Anda di halaman 1dari 5

www.hukumonline.

com

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI DAN MENTERI


PERDAGANGAN
NOMOR 0233.K/096/M.PE/1988 DAN 63.A/KPB/II/1988 TAHUN 1988
TENTANG
PELAKSANAAN TERA DAN TERA ULANG ALAT UKUR, TAKAR, TIMBANG DAN
PERLENGKAPANNYA YANG DIPERGUNAKAN DALAM OPERASI PERTAMBANGAN MINYAK
DAN GAS BUMI

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI DAN MENTERI PERDAGANGAN,

menimbang:
a. bahwa dalam operasi pertambangan minyak dan gas bumi, khususnya yang menyangkut
penyerahan minyak dan gas bumi dipergunakan alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya
yang harus memenuhi persyaratan teknik pertambangan minyak dan gas bumi sebagaimana
termaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1971, disamping persyaratan sesuai dengan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dianggap perlu untuk menetapkan pengaturan
mengenai pelaksanaan tera dan tera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya
(UTTP) yang dipergunakan dalam operasi pertambangan minyak dan gas bumi dalam suatu
Keputusan Bersama Menteri Pertambangan dan Energi dan Menteri Perdagangan.

Mengingat:
1. Undang-undang Nomor 44 Prp Tahun 1960 (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 133,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2070);
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1971 (Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 2971);
3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3193);
4. Mijn Politie Reglement 1930 (Staatsblad 1930 Nomor 341);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1974 (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3031);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1979 (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 18,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3135);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1983 (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1986 (Lembaran Negara Tahun 1986 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3329);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1984 (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 39);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3283);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1985 (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 67,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3311);

1/5
www.hukumonline.com

12. Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 1979 tanggal 21 September 1979;


13. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1981 tanggal 1 Juni 1981;
14. Keputusan Presiden Nomor 45/M Tahun 1983 tanggal 16 Maret 1983.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI DAN MENTERI
PERDAGANGAN TENTANG PELAKSANAAN TERA DAN TERA ULANG ALAT UKUR, TAKAR,
TIMBANG DAN PERLENGKAPANNYA YANG DIPERGUNAKAN DALAM OPERASI PERTAMBANGAN
MINYAK DAN GAS BUMI

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Keputusan Bersama ini yang dimaksudkan dengan:
a. Alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya, selanjutnya disebut UTTP adalah UTTP yang
dipergunakan dalam operasi pertambangan minyak dan gas bumi;
b. Operasi pertambangan minyak dan gas bumi adalah semua kegiatan dalam rangka
pelaksanaan usaha pertambangan minyak dan gas bumi yang meliputi eksplorasi, eksploitasi,
pemurnian dan pengolahan, pengangkutan dan penjualan yang menyangkut kegiatan
penyerahan minyak dan gas bumi;
c. Perusahaan adalah PERTAMINA, kontraktor Kontrak Production Sharing dan kontraktor
Perjanjian Karya dalam bidang pertambangan minyak dan gas bumi.

BAB II
RENCANA PENGGUNAAN UTTP

Pasal 2
(1) Perusahaan yang akan menggunakan UTTP untuk kegiatan penyerahan minyak dan gas bumi
terlebih dahulu wajib menyampaikan kepada Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi rencana
penggunaan UTTP yang bersangkutan, dengan memberikan perincian mengenai:
a. Jenis UTTP;
b. Spesifikasi UTTP;
c. Tempat pemasangan UTTP;
d. Jenis minyak dan gas bumi atau hasil-hasil pemurnian dan pengolahannya yang akan
diukur dengan UTTP yang bersangkutan.
(2) Setelah melakukan penelitian, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi memberikan persetujuan

2/5
www.hukumonline.com

atau penolakan atas rencana penggunaan UTTP termaksud pada ayat (1) Pasal ini kepada
Perusahaan, dengan tembusan kepada Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri cq
Direktorat Metrologi.

Pasal 3
(1) Untuk keperluan impor UTTP, Perusahaan mencantumkan rencana penggunaan UTTP yang
telah mendapat persetujuan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dalam Rencana Impor
Barang yang dipergunakan untuk operasi pertambangan minyak dan gas bumi.
(2) Perusahaan yang akan melaksanakan impor UTTP terlebih dahulu wajib mengajukan
permohonan izin tipe kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri cq Direktur
Direktorat Metrologi, dengan menyampaikan copy proforma invoice atau invoice UTTP yang
bersangkutan dengan di lengkapi spesifikasi teknis.

BAB III
TERA DAN TERA ULANG UTTP

Pasal 4
(1) Perusahaan yang bermaksud menerakan atau menera ulang UTTP mengajukan permohonan
kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri cq Direktur Direktorat Metrologi, dengan
tembusan kepada Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi cq Direktur Direktorat Teknik
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.
(2) Direktorat Metrologi melakukan tera atau tera ulang UTTP yang bersangkutan, dengan
disaksikan oleh pejabat atau petugas yang ditunjuk oleh Direktur Direktorat Teknik
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.

Pasal 5
(1) Apabila dianggap perlu pengujian untuk memberikan tera atau tera ulang UTTP dapat dilakukan
oleh pihak ketiga, setelah mendapat persetujuan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
dan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi.
(2) Pengujian UTTP oleh pihak ketiga termaksud pada ayat (1) Pasal ini harus disaksikan oleh
pejabat atau petugas yang ditunjuk oleh Direktur Direktorat Metrologi dan pejabat atau petugas
yang ditunjuk oleh Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.

Pasal 6
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi cq Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Minyak dan Gas
Bumi mengeluarkan izin penggunaan UTTP setelah dilakukan tera atau tera ulang oleh Direktorat
Jenderal Perdagangan Dalam Negeri cq Direktorat Metrologi.

BAB IV
HASIL PENGUJIAN UTTP

Pasal 7

3/5
www.hukumonline.com

(1) Terhadap UTTP yang telah diuji dikeluarkan:


a. Surat Keterangan Hasil Pengujian untuk UTTP bukan tangki;
b. Daftar Isi Tangki untuk tangki ukur.
(2) Surat Keterangan Hasil Pengujian dan Daftar Isi Tangki termaksud pada ayat (1) Pasal ini
disahkan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri cq Direktorat Metrologi dan
disetujui oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi cq Direktorat Teknik Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi.

Pasal 8
(1) Jangka waktu berlakunya Surat Keterangan Hasil,Pengujian adalah sebagai berikut:
a. Untuk meter prover (pipa uji) adalah 2 (dua) tahun atau setelah digunakan untuk
pengujian sebanyak 500 (lima ratus) kali, mana yang lebih dahulu tercapai;
b. Untuk meter gas (orifice, turbin dan yang sejenis) adalah 1 (satu) tahun;
c. Untuk bejana ukur yang dipergunakan dalam pengujian pipa uji adalah 2 (dua) tahun;
d. Untuk kompensator suhu dan berat jenis (ATG/ATC Unit) adalah 6 (enam) bulan.
(2) Jangka waktu berlakunya Daftar Isi Tangki adalah 6 (enam) tahun.
(3) Jangka waktu berlakunya Surat Keterangan Hasil Pengujian dan Daftar Isi Tangki di luar
ketentuan-ketentuan termaksud pada ayat-ayat (1) dan (2) Pasal ini ditetapkan berdasarkan
pertimbangan teknis operasi pertambangan minyak dan gas bumi.

Pasal 9
Tera ulang UTTP dilakukan sebelum berakhirnya jangka waktu Surat Keterangan Hasil Pengujian atau
Daftar Isi Tangki termaksud dalam Pasal 8, dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Apabila terdapat perubahan pada sistim UTTP yang bersangkutan;
b. Apabila ketepatan pengukuran UTTP yang bersangkutan diragukan;
c. Apabila tanda tera pada UTTP yang bersangkutan rusak.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10
(1) Keputusan Bersama ini berlaku juga terhadap pelaksanaan tera dan tera ulang UTTP yang
dipergunakan dalam pengusahaan sumber daya panas bumi dan pengusahaan gas kota.
(2) Dalam hal pengusahaan sumber daya panas bumi, yang dimaksudkan dengan Perusahaan
adalah PERTAMINA dan kontraktor Kontrak Operasi Bersama.
(3) Dalam hal pengusahaan gas kota, yang dimaksudkan dengan Perusahaan adalah Perusahaan
Umum Gas Negara (PGN).

Pasal 11

4/5
www.hukumonline.com

Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Keputusan Bersama ini akan ditetapkan lebih lanjut
oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri sesuai
bidang tugas dan kewenangan masing-masing.

Pasal 12
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan Di Jakarta,
Pada Tanggal 29 Februari 1988
MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI,
Ttd.
SUBROTO

SALINAN Keputusan Bersama ini disampaikan kepada:


1. Yth. Menteri Keuangan;
2. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi;
3. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri;
4. Direktur Jenderal Bea dan Cukai;
5. PERTAMINA;
6. Perusahaan Umum Gas Negara (PGN);
7. PT. STANVAC INDONESIA;
8. PT. CALTEX PACIFIC INDONESIA untuk CALASIATIC/TOPCO.

5/5

Anda mungkin juga menyukai