Anda di halaman 1dari 17

ASKEP PERILAKU KEKERASAN

Imam A
PENGERTIAN
• Marah: perasaan jengkel yang timbul sebagai respons
terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai
ancaman individu (Stuart and Sundeen, 1995).
• Perilaku kekerasan: perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik/ psikologis (Depkes
RI, 2000).
• Agresi: suatu keadaan emosi yg merupakan
campuran perasaan frustasi dan benci/marah. Hal ini
didasari keadaan emosial secara mendalam dari
setiap orang sebg bag penting dari keadaan emosial
yg dapat diproyeksikan ke lingk, kedalam diri atau
secara destruktif (Patricia de Barry, 1998)
FAKTOR PREDISPOSISI
• Psikologis: pengalaman yg tidak
menyenangkan
• Perilaku: Sering melihat kekerasan
• Sosiokultural: norma, budaya asertif,
pengangguran, single parent.
• Bioneurologis: kerusakan limbic, lobus
frontal, temporal, ketidakseimbangan
neurotransmitter
FAKTOR PRESIPITASI
• Kondisi klien: penyakit, keputusasaan,
ketidakberdayaan.
• Lingkungan: ribut, padat, kritikan, penghinaan,
kehilangan.
• Interaksi dengan orang lain: provokatif &
konflik
TANDA GEJALA
• Muka merah dan tegang
• Pandangan tajam
• Mengatupkan rahang dengan kuat
• Mengepalkan tangan
• Jalan mondar-mandir
• Bicara kasar
• Suara tinggi, menjerit atau berteriak
• Mengancam secara verbal atau fisik
• Melempar/ memukul benda/orang lain
RESPON MARAH

Adaptif Maladaptif
Frustasi Agressif

Assertif Amuk
Pasif
POHON MASALAH
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain ,
& lingkungan
core
Perilaku kekerasan

Koping individu tidak efektif


PETALAKSANAAN UMUM
• Farmakoterapi
• Terapi okupasi
• Peran keluarga
• Terapi kelompok
• Terapi kejang listrik
PENGKAJIAN

Fokus
pengkajian

Wawancara Observasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Risiko mencederai diri sendiri orang lain dan


lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan.
• Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga
diri rendah
INTERVENSI KEPADA PASIEN
• BHSP
• Diskusikan bersama pasien penyebab PK
• Diskusikan perasaan pasien jika terjadi
penyebab PK
• Diskusikan bersama pasien PK yang biasa
dilakukan saat marah
• Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
• Diskusikan bersama pasien cara mengontrol
perilaku kekerasan: Fisik, obat, sosial/verbal,
spiritual
• Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan:
fisik, sosial/verbal, spiritual, dan obat
• Ikut sertakan pasien dalam TAK stimulasi
Persepsi mengontrol PK
Intervensi Keluarga
• Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga
dalam merawat pasien.
• Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku
kekerasan (penyebab, tanda dan gejala, serta
perilaku yang muncul dan akibat dari perilaku
tersebut).
• Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi
pasien yang perlu segera dilaporkan kepada
perawat, seperti melempar atau memukul
benda/orang lain.
• Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien
melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh
perawat.
• Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian
kepada pasien bila pasien dapat melakukan
kegiatan tersebut secara tepat.
• Diskusikan bersama keluarga tindakan yang
harus dilakukan bila pasien menunjukkan
gejala-gejala perilaku kekerasan.
PENGASINGAN
Pembatasan gerak
• Aman dari mencederai diri.
• Lingkungan aman dari perilaku pasien.
Isolasi
• Pasien butuh untuk jauh dari orang lain,
contohnya paranoid.
• Area terbatas untuk adaptasi, ditingkatkan
secara bertahap.
Pembatasan input sensoris
PENGEKANGAN

• Ketidakmampuan mengontrol perilaku.


• Perilaku tidak dapat dikontrol oleh obat atau
teknik psikososial.
• Hiperaktif dan agitasi

Anda mungkin juga menyukai