Disusun oleh :
I. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan dapat mengerti tentang masalah
kesehatan penyakit tidak menular (PTM).
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK):
Setelah dilakukan pemaparan mengenai Posbindu PTM diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian penyakit tidak menular
2. Memahami faktor risiko penyakit tidak menular
3. Memahami jenis-jenis penyakit tidak menular
4. Memahami bahaya penyakit tidak menular
5. Memahami pencegahan penyakit tidak menular
6. Memahami pengertian hipertensi
7. Memahami klasifikasi hipertensi
8. Memahami faktor risko hipertensi
9. Memahami penatalaksanaan hipertensi
10. Memahami pencegahan hipertensi
2
II. Materi Penyuluhan
1. Pengertian penyakit tidak menular
2. Faktor risiko penyakit tidak menular
3. Jenis-jenis penyakit tidak menular
4. Bahaya penyakit tidak menular
5. Pencegahan penyakit tidak menular
6. Pengertian hipertensi
7. Klasifikasi hipertensi
8. Faktor resiko hipertensi
9. Penatalaksanaan hipertensi
10. Pencegahan hipertensi
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab (diskusi)
D. Media Penyuluhan
Poster, leaflet
F. Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab : Restu Islamiati
2. Presentator : Dida Rosida
3. Fasilitator : Tia Hafsari, Nani Lestari, Dewi Andriani, Agung Maulana
4. Observer : Erna Ana Sopiyana
5. Dokumentasi : Aines Aniati
6. Notulen : Siti Halinda Amelia
3
G. KEGIATAN PENYULUHAN
4
hipertensi
9. Penatalaksanaan
hipertensi
10.Pencegahan
hipertensi
H. URAIAN TUGAS
1. Penanggung jawab
a. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Presentator
a. Menyampaikan penyuluhan pada peserta
b. Menjawab pertanyaan peserta
c. Menyimpulkan materi secara singkat
3. Fasilitator
a. Absensi peserta
b. Memotivasi peserta agar berperan aktif
4. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
5. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
6. Notulen
a. Mencatat semua pertanyaaan yang diajukan peserta
5
b. Mencatat kesimpulan materi penyuluhan yang telah disampaikan beserta
hasil tanya jawab.
X. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan melihat proses selama penyuluhan dan evaluasi
hasil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Prosedur : Post-test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan dan praktir secara
bersamaan
Butir-butir pertanyaan :
1. Apa pengertian dari Penyakit tidak menular?
2. Apa saja faktor resiko penyakit tidak menular?
3. Apa saja jenis penyakit tidak menular?
4. Apa bahaya dari penyakit tidak menular?
5. Bagaimana cara mencegah penyakit tidak menular?
6
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
Penyakit Tidak Menular (PTM)
7
serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan
antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan
darah bersih dan darah kotor tercampur.
c. Diabetes Mellitus
Diabetes atau yang sering disebut dengan Diabetes Mellitus merupakan penyakit
kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya produksi insulin,zat yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas.Bisa pula karena adanya gangguan pada fungsi
insulin,meskipun jumlahnya normal. Seseorang dikatakan menderita Diabetes jika
kadar glukosa dalam darahnya di atas 120mg/dl (dalam kondisi berpuasa) dan di atas
200mg/dl (dua jam setelah makan).
d. Penyakit Paru Obstruktif kronik
e. Kanker
Penyakit Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel
kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan
kematian. Kanker adalah istilah yang mencakup sekelompok kompleks lebih dari
berbagai jenis penyakit kanker. Kanker dapat mempengaruhi hampir setiap organ
dalam tubuh manusia.
f. Osteoporosis
Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan porous
berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos,
yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau
berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan
tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang (Tandra, 2009)
g. Stroke
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian
otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan
serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak.
Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang
dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di
Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat
diselamatkan, kadang-kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota
badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk
menggarisbawahi betapa seriusnya stroke ini, beberapa tahun belakangan ini telah
8
semakin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah
yang sudah dikenal luas, “serangan jantung”. stroke terjadi karena cabang pembuluh
darah terhambat oleh emboli. emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara
Menghindari rokok
9
Makan bergizi seimbang
Istirahat cukup
Pemberian kemopreventif
10
Untuk di masa datang upaya pencegahan PTM akan sangat penting karena hal ini
dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu rokok, diet seimbang dan aktivitas fisik. Pencegahan
PTM perlu didukung oleh para semua pihak terutama para penentu kebijakan baik
nasional maupun lokal.
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang
waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2013).
B. Klasifikasi
Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut JNC 7 terbagi menjadi
kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1, dan hipertensi derajat 2
(Yogiantoro, 2009).
Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7 Klasifikasi Tekanan Darah
1) Tekanan Darah Sistolik (mmHg)
2) Tekanan Darah Diastolik (mmHg) Normal 160 >100
11
8) Penggunaan jelantah
9) Kebiasaan minum-minuman beralkohol
10) Obesitas
11) Kurang aktivitas fisik
12) Stress (Kemenkes RI, 2013).
Beberapa studi menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki berat badan
lebih atau obesitas dari 20% dan hiperkolesterol mempunyairesiko yang lebih
besar terkena hipertensi. Pada umumnya penyebab obesitas atau berat badan
berlebih dikarenakan pola hidup (Life style) yang tidak sehat (Rahajeng &
Tuminah, 2009).
Faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi biasanya tidak berdiri
sendiri, tetapi secara bersama-sama sesuai dengan teori mozaik pada hipertensi
esensial. Teori esensial menjelaskan bahwa terjadinya hipertensi disebabkan oleh
faktor yang saling mempengaruhi, dimana faktor yang berperan utama dalam
patofisiologi adalah faktor genetik 10 dan paling sedikit tiga faktor lingkungan
yaitu asupan garam, stres, dan obesitas (Dwi & Prayitno 2013).
D. Penatalaksanaan Hipertensi
Hipertensi dapat ditatalaksana dengan perubahan gaya hidup atau dengan obat-
obatan :
1) Perubahan Gaya hidup
Membatasi asupan garam tidak melebihi seperempat asupan garam yaitu < 5 gram
(1 sendok teh) perhari dengan kurangi gara saat memasak, batasi makanan cepat
saji dan makanan olahan
Menrunkan berat badan yang berlebih dengan melakukan aktivitas
Menghindari minuman yang mengandung kafein
Berhenti merokok
Berhenti meminum minuman beralkohol.
Melakukan olahraga atau aktivitas sehari-hari dapat berupa jalan, lari, jogging,
bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 kali per minggu.
Cukup istirahat (6-8 jam) dan megendalikan istirahat penting untuk penderita
hipertensi.
12
3) Makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi adalah sebagai
berikut: (Kemenkes RI, 2013)
Hindari Makanan yang memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi, seperti otak,
ginjal, paru, minyak kelapa, gajih.
Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium, seperti biskuit,
kreker, keripik, dan makanan kering yang asin.
Makanan yang diawetkan, seperti dendeng, asinan sayur atau buah, abon, ikan
asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang.
Susu full cream, margarine,mentega, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah sapi atau kambing, kuning
telur, dan kulit ayam.
Makanan dan minuman dalam kaleng, seperti sarden, sosis, korned, sayuran serta
buah-buahan kaleng, dan soft drink
Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco, serta
bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian dan tape.
E. Pencegahan Hipertensi
Menurut Kemenkes 2017 pencegahan hipertensi dengan CERDIK
C : Cek kesehatan secara Rutin
E : enyahkan asap rokok
R : Rajin aktivitas fisik
D : diet seimbang
I : Istirahat Cukup
K: Kelola Stress
13
DAFTAR PUSTAKA
14