Anda di halaman 1dari 4

1.

Tekanan darah normal untuk orang dewasa umumnya berada pada 120/80 mmHg dengan
respirasi normal atau laju pernapasan normal sekitar 12-20 kali per menit. Sementara itu
suhu tubuh normal untuk orang dewasa adalah 36,5- 37,5 derajat celsius.
2. Gejala:Pasokan nutrisi dan oksigen yang turun (hipoksemia) akibat syok dapat
mengakibatkan gejala, antara lain:
Sesak napas,Jantung berdebar, serta denyut nadi menjadi
lemah,Pusing,Kelelahan,Bicarakacau, pingsan hingga hilang kesadaran,Tekanan darah
menurun.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menjadi penyebab gagal ginjal dan berbagai
komplikasi lainnya Bibir dan kuku jari membiru,Kulit berkeringat, dingin, dan pucat.
Berikut adalah pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat melihat penderita yang
dicurigai mengalami syok:
 Baringkan penderita secara perlahan.
 Jangan gerakkan penderita jika tidak diperlukan.
 Kendurkan atau buka pakaian yang ketat.
 Periksa denyut nadi dan jantung.
 Jika penderita tidak bernapas atau tidak ada denyut nadi, lakukan resusitasi jantung-
paru (CPR).
 Untuk menghindari ketakutan yang dapat memperburuk kondisi, berikan pasien
selimut.
 Jangan beri pasien minum atau makan.
 Jika syok disebabkan oleh alergi (syok anafilaktik), segera berikan epinephrine dalam
bentuk autoinjector, jika ada. Penderita alergi parah biasanya selalu membawa
suntikan ini.
 Jika pasien mengalami perdarahan, tutupi dan sumbat area yang berdarah dengan
handuk atau kain.
 Jika pasien mengalami muntah dan mulai mengeluarkan darah dari mulut, ubah
posisinya menjadi menyamping untuk menghindari tersedak.
3. Derajat luka bakar tingkat 1 (superficial burn)
Tingkat luka bakar yang hanya memengaruhi epidermis atau lapisan kulit luar saja. Secara
klinis, tandanya berupa kulit yang tampak merah, kering, dan terasa sakit. Contohnya, luka
bakar yang disebabkan oleh sinar matahari. Luka bakar tingkat satu ini tidak terlalu
mengkhawatirkan dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Derajat luka bakar tingkat 2 (superficial partial-thickness burn)
Derajat luka bakar ini dapat dikatakan luka bakar tingkat sedang. Luka bakar tingkat 2 ini
terjadi pada epidermis dan sebagian lapisan dermis kulit (lapisan kulit yang lebih dalam).
Ketika mengalami luka bakar tingkat 2, kulit Anda akan tampak merah, lecet, melepuh,
bengkak, dan terasa sakit. Luka bakar tingkat dua ini bisa ditangani dengan beberapa
metode pengobatan tanpa operasi atau bedah.
Derajat luka bakar tingkat 3 (full thickness burn)
Kerusakan jaringan mengenai seluruh lapisan epidermis dan dermis, atau lebih dalam lagi.
Secara klinis, kulit yang terbakar akan tampak putih dan kasar, namun juga dapat terlihat
hangus dan mati rasa. Operasi atau bedah menjadi pilihan utama untuk menangani luka
bakar pada tingkat ini.
4. 1. Eye (respon membuka mata)
(4) : spontan
(3) : membuka mata saat diperintah atau mendengar suara
(2) : membuka mata saat ada rangsangan nyeri
(1) : tidak ada respon
2. Verbal (respon verbal)
(5) : berbicara mengoceh seperti biasa
(4) : menangis lemah
(3) : menangis karena diberi rangsangan nyeri
(2) : merintih karena diberi rangsangan nyeri
(1) : tidak ada respon
3. Motorik (gerakan)
(6) : bergerak spontan
(5) : menarik anggota gerak karena sentuhan
(4) : menarik anggota gerak karena rangsangan nyeri
(3) : fleksi abnormal
(2) : ekstensi abnormal
(1) : tidak ada respon

5. CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation adalah teknik kompresi dada dan pemberian napas
buatan untuk orang-orang yang detak jantung atau pernapasannya terhenti. Tindakan CPR yang
disebut juga resusitasi jantung paru (RJP) tersebut juga bisa dilakukan pada orang yang tenggelam
atau terkena serangan jantung.

6. Telat menstruasi. Telat menstruasi merupakan salah satu tanda kehamilan dini yang paling
umum terjadi.

#Mual dan muntah saat pagi hari (morning sickness)

#Perubahan pada payudara.

#Munculnya flek dan kram perut.

#Mengalami keputihan.

7.Heat stroke (sengatan panas), adalah kondisi ketika tubuh Anda mengalami peningkatan
suhu tubuh secara dramatis dalam waktu cepat, dan Anda tidak dapat mendinginkan tubuh.
Heat stroke biasanya terjadi saat seseorang merasa kepanasan hebat akibat paparan suhu
panas dari sengatan matahari di luar batas toleransi tubuhkeputiha
1. Bopong ke dalam ruangan ber-AC.
2. Rendam dalam air dingin atau guyur dengan air dingin.
3. Semprot dengan air dari selang.
4. Kompres es di seluruh tubuh, terutama leher, ketiak, dan selangkangan.
5. Kipasi tubuh.

8. Frostbite adalah kondisi di mana jaringan tubuh membeku dan rusak oleh paparan suhu
rendah. Frostbite adalah kondisi yang sering disebut juga sebagai radang dingin dan umumnya
terjadi pada tangan, kaki, hidung, dan telinga.

Pengobatan:

Minumlah banyak cairan non-alkohol dan kafein. Batasi paparan terhadap udara dingin jika
memungkinkan.
Jika frostbite terjadi, carilah perlindungan dan kehangatan segera. Rendam kulit yang dalam air
hangat yang bersuhu 40°C. Jangan gunakan air panas karena air panas dapat membuat luka
semakin parah.

Jika memungkinkan, hangatkan seluruh tubuh, minumlah banyak air dan angkatlah kulit yang
terkena frostbite setelah dihangatkan.

Jika lecet terjadi, jangan rendam bagian tersebut. Gunakan kasa perban kering, bersihkan area
yang mengalami pembengkakan dan hubungi bantuan gawat darurat

9. Gejala hipotermia bervariasi, tergantung kepada tingkat keparahannya. Berikut ini


merupakan gejala hipotermia dari yang ringan hingga berat:

 Kulit pucat dan terasa dingin ketika disentuh


 Mati rasa
 Menggigil
 Respons menurun
 Gangguan bicara
 Kaku dan sulit bergerak
 Penurunan kesadaran
 Sesak napas hingga napas melambat
 Jantung berdebar hingga denyut jantung melambat

Pengobatan Hipotermia

Hipotermia merupakan kondisi darurat yang harus segera mendapatkan


penanganan. Tindakan awal yang perlu dilakukan ketika bertemu dengan orang
yang memiliki gejala hipotermia adalah mencari ada tidaknya denyut nadi dan
pernapasan. Jika denyut nadi dan pernapasan sudah berhenti, maka lakukanlah
tindakan resusitasi jantung paru (CPR) dan cari bantuan medis.

 10. Lelah dan mengantuk


Perubahan metabolisme membuat penderita tampak lebih tidak bertenaga, lemas,
dan mengantuk. Dia akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur, dan bisa
jadi tidak sadarkan diri dalam tidurnya.
 Tidak ingin makan atau minum
Penderita cenderung menolak makan atau minum dan terlihat kesulitan dalam
mengonsumsi makanan, minuman, serta obat melalui mulut. Menjelang kematian,
tubuh tidak mampu lagi memproses makanan dengan baik. Jika penderita tidak
mampu menelan air, oleskan air di bibirnya.
 Perubahan napas
Penderita dapat mengalami perubahan pola napas, yaitu napas cepat yang berubah
menjadi lebih dalam dan tidak teratur. Bisa jadi terdapat jeda beberapa waktu di sela
tarikan napas.
Selain itu, tubuh secara alami memproduksi dahak di dalam sistem
pernapasan. Dahak ini secara alami akan terbuang melalui batuk. Namun jika tubuh
sudah tidak banyak bergerak dan mendekati kematian, dahak akan menumpuk dan
menimbulkan bunyi saat bernapas.
- Ini cara yang dapat dilakukan jika penderita mengalami kesulitan bernapas:
- Letakkan bantal di bawah kepalanya.
- Miringkan kepalanya ke salah satu sisi.
- Dapat juga menggunakan oksigen melalui alat bantu napas, seperti masker atau
selang oksigen.
- Jika gangguan napas tidak membaik, segera bawa ke rumah sakit untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
 Halusinasi dan kebingungan
Halusinasi adalah ketika seseorang melihat atau mendengar sesuatu yang
sebenarnya tidak nyata. Selain itu, mungkin juga terjadi linglung sehingga penderita
tidak mengenali di mana dia berada, jam berapa, atau sedang berada bersama
siapa. Disorientasi ini dapat membuat penderita resah dan susah tidur. Kedua hal ini
dapat terjadi karena perubahan keseimbangan zat kimia dalam otak dan efek
samping obat-obatan. Di saat lain, kondisi ini dapat membuat penderita merasa
frustrasi, dan meminta untuk dipindahkan dari tempat tidurnya.
 Tangan dan kaki dingin
Perubahan sirkulasi tubuh dapat menyebabkan kaki dan tangan penderita terasa
dingin. Kekurangan oksigen dalam darah dapat menyebabkan kulit berubah warna
menjadi kebiruan atau sianosis. Kaos kaki dan selimut mungkin dapat
menghilangkan rasa dingin.
 Tidak dapat mengontrol BAB dan BAK
Kehilangan kemampuan untuk mengontrol BAB dan BAK karena tidak berfungsinya
otot-otot panggul. Selain itu, melambatnya kerja ginjal dan menurunnya konsumsi
cairan membuat volume urine menjadi berkurang atau urine berwarna gelap. Anda
bisa meminta perawat menempatkan kateter atau popok dewasa untuk menjaga
pasien tetap bersih.

Anda mungkin juga menyukai