Anda di halaman 1dari 3

MELANOSIT KUTAN SEBAGAI UNIT MELANIN EPIDERMIS

Melanosit teletak di stratum basaliis pada lapisan epidermis. Di lapisan


tersebut melanosit akan membentuk unit melanin epidermis, yaitu satu sel
melanosit akan berkaitan dengan 30-40 keratinosit. Pada kulit terdapat kurang
lebih 1200 melanosit per mm2. Jumlah ini tergantung pada rasa tau suku bangsa.
Perbedaan warna pada setiap ras terletak pada susunan dendrite melanosit dan
intensitas melanogenesis. Ukuran unit melanin epidermis hamper sama pada
semua ras, tetapi bervariasi pada setiap area tubuh. Unit melanin epidermis
merupakan elemen yang sangat aktif. Terdapat beberapa sekresi target signaling
moleculeus yang tidak hanya pada keratinosit tetapi juga melibatkan system imun
di kulit, misalnya melibatkan sitokin inflamasi (IL-Iα, IL-2,IL-3, IL-6, IL-10, dan
TNF-α), kemokin (IL-8, CCL2), TGF-ß, serotonin, melanocyte stimulating
hormone (α-MSH) dan nitric oxide (NO) merupakan factor-faktor yang
dilepaskan dan kadarnya akan meningkat saat stimulasi melanosit.
Alpha-MSH berperan besar dalam melanogenesis melalui ikatannya
dengan melanocortin 1 reseptor (MC-1R) dan selanjutnya meningkatkan adenilat
siklase yang akan menginduksi adenosine monopospat siklik (cAMP) dalam
memulai sinyal melanogenesis. Kemudian akan menginduksi protein kinase A
(PKA) untuk memulai pembentukan melanin dengan meningkatnya MITF,
tirosinase, TRP-1, dan TRP-2. Selain meningkatkan CAMP, beberapa penelitian
lain menunjukkan α-MSH juga dapat menurunkan melanogenesis. Hal ini
kemungkinan karena fosforilasi dan degradasi MITF. Protein kinase C (PKC) juga
merupakan salah satu protein intraseluler yang diaktivasi oleh α-MSH dalam
proses melanogenesis. Mekanisme ini membuktikan bahwa MSH mampu
meregulasi tirosinase yang berperan dalam biosintesis melanin. PKC adalah serine
atau threonine kinase yang terlibat dalam fungsi sel yang beragam termasuk factor
pertumbuhan, transformasi dan diferensiasi. PKC merupakan enzim yang aktif di
dalam sitoplasma yang diaktifkan oleh diasilgliserol, yaitu second messenger
dalm sinyal lipid. Diasilgliserol juga akan dilepaskan jika terjadi stress jaringan
karena pajanan UV.
Pigmen melanin pada kulit manusia terdiri atas melanin campuran
eumelanin dan pheomelanin dan rasio keduanya tergantung pada etnis atau ras
seseorang. Namun rasio yang menentukan warna kulit yang terlihat adalah rasio
eumelanin terhadap total melanin. Eumelanin bersifat sebagai fotoprotektor yang
lebih baik dan dapat menetralkan radikal bebas atau reactive oxygen spesies
(ROS) dibandingkan dengan pheomelanin. Dengan demikian orang yang berkulit
putih berisiko terkena kanker kulit 30-40 kali lebih besar dibandingkan yang
berkulit lebih gelap. Hal ini terjadi karena menurunnya fungsi atau afinitas MC1R
dengan α-MSH sehingga akan menghasilkan pheomelanin lebih banyak
dibandingkan eumelanin yang akan mengakibatkan berkurangnya proteksi
terhadap DNA karena pajanan matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit.

MELANOSIT PADA FOLIKEL RAMBUT


Melanosit folikel rambut tedapat di daerah bulbus proksimal pada setiap
helai rambut dan juga terdapat di dekat rambut. Dendrit melanosit terdapat
diantara korteks dan medulla keratinosit. Rasio melanosit dan keratinosit adalah
1;5 yang selanjutnya akan membentuk unit melanin folikular. Rasio di folikel
rambut lebih padat jika dibandingkan dengan melanosit di epidermis. Pigmentasi
folikular terjadi karena terdapat struktur dan interaksi fungsional antara melanosit
folikular, matriks keratinosit, dan fibroblast papilla dermis. Proses terjadinya
pigmentasi pada rambut meliputi beberapa tahapan, yaitu aktivitas melanogenik,
transfer granula melanin ke dalam keratinosit dan formasi pigmen di setiap batang
rambut. Transfer granula melanin ke keratinosit hamper serupa dengan transfer
melanin yang terjadi di epidermis yang juga melibatkan reseptor PAR-2 pada
keratinosit, namun berbeda pada degradasi dan kualitas melanosomnya.
Perbedaan tersebut terligat pada sel-sel pigmen di rambut yang lebih besar dan
lebih banyak dendritnya dibandingkan dengan melanosit di epidermis. Perbedaan
warna rambut pada seseorang disebabkan perbedaan jumlah dan rasio pigmen
eumelanin yang lebih berwarna coklat-hitam dibandingkan dengan pheomelanin
yang berwarna kuning-merah.
Sintesis melanin di rambut dikendalikan oleh sekresi yang dihasilkan oleh
sel-sel keratinosit, fibroblast dan endotel. Kendali terjadi secara autokrin ataupun
parakrin dan dapat dipengaruhi oleh system hormone. Dalam penentuan warna
rambut terdapat peran beberapa elemen yaitu melanocorti-1 receptor (MC-1R), α-
MSH, adenocorticotropic hormone (ACTH), GF, sitokin dan regulator lainnya
seperti pada epidermis. Proses melanogenesis system pigmentasi rambut terjadi
pada fase anagen (growing phase) yaitu fase pertumbuhan. Pada fase katagen
(regressing phase) akan terjadi apoptosis melanosit atau kematian dari formasi
sistim pigmen, namun akan terbentuk melanosit atau kematian dari formasi
system pigmen, namun akan terbentuk melanosit baru di bulbus rambut. Pada fase
telogen (resting phase) akan terjadi fase istrahat dari sitem pigmentasi rambut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa regulasi melanosit pada rambut di
mulai dari fase proliferasi, diferensiasi, dan kelangsungan hidup melanosit yang
diatur sendiri oleh folikel rambut.

Anda mungkin juga menyukai