Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI PENYIMPANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA DI APOTEK

KIMIA FARMA 225 GODEAN YOGYAKARTA

Afinia Dwi M*)

*)Program Studi Profesi Apoteker, Universitas Islam Indonesia

INTISARI

Narkotika dan Psikotropika dapat merugikan apabla disalah gunakan atau digunakan tanpa
pengendalian dan pengawasan yang ketat. Pengelolaan obat Narkotika dan Psikotropika
termasuk proses penyimpanan haruslah efektif dan efisien. Oleh karena itu pengelolaan obat
khususnya penyimpanan Narkotika dan Psikotropika sangat memerlukan penanganan dan
perhatian lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi penyimpanan obat
Narkotika dan Psikotropika di Apotek Kimia Farma 225 Godean Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi
dibandingkan dengan Peratutan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015. Hasil penelitian
menunjukkan lemari penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika di Apotek Kimia Farma
225 Godean Yogyakarta secara keseluruhan telah memenuhi standar sesuai Peratutan
Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015.
Kata Kunci : Pengelolaan, Penyimpanan, Narkotika, dan Psikotropika
ABSTRACT

Narcotics and Psychotropics can be detrimental if abused or used without strict


control and supervision. Management of Narcotics and Psychotropic drugs including
the storage process must be effective and efficient. Therefore, drug management,
especially narcotics and psychotropic storage, requires more attention and handling.
This study aims to determine the evaluation of Narcotics and Psychotropic drug
storage at Pharmacy Farma 225 Pharmacy Godean Yogyakarta. This study used
descriptive qualitative method. The research data obtained from the results of
observations compared with the Decree of the Minister of Health No. 3 2015. The
results showed the drug storage cabinet Narcotics and Psychotropics at the
Pharmacy Farma 225 Pharmacy Godean Yogyakarta as a whole has met the
standards according to Decree of the Minister of Health No. 3 2015.

Keywords: Management, Storage, Narcotics, and Psychotropic


PENDAHULUAN
Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik
kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi untuk mencapai hasil yang pasti dan menngkatkan mutu kehidupan pasien.
Standar Pelayanan kefarmasian di Apotek meliputi pengelolaan sediaan farmasi dan
pelayanan farmasi klinik (Anonim, 2016).
Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan menurut Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pada pasal 88 dan 104
harus aman, bermanfaat, bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat serta
pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi
seluruh masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi
dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. (Elyyani
and Ghozali, 2016). Pengelolaan sediaan farmasi salah satunya yaitu penyimpanan
narkotika dan psikotropika.
Pengelolaan obat yang baik merupakan faktor utama dalam mendukung
tingkat kesembuhan dari suatu penyakit pasien, oleh karena itu pengelolaan obat
yang baik harus terlaksana di Apotek (Lumenta et al, 2015). Pengelolaan obat yang
baik terlebih khusus yaitu pengelolaan jenis obat Narkotika dan Psikotropika.
Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Salah satu efek samping dari pemakaian obat
Narkotika dan Psikotropika yaitu di mana seseorang dapat mengalami
ketergantungan berat terhadap obat jika digunakan secara tidak rasional (Anonim,
2015).
Penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika memerlukan penganganan
dan perhatian yang lebih besar daripada obat lain. Hal tersebut dikarenakan apabila
Narkotika dan Psikotropika disalah gunakan dapat menyebabkan kerugian sehingga
perlu pengendalian dan pengawasan yang lebih. Narkotika dan Psikotropika apabila
digunakan secara tidak rasional dapat menyebabkan ketergantungan dan
menyebabkan fungsi vital bekerja secara tidak normal sehingga penyimpanan harus
efektif dan efisien (Mardiati et al., 2018). Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika
di Apotek harus memiliki lemari khusus. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian
ini yaitu mengetahui efektivitas penyimpanan Narkotika dan Psikotropika di Apotek
Kimia Farma 225 Godean Yogyakarta.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019 – Januari 2020 di Apotek
Kimia Farma 225 Godean Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Data yang digunakan yaitu data primer penyimpanan obat narkotika dan
psikotropika. Data primer adalah data yang didapatkan oleh peneliti secara
langsung melalui observasi dan hasil wawancara. Teknik pengambilan data pada
penelitian ini menggunakan metode observasi dibandingkan dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomer 3 Tahun 2015.

Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh obat Narkotika dan Psikotropika di
Apotek Kimia Farma 225 Godean Yogyakarta.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengamatan obat Narkotika dan Psikotropika yang disimpan di Apotek Kimia
Farma 225 Godean Yogyakarta dapat dlihat pada Tabel 1 dan 2.
Tabel 1. Daftar Obat Narkotika di Apotek Kimia Farma 225 Godean Yogyakarta.
No Nama Obat Zat Aktif
1 Codikaf 15 mg Codeine
2 Coditam Codeine
3 Codipront Caps Codeine
4 Codipront Cum Expectorant Caps Codeine
5 Codipront Cum Expectorant Syr Codeine
6 Codipront Syrup Codeine
7 Durogesic patch 12,5 Fentanil
8 Durogesic patch 25 Fentanil
9 MST Continus 10 mg Morfin

Proses penyimpanan Narkotika dan Psikotropika yang baru datang dari


distributor dilakukan dengan melakukan pengecekan barang dan pencatatan di
kartu stock. Hal yang harus tercantum di kartu stock meliputi nama obat, satuan,
tanggal, nama pbf, nomor batch, tanggal kadaluarsa, jumlah obat yang masuk, sisa
obat dan paraf. Obat dapat dimasukkan pada kotak penyimpanan.
Sistem Penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika di Apotek Kimia
Farma 225 Godean Yogyakarta dilakukan secara alfabetis dan bentuk sediaan dan
dikombinasikan dengan sistem FEFO. Penyimpanan obat yang secara penamaan dan
kemasan mirip masih disimpan secara berdekatan dan belum diberikan tanda LASA.
Penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika dilakukan pada lemari yang berbeda
dan 2 kunci yang berbeda, hal ini telah sesuai dengan standar (Anonim, 2015).
Tabel 2. Daftar Obat Psikotropika di Apotek Kimia Farma 225 Godean Yogyakarta.
No Nama Obat Zat Aktif
1 Analsik Diazepam
2 Braxidin Chlordiazepoxide HCl
3 Frisium 10 Clobazam 10 mg
4 Esilgan 1 Estazolam 1 mg
5 Esilgan 2 Estazolam 2 mg
6 Merlopam Lorazepam 2 mg
7 Phenobarbital Fenobarbital
8 Prohiper Methylphenidate HCl
9 Stilnox 10 mg Zolpidem 10 mg
10 Sanmag Chlordiazepoxide HCl
11 Sibital 50 Fenobarbital
12 Valdimex 5 Diazepam 5 mg
13 Zypraz 0,5 Alprazolam 0,25 mg
14 Zypraz 1 Alprazolam 1 mg

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, lemari penyimpanan


obat Narkotika dan Psikotropika di Apotek Kimia Farma 225 Godean Yogyakarta
telah memenuhi persyaratan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 3
Tahun 2015 yang dapat dilihat pada Tabel 3. Syarat yang telah ditetapkan yaitu
lemari terbuat dari bahan yang kuat yaitu lemari terbuat dari kayu yang tebal, tidak
mudah dipindahkan karena lemari menempel pada dinding sehingga sulit untuk
dipindahkan, mempunyai dua buah kunci yang berbeda karena lemari memiliki dua
pintu rangkap, lemari diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum
karena lemari penyimpanan berada di ujung ruangan dan terdapat tirai untuk
menutupi ruang penyiapan saat dibutuhkan untuk membuka lemari tersebut dan
melakukan penyiapan resep Narkotika dan Psikotropika, kunci lemari khusus
dikuasai oleh Apoteker penanggungjawab/Apoteker yang ditunjuk dan pegawai lain
yang dikuasakan tetapi kunci selalu menempel pada lemari. Saat penyiapan resep
narkotika dan psikotropika wajib untuk melakukan pencatatan pengeluaran di kartu
stock dan jumlah obat yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan resep. Tujuan
dilakukan pencatatan di kartu stok untuk memudahkan pelaporan pelayanan
Narkotika dan Psikotropika setiap bulan pada tanggal 1-10 di website SIPNAP
(Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika).
Tabel 3. Lemari Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika di Apotek Kimia Farma
225 Godean Yogyakarta
No Standar Lemari Penyimpanan Sesuai/Tidak Sesuai
1 Terbuat dari bahan yang kuat Sesuai
2 Tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 Sesuai
buah kunci yang berbeda
3 Diletakkan ditempat yang aman dan tidak Sesuai
terlihat oleh umum
4 Kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker Sesuai
penanggung jawab/Apoteker yang ditunjuk
dan pegawai lain yang dikuasakan

KESIMPULAN
Penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika di Apotek Kimia Farma 225 Godean
Yogyakarta telah efektif karena telah memenuhi syarat lemari penyimpanan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 3 Tahun 2015 dan pencatatan pada
kartu stok untuk melakukan pencatatan kartu stok saat penerimaan maupun
pengeluaran. Penyimpanan sudah efektif tetapi perlu ada sedikit perbaikan untuk
penandaan LASA pada obat yang memiliki penamaan dan kemasan yang mirip agar
tidak terjadi kesalahan pengambilan obat.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2015) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tentang
Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan
Prekursor Farmasi. Indonesia.
Anonim (2016) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Indonesia.
Elyyani, F. and Ghozali, M. . (2016) ‘Gambaran Pengelolaan Obat Narkotika Dan
Psikotropika Di Instalasi Farmasi RSUD Banjarbaru Kalimantan Selatan’, Karya Tulis
Ilmiah. Fakulas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Lumenta, J. T., Wullur, A. C. and Yamlean, P. (2015) ‘Evaluasi Penyimpanan Dan
Distribusi Obat Psikotropika Di Rumah Sakit Jiwa Prof. DR.V. L., Ratumbuysang
Manado’, Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(4).
Mardiati, N., Kurniawan, G. and Meydina, N. F. (2018) ‘Evaluasi Penyimpanan Obat
Narkotika Dan Psikotropika Di Depo Central Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Daerah Ratu Zalecha Martapura’, Borneo Jounal of Pharmascientech, 02(01).

Anda mungkin juga menyukai