakteristik Frekuensi (f)


R R R RT R R Tota Persentas
T T T 4 T T l e (%)
1 2 3 5 6
Pemilahan Sampah
Rumah Tangga
Melakukan 0 11 15 8 9 13 56 16,05
pemilahan
Tidak melakukan 64 20 50 95 49 15 293 83,95
Kondisi Tempat
Sampah Dirumah
Tidak ada 2 0 1 0 47 0 50 14,33
Ada terbuka 61 29 53 51 10 7 211 60,46
Ada tertutup 1 2 11 52 1 21 88 25,21
Penanganan Sampah
Rumah Tangga
Dibuang sendiri ke 0 2 0 9 1 1 13 3.72
TPS
Dibuang ke sungai 0 0 0 0 0 0 0 0
Ditimbun 0 0 0 0 0 0 0 0
Dibakar sendiri 0 0 0 0 0 0 0 0
Dibuat kompos 0 0 0 0 0 0 0 0
sendiri
Diangkat petugas 64 29 65 94 58 27 337 96.56
Waktu
Pengambilan/Pengolaha
n Sampah Perminggu
1x /minggu 0 0 0 0 0 0 0 0
2x /minggu 0 0 0 0 47 0 47 13.47
3x /minggu 64 31 65 10 11 28 302 86.53
3
>3 x/minggu 0 0 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan tabel 2.6 dapat diketahui bahwa dari 349 KK penduduk RW 07,
Hampir seluruhnya tidak melakukan pemilihan sampah rumah tangga (83,95%),
sebagian besar kondisi tempat sampah di RW 07 dalam keadaan terbuka (60,46%).
Hampir seluruhnya penanganan sampah rumah tangga di RW 07 diangkat oleh
petugas (96,56%). Sebagian besar melakukan pengambilan/pengolahan sampah
dalam waktu tiga kali/minggu (86,53%).

Tabel 2.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Kesehatan Lingkungan: Sumber Air


Penduduk RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n=
349 KK)
Karakteristik Frekuensi (f) Total Persentase
(%)
RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT6
Sumber Air
Bersih Utama
Keluarga
Sumur bor 64 27 49 62 47 23 272 77.94
Sumur timba 0 3 15 21 7 46 13.18
PDAM 0 1 1 20 4 5 31 8.88
Lainnya 0 0 0 0 0
Kualitas Sumber
Air
Berbau 0 0 0 0 0 0 0 0
Berasa 0 0 0 0 0 0 0 0
Berwarna 55 7 32 43 8 6 151 43.27
Tidak berbau, 9 24 33 60 50 22 198 56.73
berasa dan
berwarna
Air Minum
Utama Keluarga
Air yang 52 17 45 0 7 4 125 35.82
dimasak
Air kemasan 0 0 1 0 0 1 2 0.57
Air isi 41 19 23 103 51 23 260 74.50
ulang/gallon
Bak
Penampungan
Air Terbuka
Ya 64 15 63 103 58 28 331 94.84
Tidak 0 16 2 0 0 0 18 5.16
Pengurasan
Tempat
Penampungan
Air
Tidak pernah 1 0 0 0 0 0 1 0.29
dilakukan
<3 hari 14 27 49 41 7 10 148 42.41
>3 hari 49 4 16 62 51 18 200 57.31
Berdasarkan tabel 2.7 dapat diketahui bahwa dari 349 KK penduduk RW 07
hampir seluruhnya sumber air bersih utama keluarga menggunakan sumur bor (77,94%),
dengan kualitas sumber air tidak berbau, berasa, dan berwarna (56,73%). Sebagian besar
air minum utama keluarga menggunakan air isi ulang/galon (74,50%), menggunakan
penampungan air terbuka (94,84%), dan menguras tempat penampungan air lebih dari
tiga hari (57,31 %).

2.1.2.3 Status Sosial Ekonomi Penduduk RW Kelurahan Sukapura Kiaracondong


Bandung
Tabel 2.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik Sosial Ekonomi Penduduk RW 07
Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 349 KK)
Karakteristik Frekuensi (f) Total Persentase
(%)
RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT6
Penghasilan
keluarga per bulan
<1 juta 4 3 19 37 9 0 72 20.63
1-3 juta 39 23 40 37 41 12 192 55.01
3-5 juta 18 5 4 15 7 5 54 15.47
>5 juta 3 0 2 14 1 11 31 8.88
Keseimbangan
pendapatan dan
pengeluaran
Pendapatan < 6 16 18 41 36 4 121 34.67
pengeluaran
Pendapatan = 47 12 47 57 22 22 207 59.31
pengeluaran
Pendapatan > 11 3 0 5 0 2 21 6.02
pengeluaran
Tabungan khusus
keluarga
Tidak 34 23 51 90 57 18 273 78.22
Ya 30 8 14 13 1 10 76 21.78
Berdasarkan tabel 2.8 dapat diketahui bahwa dari 349 KK penduduk RW 07, sebagian
besar mendapatkan penghasilan keluarga per bulan satu sampai dengan tiga juta
(55,01%). Sebagian KK penduduk RW 07 mengatakan seimbang antara pendapatan
dengan pengeluaran (59,31%) dan hampir seluruh tidak memiliki tabungan khusus
keluarga (78,22%). Jika dibandingkan dengan tingkat UMR Provinsi Jawa Barat maka
sebagian besar pendapatan keluarga dibawah UMR. Menurut SK Gubernur Jawa Barat
No 561/Kep 1220-Yanbangsos/2018 terkait upah minimum Provinsi Jawa Barat
dikatakan bahwa UMR Provinsi Jawa Barat adalah sebesar 3,3 juta rupiah per bulan.
Sehingga ekonomi warga RW 07 Kelurahan Sukapura masih didominasi ekonomi
menengah ke bawah.

2.1.2.4 Upaya Pencarian Pelayanan Kesehatan Penduduk RW Kelurahan Sukapura


Kiaracondong Bandung
Tabel 2.9 Distribusi Frekuensi Karakteristik Upaya Pelayanan Kesehatan
Penduduk RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 349
KK)

Karakteristik Frekuensi (f) Total Persentase


(%)
RT1 RT2 RT3 RT RT5 RT6
4
Pengobatan keluarga yang
sakit (n=)
Tenaga kesehatan 31 30 47 103 58 28 297 85.10
Tradisional 5 0 0 0 0 1 6 1.72
Diobati sendiri 30 1 27 0 0 1 59 16.91
Lainnya.. 0 0 0 0 0 0 0
Jarak rumah munuju
pelayanan kesehatan
<5 km 62 30 60 102 58 19 331 94.84
≥5 km 2 1 5 1 0 9 18 5.16
Akses munuju pelayanan
kesehatan
Jalan kaki 26 0 29 10 9 0 74 21.20
Transportasi umum 19 0 14 20 1 4 58 16.62
Transportasi pribadi 19 31 22 73 48 24 217 62.18
Jaminan kesehatan
Ya 47 28 55 97 47 22 296 84.8
Tidak 17 3 10 6 11 6 53 15.19

Berdasarkan tabel 2.9 dapat diketahui bahwa 349 KK penduduk RW 07 hampir


seluruhnya melakukan pengobatan keluarga yang sakit di tenaga kesehatan (85,10%),
dengan jarak kurang dari 5 KM (94,84%) dan akses menuju pelayanan kesehatan dengan
transportasi pribadi (62,18%) dan sebagian besar KK di RW 07 memiliki jaminan
kesehatan (84,80%).
Dilihat secara umum, warga sudah mulai aktif mengakses berbagai pelayanan
kesehatan professional mengingat wilayah RW 07 Kelurahan Sukapura dekat dengan
berbagai fasilitas pelayanan kesehatan yang ada seperti Puskesmas Babakan Sari dan
klinik swasta yang ada. Jka dilihat dari akses kepemilikan jaminan kesehatan maka secara
umm warga RW 07 Kelurahan Sukapura 84% memiliki jaminan kesehatan.
Dibandingkan dengan tingkat partisipasi jaminan kesehatan JKN dan KIS di Jawa Barat
hanya sekitar 70% maka akses jamnan kesehatan oleh warga RW 07 Kelurahan Sukapura
sudah baik.

2.1.2.5 Keluarga Sadar Gizi Penduduk RW Kelurahan Sukapura Kiaracondong


Bandung
Tabel 2.10 Distribusi Frekuensi Karakteristik Keluarga Sadar Gizi Penduduk RW
07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 349 KK)
Karakteristik Frekuensi (f) Total Persentase
(%)
RT RT2 RT3 RT4 RT5 RT6
1
Menimbang BB (Berat
Badan) rutin minimal 1
bulan sekali
Ya 17 14 19 31 9 14 104 29,80
Tidak 47 17 46 72 49 14 245 70,20
Konsumsi suplemen
makanan (Vit. C, Vit. A,
dll)
Ya 16 8 16 42 6 10 98 28,08
Tidak 48 23 49 61 52 18 251 71,92
Konsumsi menu gizi
seimbang setiap hari
(nasi, sayur, ikan, telur,
tahu, tempe, susu, buah-
buahan)
Ya 58 31 52 42 54 28 265 75,93
Tidak 6 0 13 61 4 0 84 24,07
Menggunakan garam ber
Iodium
Ya 64 31 65 10 58 28 349 100
3
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0
Anak diberikan ASI
eksklusif (<2 tahun)
Ya 3 2 2 2 3 1 13 3,72
Tidak 0 0 1 0 0 0 1 0,29
Terbiasa sarapan pagi
Ya 56 31 60 96 58 25 326 93,41
Tidak 8 0 5 7 0 3 23 6,59
Jenis makan untuk
sarapan pagi
Roti 2 3 5 0 2 4 16 4,58
Gorengan 20 7 18 0 28 0 73 20,92
Nasi 42 21 43 10 28 24 261 74,79
3
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0
Jenis minuman untuk
sarapan pagi
Susu 2 2 1 0 0 2 7 2,01
Teh 8 1 9 0 11 1 30 8,60
Kopi 14 0 9 2 0 4 29 8,31
Air mineral 40 28 45 10 47 14 275 78,80
1
Lainnya 0 0 0 0 0 7 7 2,01

Berdasarkan tabel 2.10 dapat diketahui bahwa dari 349 KK penduduk RW 07, sebgaian
besar tidak menimbang berat badan rutin minimal 1 bulan sekali (70,20%). Hampir
seluruh KK RW 07 tidak mengonsumsi suplemen makanan (Vit. C, Vit. A, dll) (71,92%)
dan sarapan pagi (93,41%) dengan menggunakan nasi (74,79%) dengan minum air
mineral (78,80%). Seluruh KK RW 07 menggunakan garam beriodium (100%).
Dengann kata lain dapat dikatakan bahwa sebagian besar warga RW 07 kelurahan
sukapura belum memiliki kesadaran gizi yang optimal mengingat bahwa sebagian besar
belum terbiasa menimbang berat badan secara rutin, belum mengonsumsi suplemen
makanan (Vit. C, Vit. A, dll) dan lainnya.
2.1.2.6 Kesehatan Ibu
Tabel 2.11 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Penduduk RW 07
Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 1 Ibu hamil)
Karakteristik Frekuensi (f) Total Persentase (%)
RT6
Apakah ada ibu hamil
Ya 1 1 100
Usia Ibu
20-35 tahun 1 1 100
Kehamilan Ke Berapa
1-3 1 1 100
Usia Kehamilan Saat Ini
0-3 Bulan 1 1 100
Jarak Kehamilan Saat Ini Dengan
Kehamilan Sebelumnya
≥ 2 Tahun 1 1 100
Berdasarkan tabel 2.11 dapat diketahui bahwa dati 1179 jiwa penduduk RW 07
terdapat 1 orang ibu hamil yang berusia 20-35 tahun merupakan kehamilan ke 1-3 dengan
usia kehamilan saat ini 0-3 bulan dan jarak kehamilan ssat ini dengan kehamilan
sebelumnya yaitu ≥ 2 tahun.

Tabel 2.12 Distribusi Frekuensi Karakteristik Upaya Kesehatan Ibu Hamil


Penduduk RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 1
ibu hamil)

Frekuensi (f)
Karakteristik RT6 Total Persentase
(%)
Pemeriksaan Kehamilan Oleh
Praktik Dokter 1 1 100
Konsumsi Tablet Besi Secara Teratur
Ya 1 1 100
Status Imunisasi TT Ibu Hamil
Belum Lengkap 1 1 100
Alasan tidak Imunisasi TT
Tidak di beri imunisasi 1 1 100
Memiliki Buku KIA
Ya 1 1 100
Membaca Buku KIA
Ya 1 1 100
Menurut Ibu, Buku KIA Penting

Ya 1 1 100
Pantangan Atau Alergi Makan Ketika
Hamil
Ya 1 1 100
Berdasarkan tabel 2.12 diketahui bahwa dari 1 orang ibu hamil yang berada di
RW 07 melakukan pemeriksaan kehamilan oleh praktik dokter, mengonsumsi tablet besi
secara teratur, sudah memiliki dan membaca buku KIA serta menganggap bahwa buku
KIA itu penting. Akan tetapi, 1 orang ibu hamil tersebut belum diberi imunisasi TT.

Tabel 2.13 Distribusi Frekuensi Keluhan Kehamilan pada Ibu Hamil RW 07


Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 1 ibu hamil)
Karakteristik Frekuensi (f)
RT 6
Total Persentase (%)
Apakah selama hamil mengalami
keluahan di bawah ini
Tidak ada 1 1 100
Berdasarkan tabel 2.13 diketahui terdapat 1 ibu hamil yang sehat tidak memiliki keluhan
selama masa kehamilan.
Tabel 2.14 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil RW 07 Kelurahan
Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 1 ibu hamil)
Karakteristik Frekuensi (f)
RT 6 Total Persentase
(%)
Ibu Mengetahui Tanda-Tanda Bahaya Pada
Kehamilan
Ya 1 1 100
Ibu Mengikuti Kelas Hamil
Tidak 1 1 100
Menurut Ibu, Mengikuti Kelas Hamil Itu
Penting
Ya 1 1 100
Rencana Tempat Melahirkan
Rumah sakit 1 1 100
Berdasarkan tabel 2.14 diketahui bahwa dari 1 orang ibu hamil yang berada di
RW 07 mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan menganggap mengikuti kelas
hamil itu penting akan tetapi, ibu tidak mengikutinya. Satu orang ibu hamil tersebut
berencana akan melahirkan di Rumah Sakit.

Tabel 2.15 Distribusi Frekuensi Kesehatan Ibu Nifas RW 07 Kelurahan Sukapura


Kiaracondong Bandung (n= 1 ibu nifas)

Frekuensi (f) Total Persentase


Karakteristik RT 4 (%)
Ibu pasca melahirkan
Ya 1 1 100
Keluhan selama Nifas
Tidak Ada 1 1 100
Pemberian ASI
Ya 1 1 100
Keluhan saat Menyusui
Tidak Ada 1 1 100
Perawatan Payudara
Ya 1 1 100

Berdasarkan tabel 2.15 dapat diketahui bahwa dari 1179 jiwa penduduk di
RW 07 terdapat 1 orang ibu nifas. Dari 1 orang ibu nifas tersebut tidak memiliki
keluhan selama nifas, melakukan pemberian ASI, tidak ada keluhan saat menyusui
dan melakukan perawatan payudara.

2.1.2.7 Kesehatan Bayi dan Balita


Tabel 2.16 Distribusi Frekuensi Kesehatan Neonatus RW 07 Kelurahan Sukapura
Kiaracondong Bandung (n= 2 neonatus)

Karakteristik Frekuensi
(f) Total Persentase
RT4 (%)
Bayi di bawah 1 bulan
Ya 2 2 100
Jumlah Pemeriksaan Neonatus
1 kali 2 2 100
Umur kehamilan Saat Melahirkan
<9 bulan 2 2 100
Berat Badan Lahir
2500-3800 gr 2 2 100
Penolong persalinan
Tenaga kesehatan 2 2 100
Imunisasi HB0
Ya 2 2 100

Berdasarkan tabel 2.16 dapat diketahui bahwa dari 1179 jiwa penduduk RW 07
terdapat 2 neonatus. Dati 2 neonatus tersebut melakukan 1x pemeriksaan neonatus, umur
kehamilan saat melahirkan <9 bulan. Seluruh neonatus lahir denngan berat badan 2500-
3800 gr dengan penlong persalinan yaitu tenaga kesehatan dan telah melakukan imunisasi
HB0.

Tabel 2.17 Distribusi Frekuensi Kesehatan Bayi RW 07 Kelurahan Sukapura


Kiaracondong Bandung (n=13 bayi )
Karakteristik Frekuensi (f) TOTAL Persentase
(%)
RT RT2 RT3 RT4 RT RT6
1 5
Apakah ada bayi
usia < 1 tahun

Ya 3 4 0 2 3 1 13 100
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0
Vitamin A
Ya 3 4 0 2 3 0 12 92,30
Tidak 0 0 0 0 0 1 1 7,70
Alasan Tidak
Mendapat Vit. A
(n=1)
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0
mengikuti
Posyandu
Tidak tahu 0 0 0 0 0 1 1 100
ASI Eksklusif
Ya 3 4 0 2 3 0 12 92,30
Tidak 0 0 0 0 0 1 1 7,70
MPASI
< 6 Bulan 0 0 0 0 3 0 3 23,07
> 6 Bulan 3 4 0 2 0 1 10 76,93
JENIS MPASI
Bubur Nasi / 3 4 0 2 3 1 13
Tepung

Bubur Sayur 0 0 0 0 1 0 1

Bubur Daging / 0 0 0 0 0 0 0
Ikan

Lainnya 0 0 0 0 0 0 0
(Campuran)
Imunisasi dasar
lengkap
Ya 3 4 0 2 3 0 12 92,30

Tidak 0 0 0 0 0 1 1 ,70

Berdasarkan tabel 2.17 distribusi frekuensi bayi usia 1-12 bulan di RW 07


Desa Sukapura hampir seluruhnya sudah mendapatkan vitamin A (92%) dan
hampirseluruhnya bayi mendapatkan ASI eksklusif sebanyak (92%). Hampir
seluruhnya bayi mendapatkan MPASI pada usia > dari 6 bulan yaitu sebanyak 10
orang (76%) dan seluruhnya diberikan MPASI berupa bubur nasi/tepung.

Tabel 2.18 Distribusi Frekuensi Kesehatan Balita (1-5 Tahun) RW07 Kelurahan
Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 76 balita)
Karakteristik Frekuensi (f) TOTAL Persentase
(%)
RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT6
Apakah ada
balita usia 1-5
tahun
Ya 5 8 16 30 12 5 76 100
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0
Pemantauan
Balita Tiap
Bulan

Ya 5 7 16 30 12 4 74 97,36

Tidak 0 1 0 0 0 1 2 2,64
Lama
Pemberian ASI

6-12 Bulan 0 1 1 6 1 1 10 13,15

1-2 Tahun 5 4 15 15 2 2 43 56,57

> 2 Tahun 0 0 0 9 9 2 20 26,31


Tidak Diberi 0 3 0 0 0 3 3,94
ASI
Mengikuti
Posyandu

Ya 5 6 16 29 12 3 71 93,42

Tidak 0 2 0 1 0 2 5 6,57
Status Gizi

Pita merah 0 0 0 0 0 0 0 0
Pita Kuning 0 0 0 0 3 0 3 3,94
Diatas Garis
Merah

Pita Hijau 5 8 16 30 8 5 72 94,73


Pita Kuning 0 0 0 0 1 0 1 1,31
Diatas Garis
Hijau
Diatas Pita 0 0 0 0 0 0 0 0
kuning bagian
atas
Berdasarkan tabel 2.18 distribusi frekuensi kesehatan balita di RW 07 Desa Sukapura
hampir seluruhnya perkembangan balita terpantau sebanyak 76 orang (97%). Lama
pemberian ASI sebagian besar 1-2 tahun yaitu sebanyak43 orang (56%). Hampir seluruh
balita mengikuti posyandu yaitu sebanyak 71 orang atau (93%) dan status gizi balita
hampir seluruhnya berada pada pita hijau yaitu sebanyak 72 orang atau (93%).

2.1.2.8 Kesehatan Anak Sekolah RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong


Bandung
Tabel 2.19 Distribusi Frekuensi Kesehatan Anak Sekolah (6-11 Tahun) RW 07
Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 108 anak sekolah)
Karakteristi Frekuensi (f) TOTAL Presentas
k e (%)
RT1 RT2 RT3 RT RT5 RT6
4
Kebiasaan Sarapan Pagi

Ya 9 1 15 31 2 4 98 90,7
2 7
Tidak 9 1 0 0 0 0 10 9,3
Kebiasaan Jajan Sembarangan

Ya 1 5 12 28 2 1 90 83,3
8 6
Tidak 0 8 3 3 1 3 18 16,7

Mencuci Tangan sebelum Makan

Ya 1 1 8 26 2 4 95 92,5
8 2 7
Tidak 0 1 7 5 0 0 13 7,5
Mencuci Tangan setelah dari Toilet

Ya 1 1 15 31 2 4 10 96,2
8 0 6 4
Tidak 0 3 0 0 1 0 4 3,8
Perilaku
Menggosok Gigi sebelum Tidur

Ya 1 9 3 10 2 1 58 53,7
0 5
Tidak 8 4 12 21 2 3 50 46,3
Berdasarkan tabel 2.19 distribusi frekuensi karakteristik kesehatan anak
usia sekolah di RW 07 Desa Sukapura hampir seluruhnya mempunyai kebiasaan
sarapan pagi sebanyak 98 orang (90,7%). Sebagian besar anak memiliki kebiasaan
jajan sembarangan yaitu sebanyak 90 orang (83%). Sebagian besar mempunyai
kebiasaan mencuci tangan sebelum makan yaitu sebanyak 100 orang (92,5%) dan
kebiasaan mencuci tangan setelah dari toilet sebanyak 104 orang (96,2%) serta
sebagian besar anak usia sekolah di RW 07 memiliki kebiasaan tidak menggosok
gigi sebelum tidur.
Berdasarkan hasil pendataan didapatkan remaja sebanyak 185 orang dan
hampir seluruhnya remaja dikawasan RW 07 Kelurahan Sukapura Kecamatan
Kiaracondong Bandung memiliki pengetahuan yang baik terkait penyakit menular
seksual (83%), HIV/AIDS (51%), kesehatan reproduksi (75%), NAPZA (88%).
2.1.2.9 Kesehatan Remaja (12-18 Tahun) di wilayah RW 07 Kelurahan Sukapura
Kiaracondong Bandung
Tabel 2.20 Distribusi Frekuensi Kesehatan Remaja RW 07 Kelurahan Sukapura
Kiaracondong Bandung (n= 185 Remaja)
Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentase
(%)
RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT6
Pengetahuan Penyakit
Menular Seksual
Baik 19 11 16 84 21 3 154 83,25
Kurang 0 0 0 25 4 2 31 16,75
Pengetahuan HIV/AI|
DS
Baik 19 11 16 28 18 4 96 51,90

Kurang 0 0 0 81 7 1 89 48,10
Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi

Baik 19 4 16 79 16 4 138 74,69


Kurang 0 7 0 30 9 1 47 25,40
Pengetahuan tentang
NAPZA

Baik 19 11 16 93 20 4 163 88,10

Kurang 0 0 0 16 5 1 22 11,90
Berdasarkan hasil pendataan didapatkan remaja sebanyak 185 orang dan hampir
seluruhnya remaja dikawasan RW 07 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong
Bandung memiliki pengetahuan yang baik terkait penyakit menular seksual (83%),
HIV/AIDS (51%), kesehatan reproduksi (75%), NAPZA (88%).

2.1.2.10 Kesehatan Pasangan Usia Subur (PUS) di RW 07 Kelurahan Sukapura


Kiaracondong Bandung
Tabel 2.21 Distribusi Frekuensi Pasangan Suami Istri dan Pasangan Usia Subur
RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 155 pus dan
n= 301 psi)

Presentase
Frekuensi (f) Total
(%)
Karakteristik
RT
RT1 RT2 RT3 RT4 RT5
6
Pasangan / PUS
Pasangan Suami 63 26 45 96 49 22 301 86,24
Istri
Pasangan Usia 32 20 20 40 31 12 155 51,49
Subur
Pasangan usia subur
(umur istri 19-44th)
Ya 32 20 20 40 31 12 155 51,49
Tidak 31 6 25 56 18 10 146 48,51
Menggunakan KB
Ya 28 18 18 30 31 7 132 85,16
Tidak 4 2 2 10 0 5 23 14,84
Alasan tidak
Menggunakan KB (n=23
)
Tidak Tahu 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak mau 4 0 2 7 0 5 18 78,26
Tidak mampu 0 0 0 0 0 0 0 0
Program hamil 0 2 0 3 0 0 5 21,74
Sedang hamil 0 0 0 0 0 0 0 0
Jenis KB yang
digunakan (n=132)
Kondom 0 0 0 1 0 1 2 1,51
Pil 8 8 2 12 21 1 52 39,39
Suntik 9 5 4 11 4 1 34 25,75
IUD 6 4 5 6 6 4 31 23,48
Implant 0 0 6 0 0 0 6 4,54
Steril 0 1 1 0 0 0 2 1,51
Alami 5 0 0 0 0 0 5 3,78
Keluhan Selama
Pemasangan KB
(n=132)
Ya 14 6 6 2 23 1 52 39,39
Tidak 14 12 12 38 8 6 90 60,61
Macam-macam Keluhan
(n=52)
Pusing 1 3 0 0 11 1 16 30,76
Haid terganggu 4 3 2 2 10 0 21 40,38
Mual atau muntah 0 0 0 0 0 0 0 0
Perubahan BB 5 0 1 0 0 0 6 11,53
Keputihan 4 0 1 0 0 0 5 9,61
Pendarahan 0 0 0 0 0 0 0 0
Infeksi 0 0 0 0 0 0 0 0
Sakit perut 0 0 0 0 2 0 2 3,84
Flek 0 0 1 0 0 0 1 1,92
Gatal-gatal 0 0 1 0 0 0 1 1,92

Pasangan usia subur merupakan pasangan dengan kisaran usia 19-44 tahun
pasangan laki-laki dan perempuan sudah cukup matang dalam berbagai hal
terutama organ reproduksi yang sudah berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil
pengkajian yang didapatkan pada RW 07 kelurahan Sukapura Kecamatan
Kiaracondong Kota Bandung bahwa, pasangan Usia Subur (PUS) sebagian besar
di RT 01-06 RW 07 dengan sejumlah 155 yang menggunakan KB ada sebanyak
85% sedangkan yang tidak menggunakan KB ada 15%. PUS yang tidak
menggunakan KB ada sebanyak 15% diantara alasanny yaitu program memiliki
anak lagi, dan tidak mau merasakan efek samping penggunakaan KB. Rata-rata
jenis KB yang digunakan oleh PUS adalah kondoam (1,5%), pil (39%), suntik
(25,7), IUD (23), implan (4,5%), steril (1,5) dan KB Alami (3,7%). PUS yang
menggunakan KB hanya sebagian kecil yang memiliki keluhan yaitu pusing
(30,7%), haid terganggu (40%), perubahan BB (11,5%), keputihan (11,6%), sakit
perut (3,8%), flek (2 %) dan gatal-gatal (2%).

2.1.2.11 Kesehatan lansia di RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung


Tabel 2.22 Distribusi Frekuensi Kesehatan Lansia RW 07 Kelurahan Sukapura
Kiaracondong Bandung (n= 360 lansia

Kategori Frekuensi (f) TOTA Presentas


L e (%)
RT1 RT RT 3 RT 4 RT RT
2 5 6
Usia lansia tinggal di 77 24 70 117 42 30 360
rumah
45-55 tahun 52 12 31 64 3 12 174 48,3
56-65 tahun 21 8 5 37 21 15 107 29,7
>65 tahun 4 4 34 16 18 3 79 21,9
Apakah Lansia
mengikuti Posbindu?
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 77 24 70 117 42 30 360 100
Apakah Posbindu
dirasa bermanfaat?

Ya 77 24 70 117 42 30 360 100


Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0
Riwayat Penyakit
Hipertensi 17 7 14 13 17 8 76 21,1

ISK 0 0 1 0 0 0 1 0,3
Gastritis 14 1 4 3 0 6 28 7,8
PPOK 0 0 0 0 0 0 0 0
Artritis 6 2 4 0 0 1 13 3,6
Stroke 1 0 1 1 0 2 5 1,4
Kanker 0 0 0 0 0 0 0 0
ISPA 1 0 0 0 0 0 1 0,3
Kolestrol 10 1 4 1 0 7 23 6,4
Asam urat 3 3 0 0 1 3 10 2,8
Anemia 2 0 0 0 0 0 2 0,6
DM 7 1 0 0 1 0 9 2,5
Lainnya 0 0 0 0 1 0 1 0,3
Vertigo 0 0 0 2 0 0 2 0,6
Katarak 0 0 0 0 0 0 0 0
Jantung 1 0 2 0 0 0 3 0,8
Bronchitis 1 0 1 0 0 0 2 0,6
Asma 0 1 0 0 0 0 1 0,3

Berdasarkan tabel 2.22 diatas, terdapat 360 orang lansia di RW 07 dengan persentase
48,3% berusia 45 hingga 55 tahun, 29,7% berusia 56 hingga 65 tahun, dan 21,9% berusia
>65 tahun. Semua lansia (100%) yang berada di RW 07 tidak pernah mengikuti kegiatan
posbindu yang dikarenakan tidak berjalannya program posbindu pada RW 07. Namun,
terlepas dari hal tersebut, semua lansia menganggap bahwa program posbindu tersebut
sangat bermanfaat. Sebagian besar lansia yaitu sebanyak 21,1% menderita hipertensi,
7,8% diantaranya dengan gastritis, 6,4% dengan kolesterol tinggi, 3,6% menderita
arthritis, 2,8% asam urat, 2,5% menderita diabetes melitus, 1,4% stroke, 0,3% dengan
infeksi saluran kemih, asma dan ISPA, 0,6% dengan bronchitis, anemia dan vertigo, dan
0,8% diantaranya memiliki penyakit jantung.
Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Ketergantungan Lansia RW 07 Kelurahan
Sukapura Kiaracondong Bandung (n = 360)

Kategori Frekuensi (f) TOTAL Presentase


(%)
RT1 RT RT3 RT4 RT5 RT6
2
Mandiri 76 23 69 116 42 26 352 97,8
Ketergantunga 1 0 1 1 0 3 6 1,6
n Sebagian
Ketergantunga 1 0 0 0 1 2 0,6
n Total
Berdasarkan table diatas, didapatkan data bahwa lansia di RW 07 sebagian besar mandiri
yaitu sebesar 97,8%, 1,6% diantarannya memiliki ketergantungan sebagian dan 0,6%
memiliki ketergantungan total.

2.1.2.12 Kesehatan Jiwa di RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung


Tabel 2.23 Distribusi Frekuensi Kesehatan Jiwa RW 07 Kelurahan Sukapura
Kiaracondong Bandung (n= 349 KK)

Kategori Frekuensi (f) Total Presentase


RT 4 (%)
Adakah anggota keluarga yang gangguan jiwa

Ya 1 1 0,08
Tidak 0 0
Kontrol Teratur
Ya 1 1 0,08
Tidak 0 0
Pernah Dirujuk ke RSJ
Ya 1 1 0,08
Tidak 0 0
Penderita Mengkonsumsi Obat Teratur

Ya 1 1 0,08
Tidak 0 0
Kunjungan dari Petugas Kesehatan
Ya 0 0
Tidak 1 1 0,08

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RW 07 didapatkan data bahwa terdapat 1


orang (0,08%) warga RT 04 yang mengalami gangguan jiwa. Penderita melakukan
kontrol rutin dan teratur serta sebelumnya pernah dirujuk ke RSJ. Hingga kini, penderita
masih mengonsumsi obat secara teratur, namun belum ada kunjungan dari petugas
kesehatan setempat.

2.1.2.13 Indikator Tingkat Kemandirian Keluarga RW 07 Kelurahan


Sukapura Kiaracondong Bandung
Tabel 2.24 Tingkat Kemandirian Keluarga (n= 349 )
Tingkat Frekuensi (f) Total Persentase
Kemandirian (%)
Keluarga RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT6
Kemandirian 0 8 0 0 0 2 10 2,9
Keluarga I
Kemandirian 64 23 56 102 25 17 287 82,5
Keluarga II
Kemandirian 0 0 9 1 33 5 48 13,5
Keluarga III
Kemandirian 0 0 0 0 0 4 4 1,1
Keluarga IV
Total 64 31 65 103 58 28 349 100

Berdasarkan tabel 2.24 diatas, dapat dilihat bahwa dari total 349 kepala
keluarga di RW 07, sebagian besar yaitu sebanyak 82,5% diantaranya memiliki
tingkat kemandirian keluarga II, 13,5% diantaranya dengan tingkat kemandirian
keluarga III, 2,9% diantaranya berada pada tingkat kemandirian I, dan sisanya
yaitu sebesar 1,1% berada pada tingkat kemandirian keluarga IV.

2.1.2.13 Indikator Keluarga Sehat RW Kelurahan Sukapura Kiaracondong


Bandung
Tabel 2.25 Distribusi Frekuensi Indikator Keluarga Sehat RW 07 Kelurahan
Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 349 KK)
Kategori Frekuensi (f) Total Presentase
RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT6 (%)
Keluarga 31 25 32 46 5 15 154 42,8
Sehat
Keluarga 33 6 29 57 53 13 191 55,8
Pra-Sehat
Tidak Sehat 0 0 4 0 0 0 4 1,4

Berdasarkan tabel 2.25 diatas menunjukkan bahwa indikator keluarga


sehat di RW 07 sebagian besar berada pada tingkatan keluarga sehat yaitu sebesar
42,8%. Sebanyak 55,8% keluarga sudah masuk indikator keluarga sehat, dan 1,4%
sisanya berada pada indikator keluarga tidak sehat.

2.1.2.14 Skrining Tuberkulosis di RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong


Bandung
Tabel 2.26 Distribusi Frekuensi Skrining Tuberkulosis (TB) RW 07 Kelurahan
Sukapura Kiaracondong Bandung (n= 349 kk)

Karakteristik Frekuensi (f) Total Presentasi (%)


RT RT RT RT RT RT
1 2 3 4 5 6
Batuk Produktif
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100
Batuk Berdahak
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100
Penurunan Berat Badan
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100
Demam, kedinginan,
keringat dingin
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100
Kelelahan
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100
Nyeri Dada
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100
Kontak dengan penderita
TB
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100
Konsumsi obat penekan
imunitas
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100
Melakukan periksa dahak
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100
Riwayat Penyakit
Tidak ada 111 89 139 83 150 31 603 51,14
Merokok 41 22 26 54 34 14 191 16,2
Kencing manis 0 0 0 0 0 0 0 0
Pernah mengalami TB 0 0 0 0 0 0 0 0
Pernah Tes HIV 0 0 0 0 0 0 0 0
Lansia ≥ 60 tahun 77 24 70 47 23 30 360 18,3
Anak (≤4 tahun) kontak 0 0 0 0 0 0 0 0
dengan TB
Pernah pengobatan TB

Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100
Nafas Pendek
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 219 111 195 365 207 82 1179 100

Berdasarkan tabel 2.26 diatas, dapat dilihat bahwa tidak terdapat warga RW 07
yang memiliki riwayat batuk lebih dari 3 minggu, tidak terdapat warga dengan
penurunan berat badan secara mendadak, demam, kedinginan, ataupun berkeringat
dingin. Selain itu, tidak ditemukan juga data terkait warga yang mengalami
kelelahan, nyeri dada, ataupun yang pernah kontak dengan penderita TB serta
yang mengonsumsi obat penekan imunitas. Sebanyak 16,2% warga memiliki
riwayat merokok, 18,3% diantaranya berusia diatas 60 tahun, dan sebagian besar
warga yaitu 51,1% diantaranya tidak memiliki riwayat tersebut.

Tabel 2.27 Distribusi Frekuensi Karakteristik Masyarakat Berdasarkan


Skrining Tuberkulosis Adapted from Illnios Department of
Public Health (IDPH) (n = 1179 )
Frekuensi (f) Total Presenta
Karakteristik si (%)
RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT
6
Interpretasi Hasil
Berisiko tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0
tuberkulosis
Tidak berisiko tinggi 219 11 195 365 207 8 1179 100
TB 1 2

Berdasarkan pengkajian skrining TB diatas, didapatkan data bahwa tidak terdapat warga
di RW 07 yang memiliki risiko tinggi terkena TB.
2.1.2.15 Skrining Hipertensi RW Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung
Tabel 2.28 Distribusi Frekuensi Skrining Hipertensi RW 07 Kelurahan Sukapura
Kiaracondong (n = 76)
Kategori Frekuensi (f) Total Presentase
(%)
RT RT2 RT3 RT4 RT5 RT6
1
Berat ditengkuk

Tidak Pernah 0 3 4 3 0 2 12 16,43


Kadang-kadang 17 2 10 10 3 6 48 60,27
Sering 0 2 0 0 14 0 16 23,28
Selalu 0 0 0 0 0 0 0 0
Pusing
Tidak Pernah 0 2 2 2 0 0 6 6,66
Kadang-kadang 0 2 7 7 2 7 25 33,3
Sering 17 3 5 4 15 1 45 60
Selalu 0 0 0 0 0 0 0 0
Pandangan kabur
Tidak Pernah 0 4 3 3 0 7 17 23,28
Kadang-kadang 17 2 11 10 11 1 52 68,49
Sering 0 1 0 0 6 0 7 8,21
Selalu 0 0 0 0 0 0 0 0
Telinga
berdengung
Tidak Pernah 0 2 10 9 1 8 30 40
Kadang-kadang 17 3 4 4 9 0 37 49,33
Sering 0 2 0 0 7 0 9 10,66
Selalu 0 0 0 0 0 0 0 0
Sulit tidur
Tidak Pernah 0 4 0 0 0 7 11 14,66
Kadang-kadang 17 2 12 11 6 1 49 64
Sering 0 1 0 0 9 0 10 13,33
Selalu 0 0 2 2 2 0 6 8
Jantung berdebar

Tidak Pernah 17 3 8 7 0 7 42 56,75


Kadang-kadang 0 4 4 4 17 1 30 37,83
Sering 0 0 2 2 0 0 4 5,40
Selalu 0 0 0 0 0 0 0 0
Yang dilakukan
untuk < gejala
Didiamkan 13 5 5 4 0 0 27 34,06
Beli obat warung 0 1 3 3 0 4 11 29,67
Fasilitas 4 0 4 5 17 4 34 32,96
Kesehatan
Obat tradisional 0 1 2 1 0 0 4 3,29
Berdasarkan tabel 2.28 diatas terlihat bahwa terdapat 76 orang warga di RW 07 yang
memiliki risiko terkena hipertensi. Sebanyak 60,27% diantaranya mengatakan kadang-
kadang merasa berat pada bagian tengkuk, 60% mengatakan sering merasa pusing, 68,5%
diantaranya kadang-kadang mengalami pandangan kabur, 49,3% kadang-kadang
mengalami telinga berdengung, dan 64% kadang-kadang mengalami kesulitan untuk
tidur, dan 37,8% mengatakan kadang-kadang merasa jantung berdebar. Dari gejala-gejala
diatas sebanyak 32,9% warga di RW 07 lebih memilih pergi ke fasilitas kesehatan untuk
mengatasi gejala yang dirasakan.

Tabel 2.29 Distribusi Frekuensi Jenis Makanan Skrining Hipertensi RW 07


Kelurahan Sukapura Kiaracondong

Kategori Frekuensi (f) Presentase


Total (%)
RT1 RT2 RT3 RT4 RT RT6
5
Makanan yang
sering dimakan
Manis 17 0 1 1 2 2 23 30,66
Asin 0 7 12 11 12 3 45 58,66
Pedas 0 0 1 1 3 3 8 10,66
Banyak makan
dalam sehari
½ Piring 17 5 0 0 1 5 28 38,35
Satu Piring 0 2 12 13 16 2 45 60,27
Penuh
Satu Piring Tidak 0 0 2 0 0 1 3 1,36
Penuh
Lebih dari satu 0 0 0 0 0 0 0 0
piring
Sering ngemil
Tidak Pernah 17 3 1 8 17 4 50 66,19
Sering 0 4 7 1 0 4 16 19,71
Kadang-kadang 0 0 6 4 0 0 10 14,08
Selalu 0 0 0 0 0 0 0 0
Berapa kali dalam
seminggu
1-3x 0 0 6 4 0 0 14 82,60
3-5x 0 4 7 1 0 4 12 8,69
Lebih dari 5x 0 0 0 0 0 0 2 8,69
Konsumsi alcohol
Tidak Pernah 17 7 14 13 17 8 76 100
Sering 0 0 0 0 0 0 0 0
Kadang-Kadang 0 0 0 0 0 0 0 0
Selalu 0 0 0 0 0 0 0 0
Konsumsi kopi
Tidak Pernah 17 4 7 6 0 8 42 57,14
Sering 0 2 0 7 0 0 9 13,09
Kadang-kadang 0 0 7 0 0 0 7 8,33
Selalu 0 1 0 0 17 0 18 21,42

Berdasarkan tabel 2.29 dapat diketahui bahwa dari 1179 jiwa penduduk
RW.07 sebagian besar penduduk sering mengkonsumsi makanan asin (59.2%).
Sebagian besar mengkonsumsi makanan dengan porsi satu piring penuh dalam
sehari (59.2%). Sebagian besar tidak pernah mengkonsumsi cemilan (65.8%), dan
sebagian nya lagi mengkonsumsi cemilan dengan frekuensi 3-5 kali dalam
seminggu (21.1%). Keseluruhan warga tidak pernah mengkonsumsi alkohol
(100%). Sebagian besar tidak pernah mengkonsumsi kopi (55.3%).
Tabel 2.30 Distribusi Frekuensi Faktor Resiko Hipertensi RW Kelurahan Sukapura
Kiaracondong (n=76)
Kategori Frekuensi (f) Total Presentase
(%)
RT1 RT RT3 RT4 RT5 RT
2 6
Rokok yang
dihabiskan sehari 1
1-6 0 2 0 0 5 0 7 1,8
6-12 0 0 0 0 2 0 2 0,5
Olahraga dalam
seminggu
1-3 x 17 4 14 13 17 3 68 18,2
3-5 x 0 3 0 0 0 1 4 0,8
>5 x 0 0 0 0 0 2 2 2,1
Tidak OR 0 0 0 0 0 2 2 1,0
Kisaran tekanan darah
Grade I 0 5 9 8 11 6 39 10,4
Grade II 17 2 4 4 6 2 35 9,4
Grade III 0 0 1 1 0 0 2 0,5
Keluarga yang
hipertensi
Ya 17 3 6 6 17 5 54 71
Tidak 0 4 8 7 0 3 22 29
Jika Ya siapa
Orang Tua 17 3 6 6 17 3 52 13,9
Paman bibi 0 0 0 0 0 2 2 0,5
Kakak adik
Penglihatan
berkunang kunang
Tidak Pernah 17 6 7 6 17 8 61 80,2
Sering 0 0 0 0 0 0 0
Kadang-Kadang 0 1 6 6 0 0 13 17,1
Selalu 0 0 1 1 0 0 2 0,5

Berdasarkan tabel 2.30 dapat diketahui bahwa dari 1179 jiwa penduduk RW.07
sebagian kecil penduduk menghabiskan 1-6 batang rokok sehari (9.21%). Hampir
seluruhnya melakukan olahraga sebanyak 1-3 kali dalam satu minggu (89.4). Lebih dari
setengah nya memiliki hipertensi Grade I (51.3%). Sebagian besar memiliki anggota
keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi (71.1%), yaitu orang tua (68.4%). Hampir
seluruhnya tidak mengalami gejala penglihatan berkunang-kunang (80.2%).

Tabel 2.31 Distribusi Frekuensi Skrining Perawatan dan Informasi Hipertensi RW


Kelurahan Sukapura Kiaracondong
Kategori Frekuensi (f) Total Presentase
(%)
RT1 RT RT3 RT4 RT RT6
2 5
Mendapatkan informasi

Media Cetak 0 0 0 0 0 0 0
Media Sosial 0 0 0 0 1 0 1

Media Elektronik 0 0 0 0 10 7 17
Penyuluhan 17 6 13 13 16 2 67
Lainnya 0 0 0 1 0 0 1
Yang dilakukan dalam 0
hipertensi
Mengurangi konsumsi 17 0 0 0 0 8 25
garam
Mengurangi konsumsi 0 0 3 2 0 8 13
kopi dan rokok
Mengontrol emosi 0 1 5 7 0 7 20
Kontrol tekanan darah 0 5 2 2 17 7 33
Rekreasi 0 0 0 2 0 0 2

Berdasarkan tabel 2.31 dapat diketahui bahwa dari 1179 jiwa penduduk RW.07,
hampir seluruhnya mendapatkan informasi hipertensi melalui penyuluhan (88.1%). Hampir
setengah dari jumlah penduduk melakukan perawatan hipertensi dengan cara kontrol
tekanan darah (43.4%).

Tabel 2.16.5 Distribusi Frekuensi Skrining Hipertensi Preventif Sekunder

Kategori Frekuensi (f) Total Presentase


RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT6 (%)
Interpretasi
skrinning
Hipertensi
Beresiko 5 0 1 1 0 4 11

Tidak Beresiko 14 10 8 9 8 0 49

2.1.2.15 Perilaku Keluarga RW 07 Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung


Tabel 2.33 Distribusi Frekuensi Perilaku Keluarga RW 07 Kelurahan Sukapura
Kiaracondong (n= 349)
Kategori Frekuensi (f) Presentase (%)
Total
RT1 RT2 RT RT4 RT5 RT6
3
Merokok

Ya 37 24 33 52 33 15 194 55,5
Tidak 27 8 32 51 25 13 155 44,5
Kebiasaan
Mencuci
Tangan
Ya 64 31 62 103 57 28 344 98,6
Tidak 0 1 3 0 1 0 5 1,4
Gosok Gigi 0 0
Minimal 2
Kali/Hari
Ya 64 31 63 101 39 24 322 92,3
Tidak 0 0 2 2 19 4 27 7,7
Minum 0
Minuman
Keras
Ya 0 0 0 0 0 0 0 0

Tidak 64 31 65 103 58 28 349 100


PSN Minimal
1 Minggu
Sekali
Ya 0 1 2 4 0 3 10 2,9
Tidak 64 30 63 99 58 25 339 97,1
Mandi 2 Kali
per Hari
Ya 64 30 64 102 52 28 340 97,4
Tidak 0 1 1 1 6 0 9 2,6
Minum
dengan Air
Dimasak
Ya 64 31 64 103 58 28 348 99,7
Tidak 0 0 1 0 0 0 1 2,6
BAB di
Jamban
Ya 64 31 65 103 58 28 349 100
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0
Cuci Tangan
Setelah BAB
Ya 64 31 65 103 52 28 343 98,3
Tidak 0 0 0 0 6 0 6 1,7
Pembuangan
Tinja
Bayi/Balita
Ya 8 12 19 30 15 6 90 25,8
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0
Membuang
Sampah pada
Tempatnya
Ya 64 31 65 103 49 28 340 97,4
Tidak 0 0 0 0 9 0 9 2,6
Makan 3 Kali
per Hari
Ya 52 28 52 97 28 28 285 81,7
Tidak 12 3 13 6 30 0 64 18,3
Mencuci
Bahan
Makanan
Sebelum
Dimasak
Ya 64 31 63 103 58 26 345 98,9
Tidak 0 0 2 0 0 2 4 1,1
Olahraga
Minimal 30
Menit per Hari
Ya 42 4 39 17 19 19 140 88,3
Tidak 22 27 26 86 39 9 209 1,4
Membersihka
n Rumah
Setiap Hari
Ya 64 31 63 101 58 28 345 98,9
Tidak 0 0 2 2 0 0 4 1,1
Membuka
Jendela Pagi
Hari

Ya 58 31 53 80 58 28 308 88,3
Tidak 6 0 12 23 0 0 41 11,7

Berdasarkan tabel 2.33 dapat diketahui bahwa dari 1179 jiwa penduduk RW 07,
lebih dari setengahnya memiliki kebiasaan merokok (55,30%), hampir seluruhnya
memiliki kebiasaan mencuci tangan (98,57%), menggosok gigi minimal 2 kali dalam
sehari (92,26%), seluruhnya tidak ada yang minum minuman keras (100%), hampir
seluruhnya memiliki kebiasaan tidak PSN minimal 1 minggu sekali (97,14%), Hampir
seluruhnya memiliki kebiasaan mandi 2 kali per hari (97,42%), minum dengan air
dimasak (99,71%), seluruhnya memiliki kebiasaan BAB di jamban (100%),
hampir seluruhnya memiliki kebiasaan cuci tangan setelah BAB (98,28%),
seluruhnya memiliki pembungan tinja bayi/balita (100%), hampir seluruhnya
memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya (97,42%), makan 3 kali
per hari (81,66%), mencuci bahan makanan sebelum dimasak (98,85), lebih dari
setengahnya tidak olahraga minimal 30 menit per hari (59,89%), hampir
seluruhnya memiliki kebiasaan membersihkan rumah setiap hari (98,85%),
membuka jendela pagi hari.

2.1.2.17 Skrining Status Gizi dan Stunting Balita (Umur 0 Bulan s/d 5 Tahun) RW
Kelurahan Sukapura Kiaracondong Bandung
Tabel 2.34 Distribusi Frekuensi Status Gizi dan Stunting Balita RW Kelurahan
Sukapura Kiaracondong

Kategori Frekuensi (f) TOTAL Presentase


(%)
RT1 RT2 RT3 RT4 RT5 RT6
Status Gizi
PB/U
Sangat pendek 0 0 0 0 0 0 0 0
Pendek 0 0 0 0 0 0 0 0
Normal 8 12 19 30 15 6 90 100
Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan tabel 2.34 dapat diketahui bahwa dari 94 Balita (Umur 0 Bulan s/d 5 Tahun)
RW 07, hampir seluruhnya memiliki status gizi normal (95,74%)

2.2 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan

2.2.1 Analisa Data

No Data Kemungkinan Masalah


. Penyebab
1. DO: Ketidakmauan Resiko terjadinya
penduduk melakukan peningkatan
- 6,4% penduduk menderita pola hidup sehat penyakit tidak
hipertensi menular di RW 07
- 18,3% penduduk beresiko
terkena hipertensi
- 55,3% penduduk merokok
- 59,8% penduduk tidak
terbiasa berolahraga 30
menit setiap hari

2. DO: Kurangnya Resiko penurunan


pengetahuan terkait derajat kesehatan
- 9,3% anak usia sekolah pola hidup bersih dan pada anak usia
tidak terbiasa sarapan pagi sehat, serta resiko sekolah di RW 07
- 3,8% anak usia sekolah penyakit pada anak
tidak mencuci tangan usia sekolah
setelah dari toilet
- 83,3% anak usia sekolah
jajan sembarangan
- 46,3% anak usia sekolah
tidak menggosok gigi
sebelum tidur
DS:
- Anak usia sekolah tampak
sering jajan sembarangan
ke pedagang di sepanjang
jalan sekitar RW 07

3. DO: Ketidakmauan Resiko penurunan


penduduk melakukan derajat kesehatan:
- 1,1% keluarga tidak pola hidup bersih dan sanitasi
membersihkan rumah sehat lingkungan
setiap hari
- 93,9% Terdapat vektor
nyamuk di rumah
- 60,46% keluarga yang
memiliki tempat sampah
terbuka
2.2.2 Skoring Diagnosa Keperawatan

Kesadaran Motivasi Kemampuan Ketersediaa Konsekuensi Percepatan


Masyarakat masyarakat perawat untuk n keahlian jika masalah penyelesaian
akan adanya dalam mempengaruhi yang tak masalah yang
masalah menyelesaika dalam dalam relevan terselesaikan dapat dicapai
Masalah Keperawatan

PRIORITAS
Jumlah Nilai
n masalah penyelesaian
masalah
Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria:
*tinggi *tinggi *tinggi *tinggi *tinggi *tinggi
*sedang *sedang *sedang *sedang *sedang *sedang
*rendah *rendah *rendah *rendah *rendah *rendah
Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 7 Bobot 8 Bobot 8
Resiko terjadinya
peningkatan penyakit
tidak menular di RW
07 berhubungan
dengan ketidakmauan
penduduk melakukan
pola hidup sehat
Resiko penurunan
derajat kesehatan pada
anak usia sekolah di
RW 07 berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan terkait
pola hidup bersih dan
sehat, serta resiko
penyakit pada anak
usia sekolah
Resiko penurunan
derajat kesehatan
warga RW 07: sanitasi
lingkungan
berhubungan dengan
ketidakmauan
penduduk melakukan
pola hidup bersih dan
sehat

2.2.3 Diagnosa Keperawatan

Adapun diagnose keperawatannya adalah:

1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit tidak menular di RW 07 berhubungan dengan ketidakmauan penduduk melakukan pola
hidup sehat
2. Resiko penurunan derajat kesehatan pada anak usia sekolah di RW 07 berhubungan dengan kurangnya pengetahuan terkait pola
hidup bersih dan sehat, serta resiko penyakit pada anak usia sekolah
3. Resiko penurunan derajat kesehatan warga RW 07: sanitasi lingkungan berhubungan dengan ketidakmauan penduduk melakukan
pola hidup bersih dan sehat
2.3 Rencana Keperawatan Komunitas

Indikator Teknik Standar/


No. Masalah Tujuan Strategi Aktivitas PJ Waktu Tempat Biaya
Output Evaluasi Kriteria
1 Resiko Setelah di 1. Bekerjasam 1. Pembentuk 1. Penduduk 1. Menanya 27 April Kantor 1. Kooordi
terjadinya lakukan a dengan an kader di RW 07 kan 2019 RW 07 nasi
peningkatan tindakan puskesmas posbindu mengetah kepada kelurahan dengan
penyakit keperawata dalam 2. Sosialisasi ui pendudu sukapura pihak
tidak n inisiasi program manfaat k tentang yang
menular di diharapkan: program posbindu posbindu manfaat terlibat
RW 07 penduduk di posbindu kepada dan ikut yang dalam
berhubunga RW 07 mau PTM di RW kader di berpartisi dirasaka kegiatan
n dengan dan mampu 07 RW 07 pasi n dari berjalan
ketidakmau menerapkan 2. Melibatkan 3. Sosialisasi dalam posbindu dengan
an pola hidup seluruh manfaat kegiatan lancar
penduduk sehat anggota posbindu posbindu 2. Mengobs
melakukan keluarga PTM ervasi 2. Antusias
pola hidup 3. Mengoptim kepada 2. Kader partisipa me
sehat alkan fungsi penduduk posbindu si masyara
kader dalam di RW 07 berperan pendudu kat baik
pelaksanaan 4. Mengadaka aktif k dalam
dalam kegiatan 3. Keterlib
posbindu n pelatihan
memotiva posbindu atan
bagi kader
si dan kader
posbindu
mengajak 3. Mengobs meningk
mengenai
penduduk ervasi at
cara
untuk ikut partisipa
melakukan 4. Pengeta
serta si
pemeriksaa huan
pendudu
Indikator Teknik Standar/
No. Masalah Tujuan Strategi Aktivitas PJ Waktu Tempat Biaya
Output Evaluasi Kriteria
n kesehatan dalam k dalam tentang
5. Pemeriksaa kegiatan kegiatan manfaat
n kesehatan posbindu senam posbind
penduduk u
di RW 07, 3. Penduduk 4. Menguk meningk
meliputi di RW 07 ur at
pemeriksaa berpartisi pengetah
n tekanan pasi uan
darah, gula dalam pendudu
darah, asam kegiatan k
urat dan senam mengena
kolesterol. sehat i rokok,
6. Mengoptim aktivitas
4. Penduduk fisik dan
alkan
RW 07 gizi
kegiatan
memaham seimban
senam
i bahaya g dengan
sehat
merokok menggun
7. Penyuluhan
dan akan
tentang
memiliki kuesione
perilaku
keinginan r.
merokok,
untuk
aktivitas
berhenti
fisik dan
merokok,
konsumsi
pentingny
gizi
a aktivitas
seimbang.
fisik dan
Indikator Teknik Standar/
No. Masalah Tujuan Strategi Aktivitas PJ Waktu Tempat Biaya
Output Evaluasi Kriteria
konsumsi
gizi
seimbang.

2 Resiko Setelah di 1. Mahasiswa 1. Penyuluha 1. Anak 1. Mengeva 28 April madrasah 1. Adanya


penurunan lakukan melibatkan n terkait mampu luasi 2019 peningk
derajat tindakan anak-anak pentingnya menyebut secara atan
kesehatan keperawata usia cuci kan lisan pegetaua
pada anak n sekolaah di tangan, pentingny terkait n
usia sekolah diharapkan: rt 07. sarapan, a cuci pengethu mengen
di RW 07 Anak usia gosok gigi tagan, an ai cuci
berhubunga sekolah di 2. dan bahaya rapan, tentang tangan,
n dengan RW 07 dari jajan gosok gigi cci gosok
kurangnya kelurahan sembarang serta tangan, gigi dan
pengetahua sukapura an. bahayany gosok bahaya
n terkait mampu a dari gigi, dan dari
pola hidup menerapkan 2. Memperag jajan bahaya jajan
bersih dan pola akan cara sembaran dari jajan sembara
sehat, serta perilaku cuci tangan gan. sembara ngan
resiko cuci tangan, dan gosok gan
penyakit gosok gigi, gigi yang 2. Anak 2. Anak
pada anak jajan baik mampu antusias
usia sekolah sembaranga mempera mempra
n, dan gakan ktikkan
sarapan cara cuci cuci
pagi tangan tangan
dan gosok dan
Indikator Teknik Standar/
No. Masalah Tujuan Strategi Aktivitas PJ Waktu Tempat Biaya
Output Evaluasi Kriteria
gigi yang gosok
bik. gigi
yang
baik
serta
menghin
dari dari
jajan
sembara
ngan.

3 Resiko Setelah 1. Melibatkan 1. Sosialisasi 1. Warga 1. Melakuk 28 April Kantor 1. Terlaksa


penurunan dilakukan dan kepada masyarak an 2019 RW nanya
derajat tindakan memberday warga at di RW evaluasi program
kesehatan keperawata akan warga masyarakat 07 dengan jumantik
warga RW n, masyarakat RW 07 mengetah memberi
07: sanitasi diharapkan di RW 07 tentang ui kan 2. Terbent
lingkungan warga RW pentignya pentingny pertanya uknya
berhubunga 07 mampu 2. Berkolabor melakukan a an kelompo
n dengan berperilaku asi dengan PHBS melakuka kepada k karang
ketidakmau hidup bersih puskesmas rumah n PHBS warga taruna di
an dan sehat. terkait tangga rumah masyara RW 07
penduduk pelaksanaan tangga kat
melakukan kegiatan 2. Penyuluha sebelum
pola hidup jumantik n tentang 2. Warga dan
bersih dan penularan masyarak setelah
penyakit at
Indikator Teknik Standar/
No. Masalah Tujuan Strategi Aktivitas PJ Waktu Tempat Biaya
Output Evaluasi Kriteria
sehat 3. Pembentuk DBD dan berpartisi dilakuka
an agent of mendorong pasi aktif nnya
change partisipasi dalam kegiatan
dengan warga program atau
membentuk dalam jumantik impleme
kelompok program ntasi
karang jumantik 3. Terbentuk
taruna dan 2. Mengobs
3. Mengikuts terlaksana ervasi
ertakan nya keikutser
partisipasi kelompok taan
pemuda karang warga
dengan taruna dalam
membentu setiap
k kegiatan
kelompok
karang
taruna

Anda mungkin juga menyukai