Anda di halaman 1dari 22

KEPERAWATAN ANAK

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN


KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN
DIAGNOSA MEDIS GE (GASTROENTERITIS)
DI KP.PENGARENGAN

Disusun oleh:

NAMA: LINDA MUNITASARI


NIM: 3720200011

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
JAKARTA
2020
PROGRAM PENGKAJIAN ANAK DIRUANG RAWAT ANAK

Nama mahasiswa : Linda Munitasari


Tempat praktek :-
Tanggal praktek : Senin, 21 Desember 2020

IDENTITAS DATA
Nama pasien : An. S
Alamat : Jl. Prof. M. Yamin Duren Jaya, Bekasi Timur
Usia : 1 th Agama : Islam
Nama ayah/ibu : Tn. R/Ny. I Suku bangsa : Sunda
Perkerjaan ayah : Karyawan Pendidikan ayah : SMK
Perkerjaan ibu : IRT Pendidikan ibu :SMA

Diagnose medis : Ge (Gastroenteritis)


Tindakan operasi :-

KELUHAN UTAMA
Ibu klien mengatakan anaknya diare sudah lebih dari 5x disertai panas.

Ibu klien mengatakan klien panas sudah 3 hari dan lemas, tenggorokannya sakit dan sulit
untuk menelan, anak klien jadi rewel. Ibu klien mengatakan klien tidak mau makan dan
makanan yang disajikan tidak pernah pernah habis. Sebelumnya klien sudah dibawa berobat
ke puskesmas, namun keadaan klien tidak kunjung membaik.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1. Prenatal : Ibu memeriksakan kehamilannya 12 kali dengan imunisasi TT 1

kali, keluhan selama hamil muntah-muntah pada trisemester awal.

2. Intranatal : Lahir 38 mgg dengan Bb:3,7kg


3. Postnatal :

RIWAYAT PENYAKIT
Penyakit waktu kecil : Ibu klien mengatakan penyakit yang pernah diderita
pasien dahulu demam, batuk atau pilek dan diare.

Pernah dirawat di RS : Ibu klien mengatakan An.S tidak pernah dirawat di RS


Obat-obatan yang digunakan :
Tindakan (operasi) : Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat operasi
Alergi : Ibu klien mengatakan tidak ada alergi
Kecelakaan : Ibu klien mengatakan klien tidak pernah kecelakaan.
Imunisasi :
(1) Imunisasi BCG
An.S mendapatkan imunisasi BCG satu kali dengan reaksi setelah pemberian terbentuk
gelembung pada lengan kanan atas.
(2) Imunisasi DPT
An.S mendapatkan imunisasi DPT tiga kali dengan reaksi setelah pemberian tubuh An.S
menjadi panas.
(3) Imunisasi Polio
An.S mendapatkan imunisasi Polio empat kali dengan reaksi setelah pemberian An.S
mengalami muntah.
(4) Imunisasi Campak
An.S mendapatkan imunisasi Campak 1 satu kali dengan reaksi setelah pemberian
imunisasi tubuh An.S menjadi panas.
(5) Imunisasi Hepatitis
An.S mendapatkan imunisasi Hepatitis tiga kali dengan reaksi setelah pemberian tidak
ada keluhan.
(6) Imunisasi Hib
An.S mendapatkan imunisasi HIb tiga kali dengan reaksi setelah pemberian tubuh An.S
menjadi panas.
(7) Imunisasi MMR
An.S mendapatkan imunisasi MMR satu kali dengan reaksi setelah pemberian tubuh An.S
menjadi panas.

RIWAYAT KELUARGA ( DISERTAI GENOGRAM )

Keterangan
laki- laki :
perembuan :
klien :
tinggal satu rumah : - - - - -

RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : Orang Tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Anak
3. Hubungan dengan teman sebaya : Baik
4. Pembawaan secara umum : Periang
5. Lingkungan rumah (safty issues) : Ya

RIWAYAT KEBUTUHAN SEHARI-HARI


A. Nutrisi (makan/minum)
Sebelum sakit :
Nafsu makan baik 3x/sehari ½ porsi nasi, lauk diselingi dengan cemilan
Minum air putih dan susu
Makanan disukai/tidak disukai : Ibu klien mengatakan An.S suka makan telor dan tidak
suka makan sayur
Makanan pantangan: Ibu klien mengatakan tidak ada makanan pantangan
Saat sakit
Nafsu makan menurun 3x/sehari 2-3 sendok nasi, lauk diselingi cemilan
Minum air putih
Makanan disukai/tidak disukai : Ibu klien mengatakan An.S suka makan telor dan An. S
tidak suka makan sayur
Makanan pantangan: Ibu klien mengatakan tidak boleh minum susu
Sulit makan ( √ ) iya ( ) tidak
Jelaskan : ibu klien mengatakan An.S makan dengan teratur
Kebiasaan saat makan :
Ibu klien mengatakan sebelum makan klien terbiasa untuk membaca do’a dan mencuci
tangan terlebih dahulu.dan ibu klien mengatakan An.S terkadang makannya disuapin
Saat sakit :
Ibu klien mengatakan klien susah makan
Status nutria/diet :
Ibu klien mengatakan kata dokter tidak boleh minum susu
Status cairan :
Sebelum sakit : pasien minum air putih dan susu di pagi dan malam hari
saat sakit: minum air putih sehari 1000 cc dan minum oralit kurang lebih 200 cc
Eliminasi (BAB/BAK)
Sebelum sakit :
Ibu klien mengatakan klien sebelum sakit BAB 1x sehari dengan konsistensi padat warna
kuning , bau khas sedangkan BAK bisa 4/3x sehari dengan warna kuning jernih
Saat sakit :
Ibu klien mengatakan klien saat sakit BAB 5 x/hari, konsisten cair dan berlendir, warna
kuning kecoklatan, bau khas sedangkan BAK bisa 4/3x sehari dengan warna kuning
jernih
B. Pola istirahat /tidur
Sebelum sakit :
Ibu klien mengatakan sebelum sakit klien tidur malam 6-8 jam dan tidur siang hanya 1
jam.
Ritual /kebiasaan sebelum tidur : Ibu klien mengatakan klien sebelum tidur selalu
membaca doa dan klien tidur harus ditemanin ibu baru tertidur
Saat sakit :
Ibu klien mengatakan saat sakit An.S tidur malam selama 5 jam kemudian sering
terbangun gelisah dan rewel . Dan tidur siang masih 1 jam namun sering terbangun juga.
C. Pola aktivitas /bermain
Sebelum sakit :
Ibu klien mengatakan sebelum sakit klien bermain di pagi hari dan sore hari pergi
mengaji.
Saat sakit :
Ibu klien mengatakan selama sakit klien tidak bisa bermain, pergi mengaji dan klien
hanya berbaring di kamar
D. Personal hygine
Sebelum sakit :
Ibu klien mengatakan klien sebelum sakit mandi 2x sehari, gosok gigi 2x/sehari dan
keramas
Saat sakit :
Ibu klien mengatakan saat sakit klien hanya di lap-lap saja mandinya oleh ibunya.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Composmentis, tampak lemas
TB/BB ( presentile) :
Lingkar kepala :
Mata : Palpebra simetris tidak ada pembengkakan, sklera anikterik,
konjungtiva anemis, pupil isokor, lapang pandang bagus
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan sinus, penciuman baik,
terdapat sedikit sekret dan tidak menggunakan alat bantu
pernapasan,
Tengkuk : tidak ada masalah pada bagian tengkuk
Dada : Pergerakan dinding dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak
menggunakan otot bantu pernapasan.
Jantung : Normal tidak ada pembesaran,bunyi jantung s1.s2 (lup,dup)
Paru-paru : Suara napas vesikuler
Perut : Simetris, tampak kembung, peristaltic usus 18x/menit
Punggung :-
Genitalia : tidak ada kelainan

Ekstermitas : Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 5|5|5|5


Kulit : Pucat, teraba panas dan kulit pasien sekitar anus lecet dan

ruam kemerahan.

Tanda vital : Suhu : 38◦C


Pernapasan : 22x/menit
Nadi : 105x/menit

PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


A. Kemandirian dan bergaul
Ibu klien mengatakan An.S mudah bergaul dengan temannya, periang dan Ibu klien
mengatakan An.S makan dengan mandiri namun terkadang di suapin
B. Motorik halus :
Ibu klien mengatakan klien termasuk anak yang pintar, tidak ada masalah dalam
perkembangan motorik halusnya.
C. Kognitif dan Bahasa :
Ibu klien mengatakan Bahasa sehari-hari yang dipakai An.S adalah Bahasa Indonesia,
tidak ada kesulitan dalam berbicara, dan pembicaraan An.S dapat dimengerti oleh orang
lain.
D. Motor kasar :
Ibu klien mengatakan klien gemar bermain mobil-mobilan dengan temannya dan tidak
ada masalah dalam perkembangan motorik kasar klien.
Kesimpulan
Tidak terdapat masalah dalam pemeriksaan tingkat perkembangan yang dilakukan dengan
An.S
Dampak hospitilasi: -

DATA PENUNJANG DIAGNOSTIK


1. Hasil laboratorium
Tidak terdapat data penunjang diagnostik
2. Hasil rontgen
Tidak terdapat data rontgen
3. Data tambahan
Tidak ada data tambahan

PENGOBATAN
- Zink 5 x 20 g : untuk mengobati defisiensi zinc
- Paracetamol 3 x 500 mg : untuk meredakan demam
- Lacbon 3 x 1 sendok makan : untuk mengurangi pertumbuhan bakteri jahat

ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Ds : Proses infeksi Diare
Ibu klien mengatakan klien (D.0020)
diare lebih dari 5x/ sehari
Do :
- BAB 5x/sehari,
konsistensi cair berlendir
- Bising usus 18x/menit
- Klien tampak lemas
- Mokusa bibir kering
- Anus tampak kemerahan
- Terdapat lecet dan ruam
disekitar anus
2. Proses penyakit Hipertemi
Do : (mis. Infeksi ) (D.0130)
- Keadaan umum terbaring
lemah
- Akral hangat
- Nadi: 105x/menit
- RR: 22x/menit
- Suhu: 38˚C
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak rewel
3. Ds : Ketidakmampuan Defisit nutrisi
- Ibu klien mengatakan mencerna (D.0019)
klien susah makan makanan
Do:
- Nafsu makan menurun,
makan hanya 3 sendok,
- BB sebelum 22 sakit kg
- BB saat sakit 19 kg
- BAB 5x/sehari
- Bising usus hiperaktif
18x/menit
- Membran mukosa pucat

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi dibuktikan dengan BAB 5x/sehari,
,konsistensi cair berlendir, Bising usus 18x/menit, Klien tampak lemas, Mukosa
bibir kering, Anus tampak kemerahan, Terdapat lecet dan ruam disekitar anus
(D.0020)
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit dibuktikan dengan Keadaan
umum terbaring lemah, Akral hangat, Nadi: 105x/menit, RR: 22x/menit, Suhu:
38˚C, Klien tampak gelisah, Klien tampak rewel (D.0130).
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
dibuktikan dengan Nafsu makan menurun, makan hanya 3 sendok, BB sebelum
sakit kg, BB saat sakit kg, BAB 5x/sehari, Bising usus hiperaktif 18x/menit,
Membran mukosa pucat (D.0032).

INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSE TUJUAN & INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Diare berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Diare (I.03101)
dengan proses tindakan keperawatan Observasi:
infeksi (D.0020) selama 3x24 1. Identifikasi penyebab diare
jam, diharapkan diare (mis : proses infeksi)
dapat berhenti 2. Identifikasi riwayat pemberian
Dengan kriteria hasil : makan
1. Keluarga pasien 3. Monitor warna frekuensi dan
Melaporkan diare
konsistensi tinja
sudah berkurang
4. Monitor tanda dan gejala
2. Feses berbentuk
hypovolemia (mis: turgor kulit
3. Frekuensi BAB 1
turun, mukosa kulit kering, BB
x/hari
menurun)
4. Bising usus
dengan batas 5. Monitor iritasi kulit didaerah
normal ( 10 – 30
x/detik ) perianal.
Terapeutik:
1. Berikan cairan oral (mis: oralit)
Edukasi
1. Anjurkan makanan porsi kecil
sering secara bertahap.
2 Hipertermia b.d Setelah dilakukan Manajemen hipertermia
proses penyakit d.d tindakan keperawatan (I.15506).
kulit terasa hangat selama 3x24 Observasi:
(D.0130). jam, diharapkan suhu 1. Identifikasi penyebab
tubuh kembali normal hipertermi
Dengan kriteria hasil 2. Monitor suhu tubuh
sebagai berikut: Terapeutik:
- Suhu normal 36- 1. Sediakan lingkungan yang
37,5 C dingin
- Akral hangat 2. Longgarkan atau lepaskan
pakaian
3. Berikan cairan oral
4. Lakuakan pendinginan
eksternal (mis: pemberian
kompresdingin pada dahi)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
3 Defisit nutrisi d.d Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi&Edukasi
ketidakmampuan tindakan keperawatan Nutrisi (I.03119)/(I.12395)
menelan makanan 3x 24 jam diharapkan Observasi
(D.0032) status nutrisi 1 Identifikasi status nutrisi
membaik. Dengan 2 Identifikasi makanan yang
kriteria hasil : disukai
 Porsi makanan 3 Monitor asupan makanan
yang dihabiskan 4 Monitor berat badan
meningkat 5 Periksa kebutuhan dan
 Berat badan kemampuan pemenuhan
membaik kebutuhan gizi
 Frekuensi makan Terapeutik dan Edukasi
membaik 1. Sajikan makanan yang menarik,
 Nafsu makan tekstur dan suhu yang sesuai
membaik 2. Ajarkan cara melaksanakan diet
sesuai program dan berikan
makanan tinggi kaori, tinggi
protein dan rendah garam

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI/TGL NO. DX IMPLEMENTASI PARAF

MHS CI
Senin 1 1. Identifikasi penyebab diare (mis :
21-12-2020 proses infeksi)
Hasil :
Orang tua memahami dan dapat
menyebutkan kembali pengertian
hipertermi, nutrisi dan diare serta
manifestasi klinisnya
2. Monitor warna frekuensi dan
konsistensi tinja
Hasil :
Klien BAB5x/sehari Konsistensi
cair berlendir dan bau khas
3. Monitor tanda dan gejala
hypovolemia (mis: turgor kulit
turun, mukosa kulit kering, BB
menurun)
Hasil :
Akral hangat
4. Monitor iritasi kulit didaerah
perianal.
Hasil :
Anus tampak kemerahan dan
terdapat lecet dan ruam disekitar
anus
5. Berikan cairan oral (mis: oralit)
Hasil :
Klien minum oralit
6. Anjurkan makanan porsi kecil
sering secara bertahap
Hasil :
Klien tampak memakan cemilan
2 1. Identifikasi penyebab hipertermi
Hasil :
Orang tua memahami dan dapat
menyebutkan kembali pengertian
hipertermi, nutrisi dan diare serta
manifestasi klinisnya
2. Monitor suhu tubuh
Hasil :
Suhu klien 38c
3. Sediakan lingkungan yang dingin
Hasil :
Klien tampak menggunakan AC
4. Longgarkan atau lepaskan pakaian
Hasil :
Klien tampak menggunakan baju
yang tipis
5. Berikan cairan oral
Hasil :
Klien minum 1000cc/hari
6. Lakuakan pendinginan eksternal
(mis: pemberian kompresdingin
pada dahi)
Hasil :
Ibu klien tampak mengkompres
dahi An. S
7. Anjurkan tirah baring
Hasil:
Klien mau melakukan untuk tirah
baring
3 1. Identifikasi status nutrisi
Hasil :
Nutrisi klien kurang terpenuhi
dikarenakan klien tidak nafsu
makan dan hanya menghabiskan 3
sendok makan
2. Identifikasi makanan yang disukai
Hasil :
Klien tampak suka makanan telor
3. Monitor asupan makanan
Hasil :
Klien makan 2-3 sendok/sehari
4. Monitor berat badan
Hasil :
BB sebelum sakit : 22 kg
BB saat sakit : 19 kg
5. Periksa kebutuhan dan kemampuan
pemenuhan kebutuhan gizi
Hasil :
Nafsu makan klien menurun
6. Sajikan makanan yang menarik,
tekstur dan suhu yang sesuai
Hasil :
Klien suka makan telor
7. Ajarkan cara melaksanakan diet
sesuai program dan berikan
makanan tinggi kalori, tinggi
protein dan rendah garam
Hasil :
Selasa 1 1. Identifikasi penyebab diare (mis :
22-12-2020 proses infeksi)
Hasil :
Orang tua memahami dan dapat
menyebutkan kembali pengertian
hipertermi, nutrisi dan diare serta
manifestasi klinisnya
2. Monitor warna frekuensi dan
konsistensi tinja
Hasil :
Klien BAB5x/sehari, konsistensi
cair berlendir dan bau khas
3. Monitor tanda dan gejala
hypovolemia (mis: turgor kulit
turun, mukosa kulit kering, BB
menurun)
Hasil :
Akral masi hangat
4. Monitor iritasi kulit didaerah
perianal.
Hasil :
Anus tampak kemerahan dan
terdapat lecet dan ruam disekitar
anus
5. Berikan cairan oral (mis: oralit)
Hasil :
Klien minum oralit
6. Anjurkan makanan porsi kecil
sering secara bertahan
Hasil :
Klien tampak memakan cemilan
2 1. Identifikasi penyebab hipertermi
Hasil :
Orang tua memahami dan dapat
menyebutkan kembali pengertian
hipertermi, nutrisi dan diare serta
manifestasi klinisnya
2. Monitor suhu tubuh
Hasil :
Suhu klien 37,5c
3. Sediakan lingkungan yang dingin
Hasil :
Klien tampak menggunakan AC
4. Longgarkan atau lepaskan pakaian
Hasil :
Klien tampak menggunakan baju
yang tipis
5. Berikan cairan oral
Hasil :
Klien minum 1000cc/hari
6. Lakuakan pendinginan eksternal
(mis: pemberian kompresdingin
pada dahi)
Hasil :
Ibu klien tampak masi
mengkompres dahi An. S
7. Anjurkan tirah baring
Hasil:
Klien mau melakukan untuk tirah
baring
3 1. Identifikasi status nutrisi
Hasil :
Nutrisi klien kurang terpenuhi
dikarenakan klien tidak nafsu
makan dan hanya menghabiskan 5
sendok makan
2. Identifikasi makanan yang disukai
Hasil :
Klien tampak suka makanan telor
3. Monitor asupan makanan
Hasil :
Klien makan 5 sendok/sehari
4. Monitor berat badan
Hasil :
BB sebelum sakit : 22 kg
BB saat sakit : 19 kg
5. Periksa kebutuhan dan kemampuan
pemenuhan kebutuhan gizi
Hasil :
Nafsu makan klien sedikit
meningkat
6. Sajikan makanan yang menarik,
tekstur dan suhu yang sesuai
Hasil :
Klien suka makan telor
7. Ajarkan cara melaksanakan diet
sesuai program dan berikan
makanan tinggi kalori, tinggi
protein dan rendah garam
Hasil :
Rabu 1 1. Identifikasi penyebab diare (mis :
23-12-2020 proses infeksi)
Hasil :
Orang tua memahami dan dapat
menyebutkan kembali pengertian
hipertermi, nutrisi dan diare serta
manifestasi klinisnya
2. Monitor warna frekuensi dan
konsistensi tinja
Hasil :
Klien BAB3x/sehari, konsistensi
cair berlendir dan bau khas
3. Monitor tanda dan gejala
hypovolemia (mis: turgor kulit
turun, mukosa kulit kering, BB
menurun)
Hasil :
Akral masi hangat
4. Monitor iritasi kulit didaerah
perianal.
Hasil :
Anus tampak berkurang kemerahan
disekitar anus
5. Berikan cairan oral (mis: oralit)
Hasil :
Klien minum oralit
6. Anjurkan makanan porsi kecil
sering secara bertahan
Hasil :
Klien tampak memakan cemilan
2 1. Identifikasi penyebab hipertermi
Hasil :
Orang tua memahami dan dapat
menyebutkan kembali pengertian
hipertermi, nutrisi dan diare serta
manifestasi klinisnya
2. Monitor suhu tubuh
Hasil :
Suhu klien 37 c
3. Sediakan lingkungan yang dingin
Hasil :
Klien tampak menggunakan AC
4. Longgarkan atau lepaskan pakaian
Hasil :
Klien tampak menggunakan baju
yang tipis
5. Berikan cairan oral
Hasil :
Klien minum 1000cc/hari
6. Lakuakan pendinginan eksternal
(mis: pemberian kompresdingin
pada dahi)
Hasil :
Ibu klien tampak masi
mengkompres dahi An. S
7. Anjurkan tirah baring
Hasil:
Klien mau melakukan untuk tirah
baring
3 1. Identifikasi status nutrisi
Hasil :
Nutrisi klien tampak terpenuhi
dikarenakan klien nafsu makan
meningkat ½ porsi makan
2. Identifikasi makanan yang disukai
Hasil :
Klien tampak suka makanan telor
3. Monitor asupan makanan
Hasil :
Klien makan ½ porsi /sehari
4. Monitor berat badan
Hasil :
BB sebelum sakit : 22 kg
BB saat sakit : 20 kg
5. Periksa kebutuhan dan kemampuan
pemenuhan kebutuhan gizi
Hasil :
Nafsu makan klien meningkat
6. Sajikan makanan yang menarik,
tekstur dan suhu yang sesuai
Hasil :
Klien suka makan telor
7. Ajarkan cara melaksanakan diet
sesuai program dan berikan
makanan tinggi kalori, tinggi
protein dan rendah garam
Hasil :

EVALUASI KEPERAWATAN
HARI/ DX EVALUASI PARAF
TGL
MHS CI
Senin 1 S:
21-12-2020 Ibu klien mengatakan klien diare lebih dari 5x/ sehari

O:
 BAB 5x/sehari, konsistensi cair berlendir
 Bising usus 18x/menit
 Klien tampak lemas
 Mokusa bibir kering
 Anus tampak kemerahan
 Terdapat lecet dan ruam disekitar anus
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

2 S:
 Ibu klien mengatakan klein diare disertai panas

O:
 Keadaan umum terbaring lemah
 Akral hangat
 Nadi: 105x/menit
 RR: 22x/menit
 Suhu: 38˚C
 Klien tampak gelisah
 Klien tampak rewel
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
3 S:
 Ibu klien mengatakan klien susah makan
O:
 Nafsu makan menurun, makan hanya 3 sendok,
 BB sebelum sakit 22 kg
 BB saat sakit 19 kg
 Membran mukosa pucat
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Selasa 1 S:
22-12-2020  Ibu klien mengatakan klien diare lebih dari 5x/
sehari
O:
 BAB 5x/sehari, konsistensi cair berlendir
 Bising usus 18x/menit
 Klien tampak lemas
 Mokusa bibir kering
 Anus tampak kemerahan
 Terdapat lecet dan ruam disekitar anus
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
2 S:
 Ibu klein mengatakan klein diare disertai panas
O:
 Keadaan umum terbaring lemah
 Akral hangat
 Nadi: 105x/menit
 RR: 22x/menit
 Suhu: 38˚C
 Klien tampak gelisah
 Klien tampak rewel
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
3 S:
 Ibu klien mengatakan klien susah makan
O:
 Nafsu makan menurun, makan hanya 3 sendok,
 BB sebelum sakit 22 kg
 BB saat sakit 19 kg
 Membran mukosa pucat
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Rabu 1 S:
23-12-2020  Ibu klien mengatakan klien diare 3x/ sehari
O:
 BAB 3x/sehari, konsistensi cair berlendir
 Klien tampak lemas
 Anus tampak berkurang kemerahan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan
2 S:
 Ibu klein mengatakan klein panas sudah menurun
O:
 Keadaan umum terbaring lemah
 Akral hangat
 Nadi: 100x/menit
 RR: 22x/menit
 Suhu: 37˚C
 Klien tampak berkurang rewelnya
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan

3 S:
 Ibu klien mengatakan klien susah makan
O:
 Nafsu makan meningkat, makan ½ porsi,
 BB sebelum sakit 22 kg
 BB saat sakit 20 kg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai