Anda di halaman 1dari 5

(Energi Potensial) dengan energi total pelopat ketika melompati palang (kita abaikan

sedikit energy kinetic pada posisi ini). Kita pilih posisi awal pusat tersebut pelompot
sebagai y1 = 0. Tubuh pelompat dengan demikian harus disesuaikan sampai ketinggian y 2 =
3,0 m – 0,9 m = 4,1 m. Berarti, dengan menggunakan persamaan 6-13,
………………………………………………..
dan
……………………………………………….
Lajunya adalah (selesaikan untuk v1 dari …….
……………………………..
Ini merupakan sebuah pendekatan karena kita mengabaikan beberapa hal seperti laju
pelompat ketika menyeberangi palang, energi mekamik yang diubat ketika galah
ditancapkan di tanah, dan kerja yang dilakukan oleh pelompat pada galah.

Sebagai contoh dan lain dari kekekalan energi mekanik, mari kita pertimbangkan
suatu massa m yang dihubungkan dengan pegas yang massanya sendiri dapat diabaikan
dan konstantanya adalah k. massa m memiliki laju v pada setiap saat dan energi potensi

1 2
system adalah kx , di mana x adalah perpindahan pegas dari panjangnya pada waktu
2
belum teregang. Jika tidak ada gaya gerekan atau gaya lainnya yang bekerja, prinsip
kekekalan energi menyatakan bahwa.

Contoh 6-12
Pistol panah mainan. Sebuah anak panah kecil dengan massa 0,300 kg ditekan terhadap
pegas di dalam pistol mainan sebagaimana ditunjukkan paga Gb. -23. Pegas (dengan
konstanta pegas k = 250 N / m) ditekan sejauh 6,0 cm dan dilepaskan. Jika anak panah
lepas dari pegas ketika pegas tersebut mencapai panjang normalnya (x = 0), berapa laju
yang didapatkan anak panah?

PENYELESAIAN Pada arah horizontal, satu – satunya gaya pada anak panah (dengan
mengabaikan gesekan) adalah gaya yang diberikan oleh pegas. Secara vertical, graviasi
diimbangi oleh gaya normal yang diberikan pada anak panah oleh tabung pistol. (Setelah
anak panah meninggalkan tabung, ia akan membentuk jalur parabola dibawah pengaruh
gravitasi.) kita gunakan Persamaan 6-14 dengan titik 1 merupakan penekanan maksimum
pada pegas, sehingga v1 = 0 (anak panah belum lepas) dan x1 – 0,060 m. titik 2 kita pilih
sebagai titik di mana anak panah lepas dari ujung pegas (Gb. 6-23 b), sehingga x1 = 0 dan
kita ingin mendapatkan v2 -. Dengan demikian Persamaan 6-14 dapat dituliskan

(a)

(b)

Contoh 6-13
Dua jenis EP. Sebuah bola dengan massa m = 2,60 kg, bermula dari keadaan diam jatuh
vertical sejauh h = 55,0 cm sebelum mengenai pegas yang digulung vertical, yang
kemudian tertekan (lihat Gb. 6-24) sebesar Y = 15,0 cm. tentukan konstanta pegas tersebut.
Akibat massa pegas. Ukur semua jarak dari titik dimana bola menyentuh pegas yang
belum tertekan untuk pertama kalinya (pada titik ini y = 0).

PENYELESAIAN Karena gerakan tersebut vertical, kita gunakan y dan bukan r (y positif
ke atas). Kita bagi penyelesaian ini menjadi dua bagian. (lihat penyelesaian alternative di
bawah).
Bagian 1 : Pertama mari kita perhitungkan perubahan energi bola ketika ia jatuh dari
ketinggian y1 = h = 0,55 m, Gb. 6-24a, sampai y2 = 0, pada saat ia menyentuh pegas, Gb.
6-24b. system kita merupakan system di mana bola.

Dipengaruhi oleh gravitasi (sampai saat ini, pegas tidak melakukan apa – apa)
sehingga
…………………………..
Bagian 2. Mari kita lihat apa yang terjadi pada waktu bola menekan pegas. Gb. 6-24b
sampai c. sekarang ada dua gaya koservatif pada bola – gaya gravitasi dan gaya pegas.
Sehingga persamaan energi kita menjadi.
E (bola menyentuh pegas) = E (pegas tertekan)
……………………..
Kita ambil titik 2 sebagai saat di mana bola baru menyentuh pegas, sehingga y2 = 0 dan v2
= 3,28 m/s. Titik 3 ialah saat di mana bola berhenti dan pegas tertekan penuh sehingga v3
= 0 dan y3 = Y = -0,150 m (diketahui). Dengan masukkan nilai – nilai ini ke dalam
persamaan energi di atas kita dapatkan.

………………….
Kita ketahui m, v2 dan Y, jadi bisa kita selesaikan untuk k :

……………..

Penyelesaian alternatif : Kita juga bisa menyelesaikan soal ini sekaligus, dan tidak
membaginya menjadi dua. Bagaimanapun, kiga harus memilih dua titik mana yang
digunakan di sisi kiri dan kanan persamaan energi. Mari kita tuliskan persamaan energi
untuk titik 1 dan 3 (Gb. 6-24a), jadi v1 = 0,y1 = h = 0,550 m; dan titik 3 adalah ketika
pegas tertekan penuh (Gb. 6-24c), sehingga v3 = 0, y3 = -Y = - 0,150 m. Gaya - gaya pada
bola pada proses ini adalah gravitasi dan (setidaknya pada peruh waktu kedua) pegas.
Kekekalan energi menyatakan

……………….
di mana kita telah menentukan y = 0 untuk pegas pada titik 1 karena di sini pegas tersebut
tidak bekerja dan tidak tertekan atau teregang. Kita selesaikan untuk k.
………………

CONTOH 6-14
Lompat Bungee. Dave melompat dari sebuah jembatan dengan tali bungee (tali yang berat
dan bisa terenggang) terikat di pergelang kakinya (Gb. 6-25). Ia jatuh sejauh 15 meter
sebelum tali bungee mulai merenggang. Massa dase
adalah 75 kg, dan kita anggap tali tersebut mengikat
hokum hoeke. T = kx, dengan k = 50 N / m. Jika kita
abaikan hambatan udara. Perkiraan seberapa jatuh di
bawah jembatan Dave jatuh sebelum berhenti. Abaikan
massa tali (walaupun tidak realitas).

PENYELESAIAN. Pertama kita lihat bahwa awal ini


terlalu sulit untuk diselesaikan dengan persamaan –
persamaan kinermatika Hal. 2 Persamaan – persamaan
tersebut. Menganggap perepatan konstan. Tetapi di
sini, semakin jauh Dave. Jatuh semakin kuat gaya yang
diberikan tali kepadanya. Tetapi kita bisa menganinya
segera dengan menggunakan kekekalan energi. Dave
mulai dengan energi potensial gravitasi Energi
potensial gravitasi diubah menjadi energi kinetik dan energi potensial elastic. Dengan
menganggap tidak ada gaya gesekan yang bekerja pada system ini, energi total pada saat
awal harus sama dengan energi total pada saat akhir. Jika kita definisikan system
kooredinat sedemikian sehingga y = 0 di tidak terendah terjunnya. Dave, dan regangang
tali pada saat ini dinyatakan dengan y, maka jatuh total adalah (lihat Gb. 6-25).
h = 25 m + y

kekekalan energi memberikan


……………..
Untuk menyelesaikan y, kita tuliskan kembali persamaan di atas dalam bentuk kuadrat
yang standard. (ax2 + bx + c = 0).
……………Dengan menggunakan rumus kudarat, y = (-b …………. Dengan a = 1, b =
(-2 mg/k) – 29 m, dan c = 2 mg (15 m) / k = -440 m2, kita dapatkan dua solusi.

y = 40 m dan y = -11 m.
Solusi negative tidak fisikal, sehingga jarak jatuhnya. Dave adalah.
H = 15 m + 40 M = 55 m.

6-8 Bentuk Lain dari Energi; Perubahan Energi dan Hukum Kekekalan Energi
Di sampaing energi kinetic dan energi potensial dari benda – benda biasa, bentuk –bentuk
lain energi juga dapat didefinisikan. Di antaranya ialah energi listrik, energi nuklir, energi
pana, dan energi kimia yang tersimpan dalam makanan dan bahan bakar. Dengan
munculnya teori atom, bentuk – bentuk energi lain ini dianggap sebagai energi kinetic atau
potensial pada tingkat atau molekul. Sebagai contoh, menurut teori atom, energi panas
diinterpretrasikan sebagai energi kinteik dari molekul – molekul yang bergerak

Anda mungkin juga menyukai