Anda di halaman 1dari 19

ABSTRAK

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang penyakit DBD, dan memberi tahu pembaca
mengenai gejala sampai ke tahap seseorang terkena penyakit DBD. Karena mencegah lebih baik
daripada mengobati, begitulah kata pepatah. Di Indonesia sendiri kasus DBD menjadi salah satu penyakit
yang paling menakutkan. Kebanyakan masyarakat kurang memahami tanda dan tahapan dari siklus
penyakit DBD tersebut. Data dari makalah ini dikumpulkan menggunakan metode studi literature yang
terdapat dalam buku maupun yang terdapat dari sumber internet, serta diskusi kelompok.
Simpulan dari makalah ini menunjukan bahwa : (1) DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti yang betina. (2) DBD dapat dicegah dengan rutin melakukan 3M,
menjaga sanitasi lingkungan tetap bersih, dan mengkonsumsi makanan-makanan bergizi.

ABSTRACT

This paper aims to find out about the dengue disease, and inform the reader about the
symptoms get to the stage of a person affected by dengue disease. Because prevention is better
than cure, so the saying goes. Dengue cases in Indonesia itself into one of the most frightening
diseases. Most people do not understand the signs and stages of the cycle of the dengue
disease. Data from this paper were collected using literature studies contained in the book as
well as indications from internet sources, and group discussions. The conclusions of this paper
show that: (1) DHF is a disease caused by dengue virus is classified as arboviruses and enter the
body through the bite of the female Aedes aegypti mosquito. (2) DHF can be prevented by
routine 3M, keeping the environment clean sanitation, and eating nutritious foods.

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR......................................................................................i
ABSTRAK......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1. Pengertian Demam Berdarah........................................................................3

2.2. Penyebab Penyakit DBD.................................................................................3

2.3. Cara Penularan Penyakit DBD........................................................................4

2.4. Gejala Penyakit DBD......................................................................................4

2.5. Tahap Penyakit DBD.......................................................................................5

2.6. Model Terjadinya Penyakit DBD....................................................................6

2.7. Perjalanan Alamiah........................................................................................7

2.8. Cara Pengobatan Penyakit DBD.....................................................................8

2.9. Cara Pencegahan Penyakit DBD.....................................................................9

2.10. Tingkat Pencegahan Penyakit DBD................................................................10

BAB III SIMPULAN......................................................................................11


3.1. Simpulan........................................................................................................11
3.2. Saran..............................................................................................................11

DAFTAR PUSAKA.........................................................................................12
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dengan yang disebarkan virus disebarkan oleh nyamuk Aedes (Stegomyia). Selama dua
dekade terakhir, frekuensi kasus dan epidemi penyakit demam dengue (dengue fever, DF),
demam berdarah (dengue hemorragic fever, DHF), dan sindrom syok dengue (dengue syok
syndrom, DSS) menunjukkan peningkatan yang dramatis di seluruh dunia. The World Health
Report 1996, menyatakan bahwa ”kemunculan kembali penyakit infeksisus merupakan suatu
peringatan bahwa kemajuan yang telah diraih sampai sejauh ini terhadap keamanan dunia dalam
hal kesehatan dan kemakmuran sia-sia belaka”. Laporan tersebut lebih jauh menyebutkan bahwa
”penyakit infeksius tersebut berkisar dari penyakit yang terjadi di daerah tropis (seperti malaria
dan DHF yang sering terjadi di negara berkembang) hingga penyakit yang ditemukan di seluruh
dunia (seperti hepatitis dan penyakit menular seksual [PMS], termasuk HIV/AIDS) dan penyakit
yang disebarkan melalui makanan yang mempengaruhi sejumlah besar penduduk dunia baik di
negara miskin maupun kaya.”

Pada Mei 1993, pertemuan kesehatan dunia yang ke-46 mengajukan suatu resolusi tentang
pengendalian dan pencegahan dengue yang menekankan bahwa pengokohan pencegahan dan
pengendalian DF, DHF, DSS baik di tingkat lokal maupun nasional harus menjadi salah satu
prioritas dari Negara Anggota WHO tempat endemiknya penyakit. Resolusi tersebut juga
meminta: (1) strategi yang dikembangkan untuk mengatasi penyebaran dan peningkatan
insiden dengue harus dapat dilakukan oleh negara terkait, (2) peningkatan penyuluhan
kesehatan masyarakat, (3) mengencarkan promosi kesehatan, (4) memperkuat riset, (5)
memperluas surveilens dengue, (6) pemberian panduan dalam hal pengendalian vektor, dan (7)
mobilisasi sumber daya eksternal untuk pencegahan penyakit harus menjadi prioritas.

Untuk menanggapi resolusi WHA dalam pencegahan dan pengendalian dengue, strategi
global untuk operasionalitas kegiatan pengendalian vektor dikembangkan berdasarkan
komponen utama seperti, tindakan pengendalian nyamuk yang selektif terpadu dengan

1
partisipasi masyarakat dan kerja sama antarsektor, persiapan kedaruratan, dll. Salah satu
penopang utama dalam strategi global adalah peningkatan surveilans yang aktif dan didasarkan
pada pemeriksaaan laboratorium yang akurat terhadap DF/DHF dan vektornya. Agar berjalan
lancar, setiap negara endemik harus memasukkan penyakit DHF menjadi salah satu jenis
penyakit yang harus dilaporkan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa penyakit demam berdarah ?


2. Bagaimana model terjadinya penyakit demam berdarah ?
3.  Bagaimana perjalanan penyakit demam bedarah ?
4. Bagaimana tahap-tahap penyakit demam berdarah ?
5. Bagaimana cara pencegahan penyakit demam berdarah ?

1.3. TUJUAN
Tujuan penulisan ini di bagi menjadi 2 yaitu, tujuan umum dan khusus:
Tujuan Umum

 Mengetahui konsep penyakit demam berdarah


 Mengetahu model terjadinya penyakit demam berdarah
 Mengetahui perjalanan penyakit demam berdarah
 Mengetahui tingkat-tingkat penyakit demam berdarah
 Mengetahui cara pencegahan penyakit demam berdarah

Tujuan Khusus
 Menyelesaikan tugas mata kuliah bahasa Indonesia

2
3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. PENGERTIAN DEMAM BERDARAH

DHF atau dikenal dengan istilah demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh
Arbovirus (Arthro podborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes
albopictus dan Aedes aegepty). Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue
Haemoragic Fever (DHF). DHF / DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti yang betina. (Suriadi : 2001). Demam dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak-
anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk
setelah dua hari pertama terinfeksi virus (Arif Mansjur : 2001). DHF adalah demam khusus yang
dibawa oleh Aedes aegepty dan beberapa nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam.
Biasanya dengan cepat menyebar secara efidemik. (Sir, Patrick Manson, 2001). DHF adalah
suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty
(Seoparman, 1996).

2.2. PENYEBAB PENYAKIT DEMAM BERDARAH

Penyebab utama adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melalui gigitan nyamuk Aedes
(Aedes albopictus dan Aedes aegepty ). Adanya faktor tesebut berhubungan dengan:

a) Sebuah kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk keperlauan sehari-hari.


b) Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
c) Penyedaiaan air bersih yang langka.

3
Daerah yang terjangkit DHF adalah wilayah padat penduduk karena antar rumah jaraknya
berdekatan yang memungkinkan penularan karena jarak terbang Aedes aegypti 40-100 m.
Aedes aegypti betina mempunyai kebiasaan menggigit berulang (multiple biters) yaitu
menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat, (Noer, 1999).

2.3. CARA PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH

Penyakit DBD hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty betina. Sebuah nyamuk
ini mendapat virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang:

 Yang sakit DBD atau yang tidak sakit DBD tetapi dalam darahnya terdapat virus Dengue
(karena orang ini memiliki kekebalan terhadap virus dengue)
 Orang yang mengandung virus dengue tetapi tidak sakit, bisa pergi kemana-mana dan
menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes aegypti.
 Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk
termasuk kelenjar liurnya.
 Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan dipindahkan
bersama air liur nyamuk.
 Bila orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan (umumnya anak-anak), ia akan segera
menderita DBD.
 Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya dapat
menularkan kepada orang lain.
 Dalam darah manusia, virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam waktu lebih kurang
1 minggu.

4
2.4. GEJALA PENYAKIT DEMAM BERDARAH

Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue,
Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai
berikut:

1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).


2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan
(Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah
(Melena), dan lain-lainnya.
4. Terjadi pembesaran hati (hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah
100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai
normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu
makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

2.5. TAHAP PENYAKIT DEMAM BERDARAH

Tahap penyakit demam berdarah meliputi demam biasa, demam berdarah klasik, demam
berdarah dengue atau hemoragik dan sindrom syok dengue, yakni sebagai berikut:

1) Demam berdarah (klasik)

5
Gejala demam berdarah yang terjadi berbeda-beda tergantung pada usia pasien. Pada bayi
dan anak-anak ditandai dengan ruam yang muncul. Pada usia remaja dan dewasa, penyakit
demam berdarah ditandai dengan sakit kepala parah, demam tinggi dan nyeri dibelakang mata,
nyeri pada tulang dan sendi, muntah dan mual dan ruam pada kulit.

2) Demam berdarah dengue

Demam berdarah dengue atau sering disingkat menjadi DBD biasanya ditinjukkan dengan
gejala seperti penderita demam berdarah klasik dan empat gejala utama lainnya yakni demam
tinggi, pendarahan hebat dan diikuti pembesaran hati serta sistem sirkulasi udara yang memiliki
kegagalan. Diagnosis lainnya pada DBD adalah kerusakan pembuluh darah, kerusakan
pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit seperti memar kebiruan, trombositopenia dan
jumlah sel darah merah merah yang meningkat.

3) Sindrom syok dengue

Sindrom syok dengue adalah tingkat yang paling tinggi dari infeksi virus dengue. Hal ini
ditandai dengan pasien akan mengalami seluruh gejla penyakit demam berdarah klasik dan
demam berdarah dengue dan kebocoran cairan yang terjadi dipembuluh darah, perdarahan
dan syok yang menyebabkan tekanan darah rendah dan berlangsung demam selama 2-7 hari.
Awal terjadinya akan ditandai dengan tubuh dingin, sakit perut dan sulit tidur.

2.6. MODEL TERJADINYA PENYAKIT DEMAM BERDARAH


1. Agen

Nyamuk Aedes aegypti merupakan pembawa virus dari penyakit Demam Berdarah. Cara
penyebarannya melalui nyamuk yang menggigit seseorang yang sudah terinfeksi virus demam
berdarah. Virus ini akan terbawa dalam kelenjar ludah si nyamuk. Kemudian nyamuk ini

6
menggigit orang sehat. Bersamaan dengan terhisapnya darah dari orang yang sehat, virus
demam berdarah juga berpindah ke orang tersebut dan menyebabkan orang sehat tadi
terinfeksi virus demam berdarah.

2. Host (Pejamu)

Manusia tergigit oleh nyamuk Aedes yang telah memiliki virus DBD di dalam tubuhnya,
virus DBD menginfasi kedalam tubuh. Ketika sistem imun melemah, virus ini aktif berkembang
biak dan memulai infasi dan menginfeksi trombosit.

3. Lingkungan

Bak penampungan air yang tidak pernah dikuras dan tanpa penutup merupakan lokasi
perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypty. Semakin banyak genangan air, maka semakin
meningkat populasi nyamuk Aedes Aegypty.

Kebiasaan dari nyamuk ini adalah dia senang berada di genangan air bersih dan di daerah yang
bany ak pohon seperti di taman atau kebun. Genangan air pada pot bunga mungkin menjadi
salah satu tempat favorit nyamuk yang dapat terlupakan oleh Anda. Jangan menggantung baju
karena dapat sebagai tempat berkembangnya nyamuk.

2.7. PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH


1. Tahap Prepatogenesis

7
Fase Susepteble : agent (nyamuk Aedes aegypti) sudah terinfeksi virus dangue dari host
yang satu yang menderita penyakit DBD tetapi agent belum menularkan virus dangue pada host
yang lain, sehingga host tersebut belum terinfesi virus dangue.

2. Fase Fatogenesis
 Fase presimtomatis : host sudah terinfeksi virus dangue tetapi gejalanya belum tampak
namun apabila dilakukan pemeriksaan diagnostik maka akan didapat peningkatan leukosit
dan penurunan trombosit
 Fase klinis : infeksi virus semakin meluas, muncul tanda-dan gejala DBD

Masa inkubasi selama 3 – 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue.


Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai
berikut :

a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat Celsius)


b. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan
c. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva),
d. mimisan (epitaksis), buang air besar dengan kotoran berupa lendir bercampur darah
(melena), dan lain-lainnya.
e. Terjadi pembesaran hati (hepatomegali).
f. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
g. Pada pemeriksaan laboratorium hari ke 3 – 7 terjadi penurunan trombosit dibajwah
100.000 /mm3 terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal.
h. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah,
 Fase ketidakmampuan : apabila pengobatan berhasil, maka penderita akan sembuh
sempurna tetapi apabila penyakit tidak ditangani dengan segera atau pengobatan yang
dilakukan tidak berhasil maka akan mengakibatkan kematian.

8
2.8. CARA PENGOBATAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH

Pada banyak kasus yang terjadi, DBD sering berujung pada kematian. Banyaknya kasus
kematian yang terjadi sering kali diakibatkan karena ketidak tahuan dan lampannya
penanganan terhadap penderita sehingga begitu penderita di bawa ke rumah sakit kondisinya
sudah parah.

Sebenarnya tidak ada pengobatan yang spesifik ataupun vaksin untuk demam berdarah.
Bila anda pikir sesorang terkena demam berdarah, berikan mereka cairan sebanyak mungkin,
bawa mereka ke puskesmas terdekat, dan hindarkan mereka dari nyamuk untuk menghindari
yang lain terjangkiti juga. Penyakit ini dapat berlangsung hingga 10 hari, dan pemulihannya
dapat memakan maktu 1 minggu hingga 4 minggu.

Pengobatan terhadap penyakit ini terutama ditujukan untuk mengatasi perdarahan,


mencegah/mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita
banyak minum, bila perlu dilakukan pemberian cairan melalui infus.

Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin, atau pemberian antipiretika Jika
anda mengalami panas tinggi yang berkepanjangan (lebih dari 1 hari) dan tidak sembuh dengan
meminum obat, cobalah mendatangi rumah sakit terdekat dan cek darah anda. Apabila anda
menemukan trombosit anda sudah di bawah batas normal (batas normal: 150.000-500.000),
berhati-hatilah.

Ada cara yang bisa ditempuh tanpa harus diopname di rumah sakit, tapi butuh kemauan
yang kuat untuk melakukannya. Cara itu adalah sbb:

a. Minumlah air putih minimal 20 gelas berukuran sedang setiap hari (lebih banyak lebih baik)
b. Cobalah menurunkan panas dengan minum obat penurun panas
c. Beberapa teman dan dokter menyarankan untuk minum minuman ion tambahan (tapi
banyak juga yang tidak menganjurkannya)

9
d. Minuman lain yang disarankan: Jus jambu merah untuk meningkatkan trombosit (ada juga
yang menyarankan: daun angkak, daun jambu, dsb)
e. Makanlah makanan yang bergizi dan usahakan makan dalam kuantitas yang banyak
(meskipun biasanya minat makan akan menurun drastis).

Sebenarnya, semua usaha di atas bertujuan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap
serangan demam berdarah, karena pada dasarnya demam berdarah tidak perlu obat tertentu
(dan memang tidak ada obat untuk itu). Ketahanan tubuh dapat dilihat dari jumlah leukosit
dalam darah. Ketika leukosit mulai meningkat (membaik), maka biasanya trombosit yang
kemudian akan bertambah.

2.9. CARA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH

Saat ini, metode utama yang digunakan untuk mengontrol dan mencegah terjadinya
demam berdarah dengue adalah dengan melakukan pemberantasan terhadap nyamuk Aedes
aegypti sebagai penyebar virus dengue.

Nyamuk Aedes aegypti ini dapat berada di dalam rumah ataupun luar rumah. Di dalam
rumah biasanya nyamuk tersebut suka bersembunyi di tempat yang gelap seperti di lemari,
gantungan baju, di bawah tempat tidur dll. Sedangkan apabila di luar rumah nyamuk Aedes
aegypti tersebut menyukai tempat yang teduh & lembab. Nyamuk betinanya biasanya akan
menaruh telur-telurnya pada wadah air di sekitar rumah, sekolah, perkantoran dll, dimana telur
tersebut dapat menetas dalam waktu 10 hari.

Oleh sebab itu, lakukan 3 M

 Menguras : Menguras tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi dan kolam.
Sebab bisa mengurangi perkembangbiakan dari nyamuk itu sendiri. Atau memasukan

10
beberapa ikan kecil kedalam bak mandi atau kolam. Sebab ikan akan memakan jentik
nyamuk.
 Menutup : Menutup tempat-tempat penampungan air. Jika setelah melakukan aktivitas
yang berhubungan dengan tempat air sebaiknya anda menutupnya agar nyamuk tidak bisa
meletakan telurnya kedalam tempat penampungan air. Sebab nyamuk demam berdarah
sangat menyukai air yang bening.
 Mengubur : Kuburlah barang – barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan
terjadinya genangan air.

2.10. TINGKAT PENCEGAHAN

Langkah Dasar Skunder Tersier

Promosi kesehatan :  Program pemeriksaan  Upayakan pemberian


berkala seperti cairan yang adekuat
 Penyuluhan kesehatan
pemeriksaan  Menganjurkan
tentang penyakit DBD dan
lingkungan tempat makan makanan yang
cara memelihara
tinggal oleh petugas bergizi dan usahakan
lingkungan yang baik
kesehatan lingkungan. makan dalam kuantitas
seperti melakukan tindakan
 Melakukan yang banyakterutama
3M (menguras, mengubur,
pemberantasan makanan yang banyak
menutup)
nyamuk dan sarang- mengandung protein
 Upaya untuk pencegahan
sarangnya dengan  Mengusahakan pasien
DBD ditunjukkan pada
penyemprotan (foogin) yang dalam masa
pemberantasan nyamuk
 Pemberian obat pemulihan agar
beserta tempat
demam bedarah. terhindar dari gigitan
perkembangbiakannya
 Memberikan jus jambu. nyamuk lagi.
 Melakukan donor
darah

11
BAB IV

PENUTUP

4.1. SIMPULAN

DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong arbovirus
dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang betina.
(Suriadi : 2001)

Penyebab utama adalah Arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes albopictus dan
Aedes aegepty). Yang vektor utamanya adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Adanya
vektor tesebut berhubungan dengan :

 Kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk keperlauan sehari-hari.

12
 Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
 Penyedaiaan air bersih yang langka.

Model terjadinya penyakit demam berdarah ini dimulai dari agen, host serta lingkungan.
Siklus demam yang dialami seseorang yang terkena penyakit DBD harus diketahui sejak dini, jika
diabaikan bisa menyebabkan hal-hal yang lebih fatal.

DBD dapat dicegah dengan rutin melakukan 3M, menjaga sanitasi lingkungan tetap bersih,
dan mengkonsumsi makanan-makanan bergizi.

4.2. SARAN

Setiap individu sebaiknya mengerti dan memahami bahaya dari penyakit DBD tersebut,
sehingga setiap individu tersebut bisa lebih merasa khawatir dan mampu menjaga diri dan
lingkungannya dari kemungkinan minim terserangnya demam berdarah.

P e r l u n y a d i g a l a k k a n g e r a k a n 3 M p l u s , tidak hanya bila terjadi wabah tetapi harus


dijadikan gerakan nasional melalui pendekatan masyarakat. Segenap pihak yang terkait dapat bekerja
sama untuk mencegah DBD.18

DAFTAR PUSAKA

Zurhaini Ana. Penyakit DBD. http://anazurhaini.blogspot.co.id/2014/01/1024x768-normal-0-false-false-


false-in.html. Diakses Kamis, 09 Januari 2014.

13
Avri. Penyakit Demam Berdarah. http://alviescoot.blogspot.co.id/2014/09/makalah-penyakit-demam-
berdarah-dbd.html. Diakses 27 September 2014.

WHO. Grafik DHF. 2012.

Depkes. Kasus Demam Berdarah di Indonesia.


http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/buletin/buletin-dbd.pdf . Diakses Kamis, 09
Januari 2014.

14

Anda mungkin juga menyukai