Anda di halaman 1dari 3

 STRATEGI PENDIDIKAN KESEHATAN DI KOMUNITAS

Untuk dapat mewujudkan promosi kesehatan, diperlukan suatu strategi yang baik. Strategi adalah
cara yabg digunakan dalam mencapai apa yang diinginkan dalam, promosi kesehatan sebagai penunjang
program-program kesehatan yang lain seperti pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan,
status gizi masyarakat, pelayanan kesehatan ,dan lain sebagainya. Strategi ini diperlukan dalam
mewujudkan visi dan misi dari promosi kesehatan. Adapun strategi yang digunakan dalam mewujudkan
promosi kesehatan di antaranya adalah dengan strategi global. Berikut ini adalah tiga stategi global.

1. Advokasi (Advocacy).

Kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat dengan membuat keputusan (decision maker)dan
penentu kebijakan (policy maker) dalam bidang kesehatan maupun sector lain di luar kesehatan yang
mempunyai pengaruh terhadap masyarakat. Dengan demikian, para pembuat keputusan akan
mengadakan atau mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam, bentuk peraturan, undang-undang,
instrruksi yang diharapkan menguntungkan bagi kesehatan masyarakat umum. Strategi ini akan berhasil
jika sasarannya tepat dan sasaran advokasi ini adalah para pejabat eksklusif dan legislative, para pejabat
pemerintah, swasta, pengusaha,dll. Bentuk dari advokasi berupa lobbying melalui pendekatan atau
pembicaraan-pembicaraan formal atau informal terhadap para pembuat keputusan, penyajian isu-isu
atau masalah-masalah kesehatan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat setempat, dan seminar-
seminar kesehatan.

2. Dukungan Sosial (Social Support)

Promosi kesehatan akan mudah dilakukan jika mendapat dukungan dari berbagai elemen yang ada di
masyarakat. Dukungan dari masyarakat antara lain dari berasal dari unsur informal (tokoh agama dam
tokoh adat yang mempunyai pengaruh di masyarakat), unsure formal (petugas kesehatan, pejabat
pemerintah, dan petugas kesehatan). Dengan adanya dukungan dari pihak pengelola program kesehatan
dan masyarakat. Sehingga jika dua unsure tersebut sudah mrempunyai perilaku sehat maka akan mudah
ditiru oleh anggota masyarakat yang lain.

3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment Community)

Pemberayaan masyarakat dibutuhakan dalam kaitannya supaya masyarakat mempunyai kemampuan


dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Upaya ini dapat dilakukan melalui penyuluhan
kesehatan, pengiorganisasian pembangunan masyarakat, dalam bentuk pelatihan keterampilan dalam
rangka meningkatkan pendapatan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat
lebih pada kegiatan penggerakan masyarakat untuk kesehatan seperti dana sehat, pengobatan gratis,
dan lain sebagainya. Kegiatan ini sering disebut gerakan masyarakat untuk kesehatan.

 STRATEGI PENDIDIKAN KESEHATAN DI SEKOLAH

WHO mencanangkan lima strategi pendidikan kesehatan di sekolah yaitu:


1. Advokasi

Kesuksesan program promosi kesehatan di sekolah sangat ditentukan oleh dukungan dari berbagai
pihak yang terkait dengan kepentingan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan masyarakat
sekolah. Guna mendapatkan dukungan yang kuat dari berbagai pihak terkait tersebut perlu dilakukan
upaya-upaya advokasi untuk menyadarkan akan arti penting program kesehatan sekolah. Advokasi lebih
ditujukan kepada berbagai pihak yang akan menentukan kebijakan program, termasuk kebijakan yang
terkait dana untuk kegiatan.

2. Kerjasama

Kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait sangat bermanfaat bagi jalannya programpromosi
kesehatan sekolah. Dalam kerjasama ini berbagai pihak dapat saling belajar dan berbagi pengalaman
tentang keberhasilan dan kekurangan program, tentang cara menggunakan berbagai sumber daya yang
ada, serta memaksimalkan investasi dalam pemanfaatan untuk melakukan promosi kesehatan.

3. Penguatan kapasitas

Kemampuan kerja dalam kegiatan promosi kesehatan di sekolah harus dapat dilaksanakan secara
optimal. Untuk itu berbagai sektor terkait harus diyakini dapat memberikan dukungan untuk
memperkuat program promosi kesehatan di sekolah. Dukungan berbagai sektor ini dapat terkait dalam
rangka penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program promosi
kesehatan sekolah

4. Kemitraan

Kemitraan dengan berbagai unit organisasi baik pemerintah, LSM maupun usaha swasta akan sangat
mendukung pelaksanaan program promosi kesehatan sekolah. Disamping itu, dengan kemitraan akan
dapat mendorong mobilisasi guna meningkatkan status kesehatan di sekolah.

e. Penelitian

Penelitian merupakan salah satu komponen dari pengembangan dan penilaian program promosi
kesehatan. Bagi sektor terkait, penelitian merupakan akses untuk masuk dalam mengembangkan
promosi kesehatan di sekolah baik secara nasional maupun regional, disamping untuk melakukan
evaluasi peningkatan PHBS siswa sekolah.

 CONTOH PENDIDIKAN KESEHATAN DI SEKOLAH

Beberapa jenis kegiatan yang dapat di lakukan pada Program Promosi Kesehatan Sekolah, adalah:

1. Penyuluhan kelompok di kelas


2. Penyuluhan perorangan (penyuluhan antar teman/peer group education)
3. Pemutaran film/video
4. Penyuluhan dengan media panggung boneka
5. Penyuluhan dengan metode demonstrasi
6. Pemasangan poster, Pembagian leaflet
7. Kunjungan/wisata pendidikan
8. Kunjungan rumah
9. Lomba kebersihan kelas, Lomba kebersihan perorangan/murid
10. Lomba membuat poster, Lomba menggambar lingkungan sehat
11. Lomba cepat tepat
12. Kegiatan pemeliharaan dan membersihkan jamban sekolah
13. Penyuluhan terhadap warung sekolah, pedagang sekitar sekolah
14. Kegiatan penghijauan di sekitar sumber air
15. Pelatihan guru UKS
16. Pelatihan siswa/kader UKS
17. Pembangunan sarana air bersih, sanitasi dan fasilitas cuci tangan termasuk pendidikan menjaga
kebersihan jamban sekolah
18. Pendidikan pemakaian dan pemeliharaan jamban sekolah
19. Penggalakan cuci tangan dengan sabun
20. Pendidikan tentang hubungan air minum, jamban, praktek kesehatan individu, dan kesehatan
masyarakat
21. Program pemberantasan kecacingan
22. Pendidikan kebersihan saluran pembuangan/SPAL
23. Pelatihan guru dan murid tentang PHAST
24. Kampanye, “Sungai Bersih, Sungai Kita Semua”
25. Pengembangan tanggung jawab murid, guru dan pihak-pihak lain yang terlibat di sekolah,
mencakup:
26. Pengorganisasian murid untuk pembagian tugas harian, pembagian tugas guru pembina dan
Komite Sekolah
27. Meningkatkan peranan murid dalam mempengaruhi keluarganya.

 CONTOH PENDIDIKAN KESEHATAN DI KOMUNITAS

Anda mungkin juga menyukai