Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yulia Siska

Nim : 1903030
Dosen Pengampu : Mona Saputri,S.ST.M.Biomed

JURNAL TINGKAT KESADARAN PARA MAHASISWI REMAJA DARI BERBAGAI


PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA TERHADAP GEJALA KEPUTIHAN
NORMAL DAN ABNORMAL

Tinjauan Kasus Banyak para remaja wanita yang belum bisa menyadari akan
adanya gejala – gejala keputihan yang timbul secara fisiologis
atau normal dengan keputihan yang timbul secara patologis
atau abnormal

Tinjauan Teori Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui tingkat kesadaran


para mahasiswi remaja dari berbagai perguruan tinggi di
Indonesia terhadap gejala keputihan normal dan abnormal.
Jenis metode dari
penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan datanya yaitu kuesioner yang diberikan kepada 70
responden dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hasil
disajikan dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran
dengan keterangan dalam bentuk tabel. Kesimpulan dalam
penelitian ini diperoleh data bahwa masih banyak mahasiswi
remaja ada yang menyadari gejala keputihan normal atau
abnormal namun juga ada yang tidak menyadari adanya gejala
keputihan normal atau abnormal dengan tingkat kecemasan
akan keputihan yang cukup tinggi.
Hasil dari penelitian masih banyak ditemukan mahasiswi remaja di berbagai
perguruan tinggi di Indonesia ada yang bisa menyadari dan ada
yang tidak bisa menyadari gejala – gejala keputihan normal dan
abnormal pada dirinya sendiri,bahkan banyak yang merasa
cemas dengan adanya keputihan namun sangat besar
kemungkinan bahwa mahasiswi yang mengalami kecemasan
dan gejala keputihan abnormal tersebut memilih untuk
memendamnya sendiri karena merasa malu untuk berkonsultasi
ke teman atau dokter.
Kesimpulan :
1. masih banyak mahasiswi remaja ada yang menyadari gejala keputihan normal atau
abnormal namun juga ada yang tidak menyadari adanya gejala keputihan normal atau
abnormal dengan tingkat kecemasan akan keputihan yang cukup tinggi.
2. masih banyak ditemukan mahasiswi remaja di berbagai perguruan tinggi di Indonesia
ada yang bisa menyadari dan ada yang tidak bisa menyadari gejala – gejala keputihan
normal dan abnormal pada dirinya sendiri, bahkan banyak yang merasa cemas dengan
adanya keputihan namun sangat besar kemungkinan bahwa mahasiswi yang mengalami
kecemasan dan gejala keputihan abnormal tersebut memilih untuk memendamnya
sendiri karena merasa malu untuk berkonsultasi ke teman atau dokter
3. kurangnya pengetahuan mengenai gejala – gejala keputihan fisiologis (normal) dan
keputihan patologis (abnormal) dikalangan para mahasiswi remaja
4. Berdasarkan hasil penelitian perguruan tinggi di Indonesia sebagian besar mahasiswi
remaja tidak mengetahui apakah dia mengalami keputihan/tidak
5. Bahwa mahasiswi remaja yang sedang mengalami keputihan sebagian besar
mengganggu aktivitas disekitar vagina dan hanya sedikit yang tidak mengalami
gangguan aktivitas disekitar vagina.
6. Timbulnya keputihan abnormal pada mahasiswi remaja disebabkan kesadaran dari diri
sendiri untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim vagina hygiene itu juga
sangat penting sehingga bisa mengantisipasi terjadinya infeksi jamur dan bakteri pada
vagina yang bisa menimbulkan penyakit keputihan abnormal.
7. Keputihan yang dialami oleh mahasiswi remaja juga disebabkan oleh sabun, detergen,
merek pembalut atau benda lain yang sekiranya adalah pemicunya.
8. Didapatkan beberapa mahasiswi remaja mengalami keputihan abnormal karena
mereka tidak menyadari akan gejala yang menyebabkan keputihan abnormal tersebut.

Edukasi yang bisa diberikan terhadap mahasiswi/remaja :


1. Menjaga kebersihan area disekitar vagina
2. Rutin untuk mengganti celana dalam setidaknya 2x sehari setiap setelah mandi
3. Rutin untuk mengganti celana dalam setidaknya 2x sehari setiap setelah mandi
4. Jangan mengenakan celana atau rok yang ketat atau yang sekiranya membuat vagina
terasa tidak nyaman
5. Rutin memeriksakan kesehatan organ reproduksi ke dokter.
6. Jangan malu bertanya dan berkonsultasi apabila dirasa mengalami gejala keputihan
yang tidak biasa.
7. Rajin mengganti pembalut saat sedang menstruasi dan gunakan merek yang benar –
benar anda cocok sehingga tidak timbul alergi.
8. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Menggunakan sabun kebersihan organ intim
yang benar – benar cocok bagi anda tetapi jangan terlalu sering karena bisa
menghilangkan bakteri baik pada vagina.
9. menerapkan perilaku personal hygiene yang baik dan benar dengan cara menjaga
kebersihan daerah kewanitaannya serta Mengajak semua mahasiswi untuk menerapkan
prilaku hidup bersih dan sehat terutama dalam menjaga organ intim
10. Pada penatalaksanaan yang diberikan konseling informasi dan edukasi tentang perilaku
personal hygiene yang baik dan benar yaitu menjaga kebersihan daerah kewanitaan
setelah BAB/BAK dari arah depan ke belakang dan mengeringkannya dengan handuk
pribadi serta menjaga daerah kemaluannya supaya tidak lembab dengan sering
mengganti pakaian dalam minimal 3 x/hari atau jika sudah terasa basah segera ganti
untuk sehari-hari, mengganti pembalut 4 jam sekali supaya tidak menjadi tempat
timbulnya bakteri pada pembalut yang digunakan pada saat menstruasi, menganjurkan
pasien untuk menjaga pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi,
menjaga pola istirahat yang cukup, dan olahraga teratur.
11. KIE pada para remaja atau mahasiswi tentang cara menjaga kebersihan genetalia,
membersihkan saat bab/bak dari arah depan kebelakang lalu keringkan sebelum
menggunakan pakaian dalam. Jika keputihan banyak seperti saat ini gantilah pakaian
dalam jika sudah sangat mengganggu, tidak dianjurkan memakai pentiliner, tidak
dianjurkan juga memakai cairan pembersih vagina. Memberikan KIE pada
mahasiswi/remaja yang bisa menyebabkan keputihan. Yang mempengaruhi keputihan
itu sendiri adalah tentang pola kehidupan keseharian, pola nutrisi, pola hygine dari alat
kelaminnya. Menjelaskan kepada pasien agar selalu berpikir positif dalam segala hal.
Menganjurkan kepada pasien agar tetap selalu beribadah dan berdoa agar semua
cobaan yang diberikan selalu diberikan kemudahan dalam menjalaninya

Promosi Kesehatan yang bisa dilakukan yaitu :


1. Perlu diadakannya promosi kesehatan dengan mengadakan sebuah acara atau kegiatan
sosialisasi dan peyuluhan.Dimana kegiatan edukasi ini dikhususkan bagi para
mahasiswi /remaja di Indonesia sehingga bisa mengetahui lebih dalam dan bisa
menerapkan vaginal hygiene dikehidupannya sehari – hari. Kegiatan ini bisa diadakan
atau dilakukan baik di dalam perkuliahan maupun di luar perkuliahan
2. kegiatan seperti seminar, sosialisasi, sebuah organisasi mahasiswa mengenai kesehatan
organ intim.Diharapkan para mahasiswi di Indonesia juga bisa membuat sebuah forum
gabungan untuk memanfaatkan media sosial sebagai media edukasi yang bisa dengan
mudah di akses dari seluruh wilayah di Indonesia. Karena bisa dilihat di zaman sekarang
semuanya serba canggih dan banyak para remaja yang aktif menggunakan media sosial
sebagai sumber tambahan pengetahuan mereka.
3. Meningkatkan penyuluhan dan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan
organ reproduksi terutama organ genetalia eksterna agar terhindar dari keputihan,
karena hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan yang mereka miliki
sebagian besar tidak baik sehingga keputihan yang mereka alami sebagian besar
keputihan yang tidak normal. Dalam hal ini Unit Kesehatan juga berperan penting. Bagi
remaja putri, mendapatkan ilmu tau suatu informasi yang baru jangan hanya sebatas
tahu saja, tapi juga harus dipraktikkan hal yang baiknya, dalam hal ini kebersihan organ
genetalia untuk mencegah terjadinya keputihan.
4. Pihak kampus sebaiknya bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk memberikan
pendidikan kesehatan reproduksi khususnya hal-hal yang berhubungan dengan
keputihan dan bahaya dari keputihan
5. Penyuluhan kesehatan mengenai flour albus fisiologis dan abnormal dilanjutkan dengan
pemaparan materi menggunakan media laptop dan infocus serta juga membagikan
brosur,poster,leaflet sehingga dengan adanya penyuluhan kesehatan dapat menambah
pengetahuan mahasiswi tentang bedanya keputihan yang normal dan tidak normal
dengan melihat ciri-cirinya sehingga mahasiswa dapat membedakannya dan dapat
mengetahui apa penatalaksanaannya jika mahasiswi mengalami keputihan yang
abnormal sehingga dengan adanya penyuluhan mahasiswa lebih peduli akan menjaga
kesehatan reproduksinya.
6. penyuluhan sebagai upaya promotif kesehatan
 Menjaga kebersihan, diantaranya Mencuci bagian vulva (bagian luar vagina)
setiap hari dan menjaga agar tetap kering untuk mencegah tumbuhnya bakteri
dan jamur
 Saat menstruasi biasakan mengganti pembalut apabila sudah terasa basah dan
lembab
 Menggunakan sabun non parfum saat mandi untuk mencegah timbulnya iritasi
pada vagina
 Menghindari penggunaan cairan pembersih kewanitaan yang mengandung
deodoran dan bahan kimia terlalu berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu
pH cairan kewanitaan dan dapat merangsang munculnya jamur atau bakteri
 Setelah buang air besar, bersihkan dengan air dan keringkan dari arah depan ke
belakang untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina
 Menjaga kuku tetap bersih dan pendek. Kuku dapat terinfeksi Candida akibat
garukan pada kulit yang terinfeksi Candida yang tertimbun dibawah kuku
tersebut dapat menular ke vagina saat mandi atau cebok
 Memperhatikan pakaian, diantaranya: . Apabila celana dalam yang dipakai sudah
terasa lembab sebaiknya segera diganti dengan yang kering dan bersih
 Menghindari pemakaian pakaian dalam atau celana panjang yang terlalu ketat
karena dapat meningkatkan organ kewanitaan
 Tidak duduk dengan pakaian basah (misalnya: selesai olahraga dan selesai
renang karena jamur lebih senang pada lingkungan yang basah dan lembab;
 Menggunakan pakaian dalam dari bahan katun karena katun m enyerap
kelembaban dan menjaga agar sirkulasi udara tetap terjaga.
 Mengendalikan stress
 Rajin berolahraga agar stamina tubuh meningkat untuk melawan serangan
infeksi
 Mengkonsumsi diit yang tinggi protein. Mengurangi makanan tinggi gula dan
karbohidrat karena dapat mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan
 Menjaga berat badan tetap ideal dan seimbang. Kegemukan dapat membuat
kedua paha tertutup rapat sehingga mengganggu sirkulasi udara dan
meningkatkan kelembaban sekitar vagina
 Apabila mengalami keputihan dan mendapatkan pengobatan antibiotik oral
(yang diminum) sebaiknya mengkonsumsi antibiotik tersebut sampai habis
sesuai dengan yang diresepkan agar bakteri tidak kebal dan keputihan tidak
datang lagi
 Apabila mengalami keputihan yang tidak normal segera datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan agar segera mendapatkan penanganan dan tidak
memperparah keputihan

Anda mungkin juga menyukai