Anda di halaman 1dari 4

Kisi – kisi Kewarganegaraan

1. Jelaskan apa pengertian otonomi daerah (pendapat 2 ahli)


 Otonomi daerah ialah hak mengatur dan memerintah daerah sendiri yang mana hak
tersebut merupakan hak yang diberikan oleh pemerintah pusat (Syarif Saleh).
 Otonomi daerah adalah hak penduduk yang tinggal dalam suatu daerah untuk
mengatur, mengurus, mengendalikan dan mengembangkan urusannya sendiri dengan
menghormati peraturan perundangan yang berlaku (Hanif Nurcholis).

2. Jelaskan bagaimana secara konseptual otonomi sebagai asas dan makna

Secara konseptual, otonomi adalah asas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan


oleh pemerintah daerah. Sebagai asas, maksudnya bahwa urusan pemerintahan yang
menjadi wewenang daerah itu merupakan urusan yang harus diurus, diatur,
diselenggarakan, dibiayai, dan dipertanggungjawabkan sendiri oleh pemerintah daerah
yang bersangkutan. Maknanya adalah adanya keleluasaan dan kemandirian pada daerah
untuk memerintah.

3. Jelaskan bagaimana konsep demokrasi dihubungkan dengan otonomi daerah

Menurut konsep demokrasi, otonomi adalah mendekatkan urusan pemerintahan dengan


rakyat. Sekaligus dengan otonomi itu, mendekatkan urusan sosial dan ekonomi dengan
rakyat. Artinya, rakyat menjadi dekat dengan pemerintah dan dengan pusat-pusat
kesejahteraan. Akibat dari kedekatan berbagai urusan pemerintahan dan kesejahteraan
dengan rakyat, dan kedekatannya itu memberikan kemandirian, memberikan implikasi
langsung kepada prinsip NKRI, karena daerah dan rakyat daerah, terlepas dari memikirkan
keinginan kemandirian berpemerintahan dalam bentuk terpisah dengan negara dalam
entitas nasional (NKRI).

4. Jelaskan bagaimana implementasi otonomi daerah dihubungkan dengan tuntutan


globalisasi

Pelaksanaan otonomi daerah selain berdasarkan pada acuan hukum, juga sebagai
implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan
daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata, dan bertanggungjawab, terutama dalam
mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerah
masing-masing.

5. Deskripsikan secara singkat perkembangan otonomi daerah di Indonesia sebelum


dan sesudah kemerdekaan (PP)

 Decentralisatie Wet 1903 UU Desentralisasi 1903 hanya merupakan amandeman


parsial terhadap Regerings Reglement 1854, yang menjadi pijakan bagi setiap residensi
(gewest) untuk memiliki dan mengatur keuangan sendiri serta pembentukan dewan-
dewan (raad) di daerah yang berwenang membuat peraturan-peraturan daerah. Untuk
merealisasikannya, pada 1905 pemerintah Kerajaan Belanda
mengeluarkan Decentralisatie Besluit dan gubernur jenderal mengeluarkan Locale
Radenordonnantie. 
 Wet op de Bestuurshervorming 1922 Amandemen ini dimaksudkan untuk merintis
jalan bagi bumiputra agar memperoleh tempat yang lebih besar dalam pemerintahan.

 UU Nomor 1 Tahun 1945 Desentralisasi yang diupayakan sepanjang setengah abad


pupus ketika Belanda menyerah kepada Jepang. Tatanan pemerintahan jadi
sentralistis, hierarkis, dan mengikuti garis komando dari pusat sampai daerah.

 UU Nomor 22 Tahun 1948 Pada UU ini dibentuk pemerintahan dan desa baru karena
pembuat UU tersebut tidak yakin bahwa desa asli dapat mengurus urusan rumah
tangga sendiri.

 UU Nomor 1 Tahun 1957Berisi tentang pokok-pokok Pemerintahan Daerah


menerapkan konsep desentralisasi dengan sistem residu, yaitu wewenang pemerintah
daerah adalah sisa dari wewenang yang tidak menjadi urusan pemerintah pusat

 UU Nomor 18 Tahun 1965Sukarno memaklumatkan UU No. 18/1965 tentang Pokok-


pokok Pemerintahan Daerah. UU ini merumuskan bahwa prinsip dasar otonomi daerah
adalah otonomi riil dan seluas-luasnya.

 UU Nomor 5 Tahun 1974Satu-satunya UU yang diproduksi oleh pemerintah Orde


Baru ini menegaskan bahwa asas desentralisasi dilaksanakan bersama-sama dengan
asas dekonsentrasi, dengan memberikan kemungkinan bagi pelaksanaan asas tugas
pembantuan.

 UU Nomor 22 Tahun 1999Presiden B.J.Habibie mengeluarkan UU ini yang berisi


tentang Pemerintahan Daerah. UU ini memberikan kewenangan kepada daerah dalam
seluruh bidang pemerintahan, kecuali politik LN, hankam, peradilan, moneter dan
fiscal, dan agama.

 UU Nomor 32 Tahun 2004UU ini ditandatangani oleh Megawati Sukarnoputri


tentang Pemerintahan Daerah. Salah satu perubahan penting dalam UU ini adalah
ditetapkannya pemilihan kepala daerah secara langsung.

 UU Nomor 23 Tahun 2014UU ini ditandatangani oleh SBY tentang Pemerintahan


Daerah. UU ini menegaskan bahwa dalam penyelenggaraan otonomi daerah, tanggung
jawab tertinggi dari penyelenggaraan pemerintahan tetap berada di tangan
pemerintah pusat.

 UU Nomor 2 Tahun 2015Membentuk UU tentang Penetapan Peraturan Pemerintah


Pengganti UU No. 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang.

 UU Nomor 9 Tahun 2015Pemilihan kepala daerah dilakukan secara langsung dan


untuk memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah
yang berlandaskan kedaulatan rakyat dan demokrasi maka perlu dilakukan perubahan
terhadap ketentuan mengenai tugas dan wewenang DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota.
6. Jelaskan pengertian demokrasi menurut pandangan islam (Abu al ala maudi)

Menurut Abul ‘Ala Al-Maududi, salah satu pilar negara adalah demokrasi yang
berketuhanan. Artinya, adanya keharusan bagi para pemimpin negara dan pejabat-
pejabatnya untuk bermusyawarah dengan warganya, mencari keridlaan mereka, mengikuti
pendapat mereka, serta melaksanakan sistem pemerintahan dengan cara musyawarah.

7. Jelaskan bagaimana inti demokrasi

Inti demokrasi adalah persamaan hak dan kedudukan dari setiap warga negara di dalam
sebuah negara yang demokratis. Menegakkan demokrasi berarti meliputi demokrasi
politik, sosial, ekonomi, hukum dan pendidikan. Sedangkan saripati demokrasi adalah
keadilan.

8. Sebutkan dan jelaskan parameter demokrasi dan jenis demokrasi

(a), AkuntabilitasPemegang jabatan yang terpilih harus bertanggung jawab dan


bijaksana.

(b) Rotasi KekuasaanPergantian pemerintahan yang teratur dan damai.

(c) Rekrutmen Politik yang TerbukaKesempatan dan peluang yg sama untuk mengisi
jabatan.

(d) Pemilihan Umummasyarakat bebas menentukan hak pilihnya.

(e) Hak-hak Dasar Manusiatiap individu mempunyai peluang menikmati haknya

(f) Nilai-nilai Demokrasiusaha nyata warga Negara menjadikan demokrasi sebagai


pandangan hidup

(1) Demokrasi berdasarkan cara penyampaian pendapat terdiri dari: (a) Demokrasi
langsung; (b) Demokrasi tidak langsung; (c) Demokrasi perwakilan dengan sistem
pengawasan langsung dari rakyat.

(2) Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritasnya terdiri dari:

(a) Demokrasi formalsetiap orang memiliki kedudukan politik yg sama

(b) Demokrasi materialmanusia memiliki kesamaan bidang sosial dan ekonomi

(c) Demokrasi campuranpersamaan derajat dan hak tiap orang

(3) Demokrasi dibagi bedasarkan prinsip ideologi terdiri dari:

(a) Demokrasi liberalKebebasan luas pd individu

(b) Demokrasi rakyatWN punya kesamaan dalam hokum dan politik

(4) Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara,
diantaranya:
(a) Demokrasi sistem parlementerKepala Negara sebagai simbol dan DPR lebih kuat

(b) Demokrasi sistem presidensialKepala Negara Presiden

9. Jelaskan hubungan demokrasi dengan masyarakat madani

Demokrasi berhubungan dengan masyarakat madani, bahwa masyarakat madani atau civil
society secara institusional diartikan sebagai pengelompokkan anggota-anggota
masyarakat sebagai warga negara mandiri yang dapat dengan bebas bertindak aktif dalam
wacana dan praktis mengenai segala hal yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan
pada umumnya. Hal tersebut mencerminkan implementasi masyarakat madani dalam
suatu negara demokrasi.

10. Deskripsikan secara singkat tentang perkembangan demokrasi di Indonesia


sebelum dan sesudah reformasi

1) Demokrasi era colonialPemerintah (daendels) memperkenalkan sebuah sistem


pemungutan suara pada tingkat paling bawah (demokrasi desa).

2) Demokrasi Liberal atau Parlementer (1945-1959)Parlementer memberi peluang


untuk mendominasi partai-partai politik dan DPR

3) Demokrasi Terpimpin (1959-1965)Dominasi presiden dan terbatasnya peran partai


politik, serta perkembangan pengaruh komunis

4) Demokrasi Pancasila masa Orde BaruSistem presidensial namun presiden terlalu


dominan terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain, pelaksanaan tidak sesuai pancasila

5) Demokrasi Pasca Orde Baru (era reformasi)Demokrasi pancasila, perimbangan


kekuatan lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Anda mungkin juga menyukai