Anda di halaman 1dari 21

Praktik Klinik Manajemen Keperawatan

DISUSUN OLEH :
KARINA LESTARI (2017720087)
7B

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI S.1 REGULER KEPERAWATAN
JAKARTA
2020 – 2021
RENCANA HARIAN KEPALA RUANGAN

Hari/Tanggal : Selasa, 23 Desember 2020


Ruang : Melati

J KEGIATAN K
A
M
0 Operan: Konference: pre/post K
8 1. Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini
. 2. Jumlah pasien hari ini ada 8 pasien. Total Care: 1 pasien, Partial Care: 4 pasien,
0 Minimal/self Care: 3 pasien
0 3. Menjelaskan BOR pasien
- BOR pasien untuk kelola saat ini:
0 Jumlah pasien saat ini
BOR= x 100 %
Jumlah tempat tidur
9
8
. x 100 %=80 %
10
0
4. Kebutuhan tenaga
0
 Jumlah jam perawatan langsung:
Minimal care: 3 orang x 1 jam = 3 jam
W
Parsial care: 4 orang x 3 jam = 12 jam
I
Total cara: 1 orang x 6 jam = 6 jam
B
Jumlah jam yang dibutuhkan
= 3 + 12 + 6
= 21 jam
 Jumlah jam perawatan tidak langsung:
8 jam x 1 jam = 8 jam
 Pendidikan kesehatan
8 pasien x 15 menit = 120 menit = 2 jam
 Jumlah jam perawatan di ruangan: 31 jam
 Jumlah jam perawatan klien perhari:
31 jam/ 8 pasien = 3,8 dibulatkan 4 jam
 Rumus gillies:
4 x 0,8 x 15 x 365
=8,97
279 x 7
Jadi perawat yang dibutuhkan 9 perawat
5. Menunjuk ketua tim
- Ketua Tim lulusan S1 Ners dan sudah memiliki SK dari manajer :
 Katim 1 : Ners. Karina
Dengan PP perawat Devi & Fifi dengan pasien kelolaan :
Pasien Ny. C (60 tahun) dx medis: Angina pectoris
 Katim 2 : Ners. Nuri
Dengan PP perawat Rima & Mayang dengan pasien kelolaan :
Pasien Tn. D (70 tahun) dx medis: CHF
6. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
Minimal Care 3 pasien
- Ny. C (60 tahun) : Minimal/Self care
- Nn. F (25 tahun) : Minimal/Self care
- Nn.H (30 tahun) : Minimal/Self care
Partial Care 4 pasien
- Ny. A (25 tahun) : Partial care
- Tn. B (60 tahun) : Partial care
- Ny. E (65 tahun) : Partial care
- Tn. G (60 tahun) : Partial care
Total Care 1 pasien
- Tn. D (65 tahun): Total care
7. Mengikuti serah terima asuhan keperawatan
8. Merencanakan kebutuhan logistik ruangan
- Perawatan alat kesehatan
Mengecek alat tensi (spyghomanometer) Perbaikan Alat tensi
(sphygmomanometer), termometer, set infus, cairan infus (Dextrose, NaCl,
Assering), set dower kateter, handscoon bersih dan steril, spuit, form pemeriksaan
lab, form tindakan operasi, obat-obatan, oksigen dan laken.
RENCANAN HARIAN KEPALA TIM

Hari/Tanggal : Selasa, 23 Desember 2020


Ruang : Melati
JAM KEGIATAN KET
08.00- 1. Mengikuti operan: pre conference bersama kepala Karu, Katim, PP
09.00 ruangan dan perawat pelaksana dengan jumlah 8
WIB pasien
- Ny. C (60 tahun) : Minimal/Self care
- Nn. F (25 tahun) : Minimal/Self care
- Nn.H (30 tahun) : Minimal/Self care
- Ny. A (25 tahun) : Partial care
- Tn. B (60 tahun) : Partial care
- Ny. E (65 tahun) : Partial care
- Tn. G (60 tahun) : Partial care
- Tn. D (65 tahun): Total care

2. Membagi tugas bersama karu dan perawat


pelaksana sesuai dengan tingkat ketergantungan
Minimal Care 3 pasien
- Ny. C (60 tahun) : Minimal/Self care
- Nn. F (25 tahun) : Minimal/Self care
- Nn.H (30 tahun) : Minimal/Self care
Partial Care 4 pasien
- Ny. A (25 tahun) : Partial care
- Tn. B (60 tahun) : Partial care
- Ny. E (65 tahun) : Partial care
- Tn. G (60 tahun) : Partial care
Total Care 1 pasien
- Tn. D (65 tahun): Total care

3. Menyusun rencana asuhan keperawatan


4. Katim 1
Pasien Tn. C (60 tahun) dx medis: Angina
pectoris
DS :
a. Pasien mengeluh nyeri dada menjalar ke
punggung sehari SMRS
b. P: nyeri saat beraktivitas
Q: nyeri dada terasa ditindih beban berat
R: nyeri dada menjalar ke punggung
S: skala nyeri 3
T: nyeri hilang timbul, ± 30 menit
c. Klien mengatakan kepala pusing
DO :
a. Klien terlihat mengusap daerah yang nyeri
b. Klien tampak gelisah
c. Posisi klien tampak tidak nyaman
d. TTV: TD 150/90 mmHg, N: 108 x/menit,

RR: 20 x/menit, S: 370C


e. Pasien tampak meringis
f. Pemeriksaan EKG hasil ST  elevasi ≥ 2 mm
pada sadapan pericardial
Diagnosa :
Nyeri akut b/d agen cedera fisiologis (iskemik
dan penurunan suplai oksigen ke otot jaringan
miokard)
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama….jam diharapkan masalah nyeri
berkurang
Kriteria Hasil :
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun
- Sikap protektif menurun
- Ketegangan otot menurun
Intervensi :
- Identifikasi faktor yang memperberat nyeri
- Ajarkan tentang teknik non farmakologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

5. Katim 2
Pasien Tn. D (70 tahun) dx medis: CHF
DS :
a. Pasien mengatakan dada terasa sesak
b. klien mengatakan lemas biarpun tidak
melakukan aktivitas apapun
DO :
a. Pasien tampak lemas
b. Pasien tampak gelisah
c. Adanya otot bantu nafas
d. TTV : TD 140/80 mmHg, N: 90x/mt. RR: 25
x/mt, S: 36,50C
Diagnosa :
Pola nafas tidak efektif b/d hambatan upaya
nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama….jam diharapkan pola nafas menjadi
efektif
Kriteria Hasil :
a. RR Normal
b. Tak ada bunyi nafas tambahan  dan
penggunaan otot bantu pernafasan.
c. Analisa gas darah dalam batas normal.
Intervensi :
a. Monitor kedalaman pernafasan, frekuensi,
dan ekspansi dada.
b. Catat upaya pernafasan  termasuk
penggunaan otot bantu nafas
c. Auskultasi bunyi napas dan catat adanya
bunyi napas krekels, mengi.
d. Tinggikan kepala  dan  bantu untuk mencapi
posisi yang senyaman mungkin.
e. Monitor Analisa gas darah
f. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
09.00 Mempersiapkan keperluan asuhan keperawatan yang Katim, PP
sudah di koordinasikan dengan karu
13.00- 1. Melakukan dokumentasi rencana keperawatan Karu, katim, PP
14.00
2. Melakukan handover dan post conference bersama
karu dan PP

LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN

DENGAN METODE SBAR


Ns. Devi Tanggal : 30 Desember 2020

Ny. C (60 tahun) MRS hari keempat tanggal 27 Desember 2020 Situation

S Diagnosa medis : Angina Pectoris


DPJP : dr. Prabowo
Masalah Keperawatan terkini :
Background
Riwayat Penyakit saat ini : klien mengatakan nyeri dada.

B 1. Nyeri Akut
Alasan Masuk : nyeri dada menjalar ke punggung sehari SMRS. Pengkajian
PQRST : P : Nyeri saat beraktivitas, Q : dada terasa ditindih beban berat, R : dada, S :

A skala nyeri 3, T :KU baik,


nyeri kesadaran
hilang timbul CM
± 30 menit.
Pemeriksaan EKG TTVhasil
: TDST  elevasi
150/90 ≥ 2 mm
mmHg, pada sadapan
N: 108x/mt. RR: 20pericardial
x/mt, S: 370C
Nyeri masih ada
Assesment

1. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

R 2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,


pencahayaan dan kebisingan
3. Kurangi factor presipitasi nyeri
4. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengatasi nyeri
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
7. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

Recomendati
on

Yang Menerima Yang Menyerahkan

(Ns.Kopi) (Ns. fanta)

DENGAN METODE SBAR


Ns. Karina Tanggal : 30 Desember

Tn D (70 tahun) MRS hari kelima tanggal 26 Desember 2020

S Diagnosa medis : CHF (congestive heart failure)


DPJP : dr. Kevin
Masalah Keperawatan terkini :
Pola nafas tidak efektif

Situation

Riwayat Penyakit saat ini : Pasien mengeluh sesak nafas

B Alasan Masuk : Klien sesak nafas dan adanya otot bantu nafas. Pasien lemas saat
beristirahat, pasien tampak gelisah.
Terapi yang diberikan: 02 nasal kanul 3L/menit,infuse, IVFD Nacl 20 tetes/menit,
terpasang kateter, obat-obatan dalam bentuk injeksi dan oral, Lasix 3x40mg
(IV), Ascardia 1x80mg, Simvastatin 1x20mg, Captopril 3x25mg.
KU Lemah, kesadaran CM
TTV : TD 140/80 mmHg, N: 90x/mt. RR: 25 x/mt, S: 36,50C
Menurut saya kondisi pasien belum cukup baik, sesak masih dirasakan, masih perlu
penangan lebih lanjut dari DPJP.
Background

Assesment

A 1. Monitor kedalaman pernafasan, frekuensi, dan ekspansi dada.

R 2. Catat upaya pernafasan  termasuk penggunaan otot bantu nafas


3. Auskultasi bunyi napas dan catat adanya bunyi napas krekels, mengi.
4. Tinggikan kepala  dan  bantu untuk mencapi posisi yang senyaman
mungkin.
5. Monitor Analisa gas darah
6. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Recomendati
on

Yang Menerima Yang Menyerahkan


(Ns.Kopi) (Ns. fanta)

PRE KONFERENCE
No Tindakan
1. Persiapan
1. Ruangan
2. Staff
2. Tatalaksana
1. Melakukan konferensi setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi
atau sore sesuai dengan jadwal pelaksana.
2. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim Isi
conference:
Rencana tiap asuhan (rencana harian)
Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung jawab tim
3. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing –
masing.
4. Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien berdasarkan hasil evaluasi
kemarin dan kondisi pasien yang dilaporkan oleh dinas malam
5. Perawat pelaksana malam menyampaikan hal-hal meliputi
a. Keluhan pasien
b. TTV dan kesadaran pasien
c. Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnosis terbaru
d. Masalah keperawatan
e. Rencana keperawatan hari ini
f. Perubahan keadaan terapi medis
g. Rencana medis
6. Katim merencanakan & mendiskusikan serta mengarahkan perawat asosiet
tentang masalah yang terkait dengan perawatan pasien yang meliputi :
a. Pasien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan
pemberian makan, kebisingan pengunjung lain, kehadiran dokter yang
dikonsulkan.
b. Ketepatan pemberian infuse
c. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan
d. Ketepatan pemberian obat / injeksi
e. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain
f. Ketepatan dokumentasi
7. Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
8. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing–masing perawatan asosiet.
9. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat
diselesaikan.
SUPERVISI

A. Persiapan
1) Kepala ruangan sebelum supervise melakukan kontrak kepada katim sesuai
jadwal supervise yang telah dibuat
2) Siapkan instrument supervise sesuai topik yang akan disupervisi (dokumentasi
asuhan keperawatan)

B. Supervisi Asuhan Keperawatan


Ny. C (60 tahun) dx medis: Angina pectoris, dx keperawatan Nyeri akut b/d agen
cedera
 Identitas Pasien
1) Nama : Ny. C
2) Umur : 60 tahun
3) Tanggal lahir : 16 Agustus 1960
4) Tanggal masuk RS : 26 Desember 2020
5) Diagnose medis : Angina Pectoris
6) Diagnosa keperawatan : Nyeri akut b/d agen cedera
 Riwayat Keperawatan
1) Keluhan utama :
Klien mengatakan nyeri dada menjalar ke punggung sehari SMRS.
P : Nyeri saat beraktivitas
Q : dada terasa ditindih beban berat
R : dada
S : skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul ± 30 menit
2) Riwayat penyakit masa lalu : -
3) Riwayat keluarga :-

 Pola Aktifitas Sehari-hari

No Jenis Aktifitas Sebelum sakit Selama sakit


1. Pola Makan dan Klien mengatakan makan dengan Klien mengatakan makan
Minum teratur 3-4x sehari, makan sayur,
3 kali sehari dan
buah dan lauk pauk, gemar
mengkonsumsi makanan mengkonsumsi buah-
bersantan. Minum 7-8 gelas/hari.
buahan. Klien diberi diit
TKTP, TKRL (Tinggi
kalori Tinggi Protein,
Tinggi Kalsium Rendah
Lemak), minum sedikit
2-3 gelas perhari

Pola Eliminasi Klien mengatakan BAB 1-2x/hari, Klien mengatakan belum


2. BAK lancar 2-5x/hari BAB, BAK dan urin
berwarna keruh

Pola istirahat/tidur Klien mengatakan sering Klien mengatakan tidak


3 begadang, istirahat kurang teratur
bisa tidur karena nyeri.

Personal Hygiene Klien mengatakan mandi, cuci Klien mengatakan


4 Mandi
Cuci rambut Gosok rambut, menggosok gigi dan ganti selama dirawat belum
gigi Ganti Pakaian pakaian 2 kali dalam sehari. mandi, menggosok gigi,
Gunting Kuku
Gangguan / Masalah Gunting kuku ketika sudah dan mengganti pakaian
merasa panjang. dibantu perawat dan
keluarga.

Pola Aktifitas/latihan Klien mengatakan aktivitas Klien mengatakan terlalu


5 fisik Mobilisasi /Jenis
aktifitas bekerja sebagai petani lemah untuk melakukan
Waktu/lama/frekuensi aktivitas. Klien
Gangguan/masalah
mengeluh tidak dapat
menggerakkan kakinya.
Klien mengatakan tidak
dapat mengganti posisi.

 Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran
Kesadaran composmentis GCS E4 M6 V5.
2. Tanda-tanda Vital
TD: 150/90mmHg, N: 108x/menit, S: 37oC
3. Head to Toe
a. Kepala: Simetris, nyeri kepala tidak ada
b. Wajah: Simetris, tidak oedema, tidak ada sianosis, ekspresi tegang
c. Mata: Kelopak mata normal, konjungtiva anemis, isokor, sklera anikterik
reflex cahaya ada, tajam penglihatan normal.
d. Telinga: Tidak ada serumen, membrane timpani normal, pendengaran
normal
e. Mulut: Stomatitis tidak ditemukan, kelainan tidak ada
f. Leher: Simetris, kaku kuduk tidak ada, terdapat pembesaran vena
jugularis

g. Paru
- Inspeksi: Gerakan simetris, retraksi dinding dada tidak terlihat, tidak
ada lesi.
- Palpasi: Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus
kuat dan simetris
- Perkusi: Bunyi sonor
- Auskultasi: Tidak terdapat bunyi ronchi
h. Jantung
- Inspeksi: bentuk dada simetris
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, denyut teraba kuat
- Perkusi: bunyi redup, tidak terkaji kardiomegali
- Auskultasi : bunyi jantung normal tidak terkaji adanya bunyi jantung
tambahan.
i. Abdomen
- Inspeksi: perut buncit, tidak ada lesi, warna kulit sawo matang
- Auskultasi: bising usus 16x/menit
- Palpasi: tidak asites, tidak ada nyeri tekan, tidak terkaji pembesaran
hepar
- Perkusi: bunyi timpani
j. Genitalia: urine berwarna keruh
k. Ekstermitas: Akral hangat, tidak ada kelemahan anggota gerak.

 ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS : Agen Cedera Nyeri akut
- Pasien mengeluh nyeri
dada menjalar ke
punggung sehari SMRS
- P: nyeri saat beraktivitas
- Q: nyeri dada terasa
ditindih beban berat
- R: nyeri dada menjalar
ke punggung
- S: skala nyeri 3
- T: nyeri hilang timbul, ±
30 menit

DO:
- TTV: TD 150/90 mmHg,
N: 108 x/menit, RR: 20
x/menit, S: 37°C
- Pasien tampak meringis
 Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b/d agen cedera (fisiologis)

 Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Nyeri akut b/d agen NOC : NIC : Pain Management
cedera (fisiologis)  Pain Level  Lakukan pengkajian
 Pain control nyeri secara
 Comfort level komprehensif termasuk
Kriteria Hasil : lokasi, karakteristik,
 Mampu mengontrol nyeri durasi, frekuensi,
(tahu penyebab nyeri, kualitas dan faktor
mampu menggunakan tehnik presipitasi
nonfarmakologi untuk  Observasi reaksi
mengurangi nyeri, mencari nonverbal dari
bantuan) ketidaknyamanan
 Melaporkan bahwa nyeri  Gunakan teknik
berkurang dengan komunikasi terapeutik
menggunakan manajemen untuk mengetahui
nyeri pengalaman nyeri pasien
 Mampu mengenali nyeri  Evaluasi pengalaman
(skala, intensitas, frekuensi nyeri masa lampau
dan tanda nyeri)  Kontrol lingkungan
 Menyatakan rasa nyaman yang dapat
setelah nyeri berkurang mempengaruhi nyeri
 Tanda vital dalam rentang seperti suhu ruangan,
normal pencahayaan dan
kebisingan
 Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
 Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
 Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
 Tingkatkan istirahat
 Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
Analgesic Administration
 Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
 Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
 Cek riwayat alergi
 Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih
dari satu
 Tentukan pilihan
analgesik tergantung tipe
dan beratnya nyeri
 Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara
teratur
 Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
 Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat
nyeri hebat
 Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)

 Pelaksanaan
1) Karu mengambil salah satu hasil dokumentasi asuhan yang dilakukan oleh ketua
tim yang akan di supervisi
2) Lakukan penilaian dengan menggunakan instrument supervise dari mulai tahap
pengkajian, diagnose, tujuan, rencana tindakan dan evaluasi. Tulis total skor dan
berikan catatan terhadap hal-hal yang belum dilakukan
3) Diskusikan dengan katim tentang hasil supervisi dokumentasi asuhan yang telah
4) dilakukan oleh karu.
5) Sampaikan reinforcemen positif terhadap hal-hal yang sudah dilakukan dengan
baik.
6) Sampaikan hal-hal yang tidak dilakukan atau belum sesuai standar dan tanyakan
alasannya. Berikan bimbingan terhadap hal-hal yang seharusnya dilakukan.
7) Berikan kesempatan pada katim untuk menyampaikan pendapatnya atau bila ada
yang ingin ditanyakan
8) Sampaikan kepada katim untuk menandatangi hasil supervisi tak langsung pada
instrument supervisi, dan sampaikan kapan rencana supervisi berikutnya.

INSTRUMEN DOKUMENTASI
PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Petunjuk :
Beri tanda V bila kegiatan di lakukan
Beri tanda 0 bila kegiatan tidak di lakukan
PERIODE : ……………………………………S/D………………………………………………..( DUA BULAN )
NO ASPEK YANG DI NILAI KODE BERKAS REKAM MEDIK KET.
PASIEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A PENGKAJIAN                          
1 Mencatat data yang dikaji sesuai V                        
dengan pedoman pengkajian
2 Data dikelompokan (bio-psiko-sosio-                          
spiritual)
3 Data dikaji sejak pasien masuk sampai                          
pulang
4 Masalah dirumuskan berdasarkan                          
kesenjangan antara status kesehatan
dengan norma dan pola fungsi
kehidupan
  SUB TOTAL                          
  TOTAL                          
  PROSENTASE                          
B DIAGNOSA                            
1 Dx keperawatan berdasarkan masalah                          
yang telah dirumuskan
2 Dx Keperawatan mencerminkan PE/PES                          

3 Merumuskan diagnosa keperawatan                          


  SUB TOTAL                          
  TOTAL                          
  PROSENTASE                          
C PERENCANAAN                          
1 Berdasarkan Dx Keperawatan                          
2 Disusun menurut urutan prioritas                          
3 Rumusan tujuan mengandung                          
komponen pasien/subjek, perubahan
prilaku, kondisi pasien dan atau kriteria
waktu
4 Rencana tindakan mengacu kepada                          
tujuan dengan kalimat perintah, terinci
dan jelas
5 Rencana tindakan menggambarkan                          
keterlibatan pasien/keluarga
6 Rencana tindakan menggambarkan                          
kerjasama dengan tim kesehatan lain
  SUB TOTAL                          
  TOTAL                          
  PROSENTASE                          
D TINDAKAN                          
1 Tindakan dilaksanakan mengacu                          
kepada rencana perawatan
2 Perawat mengobservasi respon pasien                          
terhadap tindakan keperawatan
3 Revisi tindakan berdasarkan hasil                          
evaluasi
4 Semua tindakan yang telah                          
dilaksanakan dicatat ringkas dan jelas
  SUB TOTAL                          
  TOTAL                          
  PROSENTASE                          
E EVALUASI                          

1 Evaluasi mengacu kepada tujuan                          


2 Hasil evaluasi dicatat                          
  SUB TOTAL                          
  TOTAL                          
  PROSENTASE                          
F CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN                          
1 Menulis pada format yang berlaku                          
2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan                          
tindakan yang dilaksanakan
3 Pencatatan ditulis dengan jelas, istilah                          
yang baku dan benar
4 Setiap melakukan tindakan/kegiatan                          
keperawatan perawat mencantumkan
paraf/nama jelas dan tanggal, jam
dilakukan tindakan
5 Berkas catatan keperawatan disimpan                          
berdasarkan ketentuan yang berlaku
  SUB TOTAL                          
  TOTAL 24                        
  PROSENTASE                          
MANAJEMEN KONFLIK

Kasus Konflik
Perawat A seorang Ners, baru lulus diterima bekerja di sebuah ruang perawatan. Selain Karu,
Perawat A  adalah perawat Ners satu-satunya dirungan tersebut. Selama berdinas, perawat
lainnya sering menguji pengetahuan perawat A. Perawat A sering merasa cemas setiap kali
bekerja, karena khawatir tidak dapat menjawab pertanyaan perawat lain.

Sebutkan jenis, tahap & strategi manajemen konflik untuk mengatasi hal tersebut.

1) Jenis konflik
Intergroup, karena konflik timbul antara 2 atau lebih dari kelompok orang dimana
perawat A sering merasa cemas setiap kali perawat lain menguji pengetahuannya.
2) Tahap konflik
Tahap 2 : Kognisi & Personalisasi
Karena dalam kasus ini perawat A merasa khawatir dan juga cemas tidak dapat
menjawab pertaanyaan dari perawat lain.
3) Strategi untuk penyelesaian konflik
Strategi penyelesaian konflik ini adalah asertif training, dimana teknik asertif ini
mengajarkan untuk cara berkomunikasi dalam mengekspresikan perasaan tanpa
menghina atau menyinggung perasaan orang lain sehingga konflik tersebut tidak
terjadi Assertive training :
- Sama-sama menyadari dan menghargai nilai
- Memahami perbedaan komunikasi asertif, pasif, agresif
- Mendengar keluhan lawan bicara dengan baik
- Menyampaikan perbedaan pendapat
- Mempertahankan komunikasi asertif
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA Ny.A DENGAN
DHF.
A. Topik: “Asuhan keperawatan pada pasien dengan Angina Pectoris“
B. Sasaran: Pasien Ny.C/ 60 Tahun
C. Hari/Tanggal:Sabtu, 2 januari 2020
D. Waktu: 45 Menit (Pkl 09.00 – 09.45 WIB)
E. Tujuan Umum: Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi yaitu nyeri
F. Tujuan Khusus:
- Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
- Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim kesehatan
lainnya
- Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
- Merumuskan intervensi keperawatan yang sesuai masalah pasien
- Sasaran: Pasien Ny.C, 60 tahun yang dirawat di ruang Marwah Rs Islam
Cempaka Putih
- Materi: Asuhan keperawatan pasien dengan angina pectoris, masalah yang
muncul pada pasien, intervensi keperawatan ada pasien,
- Metoda: Diskusi
- Media: Dokumentasi / status pasien
- Sarana: diskusi
L. Susunan Acara
Waktu Tahap Kegiatan PIC Kegiatan Tempat
pasien
2 Pra Pra Ronde : PJ. Pasien Membuat Ruangan
1. Menentukan kasus dan topik
Januari Ronde informed
2. Membentuk Tim Ronde
2020 3. Mencari sumber materi consent
4. Membuat Proposal
5. Mempersiapkan Pasien
6. Diskusi Pelaksanaan
3 Ronde Pembukaan : KARU - Nurse
januari 1. Salam Pembukaan station
2020 2. Memperkenalkan tim ronde
(09.30- 3. Menyampaikan masalah
09.35) 4. Menjelaskan tujuan ronde
(5 mnt)
4 Ronde Penyajian Masalah : Perawat Ruangan
januari 1. Memberikan salam dan Pelaksana Pasien
2020 memperkenalkan pasien dan keluarga
(09.35- kepada tim ronde
10.25) 2. Menjelaskan riwayat penyakit dan
(1 jam) keperawatan pasien
3. Menjelaskan masalah pasien dan
rencana tindakan yang telah
dilaksanakan dan menetapkan prioritas
yang perlu di diskusikan
Validasi data :
1. Mencocokan & menjelaskan kembali
data yang telah disampaikan KARU,
2. Diskusi antar anggota tim dan pasien kepala
tentang masalah keperawatan tim, dan
3. Pemberian justifikasi oleh konseler atau perawat
karu tentang masalah pasien serta pelaksana
rencana tindakan yang di lakukan
4. Menentukan tindakan keperawatan pada
masalah prioritas yang telah diterapkan
4 Pasca 1. Evaluasi dan rekomendasi intervensi KARU, - Nurse
januari ronde keperawatan kepala Station
2020 2. Penutup tim, dan
(10.20- perawat
10.35) pelaksana
(15mnt
)

M. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang Marwah
b. Persiapan telah dilakukan 1 hari sebelum pelaksanaan ronde keperawatan
c. Penyusunan proposal ronde keperawatan
d. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
e. Konsultasi dengan pembimbing dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan ronde
keperawatan
f. Penentuan pasien dan kasus yang akan dilaksanakan ronde
g. Membuat informed consent dengan pasien dan keluarga
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah di tentukan
3. Hasil
a. Klien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah klien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data klien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah
klien
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

N. Pengorganisasian
1. Kepala ruangan: Karina lestari
2. Katim: Nuri Oktaviani
3. PP: Fahrima putri kumala
4. Dokter: Monika Ayu Asari
5. Pasien : Mayang Puspitasari
6. Ahli Gizi : Nur Nabila Putri

Anda mungkin juga menyukai