Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

PRIMER

“ KONSEP PUSKESMAS “

DOSEN PEMBIMBING : ROHAIDA, SKM. M.Pd

DISUSUN OLEH :

BEBY TRI PRATIWI

PO71200190028

TK. 3B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

PRODI DIII KEPERAWATAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ KONSEP PUSKESMAS ” dengan

tepat waktu. Makalah ini diharapkan dapat memenuhi tugas mata kuliah sistem pelayanan kesehatan

primer. Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing saya dalam

membuat makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran

sangat kami harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi kebutuhan akan pengetahuan kita

semua, Semoga bermanfaat terimakasih.

Jambi, 03 desember 2021

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1


a. Latar belakang ............................................................................................................ 1
b. Tujuan ........................................................................................................................ 2
c. Manfaat....................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................................................... 3
a. Pengertian puskesmas ................................................................................................ 3
b. Tujuan dan fungsi puskesmas .................................................................................... 3
c. Wilayah kerja puskesmas ........................................................................................... 4
d. Ruang lingkup kegiatan puskesmas ........................................................................... 4
e. Upaya pokok puskesmas ............................................................................................ 4
f. Kegiatan puskesmas ................................................................................................... 6
g. Sistem rujukan ............................................................................................................ 7
h. Pencatatan dan pelaporan di puskesmas .................................................................... 8
BAB III LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN ........................................................................ 9
a. Gambaran umum puskesmas ...................................................................................... 9
- Visi misi puskesmas ............................................................................................. 9
- Ruang lingkup puskesmas .................................................................................... 9
- Wilayah kerja puskesmas .....................................................................................
.............................................................................................................................10
- Program kerja puskesmas .....................................................................................
.............................................................................................................................10
- Struktur dan mekanisme puskesmas ....................................................................
.............................................................................................................................11
b. Hasil praktik lapangan ...............................................................................................
...................................................................................................................................14
c. Pembahasan ................................................................................................................
...................................................................................................................................16
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................................
.....................................................................................................................................................17
a. Kesimpulan ....................................................................................................
.......................................................................................................................17
b. Saran ...............................................................................................................
.......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................
.....................................................................................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan. Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang semula sebagai tempat untuk
pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang kearah kesatuan upaya pelayanan untuk
seluruh masyarakat yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi


pemerintah, baik di pusat maupun daerah. Hal ini disebabkan salah satu tugas pemerintah terhadap
rakyatnya adalah memberikan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh
masyarakat. Secara umum dapat disebutkan bahwa pelayanan publik adalah upaya untuk memenuhi
hak-hak warga negara (Suprapto, 2005).

Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang maupun pelayanan jasa. Salah satu bentuk
pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah pemenuhan kebutuhan kesehatan
masyarakat. Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
dan menjadikannya lebih efisien, efektif serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu contoh pelayanan publik adalah pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS).

Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi fungsionil yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu
dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok (Azwar, 1999).

Seperti tertuang dalam PERMENKES No 75 Tahun 2014 tentang pusat kesehatan


masyarakat, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Berdasarkan uraian mengenai pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), diharapkan dapat


menumbuhkan minat pembaca untuk lebih mengenal lebih dalam tentang puskesmas.

B. TUJUAN

1.    Mengetahui pengertian Puskesmas

2.    Mengetahui visi tujuan dan fungsi Puskesmas

3.    Mengetahui wilayah kerja puskesmas

4.    Mengetahui ruang lingkup kegiatan puskesmas

5.    Mengetahui upaya pokok puskesmas

6.    Mengetahui kegiatan puskesmas

7.    Mengetahui sistem rujukan puskesmas

8.    Mengetahui pencatatan dan pelaporan puskesmas

D.  MANFAAT

Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada pembaca untuk mengetahui tentang konsep Puskesmas. Selain itu pembaca dapat

memahami bagaimana sistem yang ada di puskesmas serta dapat menambah pengetahuan pembaca.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN PUSKESMAS

Menurut Depkes RI (1981) menyatakan bahwa puskesmas merupakan pusat pembangunan


kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk
kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok (Depkes RI,1991).

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah fasiitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatann masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengupayakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai drajat
kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya. (Permenkes, 2014).

Puskesmas menurut pedoman kerja puskesmas tahun 1991/1992 didefinisikan sebagai


suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha
kesehatan pokok.

B. TUJUAN DAN FUNGSI PUSKESMAS


Tujuan : Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; Untuk mewujudkan masyarakat yang
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
(Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Fungsi Puskesmas

1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan

kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

4. masyarakat di wilayah kerjanya.

5. Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:

6. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka

menolong dirinya sendiri.

7. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan

sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.

8. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun

rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak

menimbulkan ketergantungan.

9. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.

10. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program.

(Nasrul Effendy, 1998 dan Hatmoko, 2006).

C. WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian sebagian dari kecamatan.
Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografis, dan keadaan infrastuktur lainnya merupakan
bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati
setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan provinsi (Mubarak,
2014).
D. RUANG LINGKUP KEGIATAN PUSKESMAS

Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan menyeluruh yang meliputi
pelayanan sebagai berikut: kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan
kesehatan), rehabilitative (pemulihan kesehatan) (Herlambang, 2016).

E. UPAYA POKOK PUSKESMAS

1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


 Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita, dan
anak prasekolah.
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan guna mencegah gizi buruk.
 Imunisasi
 Pemberian pendidikan kesehatan tentang perkembangan anak dan cara
menstimulasinya.

2. Upaya Keluarga berencana (KB)


 Mengadakan kursus Keluarga Berecana untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi
KIA.
 Mengadakan khursus keluarga berencana kepada dukun yang akan bekerja sebagai
penggerak calon peserta Keluarga Berencana.
 Memberikan pendidikan kesehatan mengenai cara pemasangan IUD, cara –cara
penggunaan pil, kondom, dan alat – alat kontrasepsi lainnya.

3. Upaya Perbaikan Gizi


 Mengenali penderita – penderita kekeurangan gizi.
 Mengenalkan program perbaikan gizi.
 Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat.

4. Upaya Kesehatan lingkungan


 Penyehatan air bersih.
 Penyehatan pembuangan kotoran.
 Penyehatan lingkungan perumahan.
 Penyehatan limbah.
 Pengawasan sanitasi tempat umum.
 Penyehatan makanan dan minuman.
 Pelaksanaan peraturan perundangan.

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular


 Mengumpulkan dan menganalisis data penyakit.
 Melaporkan kasus penyakit menular.
 Menyelidiki benar atau tidaknya laporan yang masuk.
 Melakukan tindakan permulaan untuk mencegah penyebaran penyakit menular.
 Menyembuhkan penderita, sehingga tidak lagi menjadi sumber infeksi.
 Memberi imunisasi.
 Pemberantasan vektor.
 Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
6. Upaya pengobatan
 Melaksanakan diagnosis sedini mungkin melalui : pengumpualan informasi riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan membuat diagnosis.
 Melaksanakan tindakan pengobatan.
 Melakukan upaya rujukan.

7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat


 Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di klinik, rumah , dan kelompok –
kelompok masyarakat.
 Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri, tetapi di tingkat kabupaten
terdapat tenaga – tenaga koordinator penyuluhan kesehatan.

F. KEGIATAN PUSKESMAS

Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya, karenanya
kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda. Namun demikian kegiatan pokok
Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :

 Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )


 Keluarga Berencana
 Usaha Peningkatan Gizi
 Kesehatan Lingkungan
 Pemberantasan Penyakit Menular
 Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan
 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
 Usaha Kesehatan Sekolah
 Kesehatan Olah Raga
 Perawatan Kesehatan Masyarakat
 Usaha Kesehatan Kerja
 Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
 Usaha Kesehatan Jiwa
 Kesehatan Mata
 Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )
 Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
 Kesehatan Usia Lanjut
 Pembinaan Pengobatan Tradisional

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat
terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga
sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan
dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ). Disamping
penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas
sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah
Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaan
maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah. Keadaan
darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau
bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda
kegiatan lain.

G. SISTEM RUJUKAN PUSKESMAS


Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas ada dua macam
rujukan yang dikenal, yakni:

a. Rujukan upaya kesehatan perorangan

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila suatu
puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut
wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horisontal maupun
vertikal). Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana,
dirujuk ke puskesmas. Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:

 Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (biasanya operasi) dan
lain-lain.
 Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap.
 Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk
melakukan bimbingan kepada tenaga puskesmas dan ataupun menyelenggarakan
pelayanan medik di puskesmas.

b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat.

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat misalnya
kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan, dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan
masyarakat juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut
telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi
masalah kesehatan masyarakat, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam:

 Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman alat
laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan
habis pakai dan bahan makanan.
 Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyelidikan kejadian luar biasa,
bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan
karena bencana alam.
 Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah kesehatan masyarakat dan
tanggungjawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan
upaya kesehatan masyarakat (antara lain Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan
Kerja, Upaya Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.

Secara skematis pelaksanaan azas rujukan dapat digambarkan sebagai berikut:

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan instrumen vital dalam sistem
kesehatan. Informasi tentang kesakitan, penggunaan pelayanan kesehatan di puskesmas, kematian,
dan berbagai informasi kesehatan lainnya berguna untuk pengambilan keputusan dan pembuatan
kebijakan di tingkat kabupaten atau kota maupun kecamatan (Santoso, 2008).

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup 3 hal: (1) pencatatan, pelaporan, dan
pengolahan; (2) analisis; dan (3) pemanfaatan. Pencatatan hasil kegiatan oleh pelaksana dicatat
dalam buku-buku register yang berlaku untuk masing-masing program. Data tersebut kemudian
direkapitulasikan ke dalam format laporan SP3 yang sudah dibukukan. Koordinator SP3 di
puskesmas menerima laporan-laporan dalam format buku tadi dalam 2 rangkap, yaitu satu untuk
arsip dan yang lainnya untuk dikirim ke koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten.
Koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten meneruskan ke masing-masing pengelola program
di Dinas Kesehatan Kabupaten. Dari Dinas Kesehatan Kabupaten, setelah diolah dan dianalisis
dikirim ke koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Provinsi dan seterusnya dilanjutkan proses untuk
pemanfaatannya. Frekuensi pelaporan sebagai berikut: (1) bulanan; (2) tribulan; (3) tahunan.
Laporan bulanan mencakup data kesakitan, gizi, KIA, imunisasi, KB, dan penggunaan obat-obat.
Laporan tribulanan meliputi kegiatan puskesmas antara lain kunjungan puskesmas, rawat tinggal,
kegiatan rujukan puskesmas pelayanan medik kesehatan gigi. Laporan tahunan terdiri dari data
dasar yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan lingkungan, peran serta masyarakat dan
lingkungan kedinasan, data ketenagaan puskesmas dan puskesmas pembantu. Pengambilan
keputusan di tingkat kabupaten dan kecamatan memerlukan data yang dilaporkan dalam SP3 yang
bernilai, yaitu data atau informasi harus lengkap dan data tersebut harus diterima tepat waktu oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten, sehingga dapat dianalisis dan diinformasikan (Santoso, 2008).
B. HASIL PRAKTIK LAPANGAN

- POLI ANAK (Kamis 02 desember 2021)

Poliklinik Anak adalah layanan pemeriksaan dan pengobatan terhadap bayi dan Anak sakit
langsung oleh Dokter yang berkompeten di bidangnya. Pelayanan yang ditangani di Poli Anak
adalah :

 Pemeriksaan Kesehatan Anak.


 Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak.
 Imunisasi.
 dan lain-lain.

Pada hari pertama dinas di poli anak puskesmas simpang IV sipin yaitu menerima RM pasien
dari pendaftaran, kemudian memanggil pasien sesuai urutan, menyocokkan rekam medis pasien
dengan identitas pasien. Setelah itu melakukan pemeriksaan fisik anak seperti suhu tubuh,
pernapasan, berat badan paien. Menanyakan keluhan pasien sesuai dengan formulir MTBS
seperti ada tidaknya batuk, diare, demam dan infeksi telinga pada anak kemudian mengisi
formulir MTBS sesuai dengan keluhan pasien dan mengisi buku registrasi di poli anak.
Kemudian memberikan surat rujukan apabila anak tersebut harus dirujuk.

1. An.F datang pada pukul 09.00 dengan keluhan sakit pada telinga sebelah kiri dan demam.
Terdapat bintik-bintik merah pada tangan sebelah kanan pasien, pasien tampak lemas.
Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik pada An.F, hasil; suhu 37 c, BB 14kg, dan
pernapasan 32x/m, setelah itu menanyakan keluhan sesuai formulir MTBS. Selanjutnya
pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah
anak tersebut mempunyai indikasi terkena DBD atau tidak. Setelah hasil laboratorium keluar
pasien dirujuk untuk melakukan pemeriksaan ke poli umum.
2. An.R datang pada pukul 10.00 dengan keluhan demam disertai dengan muntah. Kemudian
dilakukan pemeriksaan fisik pada An.R hasil; suhu 37,2 c, BB 13 dan pernapasan 33x/m.
Setelah itu menanyakan keluhan sessuai dengan formulir pencatatan balita sakit, ditemukan
An.R ada keluhan mencret sejak 1 hari yang lalu kemudian menyrankan An.R untuk
melakukan pengecekan laboratorium setelah itu hasil lab dibawa ke poli umum untuk
mendapatkan penjelasan dari dokter di poli umum.

- POLI KIA ( jum’at 03 desember 2021)


Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menyediakan layanan kesehatan terkait dengan
kesehatan ibu dan anak. Layanan tersebut meliputi pelayanan ANC, pelayanan pasca persalinan,
control kehamilan, pemasangan KB, penimbangan bayi, tindik bayi, serta papsmear.

Pada hari kedua dinas di poli KIA puskesmas simpang IV sipin yaitu menerima pasien
datang melalui alur pendaftaran terlebih dahulu, menerima RM pasien kemudian memanggil pasien
berdasarkan urutan. Setelah itu mengecek buku KIA ibu dan melakukan pengecekkan pada fisik ibu
seperti menimbang BB ibu, mengukur TB ibu, mengecek TD, dan LILA , menanyakan perihal
keluhan ibu selama hamil, dan melakukan pengecekkan pada kandungan ibu seperti mengukur TFU
dan posisi janin, setelah itu menafsirkan usia kandungan ibu.

1. Ny. K datang pada pukul 08.30 (ANC), dilakukan pemeriksaan pada ibu dan
kandungannya. Hasil; usia kehamilan 38-39 minggu, trimester ke-3, BB 50,80kg, tinggi
151cm, TD 121/77, TFU 30, LILA 22,5, status gizi normal.
2. Ny.M datang pukul 09.10 (ANC), dilakukan pemeriksaan pada ibu dan kandungannya.
Hasil; usia kehamilan 32-33, trimester ke-3, BB 77,55, TB 153cm, TD 119/90, TFU 36,
LILA 30, status gizi normal.
3. Ny.N datang pada pukul 10.00 (ANC), dilakukan pemeriksaan pada ibu dan
kandungannya. Hasil; usia kehamilan 25-26 minggu, trimester ke-2, BB 59,25kg, tinggi
160cm, TD 100/68, TFU 26, LILA 26, status gizi normal.
C. PEMBAHASAN

Dari hasil praktek lapangan selama 3 hari di puskesmas simpang IV sipin yang terhitung
dari tanggal 02-04 desember 2021, banyak pengalaman baru yang didapatkan terutama pada
proses pembuatan laporan mulai dari melihat data-data puskesmas, ruang lingkup
puskesmas, mekanisme puskesmas, wilayah kerja dan program kerja yang ada di puskesmas
simpang IV sipin. Di puskesmas simpang IV sipin telah terdapat fasilitas yang memadai
seperti poliklinik yang memadai laboratorium serta apotek. puskesmas simpang IV sipin
juga memiliki visi yaitu terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju masyarakat
sehat dan mandiri di wilayah reja puskesmas simpang IV sipin, sesuai dengan visi dari
puskesmas ini seluruh palayanan kesehatan primer telah dijalankan dengan baik seperti
adanya pelayanan di poli umum, lansia, KIA, anak imunisasi, gizi dan tumbuh kembang
serta KB.
Pada saat dilahan praktik poli anak banyak dijumpai anak dengan keluhan demam dan
batuk, di poli anak juga diajarkan cara mengisi formulir MTBS dengan baik dan benar
pengisian buku registrasi dan cara pemeriksaan fisik pada anak secara baik, serta
memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit yang diderita anak.
Pada saat di poli kia banyak dijumpai ibu dengan ANC, dilakukan pemeriksaan fisik pada
ibu hamil seperti pemeriksaan TD, BB, TB, DJJ dan LILA serta pemeriksaan TFU pada ibu
hamil, mengisi buku kia yang dimiliki ibu serta memberikan pendidikan kesehatan bagi ibu
hamil.
BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Puskesmas sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan pelayanan kesehatan
yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan kelarga
dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Pelayanan
kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi
Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan
Rehabilitatif(pemulihan).

A. SARAN

1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan

pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh

2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya

kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu

3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas bagi pelayanan kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar


Puskesmas.

Depkes, (2006). Keputusan Menteri Kesehatan.Nomor 128/Menkes/SK/11/2006 tentang


Pelayanan Dasar Pusat Kesehatan.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Herlambang, 2016 memahami manajemen pelayanan di rumah sakit dan organisasi pelayanan
kesehatan lainnya. Jakarta: salemba.

melaksanakan progam puskesmas (Nasrul Effendy, 1998 dan. Hatmoko, 2006)

Mubarak. WI. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika; 2009.
2. Kementrian kesehatan RI.

Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi.

Yogyakarta: Sigma Alpha.

Departemen Kesehatan R.I., 1961. Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi DepKes
R.I. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
BAB III

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

 VISI MISI PUSKESMAS

Visi Puskesmas

Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju masyarakat sehat dan


mandiri di wilayah kerja puskesmas Simpang IV Sipin Tahun 2018.

Misi Puskesmas

Meningkatkan kompetensi SDM di lingkungan Puskesmas

Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan di wilayah kerja

Meningkakan kerjasama lintas sektor dan masyarakat dalam hal UKBM

Budaya perilaku hidup bersih dan sehat.

 RUANG LINGKUP KEGIATAN PUSKESMAS

1. Ruang lingkup KIA

Kegiatan KIA terdiri dari kegiatan pokok dan integratif.Kegiatan integratif adalah kegiatan
program lain, misalnya kegiatan imunisasi yang merupakan kegiatan pokok pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular, yang dilaksanakan karena mempunyai sasaran penduduk yang
sama, yaitu ibu hamil dan anak–anak sampai dengan usia lima tahun. Adapun kegiatan–kegiatan
yang dilakukan oleh KIA, yaitu:

 Memeriksa kesehatan ibu hamil (Antenatal Care (ANC))


 Mengamati Perkembangan dan pertumbuhan anak–anak balita; integrasi dengan program
gizi.
 Memberikan nasihat tentang makanan, mencegah timbulnya masalah gizi karena
kekurangan protein dan kalori, serta memperkenalkan jenis makanan tambahan (vitamin
dan garam yodium); integrasi dengan program PKM (melalui konseling) dan Gizi.
 Memberikan pelayanan KB kepada PUS; integrasi dengan program KB.
 Merujuk ibu–ibu atau anak–anak yang membutuhkan pengobatan; integrasi dengan
program pengobatan.
 Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa nifas; integrasi dengan
program perawatan kesehatan masyarakat.
 Mengadakan pelatihan untuk dukun bersalin dan kader kesehatan Posyandu.
2.Ruang Lingkup Kegiatan KB

 Mengadakan penyuluhan KB baik di Puskesmas maupun di mayarakat (pada saat


kunjungan rumah, Posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa wisma, dan
sebagainya), termasuk konseling untuk PUS.
 Penyediaan dan pemasangan alat–alat kontrasepsi, serta memberikan pelayanan
pengobatan efek samping KB.
 Mengadakan kursus KB untuk dukun bersalin. Dukun bersalin diharapkan dapat bekerja
sama dengan Puskesmas dan menjadi motivator KB untuk ibu–ibu yang mencari
pertolongan pelayanan dukun bersalin. Kegiatan KB di Puskesmas diitegrasikan kedalam
program KIA.
3. Ruang lingkup anak

 Menimbang berat badan balita untuk memantau pertumbuhan anak, yang dilakukan
secara rutin setiap bulan, baik di Puskesmas maupun di Posyandu. Indikator keberhasilan
pemantauan status gizi balita digunakan SKDN yang ditulis di buku Kartu Menuju Sehat
(KMS), dengan penjelasan sebagai berikut:
o S = jumlah semua balita
o K = anak yang mempunyai KMS
o D = balita yang datang teratur ketempat penimbangan
o N = balita yang datang teratur dan berat badan (BB) naik
 Pemeriksaan HB (dan BB) pada ibu hamil secara rutin. Kunjungan ibu hamil ke
Puskesmas untuk ANC dilakukan minimal empat kali sepanjang kehamilannya.
 PMT untuk balita yang kurang gizi. Penyuluhan PMT dilakukan melalui demonstras
pemilihan bahan makanan yang bergizi dan cara memasaknya. PMT pemulihan
dilakukan melalui pemberian makanan yang sifatnya suplementasi (vitamin A, sulfas
ferrosus, susu, dan sebagainya).
 Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat, yang diintegrasikan kedalam program
KIA baik di Posyandu maupun di gedung Puskesmas.
 Pembagian vitamin A untuk bayi 2x setahun, suplemen tablet besi (sulfas ferrosus) untuk
ibuhamil yang datang ke Puskesmas untuk ANC, dan pemberian obat cacing untuk anak
yang kurang gizi karena gangguan parasit cacing.
4. Ruang lingkup lab
Kemampuan lab Puskesmas sangat bergantung dari tersedianya tenaga terampil di Puskesmas,
peralatan, dan reagensia.Kegiatannya meliputi:

 Mempersiapkan dan memeriksa sediaan (spesimen) di Puskesmas, yaitu sputum untuk


diagnosis TBC, darah untuk malaria, feses untuk pemeriksaan telur cacing, dan urin
untuk teskehamilan. Peningkatan lab di Puskesmas yang terpencil, perlu mendapatkan
perhatian agar dapat meningkatkan efektivitas program pengobatan, KIA, kesehatan
Lingkungan, dan P3M.
 Mengirimkan sediaan untuk pemeriksaan lab ketingkat pelayanan yang lebih tinggi sesuai
dengan kemampuan lab rujukan tersebut. Sediaan yang tidak mampu diperiksa di
Puskesmas dapat dibuat preparatnya kemudian dikirim ke lab daerah/RS untuk
pemeriksaan lebih lanjut, misalnya preparat pap-smear.
5. Ruang lingkup kesehatan gigi dan mulut

 Melakukan pemeriksaan kesehatan dan perawatan gigi dan mulut secara rutin, untuk
anak–anak sekolah dan ibu hamil.
 Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di sekolah.

 WILAYAH KERJA PUSKESMAS


Wilayah kerja puskesmas Simpang IV Sipin mencakup 3 kelurahan yaitu kelurahan Pematang
Sulur( 26 RT), Simpang IV Sipin ( 37 RT), danTelanaipura (14 RT).

 PROGRAM KERJA PUSKESMAS

Kegunaan angka kematian bayi endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-
program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program
pelayanan kesehatan ibu hamil, misalnya program pemberian Fe dan suntik anti tetanus.
Sedangkan angka kematian post-Neo natal dan angka kematian anak kematian serta kematian
Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi,serta program-program
pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak program penerangan tentang gizi dan
pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia tahun.

Anda mungkin juga menyukai